Tag: Budi Djarot

  • Menentang Reuni Akbar 212, Budi Djarot Dipolisikan

    Menentang Reuni Akbar 212, Budi Djarot Dipolisikan

    Jakarta (SL) – Sekretaris Jenderal Gerakan Jaga Indonesia (GJI), Budi Djarot dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh sejumlah aktivis 212 yang tergabung Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi) dan Aliansi Anak Bangsa (AAB), Jumat (30/11).

    Adik kandung seniman Eros Djarot itu dilaporkan dengan pasal ujaran kebencian dalam UU Nomor 9/2016 tentang perubahan UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi el Elektronik (ITE). “Hari ini kami laporkan Budi Djarot ke Bareskrim Mabes Polri,” kata Pengurus DPP Persaudaraan Alumni (PA) 212, Musa Marasabessy di Bareskrim Polri.

    Menurut mantan mujahidin Ambon ini, pihaknya tidak mau berbalas pantun dengan Budi Djarot. Karena itulah ia memilih mempolisikan Budi. “Kami minta laporan ini diproses cepat,” ujar Musa.

    Menurut Musa, pernyataan Budi sangat sensitif dan berpotensi membahayakan persatuan nasional, merusak kebhinekaan serta eksistensi NKRI sebagai negara yang plural. “Bukti yang kami serahkan antara lain video Budi Djarot yang menyebarkan kebencian,” tegas Musa.

    Diketahui, dalam video yang beredar, Budi dalam konferensi persnya di Polda Metro Jaya mengatakan, Reuni Akbar 212 tidak menutup kemungkinan tersimpan agenda terselubung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sudah dilarang di Indonesia. “Saya melihat ini kekuatan HTI masih tetap hidup walaupun sudah dibubarkan dan mereka tetap berdakwah tentang negara khilafah. Untuk itu sebelum terjadi yang lebih parah, kami minta agar Polda Metro mencegah aksi atau Reuni 212 itu,” kata Budi di Polda Metro Jaya, Senin (26/11).

    Sebelumnya pada Kamis (29/11) kemarin, Budi juga memimpin massa GJI menggeruduk Balai Kota untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencabut izin penyelenggaraan Reuni Akbar 212 yang akan digelar di Monas pada Minggu (2/12) lusa. (liputan6)

  • Gerakan Jaga Indonesia, Budi Djarot: HTI Hanya Hama

    Gerakan Jaga Indonesia, Budi Djarot: HTI Hanya Hama

    Jakarta (SL) – Sekitar 10 orang mengenakan setelan seragam putih, mendatangi Polda Metro Jaya, Senin (26/11). Mereka bertemu langsung dengan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, untuk meminta kepolisian menggagalkan Reuni Alumni 212 yang akan digelar pada 2 Desember 2018 mendatang.

    Mereka siap mengadang massa, jika memang dalam pelaksanaannya ada pengibaran bendera HTI. “Kenyataan politik hari ini, HTI bermetamorfosa menjadi ormas-ormas gurem yang semakin sulit diidentifikasi melakukan penyebaran ideologi khilafah, menyelinap ke ruang-ruang publik terutama tempat-tempat ibadah,” ujar Sekjen Presidium Nasional ‘Gerakan Jaga Indonesia’, Budi Djarot, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/11).

    Bagi dia, HTI ini berbahaya karena telah masuk ke jantung masyarakat. Bahkan berada di institusi-institusi formal atau pemerintah. Saat ini, dilanjutkan dia, politik telah dikaitkan dengan agama dan telah membodohi masyarakat, sehingga seharusnya tidak perlu ada lagi aksi-aksi seperti Reuni Alumni 212 ini. “HTI hanya hama, bukan agama, yang seharusnya kita basmi. Apalagi secara fakta hukum, HTI telah dinyatakan bubar karena mengusung ideologi khilafah yang bertentangan dengan Pancasila, bahkan negara lain juga telah membubarkan HTI karena dianggap berbahaya,” katanya.

    Menurut dia, dengan adanya pelaksanaan Reuni Alumni 212 ini justru semakin memperlihatkan bagaimana ideologi khilafah terus berjalan dan semakin masif. Hal ini terlihat dalam persiapan menjelang aksi tersebut, karena ribuan peserta aksi dari berbagai wilayah Indonesia akan hadir di Monas, Jakarta Pusat. “Bahkan sempat melakukan aksi rapat akbar dan parade pengibaran bendera bertuliskan kalimat tauhid, tanpa ada upaya pencegahan dari aparat. Maka dari itu, kami datang ke Polda Metro untuk mendesak kepolisian untuk mencegah berbagai aksi beranasir agama,” jelas Budi Djarot.

    Diberitakan sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan kembali menggelar reuni akbar kedua pada 2 Desember 2018 mendatang. Dalam aksi damai ini, alumni Aksi Bela Islam tersebut akan mengibarkan satu juta bendera kalimat tauhid berwarna warni.

    Reuni akbar 212 tersebut akan tetap dilaksanakan setiap tahun sebagai ajang silaturahmi akbar umat Islam. Semoga reuni akbar tersebut bukan dilaksanakan sebagai momentum politik tahunan. (republika)