Tag: BLT DD

  • Tak Malu, Oknum RT Desa Batumenyan Potong Bansos Milik Janda Tua

    Tak Malu, Oknum RT Desa Batumenyan Potong Bansos Milik Janda Tua

    Pesawaran (SL) – Sejumlah warga merasa resah atas dugaan pemotongan bantuan BLT DD di Desa Batumenyan, Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.

    Pemotongan tersebut dilakukan oleh oknum RT. Alih-alih diberikan kepada masyarakat yang lainya, yang tidak mendapatkan bantuan BLT DD. Hanya tidak jelas masyarakat mana yang diberikan uang potongan tersebut.

    Ada sekitar 25 penerima KPM (BLT) DD yang dipotong oleh RT sebesar Rp200.000 per KK. Warga sangat mengeluhkan indikasi dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 yang diduga dilakukan RT bernama Ismail.

    Menurut Rusli, pria 45 tahun memaparkan pada awak media Sinar Lampung, bagaimana RT tersebut melakukan pemotongan uang BLT DD.

    “Setelah warga menerima BLT Rp600 ribu yang disalurkan melalui BRI di Hanura, bantuan tersebut dipotong RT Mail sebesar Rp200 ribu dengan alasan untuk dibagiratakan ke masyarakat yang tidak kebagian sehingga tersisa Rp400 ribu. Yang disayangkan oleh warga pemotongan dilakukan oleh oknum (RT) di rumah setelah pengambilan uang dari Bank BRI. Sebagian penerima juga didatangi di rumahnya oleh RT untuk diminta Rp200 ribu Bantuan yang saharusnya Rp600 ribu tinggal 400 ribu rupiah, dan anehnya bila kita tidak turuti yang protes tidak mau di potong, untuk tahapan selajutnya kami tidak mendapatkan lagi bantuan tersebut kami juga heran mas kok kayak gitu”, jelas Rusli.

    Saya cuma dapat dua kali karena saya tidak mau dipotong, sekarang saya tidak pernah mendapatkan lagi bantuan tersebut sampai saat ini”, tambahnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Enah peremuan tua renta kelahiran 1965 yang sudah menjadi janda. Enah sangat menyayangkan perbuatan oknum RT tersebut.

    “Entah kenapa RT Mail melakukan potongan bantuan punya saya mas padahal saya sudah tua renta dan sudah gak bisa usaha lagi. Ya kalau mas bisa membantu agar uang saya yang dipotong itu agar dapat dikembalikan oleh mail”, ujar Enah.

    Saptuni 40 tahun juga sama, uang BLT DD miliknya dipotong oleh RT Mail Rp200.000. “Iya mas saya juga dipotong dengan nilai yang sama kaya warga lainnya juga”, ujarnya.

    Warga merasa resah dan berharap uang yang diterima utuh Rp600 ribu. Warga juga merasa keberatan dengan besarnya potongan tersebut.

    Saptuni menambahkan untuk RT 02/01 wilayah Ketapang Desa Batumenyan membenarkan potongan tersebut. Pada waktu itu RT Ismail menjelaskan potongan itu bukan untuk dirinya, melainkan untuk warga yang tak terdata mendapatkan bansos. “Dia mendatangi setiap warga yang dapat bantuan bansos dan meminta Rp200 ribu rupiah di setiap warga”, paparnya.

    Saat dikonfirmasi melalui pesan Whatshapp Ismail tidak menjawab apapun dan belum memberi klarifikasi dugaan potongan bantuan bansos milik warga Desa Batumenyan Ketapang tepatnya RT 02/01 tersebut.

    Dalam hal ini Ketua LSM UMI, Universal Monitoring Indonesia (DPD) Provinsi Lampung Amrullah angkat bicara adanya dugaan potongan bantuan BLT DD yang dilakukan oknum RT di Desa Batumenyan Dusun Ketapang RT 02/01 Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.

    Amrullah menyesalkan adanya pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang disalurkan pemerintah pusat.

    Pasalnya, oknum tersebut memotong anggaran bantuan yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan akibat pandemi Covid-19. Ancaman pidana pun menanti tentunya penegak hukum harus segera mengambil tindakan terhadap RT Ismail.

