Tag: Benih Jagung

  • Dinas Pertanian Tanam Jagung Hibrida, Pairin Optimis Hasil Panen Melebihi Target

    Dinas Pertanian Tanam Jagung Hibrida, Pairin Optimis Hasil Panen Melebihi Target

    Kota Metro (SL)-Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kota Metro bersama kelompok tani Laksana II, melakukan kegiatan penanaman jagung jenis hibrida di atas lahan seluas 30 hektar di kelurahan Rejomulyo kecamatan Metro Selatan, Rabu (24/06/2020).

    Pantauan Media ini di lokasi, kegiatan ‘Gerakan Percepatan Tanam Jagung Hibrida MT II 2020’ tersebut,  tampak hadir Wali Kota Metro dan Wakil, jajaran Forkopimda,  Kapolres dan Dandim kota Metro beserta tamu undangan yang turut dalam kegiatan.

    Kepala Dinas Pertanian Kota Metro, Hery Wiratno menyampaikan, terkait percepatan hal-hal telah dilakukan di kota Metro antara lain, pada bulan juni MT lalu telah dilakukan pemanenan padi di area seluas 2.948 hektar dengan hasil yang cukup baik. “Syukur alhamdulilah hasil panennya cukup baik, walaupun ada beberapa titik mengalami kerusakan akibat kondisi alam yang buruk, sehingga hasil panen MT kali ini tidak sebagus musim tanam lalu,” ujarnya.

    Berkenaan dengan pelaksanaan perbaikan saluran irigasi sekunder Sekampung Batanghari oleh Balai Besar, khusus Kota Metro dilakukan dua sistem tanam, yaitu di area saluran irigasi Sekampung Bunut seluas 1.325 hektar mendapat jatah gadu untuk ditanam padi.

    Kemudian untuk lahan Sekampung Batanghari seluas 1.310 hektare yang tidak mendapat jatah gadu, rencananya akan ditanam jagung hibrida. Sisanya, lahan seluas 313 hektar, akan ditanam hortikultura dan jenis palawija lainnya. “Khusus Kecamatan Metro selatan, dari luas lahan baku 852 hektar, kurang lebih 70 hektar akan ditanami jagung,” paparnya.

    Berdasarkan laporan Hery, bahwa pada MT II tahun 2020 ini, lahan sawah yang akan ditanam jagung, yaitu seluas 1.310 hektar di Kota Metro. Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian melalui Dana Tugas Pembantuan Provinsi Lampung, Kota Metro mendapat bantuan benih jagung hibrida umum 2 varietas NK 212 sebanyak 19.650 kg (19,65 ton).

    “Harapan kita pada saat panen nanti, mudah-mudahan produktivitas jagung di Kota Metro berkisar 5,4 ton per hektar jagung kering, sehingga secara menyeluruh dapat dihasilkan 7.074 ton jagung,” imbuhnya.

    Sementara itu Wali Kota Metro Metro Achmad Pairin menambahkan, menurutnya hasil produktivitas jagung hibrida di Kota Metro dapat melebihi target. Terkait percepatan tanam 2020 di tengah Covid-19 dia berharap tidak berpengaruh apapun pada sektor pertanian di Kota Metro. “Hasil panen jagung hibrida kita targetkan 6 ton dalam satu hektar di Kota Metro. Terkait Covid-19, mudah-mudahan tidak berpengaruh pada sektor pertanian, ” tuturnya. (Tama/Roby)

  • “Patgulipat” Proyek Benih Jagung: Dua Kali Dianggarkan, Ratusan Miliar Digelontorkan, Banten Tak Kunjung “Banjir” Jagung

    “Patgulipat” Proyek Benih Jagung: Dua Kali Dianggarkan, Ratusan Miliar Digelontorkan, Banten Tak Kunjung “Banjir” Jagung

    Banten (SL)-Masyarakat Banten beberapa hari ini dibuat terkesima dengan anggaran pengadaan proyek penerapan budidaya jagung program produktivitas produksi dan mutu hasil tanaman pada bidang tanaman pangan Dinas Pertanian (Distan) Propinsi Banten.

    Anggarannya mencapai Rp 68,7 miliar. Angka yang menakjubkan itu dikucurkan dari APBN 2017 untuk lahan jagung seluas 187 ribu hektare. Kini, proyek tersebut masih diperiksa (audit) BPK, karena masuk dalam ranah hukum dan masih dalam penyidikan Polda Banten yang telah melakukan pemeriksaan sejak 2018 lalu. Lalu, proyek yang mirip-mirip juga dianggarkan lewat APBN 2018. Anggarannya Rp 58 miliar untuk lahan jagung seluas 90 ribu hektare.

    Anggaran tersebut kini menjadi pertanyaan masyarakat Banten yang menamakan dirinya Lembaga Sosial Masyarakat KARAT. Kepada sinarlampung.com, penggiat KARAT, Iwan Hermawan atau lebih dikenal Adung Lee menyatakan, dirinya siap membuka data terkait  pelaksanaan proyek tersebut.

    “Saya punya data, bukan data goib, tapi data valid. Saya punya fakta sebenarnya, bagaimana anggaran ke Distan Propinsi Banten sebesar Rp 123 miliar itu digunakan. Mau ke lapangan saya siap. Mau buka data saya siap, sebab kalau memang kegiatan ini di lakukan dengan benar, tentulah Banten menjadi lautan jagung sekarang ini. Bayangkan saja, tahun 2017 seluas 187 ribu hektare dan 2018 ditambah lagi seluas 90 ribu hektare, apa tidak menjadi lautan jagung Provinsi Banten kang,” tegas Adung Lee.

    Pemerhati Minta Masyarakat  Ikut Memantau

    Menanggapi ramainya isu anggaran APBN yang sangat fantastis ini, salah satu pemerhati Pembangunan Strategis Indonesia Afrizoni mengatakan bahwa proyek pengadaan benih jagung yang dianggarkan melalui APBN harus dipantaui bersama. Sebab anggarannya sangat besar.

    “Seperti Provinsi Lampung, anggota DPRD-nya, kalau tidak salah dari Komisi II meminta agar Kementerian Pertanian (Kementan) menyetopnya. Itu saya baca di media ya,” tutur Afrizoni saat berbincang santai di Lobi Hotel Le Dian dengan sinarlampung.com Kamis (5/12).

    Afrizoni memahami proses hukum dugaan kasus korupsi ini membutuhkan proses yang lama, sebab penegak hukum harus benar-benar teliti, tidak bisa sembarangan. “Tapi apa pun alasannya, harus diperiksa dan dibongkar sampai ke akar-akarnya. Masyarakat boleh memantau atau memberikan data pendukung untuk aparat penegak hukum dalam melakukan penyelidikan kasus korupsi,”kata Afrizoni.

    Sebelumnya diberitakan LSM KARAT Banten meminta jajaran Polda Banten serius melakukan pemeriksaan atas kasus dugaan korupsi anggaran benih jagung pada tahun 2017, dimana berdasarkan informasi dan pemberitaan kasus ini sudah ditangani Polda Banten pada tahun 2018 dan di bulan Desember 2018 telah diumumkan secara resmi oleh Polda Banten bahwa kasus benih jagung tahun 2017 senili Rp 68 miliar masih menunggu hasil audit BPK.(suryadi)