Bandar Lampung (SL) – Dalam rangka melaksanakan program reformasi kepabeanan dan mendukung pemulihan ekonomi nasional, Kanwil Bea dan Cukai Sumatera Bagian Barat (Sumbagbar) melakukan asistensi dan pemberdayaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berorientasi ekspor di wilayah Lampung.
Ichlas Maradona Nasution Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kanwil Bea dan Cukai Sumbagbar mengatakan, pihaknya bersama Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) Bandar Lampung senantiasa memberikan asistensi kepada UMKM yang berorientasi ekspor.
“In-house training dan sosialisasi dalam bentuk seminar. Salah satu hasil konkrit dari kegiatan tersebut adalah adanya realisasi ekspor perdana rumput laut (gracialria sp) pada tanggal 15 Juni 2023 sebanyak 26 MT di Pelabuhan Panjang. Negara tujuan Vietnam dari UMKM rumput laut Desa Karanganyar Tanggamus,” kata Ichlas pada sinarlampung.co, Jumat 14 Juli 2023.
Dalam hal pengawasan, Kanwil Bea dan Cukai Sumbagbar akan terus berkomitmen dalam penegakan peraturan kepabeanan dan cukai, tegas Ichlas.
Menurut Ichlas, kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan tugas pengawasan masih adanya pemahaman yang kurang terhadap peraturan di bidang cukai serta tugas dan fungsi Bea Cukai. Di samping itu, luas wilayah pengawasan dengan berbagai akses masuk dan lintasan baik dari pesisir maupun daratan membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak baik instansi penegak hukum maupun masyarakat.
Tak hanya itu, Ichlas menambahkan, pandemi Covid-19 telah berlangsung selama tiga tahun terakhir, Indonesia termasuk yang terkena dampak secara ekonomi. Berkaitan dengan UMKM yang merupakan salah satu penopang roda perekonomian.
“Kanwil Bea dan Cukai Sumbagbar mengharapkan peran masyarakat Lampung untuk mendukung pemberdayaan UMKM yang berorientasi ekspor khususnya produk yang dihasilkan oleh masyarakat Lampung. Dalam rangka meningkatkan perekonomian, diharapkan juga agar masyarakat senantiasa mendukung industri dalam negeri dan hasil produksi UMKM,” imbuh Ichlas.
Agar masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga hak-hak keuangan negara dengan cara membeli barang yang legal. “Barang kena Cukai yang telah dilekati pita cukai dan sesuai dengan ketentuan dan menghindari barang yang melanggar ketentuan kepabeanan dan cukai,” pungkas Ichlas. (Heny)