    “Saya sangat menyesalkan perilaku oknum RT tersebut. Karena sudah jelas diatur dalam UU, disini RT Ismail sudah melakukan perbuatan yang melawan hukum dengan pasal 3 UU No. 31 tahun 1999 jo UU No. 20 tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi. Ancaman hukuman 4 tahun penjara”, pungkasnya. (Mahmuddin)

  • Bupati Winarti Serahkan Dana Desa Tahap I Dan BLT DD Secara Simbolis

    Bupati Winarti Serahkan Dana Desa Tahap I Dan BLT DD Secara Simbolis

    Tulang Bawang (SL)-Bupati Tulang Bawang Dr. (Cand) Hj. Winarti., SE., MH menyerahkan secara simbolis Dana Desa Tahap I (40%) dan Bantuan Lanngsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada 33 Kampung di Balai Panca Karsa Purna Jaya, Kecamatan Banjar Baru, Rabu 04 Februari 2021.

    Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah, Kapolres, Dandim atau Yang Mewakili, Kacab Mandiri, Pejabat Tinggi Pratama di Lingkup Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, Camat beserta Kepala Kampung.Dalam acara tersebut Bupati Tulang Bawang menyampaikan dengan Dana Desa diharapkan untuk dapat terwujudnya desa yang sehat dan sejahtera, yang juga dapat menciptakan desa aman Covid-19.

    Bupati Tuba mengatakan mewujudkan Desa sehat dan sejahtera melalui Desa Aman COVID-19 dan mewujudkan Desa tanpa kemiskinan melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa.

    “Saya mengajak Mari bergotong royong kepada seluruh camat, kepala kampung, karang taruna dan tokoh masyarakat saling membantu dan menyadarkan masyarakat agar patuh untuk menerapkan protokol kesehatan,” ujar Bupati.

    Bupati Tulang Bawang Dr. (cand) Hj. Winarti., SE., MH. Selalu mengingatkan kepada Kepala Kampung agar dapat menggunakan Dana Desa dengan sebaik-baiknya dan bisa memberikan inovasi dalam program usaha ekonomi kreatif.

    Sambung Bupati, Kabupaten Tulang Bawang telah mencapai progress pertama diprovinsi Lampung yakni mengenai penyaluran Dana Desa Tahap I dengan dua kategori. yaitu Kampung Mandiri yakni Kampung Tunggal Warga Tahap I (60%) dan Kampung Berkembang dan Tertinggal Tahap I (40%)”.

    Dengan ini lanjut nya Kabupaten Tulang Bawang satu satunya daerah diprovinsi Lampung yang sudah membagikan Bantuan langsung tunai Dana Desa. Saya berharap kepada seluruh Kepala Kampung untuk selalu memberikan inovasi dalam program usaha ekonomi kreatif.

    Disampaikan juga dalam acara tersebut bahwa, APBD Tahun 2021 akan memulai pengerjaan infrastruktur yaitu salah satunya adalah pengerjaan jalan dari ronggolaweh atau kecamatan Banjar agung sampai ke tugu kuning sampai pintu masuk Rawa Pitu.

    “Pasar Unit 2 salah satu titik penting dari pada pembangunan infrastruktur akan segera kita eksekusi karena pasar unit 2 Sentra Ekonomi sebagaimana RPJMD dan RPRW bahwa kecamatan Banjar Agung menjadi sentra ekonomi,” tutup Bupati dalam mengakhiri sambutannya”

    Kemudian dilanjutkan peninjauan ke lokasi Tugu dan Taman Dikampung Tri Tunggal Jaya Kecamatan Banjar Agung. (Rilis)

  • Raelisasi BLT DD Pekon Dadirejo Molor, Inspektorat Tanggamus Gerak Cepat

    Raelisasi BLT DD Pekon Dadirejo Molor, Inspektorat Tanggamus Gerak Cepat

    Tanggamus (SL)-Pemkab Tanggamus melalui Inspektorat Kabupaten Tanggamus langsung merespon cepat pemberitaan di Sinarlampun.co terkait molornya realisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) Tahun 2020 di Pekon Dadirejo Kecamatan Wonosobo Tanggamus.

