Tag: BNNP Lampung

  • Drivel Ojol Dapat Orderan Antar Baju Bayi Isi Sabu Lapor BNN Sebut Yang Pesan Polisi?

    Drivel Ojol Dapat Orderan Antar Baju Bayi Isi Sabu Lapor BNN Sebut Yang Pesan Polisi?

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Seorang driver ojek online (ojol) Makmuri (29) Warga Telukbetung Timur Bandar Lampung, nyaris menjadi korban jebakan orang yang diduga oknum polisi untuk mengatarkan paket baju yang ternyata berisi narkoba jenis sabu, Rabu 24 Juli 2024 pukul 17.00 sore.

    Makmuri mengatakan awalnya dirinya yang sedang melitas di depan RM Soponyono, mendapat orderan mengantar barang baju dari dengan titik lokasi jemput belakang Puskesmas Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras tujuan Kemiling, Perumahan Bumi Karomah Jaya.

    “Saya saat itu lewat rumah makan ayam bakar Soponyono Jalan Yos Sudarso, Sukaraja, Rabu 24 Juli 2024.  Sekitar pukul 17.00 WIB ada orderan masuk anter barang dari belakang puskesmas Jalan Yos Sudarso, tujuan Kemiling,” kata Makmuri, Kamis 25 Juli 2024.

    Saat itu kata dia, pengirim barang menyerahkan baju bayi untuk diantarkan ke alamat tujuan dari aplikasi tepatnya daerah Kemiling Perumahan Bumi Karomah Jaya. Melihat paket itu, Makmuri tiba-tiba curiga karena baju bayi yang seharusnya diantar dalam keadaan rapih dan baru, namun itu terlihat lusuh atau tidak wajar.

    Karena curiga, lantas Makmuri kembali ke pangkalan untuk membuka barang tersebut dengan disaksikan teman ojek lainnya. “Saat itu saya curiga karena minta antarkan baju tapi keliatannya lusuh dan lecek bajunya pas dibuka didepan temen isinya plastik isinya narkoba Sabu,” ungkapnya.

    Karena panik Makmuri kemudian mendatangi kantor BNN Provinsi Lampung yang memang tak jauh dari lokasinya tempatnya mangkal untuk menyampaikan peristiwa tersebut. Setelah itu dia dan pihak BNN menuju lokasi alamat tempat barang di antar yakni di daerah Kemiling. “Saat itu pengirim barang minta barang dianter cepat karena ingin pergi. Saya sengaja mengulur waktu lama dan saya ngaku lagi dibengkel ganti busi. Padahal saya nunggu mobil BNN datang,” ujarnya.

    Sampai lokasi tim BNN langsung masuk dan Makmuri menunggu jauh dari lokasi yang digerebek. Selesai penggrebekan datang mobil putih. “Terus saya tidak tau karena disuruh menunggu tetapi lepas begitu saja,” katanya.

    Makmuri mengaku tidak mengerti penerima barang tersebut siapa dan darimana karena saat penggerebekan  tidak ada orang yang ditangkap padahal ada barang bukti satu klip berisi narkoba jenis Sabu. “Keterangan pihak BNN bilang ini polisi yang menerima barang dan bilang kepada saya bahwa sampean mau dijebak,” jelasnya.

    Mendengar itu, Makmuri merasa emakin ketakutan. “Saya merasa sangat ketakutan. Saya tidak ingin terlibat dalam kasus narkoba. Saya hanya seorang driver ojol yang mencari nafkah,” ujar Makmuri khawatir.

    Atas kejadian ini, Makmuri bersama rekan-rekan sesama driver ojol berencana untuk melaporkan kasus ini ke Propam Polda Lampung. Mereka berharap agar oknum polisi yang terlibat dalam kasus ini dapat diproses secara hukum. (Red)

  • BNNP Rilis Hasil Asesmen Dua Oknum PNS Tubaba yang Ketangkap Nyabu

    BNNP Rilis Hasil Asesmen Dua Oknum PNS Tubaba yang Ketangkap Nyabu

    Bandar Lampung (SL)-Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung telah merilis hasil asesmen terhadap dua oknum pejabat PNS Tulangbawang Barat (Tubaba), RD dan FR, yang diamankan Ditresnarkoba Polda Lampung karena kedapatan sedang asyik nyabu pada Rabu, 3 Mei lalu.

