Tag: BMKG Lampung

  • Oktober Gerah! Cek 10 Daerah Terpanas di Lampung Menurut Pengamatan BMKG

    Oktober Gerah! Cek 10 Daerah Terpanas di Lampung Menurut Pengamatan BMKG

    Bandar Lampung, sinarlampung.co Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamati perubahan suhu di Provinsi Lampung. Hasilnya, terdapat 10 daerah yang mengalami peningkatan suhu udara pada Oktober 2024, sehingga masyarakat di sana akan merasakan dampaknya, seperti tubuh yang terasa gerah dan mudah berkeringat.

    Mengutip unggahan Instagram resmi BMKG Lampung, 10 daerah di Lampung yang bersuhu tinggi meliputi Kecamatan Panjang di Bandar Lampung, dengan suhu rata-rata mencapai 33,7 derajat Celcius pada 22 Oktober, dan Kecamatan Padang Cermin di Pesawaran dengan suhu rata-rata mencapai 34,2 derajat Celsius pada 21 Oktober 2024.

    BMKG menjelaskan bahwa pada tanggal 21-22 Oktober, gerakan semu matahari berada di sekitar posisi khatulistiwa dan perlahan bergeser ke arah selatan, mendekati garis lintang Indonesia. “Posisi ini menyebabkan sinar matahari jatuh lebih tegak lurus di sebagian wilayah Indonesia, termasuk Lampung,” terang BMKG dalam postingan Instagram @bmkglampung pada Minggu, 27 Oktober 2024.

    Daerah lain yang tercatat bersuhu panas antara lain Kecamatan Tegineneng di Pesawaran dan Kecamatan Banjit di Way Kanan, dengan suhu rata-rata mencapai 34 derajat Celsius pada 25-26 Oktober. Menurut BMKG, Banjit mengalami dua kali kenaikan suhu, yakni pada 21 dan 26 Oktober.

    Selanjutnya Kecamatan Natar di Lampung Selatan dan Kecamatan Seputih Raman di Lampung Tengah mengalami peningkatan suhu yang signifikan dibandingkan dengan wilayah-wilayah sebelumnya. Suhu udara di Natar mencapai 35,8 derajat Celcius pada 25 Oktober, sedangkan di Seputih Raman mencapai 35,9 derajat Celcius pada 21 Oktober 2024. “Kenaikan ini menunjukkan intensitas panas yang semakin tinggi di beberapa wilayah Lampung,” lanjut BMKG.

    Selain Natar dan Seputih Raman, daerah lain yang mengalami peningkatan suhu bahkan menempati posisi terpanas pada Oktober 2024 antara lain Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Tulang Bawang Tengah di Tulang Bawang Barat, Kecamatan Mesuji, dan Kecamatan Kotabumi di Lampung Utara.

    Pada tanggal 21 Oktober, suhu di Kecamatan Pringsewu meningkat menjadi 36 derajat Celsius. Pada tanggal yang sama, suhu di Kecamatan Tulang Bawang Tengah mencapai 36,1 derajat Celcius. Kenaikan suhu di kedua wilayah ini secara bertahap, dari sekitar 33 derajat Celsius hingga lebih dari 36 derajat Celsius pada kondisi saat ini.

    “Kenaikan ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayah tersebut menerima paparan sinar matahari yang lebih intens. Suhu yang terus meningkat ini mencerminkan panas ekstrem selama pancaroba,” jelas BMKG Lampung.

    Kemudian, suhu di Kecamatan Mesuji mencapai 36 derajat Celsius pada 26 Oktober, dan di Kecamatan Kotabumi mencapai 36,1 derajat Celsius. Menurut BMKG, meskipun suhu di dua wilayah ini tidak lebih tinggi dibandingkan beberapa wilayah yang telah disebutkan sebelumnya, peningkatan bertahap dari suhu sekitar 33 hingga 36,1 derajat Celcius menandakan intensitas panas yang signifikan akibat gerakan semu matahari yang mendekati wilayah Indonesia, sehingga menyebabkan suhu ekstrem di beberapa daerah.

