AKHIRNYA Budi Waseso atau Buwas melepaskan jabatannya sebagai Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog). Buwas yang selama ini dikenal anti mafia beras harus ‘cabut’ dari kantor Bulog sejak Menteri BUMN Erick Thohir resmi mengangkat Bayu Krisnamurthi sebagai Dirut Bulog yang baru pada Sabtu (2/12/202).
Bayu sebelumnya adalah Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog. Ia diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-341/MBU/12/2023 tanggal 1 Desember 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum Bulog.
Pergantian Dirut Bulog sudah tersiar lama, sejak April lalu. Namun pemerintah mempertahankan dan mengangkat kembali Budi Waseso yang merupakan jenderal polisi bintang tiga (Komjen) memimpin Bulog untuk periode kedua pada 27 April 2023.
Sebelumnya, ada pula kabar Menteri BUMN Erick Thohir sedang mempersiapkan Dirut Bulog yang baru. Bahkan, Erick memastikan sudah menyiapkan tiga nama sebagai pengganti Budi Waseso. Saat itu Erick mengatakan proses penggantian menggunakan mekanisme Tim Penilai Akhir (TPA). Namun Erick tidak kunjung mengumumkan tiga nama tersebut.
Di tengah isu pergantian itu, sempat beredar kabar Budi Waseso dipersiapkan menggantikan Syahrul Yasin Limpo sebagai menteri pertanian. Kabar itu pun mentah. Syahrul Limpo kini ditahan KPK, sementara Menteri Pertanian diembankan kepada Amran Sulaiman.
Selama menjabat Dirut Bulog, Buwas dikenal sangat anti mafia beras. Ia sempat mengungkap berkali-kali tentang adanya praktek pengoplosan dan pengemasan ulang beras Bulog menjadi beras premium yang terjadi di Pasar Beras Induk Cipinang (PBIC) oleh mafia beras.
Buwas juga pernah mengungkapkan aktivitas mafia beras yang mengadakan rapat di dekat Kantor Perum Bulog pada awal tahun 2023 lalu.
Seminggu setelahnya, Buwas menemukan dua pedagang yang mengemas ulang beras ukuran 50 kilogram (kg) menjadi ukuran 5 kg dan mengoplos beras Bulog dengan merek lain. Temuan itu diperoleh saat ia melakukan inspeksi mendadak di PIBC, Jumat (3/2/2023).
Dia menjelaskan pemalsuan makin jelas jika ada beras Bulog yang dicampur dengan beras merek lainnya dan dijual secara komersial.
Sikap Buwas yang anti mafia beras semakin nyata saat harga beras terus mengalami kenaikan pada Oktober 2023 lalu. Ia terang-terangan menyebutkan ada pihak yang memanfaatkan beras yang disalurkan Bulog untuk memperoleh keuntungan lebih.
Buwas membeberkan, pihak yang nakal itu membeli dari Bulog itu Rp8.300/kg angkut gudang mereka jual langsung Rp12 ribu sampai Rp 13 ribu/kg dengan diganti karung.
Tindakan para mafia beras ini tentu saja menimbulkan sejumlah dampak negatif. Misalnya adalah menyebabkan pemerintah kesulitan untuk menekan harga beras di pasaran.
Buwas sebenarnya sudah mengendus praktik ganti karung itu dan berupaya mengatasinya dengan mengemas beras SPHP menjadi 5 kg. Namun praktik ganti karung dan penjualan di atas HET terus terjadi. Diduga, praktik inilah yang menjadi sebab kenaikan harga beras sulit dikendalikan.
Lalu, bagaimana dengan Bayu Krisnamurthi, apakah Dirut Bulog yang baru ini akan setangguh Buwas?
Kepada wartawan Bayu mengatakan ia siap melaksanakan amanah dan kepercayaan negara yang diembankan kepadanya.
Ia juga memastikan akan melanjutkan kepemimpinan Budi Waseso yang menurutnya sudah baik dalam mengawal berjalan nya transformasi Bulog sampai saat ini.
Bayu juga memuji kepemimpinan Budi Waseso karena mampu membawa Bulog melewati masa sulit dan mampu menjaga institusi Bulog menjadi yang kuat serta dapat menjalankan setiap misi yang ditugaskan negara dengan baik.
Pelantikan Bayu tersebut menyusul hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan oleh Semen Indonesia Group (SIG) pada Jumat (1/12). RUPS LB itu resmi memutuskan Budi Waseso yang sebelumnya menjabat Direktur Utama Perum Bulog diangkat sebagai Komisaris Utama SIG.(iwa)