    Dalam keterangannya, Plt. Kepala BNNP Lampung, Kombes Pol Iksan menyampaikan hasil asesmen tersebut. Hasilnya dua oknum PNS Tubaba tersebut dikenakan rawat inap selama 6 bulan di Loka Rehabilitasi BNN Kalianda, Lampung Selatan.

    “Ada sekitar empat atau lima orang yang di asesmen. Hasilnya dikenakan rawat inap semua selama enam bulan termasuk dua orang itu (RD dan FR),” kata Iksan saat ditemui di Kantor BNNP Lampung, Senin 15 Mei 2023.

    Iksan menjelaskan, alasan harus dirawat inap itu dilakukan lantaran kedua oknum tersebut merupakan pecandu dalam kategori berat. Terkait kapan dua oknum tersebut menjalani rawat inap, Iksan mengatakan bahwa hal itu bukan kewenangan BNNP Provinsi Lampung.

    “Itu kewenangan penyidik Polda. Kita hanya mengeluarkan hasil asesmen saja,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Lampung menangkap dua oknum PNS Tubaba yakni RD dan FR karena diduga penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.

    Menurut informasi yang dihimpun, RD merupakan Bendahara Dinas Perhubungan dan FR berdinas di Badan Kepegawaian lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

    Keduanya ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat. Namun, saat diamankan tidak ditemukan barang bukti hanya barang bekas pakai dan tes urine positif.

    Lalu, polisi melakukan asesmen terhadap dua oknum PNS Tubaba tersebut ke BNNP Lampung. Permintaan assessment tersebut diterima BNNP Lampung pada Kamis, 11 Mei 2023 lalu. (Red)

  • Gubernur Lampung Beri Penghargaan Personil Polda Lampung, Dirjen Beacukai dan BNNP Lampung

    Gubernur Lampung Beri Penghargaan Personil Polda Lampung, Dirjen Beacukai dan BNNP Lampung

    Bandar Lampung(SL)- Atas kerjasama dalam menjaga ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta koordinasi yang baik dengan pemerintah dan masyarakat Provinsi Lampung. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berikan Penghargaan Kepada Personil Kepolisian Daerah Lampung, Direktorat Jenderal Beacukai Sumatera Bagian Barat, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung, yang digelar di Siger Lounge Polda Lampung, Jum’at 8 April 2022.

    “Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya mengucapkan terima kasih kepada personil Kepolisian Daerah Lampung, Direktorat Jenderal Beacukai Sumatera Bagian Barat, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung atas kerjasamanya dalam menjaga ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, serta koordinasi yang baik dengan pemerintah dan masyarakat Provinsi Lampung,” ujar Arinal.

    Penghargaan yang diberikan ini, jelas Arinal, merupakan apresiasi pemerintah Provinsi Lampung atas keberhasilan dalam mengungkap perkara pencurian dan kekerasan yang mengakibatkan karyawati BRI Link meninggal dunia di Kabupaten Lampung Timur, Kemudian mengungkap lahan ganja 62,8 ha dengan berat 40,3 ton ganja di desa Lhokdrien, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara; serta mengungkap kasus tindak pidana narkotika menonjol, sabu dengan berat sekitar 2 kg di pintu Tol Simpang Pematang Kabupaten Mesuji oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung.

    “Mudah-mudahan penghargaan ini, dapat memotivasi dalam melaksanakan tugas sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” ujar Arinal.

    Lanjut Arinal, stabilitas keamanan dan ketertiban daerah harus tetap dijaga, karena kunci utama pelaksanaan berbagai program pembangunan adalah terciptanya keamanan yang baik. Keamanan juga berdampak langsung terhadap iklim investasi.

    Seluruh Kabupaten dan Kota yang memiliki sumber daya alam harus terus berusaha menggerakkan iklim investasi yang lebih baik, sehingga mampu menyerap masuknya modal dalam negeri dan investasi asing sebanyak mungkin.

    “Oleh sebab itu, stabilitas keamanan suatu daerah sangat diperlukan sebagai prasyarat bagi masuknya penanaman modal atau investasi. Peran Kepolisian Daerah Lampung dan instansi vertikal terkait sangat penting dalam menjaga iklim investasi di Provinsi Lampung. Upaya ini tentunya perlu didukung peran aktif masyarakat seperti adanya pos kamling yang merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketentraman,” ujar Arinal.