    “Kondisi ini juga dipengaruhi oleh minimnya tutupan awan selama pancaroba, sehingga sinar matahari menyentuh permukaan tanah dengan intensitas maksimal, memicu kenaikan suhu yang dirasakan di beberapa wilayah Lampung,” tambah BMKG.

    Dengan adanya peningkatan suhu di sejumlah wilayah Lampung, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dengan cukup minum air agar tidak dehidrasi dan menggunakan pelindung saat beraktivitas di luar ruangan, terutama pada siang hari. Yang lebih penting lagi adalah memperhatikan tanda-tanda dehidrasi atau kelelahan. “Cuaca panas bisa menjadi tantangan, tetapi kita tetap bisa nyaman dan aman dengan persiapan yang baik,” tutup BMKG. (Red/*)

  • Besok Beberapa Wilayah di Lampung Diprediksi Hujan

    Besok Beberapa Wilayah di Lampung Diprediksi Hujan

    Bandar Lampung, sinarlampung.co Hujan diprediksi bakal terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Lampung besok, Jumat (20/10/2023).

    Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung, lampung.bmkg.go.id, wilayah yang berpotensi hujan pada pagi hari yakni, Tanggamus, Pesisir Barat, dan Mesuji.

    Pada siang-sore hari, potensi hujan diprediksi turun di wilayah Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Barat, Pesisir Barat, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur, Metro, Lampung Utara, Way Kanan, dan Lampung Tengah.

    Sementara malam hari, hujan diprediksi terjadi di wilayah Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Barat, Tanggamus, Pesisir Barat, Pringsewu, Pesawaran, dan Lampung Selatan.

    Di lain sisi, peringatan dini waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada siang-sore hari di wilayah Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Barat, Pesisir Barat, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur, Metro, Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Tengah.

    Sementara pada malam hari di wilayah Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Barat, Tanggamus, Pesisir Barat, Pringsewu, dan Pesawaran. (BMKG)

  • Tujuh Kabupaten Kota di Lampung Berpotensi Banjir

    Tujuh Kabupaten Kota di Lampung Berpotensi Banjir

    Bandarlampung (SL) – Sudah mulai memasuki musim penghujan, di awali dengan bencana banjir bandang yang terjadi di Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, Kamis (08/11) pekan lalu. Banjir tersebut menewaskan satu orang dan menghancurkan ratusan rumah.

    Data resmi yang dirilis Pemerintah Kabupaten Tanggamus menyebutkan rumah hanyut atau hilang total sebanyak 22 yang dihuni 86 jiwa penduduk. Rumah rusak berat 144 yang dihuni 477 jiwa, dan rumah rusak ringan atau terdampak banjir 174 dengan penghuni 658 jiwa. Dengan demikian total yang rusak 310 rumah.

    BMKG (Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi ) dalam rilisnya memperingatkan tujuh kabupaten dan kota di Lampung berpotensi banjir dengan intensitas menengah pada Januari 2019. Terutama di kawasan yang rawan banjir.

    Di Bandarlampung, BMKG memperingatkan banjir bakal melanda Kecamatan Panjang, Tanjungkarang Timur, dan Telukbetung Selatan, Lampung Tengah (Terbanggi Besar), Lampung Utara (Kotabumi), Pesawaran (Gedongtataan), Tanggamus (Wonosobo), Tulangbawang di Kecamatan Menggala, Lampung Selatan di Kecamatan Palas dan Penengahan. (psn/nt)

  • BMKG : Gempa Pesbar Tak Berpotensi Tsunami

    BMKG : Gempa Pesbar Tak Berpotensi Tsunami

    Bandarlampung (SL) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Pesisir Barat, Provinsi Lampung, Minggu (28/10), pukul 22.18.24 WIB tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.