    Menurut Gustam, Sekretaris Inspektorat Tanggamus pihaknya sudah melakukan pengumpulan data dan keterangan dan juga sudah memanggil PJ Kepala Pekon Dadirejo untuk di mintai keterangan.

    “Kami sudah meminta keterangan baik lewat telpon dan sudah kita panggil melalui surat dan pulbaket terkait masalah BLT-DD pekon Dadirejo kecamatan Wonosobo, memang kita temukan belum disalurkannya dana desa tersebut untuk 80 kpm .”Jelas sekretaris inspektorat tanggamus di ruang kerjanya, Senin 01 Februari 2021.

    Gustam menuturkan, Camat Wonosobo menyampaikan kepada Inspektorat, bahwa pihak Kecamatan Wonosobo sudah membuat surat pernyataan kesanggupan PJ kakon Dadirejo untuk segera membagikan uang BLT-DD kepada 80 KPM paling lama 31 Januari 2021.

    “Menurut informasi yang kami dapatkan dari camat wonosobo dana itu perhari ini sudah selesai di bagikan kepada kpm dengan cara tiga tahap,” tandasnya.

    BLT-DD seharusnya akhir tahun 2020 sudah selesai di bagikan, kini molor karena ulah PJ kakon,selain pekon dadirejo ada 6 pekon lainnya’ yang molor di bagikan di kabupaten tanggamus.

    “Khusus pekon dadirejo sudah selesai di bagikan kepada 80 KPM, terakhir tadi pagi 17 KPM yang kemarin belum disampaikan karena tidak di rumah, selain itu ada 6 pekon lain yang belum dibagikan pada waktu nya, atas dasar perintah dari atasan kami melakukan pendampingan dan pemanggilan kepada pekon tersebut, dan sekarang sudah realisasi atau dibagikan.” imbuhnya.

    Walaupun PJ kakon dadirejo sudah membagikan blt-dd kepada semua kpm, namun penyidikan atas kasus disiplin dan kelalaian dalam menggunakan anggaran dana pekon,sebagai PJ Kepala Pekon tetap jalan atau berproses sesuai dengan PP nomor 53.

    “Sanksi bisa berat, sedang, atau ringan dari penundaa pangkat sampai penundaan gaji secara berkala,itu akan di putuskan oleh pimpinan nanti nya sebagai bentuk sanksi yang akan di putuskan,” tutupnya. (Hardi)

  • Pekon Dadirejo Kecamatan Wonosobo Belum Bagikan BLT-DD Kepada 80 KPM

    Pekon Dadirejo Kecamatan Wonosobo Belum Bagikan BLT-DD Kepada 80 KPM

    Tanggamus (SL)-Warga Pekon Dadirejo Kecamatan Wonosobo Tanggamus mendatangi kantor Pekon untuk menayakan BLT DD tahun 2020 yang belum kunjung juga di bagikan oleh pemerintah Pekon setempat,  Senin 25 Januari 2021.

    Ada  80 Keluarga Penerima Manfaat  (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam masa pandemi Covid-19 yang bersumber dari dana desa Pekon Dadirejo yang belum disalurkan kepada yang berhak terhitung tiga bulan sejak bulan Oktober hingga Desember 2020 dengan jumlah total 72 juta.

    Menurut Kedri ,salah satu warga Dadirejo dia bersama rekannya sudah wira-wiri kekantor Pekon untuk menayakan BLT mereka yang tak kunjung diterima, sementara dari Pekon lain mereka sudah menerima sejak Desember 2020.

    “Kami seringkali menanyakan blt ini, soalnya semua pekon di wonosobo sudah dibagikan sebelum akhir tahun 2020, sementar kami sampai hari ini belum juga menerima hak kami.”ungkapnya,Senin 25 Januari 2020.

    Lanjutnya, maka dihari ini kami menuntut hak kami untuk segera diberikan penuh tiga bulan, walaupun tadi mau diberikan satu bulan kami menolak.”pungkasnya.

    Menurut Very,Sekdes Pekon Dadirejo uang tersebut sudah diambil dari rekening pekon di bank lampung dan di tangan bendahara, namun uang tertunda di bagikan karena di pinjam oleh PJ.Kakon , sehingga seharusnya uang tersebut harusnya sudah disalurkan sebelum akhirnya tahun 2020.