    Kegiatan ini dihadiri diantaranya Irjen Pol. Hendro Sugiatno (Kapolda Lampung), Brigjen Pol. Subiyanto (Waka Polda Lampung), Brigjen TNI Ruslan Efendi (Danrem 043/Gatam), Brigjen Iwan Satriawan (Kabinda Lampung), Brigjen Pol Edi Swasono (Ka BNNP Lampung). (Rls/Red)

  • BNN Lampung Tembak Dua Kurir 4 Kg Sabu Jaringan Sumatera-Bandung

    BNN Lampung Tembak Dua Kurir 4 Kg Sabu Jaringan Sumatera-Bandung

    Bandar Lampung (SL)-Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung meringkus dua kurir narkoba jenis sabu-sabu jaringan Aceh-Bandung Provinsi Jawa Barat. Ketua pelaku Lastan Aulia Tengku Muhammad Ali (47) warga Direng, Aceh Utara dan Endang Juanda (44) warga Cimahi, Jawa Barat, dilumpuhkan dengan timah panas, dengan barang bukti 4 kg sabu.

    Mereka ditangkap sejak Selasa 16 Februari 2021 lalu. di SPBU Jalan Lintas Sumatera, Kampung Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah. Paket sabu disimpan dalam dua karung beras, yang masing-masing ukuran beras 10 kilogram.

    Kepala BNNP Lampung, Brigjen Pol Jafriedi didampingi Kabid Pemberantasan, Kombes Pol Toto menjelaskan, pengungkapan 4 kilogram sabu berdasarkan informasi dari masyarakat, bahwa akan ada pengiriman sabu asal Aceh yang akan lewat Lampung, pada Selasa 16 Februari 2021 lalu, sekitar pukul 05.00 WIB.

    “Informasi itu langsung kami tindak-lanjuti dan kami pertama amankan seorang kurir bernama Lastan saat menjadi penumpang Bus ALS, yang naik dari Medan, Sumatera Utara, tujuan Kiaracondong, Bandung,” kata Jafriedi, saat press rilis di Kantor BNNP Lampung, Selasa 23 Februari 2021 sore.

    Usai mendapati informasi itu, Tim langsung melakukan pencegatan di Jalan Lintas Sumatera, Kampung Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah. “Tersangka Lastan kita ringkus di Pom Bensin di wilayah setempat,” jelasnya.

    Dari tangan tersangka Lastan, disita barang bukti sabu seberat 4,097,46 gram, yang disimpan di dalam dua karung beras, yang masing-masing ukuran beras 10 kilogram. “Tersangka Lastan ketika kita amankan mencoba melawan dan membahayakan petugas, sehingga terpaksa kami lumpuhkan dia dengan timah panas di kaki sebelah kanannya,” sebutnya.

    Setelah menangkap Lastan, BNNP melakukan pengembangan dan berhasil menangkap Endang Juanda. “Jadi kami kejar sampai ke Bandung, karena barang itu (sabu) hendak diantarkan ke Endang. Kami berhasil meringkus Endang saat menunggu Lastan,” bebernya.

    Begitu juga ketika hendak diringkus, Endang mencoba melawan petugas, sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas dan terukur di kaki sebelah kanannya. Dari pemeriksaan lebih lanjut, kedua tersangka mempunyai peran yang berbeda-beda. Lastan sebagai pengantar atau kurir, sedangkan Endang merupakan sebagai penampung. “Endang yang mengedarkan sabu di Bandung,” ungkapnya.

    Tak hanya itu saja, kedua tersangka merupakan jaringan Aceh dan Bandung. Pengiriman sabu 4 kilogram ini merupakan yang kedua kalinya. Di mana pada tahun 2020 lalu, Lastan berhasil membawa sabu sebanyak 1 kilogram.

    “Dari pemeriksaan kami memang bahwa keduanya ini jaringan Aceh dan Bandung. Untuk indikasi jaringan Lampung belum ada. Karena yang pertama lolos, Lastan mencoba untuk yang kedua kalinya dengan membawa 4 kg, tapi bisa kita cegah, Kita masih memburu bos dari dua pelaku yang berada di Aceh, berinisial TN,” katanya. (Red)

  • Lima Bulan Menjabat Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya Yang Tangkap Pamen Terlibat Jaringan Narkoba itu Kini Jabat Dirintel BNN

    Lima Bulan Menjabat Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya Yang Tangkap Pamen Terlibat Jaringan Narkoba itu Kini Jabat Dirintel BNN

    Bandar Lampung (SL)-Mantan Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya diangkat dalam jabatan baru sebagai Dirintel Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI setelah lebih lima bulan bertugas sebagai Kepala BNNP Lampung. Jabatannya digantikan oleh Brigjen Pol Jafriedi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BNNP Maluku. Serah terima jabatan tersebut akan dilakukan secara virtual, pada Selasa 27 Oktober 2020.