    Dalam rilis diterima di Bandarlampung, Joko Ssiswanto SSos, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan menyebutkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi itu terjadi pada pukul 22.18,24 WIB dengan kekuatan Magnitudo 4,4 dengan koordinat episenter 6,10 derajat Lintang Selatan (LS) dan 103,76 derajat Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 102 km barat daya Kabupaten Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 10 km.

    Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu dirasakan di daerah Liwa, Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat Lampung I-II MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan.

    BMKG menyatakana, ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi pergerakan Lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah Lempeng Eurasia.

    Hasil monitoring BMKG hingga saat ini menunjukkan belum terjadi gempa bumi susulan, sehingga kepada masyarakat di daerah Lampung diimbau agar tetap tenang karena gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. (Antaranewslpg)

  • Gempa 4,3 Guncang Kabupaten Pesawaran

    Gempa 4,3 Guncang Kabupaten Pesawaran

    Bandarlampung (SL) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,3 di barat daya Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, pada Jumat, 19 Oktober 2018, pukul 04.15.20 WIB.

    Menurut BMKG, dalam siaran persnya di Bandarlampung, lokasi gempa itu berada pada posisi koordinat 6,31 derajat Lintang Selatan (LS), dan 104.88 derajat Bujur Timur (BT), atau 93 km barat daya Kabupaten Pesawaran, Lampung. Gempa itu berada pada kedalaman 60 km.

    Belum ada laporan terkait korban dan kerusakan dari gempa tersebut. (Tempo)

  • Pesibar Diguncang Gempa 5,2 SR Tidak Berpotensi Tsunami

    Pesibar Diguncang Gempa 5,2 SR Tidak Berpotensi Tsunami

    Lampung Barat (SL) – Gempa bumi berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) dilaporkan mengguncang Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, tidak berpotensi tsunami, Senin (9/7) pukul 02.46 WIB.

    Dilansir kejarfakta, disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat akun Twitter @infoBMKG, menginformasikan itu, Senin (9/7/2018).

    BMKG mencatat, gempa 5,2 SR ini terjadi pukul 02.46 WIB. Koordinat gempa berada di 5,88 Lintang Selatan, 103,43 Bujur Timur. Pusat gempa di 94 km Barat Daya. Gempa 5,2 SR itu di kedalaman 10 KM.

    Sementara di kutip dari http://pusatkrisis.kemkes.go.id, Informasi Awal Pusat Krisis Kesehatan terhadap bencana guncangan yang terjadi di 11 kecamatan, yaitu Lemong, Pesisir Utara, Pulau Pisang, Karya Penggawa, Way Krui,Pesisir Tengah, Krui Selatan,Pesisir Selatan, Ngambur, Bengkunat, Bengkunat Belimbing, pada tanggal 09 Juli 2018.

    Gempa bumi tidak berpotensi tsunami dan tidak ada laporan dampak kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa. (net/MPN)

  • Frekuensi Letusan Gunung Anak Krakatau Alami Peningkatan

    Frekuensi Letusan Gunung Anak Krakatau Alami Peningkatan

    Bandarlampung (SL) – Aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terletak di perairan Selat Sunda masih berlangsung hingga Kamis (5/7). Erupsi GAK menyamai kondisi yang terjadi pada 25 Juni lalu, sehingga statusnya masih tetap level II atau waspada.

    “Tapi saat ini, pemantauan GAK tertutup kabut, sehingga tidak mengetahui ketinggian debu vulkanisnya,” kata Kepala Pos Pemantaun GAK di Desa Hargo Pancuran, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi, Kamis (5/7).

    Menurut dia, hasil pemantauan yang tercatat frekuensi letusan GAK susulan terjadi peningkatan. Hal tersebut terekam dalam alat seismograf di pos tersbut. Sedangkan kondisi GAK saat ini masih tertutup kabut, sehingga pemantauan kasat mata belum bisa dilakukan.

