Tag: BPBD Bandarlampung

  • Ini Dia Titik Langganan Banjir di Bandarlampung Kala Penghujan

    Ini Dia Titik Langganan Banjir di Bandarlampung Kala Penghujan

    Bandarlampung, sinarlampung.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung mencatat ada sekitar lima wilayah di kota setempat yang tergolong menjadi langganan banjir (genangan) di kala penghujan. Pemetaan titik banjir tersebut diperoleh saat penanggulangan sejumlah wilayah Bandarlampung yang terendam banjir terakhir belakangan.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandarlampung, Gustriansyah menyebut, titik langganan banjir tersebut tersebar di lima Kecamatan di Kota Bandarlampung. Menurutnya, rata-rata genangan banjir diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 30-40 cm. Belum ada korban jiwa yang ditimbulkan, banjir hanya menggenangi rumah warga dan jalan.

    “Kemarin kejadian rata-rata 40 cm, di Kecamatan Rajabasa 1 titik, terparah di Nunyai. Kecamatan Way Halim 2 titik, Labuhan ratu 1 titik, Kedaton 2 titik, dan Kecamatan panjang 1 titik. Tapi ini hanya sebatas genangan yang tidak sampai menelan korban jiwa,” ujar Gustriansyah kepada sinarlampung.co di ruang kerjanya, Rabu, 21 Februari 2024.

    Adapun lokasi yang dikategorikan titik rawan banjir tersebut menurut Gustriansyah, diantaranya, RT O2 Lingkungan 1, Kelurahan Rajabasa Induk, Kecamatan Rajabasa; RT 02, 03, 04, 05,06 Lingkungan 2, Kelurahan Rajabasa Nunyai, Kecamatan Rajabasa; Gang Tetarai RT 008 Lingkungan 1, Kelurahan Way Halim Permai, Kecamatan Way Halim; SDN 1 Jagabaya 3, Kelurahan Jagabaya 3, Kecamatan Way Halim.

    Selanjutnya, titik rawan banjir berlokasi di SMPN 34 Bandarlampung, Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu; Gang Asemak 1, RT O1 Lingkungan 1, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kedaton; Jalan Pagar Alam Gang Pasma 1 Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kedaton, dan Jalan Ketapang, Kelurahan Panjang, Kecamatan Panjang.

    Berita Terkait: Hujan Deras Sejak Sabtu, Kecamatan Rajabasa Tergenang Banjir, Ada Tanggul Jebol

    Gustriawan menjelaskan, umumnya banjir di sejumlah titik rawan banjir tersebut disebabkan oleh luapan aliran sungai yang tak mampu menampung tingginya debit air saat hujan deras. Selain luapan air sungai, genangan juga disebabkan oleh tanggul penahan aliran sungai di beberapa titik rawan banjir tersebut jebol.

    “Kemarin tanggul sejumlah air sungai tersebut sempat diperbaiki dan ditinggikan, tapi karena tidak dirawat akhirnya jebol kembali, sehingga menggenangi pemukiman warga,” tambahnya.

    Gustriansyah menghimbau masyarakat yang bermukim di titik rawan banjir tersebut untuk selalu waspada. Selain itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan untuk mencegah terjadinya banjir.

    Kita himbau masyarakat untuk menjaga lingkungannya masing-masing, terutama yang rumahnya di dekat bantaran air sungai. Artinya jangan membuang sampah di sungai, kemudian jangan membangun bangunan di bibir atau di badan sungai. Intinya jaga kebersihan lingkungan masing-masing,” pesannya.

    Sebagai informasi, pada 2023 adapun wilayah di Bandarlampung yang biasa jadi langganan banjir, yakni, Kecamatan Way Halim 2 titik, Sukarame 2 titik, Rajabasa 1 titik, Teluk Betung Barat 1 titik, Panjang 1 titik, Langkapura 1 titik, Bumi Waras 2 titik, dan Sukabumi 2 titik. (Tam)

  • BPBD dan BMKG Lampung Beri Status Siaga

    BPBD dan BMKG Lampung Beri Status Siaga

    Ilustrasi cuaca ekstrim

    Bandarlampung (SL)-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, pasang status siaga pada bulan Januari-hingga Februari 2018. BPBD menghimbau warga, untuk berperan aktif menanggulangi bencana seperti banjir pada musim penghujan saat ini.

    “Kami telah mempersiapkan akan datangnya musim hujan dengan curah yang tinggi, hal tersebut saya katakan karena kami telah melakukan upaya untuk meminimalisir potensi terjadinya bencana alam,” ujar Kabid Kesiap Siagaan, BPBD Kota Bandarlampung, Kamis (11/1).

    Da menjelaskan bahwa daerah-daerah rawan yang ada di Kota Tapis Berseri, dan jua meminta warga untuk tidak membuang sampah di bantaran kali ataupun seloka, karena dapat menimbulkan banjir. “Pada bulan Januari hingga Februari, kami pasang status siaga. Dan kami siap selama 24 jam. Tempat rawan banjir masih seperti ditahun sebelumnya, seperti Kecamatan, Telukbetung Barat, Telukbetungtimur, Bumiwaras, Panjang, serta tempat-tempat yang dekat dengan sungai dan laut,” kata dia.

    Dari hal tersebut, lanjut dia, BPBD meminta warga untuk turut berpartisipasi dalam menangani bencana di musim penghujan. “Jangan buang sampah sembarangan, nanti yang rugi kan kita bersama,” ucapnya.

    Kalaupun nantinya saat curah hujan tinggi hingga menyebabkan bencana alam, M Rizki meminta sesegera untuk dapat melaporkan hal tersebut ke BPBD Bandarlampung, dengan menghubungi nomor telepon 0721252741.

    Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung, memprediksi 5 hingga 7 hari kedepan, wilayah Kota Bandarlampung akan diguyur hujan dengan curah sedang hingga tinggi.

    Kepala Seksi Data BMKG Lampung Herianto.  “Iya lima sampai tujuh hari kedepan,  wilayah Kota Bandarlampung akan diguyur hujan dengan curah sedang yang cukup tinggi,” kata dia.

    Bahkan, BMKG pun memprediksi curah hujan yang ditinggi di wilayah Kota Bandarlampung berpotensi menjadi bencana alam seperti banjir dan tanah langsor. “Iya mas,  kami memprediksi dengan adanya hal tersebut berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor,” katanya. (nt/*)