    Selama bertugas di Lampung, sejak 14 Mei 2020. I Wayan Sukawinaya berhasil mengagalkan 16,535 kg sabu dan 8.966 butir ekstasi, yang disembunyikan di kuburan, dan di bawah tower, pada 14 juli 2020, dengan 4 orang tersangka.

    Termasuk menggalkan transaki 1 KG sabu asal Pekanbaru yang melibatkan oknum Perwira Polda Lampung AKP Andriyanto, dan Kepala Desa Sukajawa, Lampung Tengah, pada 9 Agustus 2020 yang lalu.  “Ya benar, saya pindah ke pusat. Mohon dukungannya,” ujar Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya, kepada sinarlampung.co, Rabu 28 Oktober 2020.

    Usai pelantikan secara virtual pada Selasa 27 Oktober 2020, Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya menitipkan pesan untuk penggantinya agar program yang sudah dijalankan tetap dilanjutkan dalam rangka pencegahan dan memutus mata rantai peredaran narkoba di Bumi Ruwai Jurai.  “Saya berharap program Desa Bersinar, dan Kampus Bersinar (Bersih Narkoba), tetap berjalan dan dilanjutkan,” ujar I Wayan Sukawinaya

    I Wayan Sukawinaya juga berharap agar upaya penindakan, pengungkapan jaringan peredaran narkoba, hingga menjerat jaringan kelas Kakap dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang juga makin massif. “Penindakan juga mudah-mudahan nanti lebih meningkat, apalagi Lampung jalur distribusi narkoba ke Pulau Jawa, dan terkadang juga jadi sasaran tempat diedarkan,” katanya. (juniardi/red)

  • Kordinasi Pemberantasan Narkoba Jalur Laut BNNP Lampung Kunjungi Brigif 4 Marinir

    Kordinasi Pemberantasan Narkoba Jalur Laut BNNP Lampung Kunjungi Brigif 4 Marinir

    Bandar Lampung(SL)-Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung Brigjen Pol Drs. I Wayan Sukawinaya, M.Si beserta rombongan mengunjungi Sarang Petarung Brigade Infanteri 4 Marinir/BS Piabung, Padang Cermin Pesawaran Lampung. Kamis (04/06/2020).

    Pada kunjungan tersebut Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung diterima Komandan Brigade Infanteri 4 Marinir/BS Kolonel Marinir Nawawi S.E., M.M didampingi oleh Wadan Brigif 4 Mar/BS, para Perwira Staf dan Dansatlak Brigif 4 Mar/BS wilayah Lampung.

    Acara kunjungan kerja BNNP Lampung di Brigif 4 Mar/BS di awali dengan sesi foto bersama dan di lanjutkan dengan paparan Danbrigif 4 Mar/BS mengenai situasi Brigif 4 Mar/BS.

    Kunjungan kerja Kepala BNNP Lampung ke Brigif 4 Mar/BS merupakan sarana untuk mempererat jalinan tali silaturahmi antara BNNP Lampung dengan Brigif 4 Mar/BS yang selama ini sudah berjalan dengan baik dan bekerjasama dalam keamanan dan penanganan penyalahgunaan Narkotika.

    Terutama untuk pencegahan karena Lampung merupakan salah satu jalur masuknya penyelundupan Narkotika. Salah satu akses penyelundupan tersebut adalah dengan menggunakan jalur laut dengan menggunakan speed boat, sedangkan jalur darat dengan menggunakan mobil-mobil mewah.

    Hadir dalam acara tersebut Wadan Brigif 4 Mar/BS, para Perwira Staf dan Dansatlak jajaran Brigif 4 Mar/BS wilayah Lampung. Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata dari Komandan Brigif 4 Mar/BS Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung Brigjen Pol Drs. I Wayan Sukawinaya, M.Si (Red)

  • BNNP Lampung Ungkap Modus Baru Jaringan Pengiriman Sabu

    BNNP Lampung Ungkap Modus Baru Jaringan Pengiriman Sabu

    Bandarlampung (SL) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung mengungkap jaringan narkotika jenis sabu yang dikirim dari Pulau Jawa ke Provinsi Lampung.