    “Uang tahap terakhir sudah kami cairkan melalui Bendahara di Bank Lampung, dan kata Bendahara uang yang untuk BLT dipinjam sama pak PJ, dan tadi PJ sudah bawa uang untuk di bagikan tapi hanya satu bulan kurangnya menyusul,” jelasnya.

    Mendengar penyampaian aparat pekon yang akan membagikan uang BLT hanya sebulan, warga pun membubarkan diri dan akan demo jika akhir bulan Januari 2021 tidak dibagikan cukup tiga bulan. (Hardi)

  • Perangkat Desa Baturaja Way Lima Potong BLT DD Rp800 Ribu PerKK Saat Pencairan di BRI?

    Perangkat Desa Baturaja Way Lima Potong BLT DD Rp800 Ribu PerKK Saat Pencairan di BRI?

    Pesawaran (SL)-Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) di desa Baturaja, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, diduga sarat penyimpangan dan tidak sesuai aturan pemerintah. Pasalnya, pencairan untuk dua bulan di bagi tiga kepada para pemegang buku rekening tidak memiliki kartu ATM.

    Nilai yang harusnya Rp1,2 juta, namun sampai di Bank BRI hanya terima Rp400 ribu, karena diporong Rp800 atas perintah aparat desa, dengan alasannya akan dibagi rata oleh Kepala Desa. Ironisnya lagi, buku rekeing tabungan dan ATM warga penerima BLT di pegang aparat dewa, warga hanya pegang fotocopian.

    “Iya warga banyak lapor kesaya soal bantuan BLT. Kasian mereka pada nangis, yang seharusnya mereka dapat Rp1,2 juta untuk dua bulan kemaren. Di depan Bank BRI lansung di potong Rp800 ribu perorang oleh aparat desa Baturaja. Tolong di angkat kasus ini dek, kasian warga,” kata tokoh masyarakat Way Lima kepada sinarlampung.co, Minggu 28 Juni 2020.

    Informasi itu dibenarkan oleh warga Batu Raja, Way Lima, penerima BLT DD. Menurut warga yang tidak mau disebut identitasnya itu menyatakan dirinya telah mengambil bantuan BLT DD di bank BRI Gedong Tataan, pada hari Jum’at 26 Juni 2020 kemarin sebayak Rp.1,2 juta. “Usai pengambilan di Bank BRI, minta oleh kadus Tapi saya tolak. di potong Rp800 ribu setelah pengambilan di bank BRI dengan alasan akan di bagi ratakan oleh kepala desa,” katanya.

    Menurutnya, hingga saat ini dia tidak memiliki atau memegang kartu ATM termasuk buku rekening BLT DD, karena di kuasai oleh aparatur desa. ”Saya hanya pegang copynya saja karena buku rekening BLT DD di minta kembali oleh aparatur desa,” katanya.

    Untuk di bagikan kepada siapa uang potongan Rp800 ribu itu, dia mengaku tidak tahu. ”Saat saya tanya akan di bagi ratakan kepada siapa di jawab aparatur desa, itu nanti kepala desa yang mengaturnya,” katanya kesal.

    Terkait dugaan itu, Kepala Desa Baturaja Amrullah belum dapat dikonfirmasi terkait dugaan tersebut.

    Sebelumnya Kepala Desa Baturaja, Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran menyerahkan BLT Dana Desa kepada 164 warga Gedong Dalom, terdampak Covid-19, Kamis 25 Juni 2020. Hadir dalam acara ini Camat Way Lima, Dinas PMD Pesawaran, BRI, BPD, Babinsa, Babinkantibmas, Tenaga Ahli P3MD dan Pendamping Desa.