    Ia membenarkan bahwa aktivitas vulkanis GAK saat ini menyamai yang terjadi pada erupsi Senin (25/6) lalu. Dari data yang diterima dari alat seismograf, perkiraan tinggi debu dan asap vulkanis GAK mencapai kisaran 100 hingga 500 meter.

    Di kutip dari Sumber berita Republika.co.id, Larangan mendekati dan mengunjungi GAK masih berlaku bagi wisatawan, nelayan, dan masyarakat umum dalam radius satu kilometer. Larangan tersebut berlaku untuk mengantisipasi dampak negatif aktivitas vulkanis yang belakangan meningkat.

    Meningkatnya aktivitas vulkanis GAK beberapa hari terakhir, belum memengaruhi alur pelayaran di perairan Selat Sunda.Pelayanan kapal ferry dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak dan sebaliknya masih berlangsung normal, karena debu atau asa vulkanis GAK mengarah ke utara bukan ke selatan.

    Kepala BMKG Maritim Panjang Lampung Sugiono mengatakan, aktivitas vulkanis GAK yang belakangan terjadi belum berdampak kepada pelayaran dan penerbangan. “Sampai saat ini masih aman, karenan pergerakan debu vulkanisnya tidak mengarah ke jalur penyeberangan Bakauheni – Merak,” katanya.(KF)

  • Gunung Anak Krakatau Erupsi Hingga 1000 M Dari Puncaknya

    Gunung Anak Krakatau Erupsi Hingga 1000 M Dari Puncaknya

    Bandarlampung (SL) Gunung Anak Krakatau erupsi hingga 1.000 m dari atas puncak gunung tersebut atau 1.305 m dari atas permukaan laut di Selat Sunda, Senin (25/6/18), pukul 07.14 WIB.

    Status Anak Gunung Krakatau pada level dua yakni waspada. Kepulan asap mengarah ke Barat Daya. Sedangkan abu bewarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah Utara.

    Berdasarkan relis yang diterima RMOLLampung, erupsi terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sekitar 45 detik.

    Aktivitas gunung berapi tersebut tidak berdampak pada jalur penyeberangan Bakauheni-Meraktmaupun aktivitas penerbangan. “Relatif aman,” ujar Sugiono.

    Namun, menurut Kepala Maritim Panjang Badan meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung itu, masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1km.

    Sugiono mengatakan gunung berapi di tengah laut tersebut sudah batuk-batuk sejak pekan lalu (18/6/18). (rmollampung)

  • Dampak Bibit Siklon Tropis Di NTT, Waspada Potensi Hujan Lebat

    Dampak Bibit Siklon Tropis Di NTT, Waspada Potensi Hujan Lebat

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (Foto/Dok/Net)

    Jakarta (SL) – Kamis, 15 Maret 2018 pukul 16.00 WIB telah terpantau adanya bibit siklon tropis di Laut Timor bagian Utara, tepatnya sekitar 120 km sebelah Selatan Pulau Jamdena, Maluku dengan kecepatan angin maksimum sekitar 46 km/jam (25 knot). Dan diperkirakan bergerak ke arah Tenggara menjauhi wilayah Indonesia menuju sekitar perairan Croker Island, Australia pada besok siang (Jumat, 16 Maret 2018). Kondisi ini diperkirakan menguat menjadi Siklon Tropis pada Sabtu pagi, 17 Maret 2018 yang bergerak ke arah Barat Laut melintasi Milikapiti, Australia.

    Kondisi ini mempengaruhi pola cuaca di wilayah Indonesia, terutama hingga besok, Jumat 16 Maret 2018. Indikasi potensi hujan intensitas lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang durasi singkat diperkirakan dapat terjadi di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, pesisir Selatan Sulawesi Selatan dan Tenggara, serta pesisir Selatan Papua.

    Selain itu potensi hujan lebat juga diperkirakan dapat terjadi wilayah lain di Indonesia, yaitu di Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua dan Papua Barat.