    Kepala BNNP Lampung Brigjen Tagam Sinaga mengatakan, pengungkapan jaringan pulau jawa ke Lampung merupakan modus baru dan unik. “Modus ini unik, karena selama ini sabu itu dikirim para tersangka biasanya dari Medan dan Aceh. Tapi sekarang sabu dikirim dari Bogor dan Karawang ke Lampung,” ujarnya, Rabu, (19/12/2018).

    Menurut Tagam, pengiriman sabu dari Bogor dan Karawang kemungkinan atas permintaan konsumen yang ada di Lampung. “Mungkin karena stok sabu di Lampung sedang menipis, sehingga sabu dari daerah mana saja diterima,” paparnya.

    Masih kata Tagam, pengungkapan ini bukan bagian dari jelang Natal dan Tahun Baru 2018. “Hasil ungkap kerena memang kebutuhan di Lampung sendiri,” kata dia.

    Ia mengungkapkan, untuk mengatasi dan memberantas peredaran narkoba di Provinsi Lampung pihaknya tak sanggup menyelesaikannya sendiri. “Kalau tanpa ada bantuan dari beberapa instansi dan masyarakat, kami tidak mungkin bisa mengungkapkan semua ini. Maka itu diperlukannya kerjasama,” pungkasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung memusnahkan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu seberat 3 kilogram di kantor BNNP Lampung yang terletak di Jalan Ikan Bawal, Telukbetung Selatan, Bandarlampung, Rabu, (19/12/2018). (fokuskriminal)

  • 22 Wartawan Ikuti Test Urine BNNP Lampung

    22 Wartawan Ikuti Test Urine BNNP Lampung

    Bandarlampung (SL) – Sebanyak 22 wartawan dari media televise, cetak maupun online, mengikuti test urine untuk mendukung program pemberantasan narkotik yang digalakan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung.

    Demi mendukung program pemberantasan narkotika, Selasa pagi 6 november 2018 bertempat di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung, sebanyak 22 pewarta dari berbagai media di Lampung melakukan test urine.

    Dalam test urine kali ini, Kepala BNNP Lampung, Brigadir Jendral Polisi Tagam Sinaga, mengawali pengambilan sample urine yang kemudian diikuti oleh para awak media.

    Muhammad Iqbal pewarta dari media rilis id menuturkan, dirinya mendukung serta mengapresiasi kegiatan yang positif ini.

    Dari 22 sample urine wartawan yang dilakukan test, hasil keseluruhannya dinyatakan negatif. (fajarsumatera)

  • Situs “pakdeintel.com” Tempat Melaporkan Peredaran Narkoba

    Situs “pakdeintel.com” Tempat Melaporkan Peredaran Narkoba

    Bandarlampung (SL) – Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung mengimbau masyarakat jika ada yang mengetahui peredaran atau kejahatan narkoba di lingkungannya segera melaporkan ke wesbsite pengaduan “Pakde Intel”.

    Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung Brigjen Pol Tagam Sinaga di Bandarlampung, Selasa menjelaskan, melalui peluncuran situs itu pihaknya mengajak masyarakat untuk berperan aktif mengawasi bahaya narkoba di lingkungannya. “Demi terciptanya Lampung bersih dari peredaran narkotika dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, kami telah membuat program aplikasi data intelegen berupa website yang diberi nama ‘Pakde Intel’”, katanya.

    Program Pakde Intel ini merupakan terobosan baru dan salah satu bentuk tanggungjawab BNNP Lampung memberikan rasa aman terhadap masyarakat Lampung terkait dengan peredaran narkoba, katanya. Program pengaduan yang telah diluncurkan tersebut bisa langsung dapat diakses oleh masyarakat melalui telepon genggam berbasis android dan juga perangkat komputer melalui website www.pakdeintel.com.

    Masyarakat yang mau mengadukan adanya kejahatan narkoba, baik itu bandarnya, pengedar dan juga pengguna di sekitar tempat mereka tinggal bisa melaporkan melalui website tersebut.

    “Caranya tinggal buka website www.pakdeintel.com lalu klik tombol lapor, di situ mengisi registrasi identitas dan mengisi terkait laporannya, kemudian BNNP akan ditindaklanjuti,” kata Tagam. Ia menjelaskan, mengenai kerahasiaan pelapor, pihaknya menjamin penuh kerahasiaan pelapor tersebut, karena website pkdeintel ini hanya dapat diakses oleh satu orang petugas BNNP saja.