    Camat Way Lima, A.syukur Saliak menyampaikan dampak yang muncul akibat wabah covid-19 ini bukan hanya menyerang aspek kesehatan masyarakat, tetapi juga menuruhkan perekonomian warga masyarakat. Untuk itulah, pemerintah memberikan stimulus bagi warga yang terdampak Covid-19. “BLT Dana Desa ini diberikan ke warga, sebagai dampak virus corona yang sedang melanda kita semua. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga yang menerimanya dan dipergunakan tepat guna,” ujarnya

    Bantuan ini diberikan untuk kebutuhan pangan keluarga. Meski jumlahnya tidak seberapa, tetapi harapannya dengan bantuan yang diterima setidaknya dapat meringankan beban di tengah pandemi Covid-19. “Saya pun berharap pada warga yang mendapatkan BLT Dana Desa agar dapat menggunakannya dengan tepat,” kata Syukur, dilangsir Informasi Pembangunan Desa Kabupaten Pesawaran, website inovasidesa.pesawarankab.go.id.

    Kepala Desa Baturaja, Amrullah menjelaskan, bahwa untuk menentukan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT Dana Desa tersebut dilakukan dengan proses cukup panjang, Bahkan telah mengalami perubahan selama kali. “Awalnya hasil pendataan dan Musyawarah Desa Khusus telah menetapkan 164 Kepala Keluarga sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” katanya

    Sebelumnya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Zuriadi, mengatakan Pemerintah desa se-Pesawaran melakukan pendataan terhadap warga yang terkena dampak pandemi virus Corona untuk mendapat bantuan langsung tunai (BLT) yang dianggarkan melalui dana desa (DD).

    Menurut Zuriadi masyarakat yang menjadi penerima BLT sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga adalah mereka yang bukan penerima PKH dan bantuan pangan non tunai atau bantuan pemerintah lainnya. “Pemerintah pusat memperbolehkan dana desa digunakan untuk membantu warga yang terkena dampak corona. Salah satunya memberikan bantuan langsung tunai,” ucapnya.

    Batas anggaran yang boleh dialokasikan oleh desa adalah 25 persen dari dana desa bagi yang anggarannya mencapai Rp800 juta. Kemudian anggaran dana desa sebesar Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar, maksimal 30 persen dan anggaran dana desa dari Rp 1,2 miliar lebih dapat menganggarkan BLT maksimal 35 persen dari DD.

    “Secepatnya refocusing APBDes kita tunggu untuk segera direalisasikan sejak April selama tiga bulan. Termasuk instruksi Menteri Desa agar menyiapkan fasilitas ruang isolasi bagi warga yang pulang dari wilayah pandemi virus Corona. Ini sudah kita berikan surat edaran,” katanya Selasa 21 April 2020 lalu. (Red)

  • Pemerintah Desa Sungai Sidang Salurkan BLT-DD Kepada 176 KK

    Pemerintah Desa Sungai Sidang Salurkan BLT-DD Kepada 176 KK

    Mesuji (SL)-Pemerintah Desa Sungai Sidang kecamatan Rawa Jitu Utara kabupaten Mesuji, salurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahun anggaran 2020 ini, kepada 176 kepala keluarga (kk) penerima manfaat yang penyerahannya di pusatkan di kantor Desa Sungai Sidang setempat, Jumat 29 Mei 2020.

    Kegiatan Penyaluran BLT di hadiri langsung oleh kepala desa Sungai Sidang Gunarmadi, di saksikan Kapolsek Rawa Jitu AKP Angga, Babinsa, Sekcam, serta para penerima manfaat.

    Kepala Desa Sungai Sidang, Gunarmadi. Mengatakan bahwa sebanyak 178 KK Penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) berupa uang tunai 600 perbulan.

    “Hari ini kami sudah salurkan 176 KK yang di salurkan di kantor Desa, kecuali untuk lansia dan sakit, itu kami antarkan ke rumahnya masing masing, ” ucapnya.

    Lanjut dikatakan bahwa bantuan ini untuk meringankan beban warga yang kurang mampu akibat dampak wabah covid-19, olehnya itu melalui bantuan BLT ini saya berharap bisa bermanfaat bagi warga yang kena Dampak Covid-19.

    Gunarmadi menghimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat Desa Sungai Sidang, untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, jaga jarak, hindari keramaian dan selalu pakai masker, selain itu untuk sementara hindari bepergian ke Daerah utamanya ke daerah zona merah sampai suasana kembali aman dari covid-19.

    “ Mari kita berdoa kepada Allah SWT, semoga kita semua dilindungi dari wabah virus corona covid-19 ini dan semoga cepat berlalu, ” ujar Gunarmadi. (Aan.S)