    Gelombang tinggi 2.5 hingga 4 meter terpantau di Laut Banda, Perairan utara Kep. Kai – Aru, Perairan Kep.Babar – Tanimbar, Laut Arafuru bagian Barat dan Timur; sedangkan gelombang tinggi 4 hingga 6 meter terpantau di Laut Arafuru bagian barat, Perairan Kep.Tanimbar, dan Perairan selatan Kep.Kai – Kep.Aru.

    Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat, yaitu :
    1. Masyarakat yang tinggal di daerah berpotensi banjir agar waspada kemungkinan terjadinya genangan.
    2. Hujan lebat yang terjadi dapat disertai/ tidak disertai dengan kilat, petir, dan angin kencang berdurasi singkat. Masyarakat diharapkan agar tidak berteduh di bawah pohon besar pada saat menemui hujan yang disertai petir.
    3. Masyarakat pengendara diharapkan waspada jika menemui hujan lebat yang turun tiba-tiba yang seringkali disertai dengan penurunan jarak pandang yang signifikan.
    4. Pengendara motor dihimbau agar menepi jika menemui hujan lebat yang disertai angin kencang. Jas hujan dengan jenis ponco tidak dianjurkan karena dapat memerangkap angin dan menyebabkan motor tidak seimbang.
    5. Kapal-kapal pencari ikan maupun transportasi untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Maluku.

    Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:
    – call center 021-6546315/18;
    – http://www.bmkg.go.id;
    – follow @infobmkg;
    atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

  • BPBD dan BMKG Lampung Beri Status Siaga

    BPBD dan BMKG Lampung Beri Status Siaga

    Ilustrasi cuaca ekstrim

    Bandarlampung (SL)-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, pasang status siaga pada bulan Januari-hingga Februari 2018. BPBD menghimbau warga, untuk berperan aktif menanggulangi bencana seperti banjir pada musim penghujan saat ini.

    “Kami telah mempersiapkan akan datangnya musim hujan dengan curah yang tinggi, hal tersebut saya katakan karena kami telah melakukan upaya untuk meminimalisir potensi terjadinya bencana alam,” ujar Kabid Kesiap Siagaan, BPBD Kota Bandarlampung, Kamis (11/1).

    Da menjelaskan bahwa daerah-daerah rawan yang ada di Kota Tapis Berseri, dan jua meminta warga untuk tidak membuang sampah di bantaran kali ataupun seloka, karena dapat menimbulkan banjir. “Pada bulan Januari hingga Februari, kami pasang status siaga. Dan kami siap selama 24 jam. Tempat rawan banjir masih seperti ditahun sebelumnya, seperti Kecamatan, Telukbetung Barat, Telukbetungtimur, Bumiwaras, Panjang, serta tempat-tempat yang dekat dengan sungai dan laut,” kata dia.

    Dari hal tersebut, lanjut dia, BPBD meminta warga untuk turut berpartisipasi dalam menangani bencana di musim penghujan. “Jangan buang sampah sembarangan, nanti yang rugi kan kita bersama,” ucapnya.

    Kalaupun nantinya saat curah hujan tinggi hingga menyebabkan bencana alam, M Rizki meminta sesegera untuk dapat melaporkan hal tersebut ke BPBD Bandarlampung, dengan menghubungi nomor telepon 0721252741.

    Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung, memprediksi 5 hingga 7 hari kedepan, wilayah Kota Bandarlampung akan diguyur hujan dengan curah sedang hingga tinggi.

    Kepala Seksi Data BMKG Lampung Herianto.  “Iya lima sampai tujuh hari kedepan,  wilayah Kota Bandarlampung akan diguyur hujan dengan curah sedang yang cukup tinggi,” kata dia.

    Bahkan, BMKG pun memprediksi curah hujan yang ditinggi di wilayah Kota Bandarlampung berpotensi menjadi bencana alam seperti banjir dan tanah langsor. “Iya mas,  kami memprediksi dengan adanya hal tersebut berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor,” katanya. (nt/*)