    “Untuk kerahasiaan pelapor tidak perlu diragukan, karena adminnya cuma satu dan hanya admin ini yang tahu mengenai identitas si pelapor tersebut,” ujarnya. Jadi masyarakat tidak perlu takut dan khawatir, BNNP menjamin kerahasian identitas pelapor.

    Bahkan, kata Tagam, sekalipun dirinya Kepala BNNP Lampung, tidak akan tahu mengenai siapa pelapor itu. Begitu juga dengan Kasi Intel, Kabid Pemberantasan dan anggota BNNP Lampung lainnya, tidak akan tahu hal itu. Tagam menambahkan, dengan diluncurkannya website pelaporan/pengaduan ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk memberantas peredaran narkoba.

    Ia mengharapkan adanya dukungan masyarakat agar para generasi penerus bangsa tidak rusak dan mati sia-sia akibat pengaruh narkotika karena ulah dari para pelaku bandar, kurir dan juga pengedar barang haram tersebut.

    “Anggap saja website ini kenang-kenangan dari saya dan tim saya saat menjabat di BNNP Lampung. Jadi saya tegaskan lagi, masyarakat tidak perlu takut memberikan informasi adanya peredaran narkoba, dan kerahasian pelapor dijamin tidak diketahui,” tambahnya.(red)

  • Selundupkan 2 kg Sabu, Pengedar Tewas Ditembak

    Selundupkan 2 kg Sabu, Pengedar Tewas Ditembak

    Bandarlampung (SL) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung, menangkap seorang kurir sabu bernama Dwi Adelianto warga Joglo Jakarta Barat, dan terpaksa menembak mati seorang pengedar lainnya berinisal RH, warga Bandarlampung.

    Dari perkara tersebut diamankan barang bukti berupa 2 Kg sabu dengan bungkus teh asal Tiongkok yang ditaruh di dalam sebuah tas ransel. Kepala BNNP Lampung Brigjenpol Tagam Sinaga mengatakan, awalnya BNNP mendapatkan informasi akan ada sabu seberat 2 Kg yang dibawa dari Pulau Jawa ke Lampung.

    Tersangka Dwi Adelianto, berangkat menuju Bandar Lampung dengan menaiki bus Kali Deres tujuan Palembang, yang berangkat pada rabu (10/14/2018) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Kemudian RH menjemput Dwi didekat flyover Sultan Agung, Way Halim pada Kamis (11/10/2018) pukul 02.30 WIB, dengan menggunakan sepeda motor.

    “Pas kita hendak bekuk, dia melawan ketika kita keluarkan tembakan peringatan malah dia nabrak anggota, terpaksa diambil tindakan tegas terukur dan terarah, dan meninggal di tempat,” katanya di kantor BNNP Lampung, Senin (15/10/2018).

    Tenyata, berdasarkan pelacakan di website PN Tanjungkarang, RH merupakan residivis perkara narkoba yang divonis 4 tahun penjara, dan baru keluar beberapa bulan yang lalu. “Dari pemeriksaan sementara, RH dan DW (Dwi), sudah dua kali memasukan sabu ke Lampung, DW di upah sekitar Rp10 juta,” katanya.

    Sementara Dwi mengaku diperintahkan oleh seseorang bernama Amar, asal Cikampek, dengan upah Rp10 juta. “Saya cuma anterin, barang itu di jemput sama orang (red RH),” katanya.

    Ia nekat menjadi kurir sabu, lantaran butuh uang untuk biaya hidup, istri dan anak-anakya. “Saya juga punya hutang sama Amar Rp5 juta,” katanya.

    Brigjenpol Tagam Sinaga menyebutkan dengan seringnya BNN melakukan penangkapan dan menembak mati para pelaku karena melawan, kini distribusi sabu berubah modus, yang semula dari Sumatera menuju Jawa kini telah diubah.

    “Kalau kita ungkap teruskan selalu dari Aceh, mau dibawa ke Lampung dan pulau Jawa, ini kita tekan terus berubah, modusnya dari Pulau Jawa, dari Cikampek yang mau diedarkan di Lampung, kalau ada sisa bakal di bawa ke Palembang,” tambahnya. (Lampost)