Tag: Buku

  • Buku Sebagai Media Transplantasi Otak

    Buku Sebagai Media Transplantasi Otak

    Penulis : Randy Septian

     Buku kerap disebut sebagai jendela dunia, bahkan pada era digital seperti sekarang ini buku yang sempat diprediksi banyak kalangan akan punah karena berganti dengan gadget dan teknologi canggih lainnya lewat internet masih menunjukkan eksistensinya.

    Originalitas buku dianggap menjadi faktor terpenting sehingga buku masih memberikan perlawanan kepada kata yang disebut Googling.

    Beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa buku masih eksis dan menjadi pilihan utama adalah tingkat kepercayaan orang terhadap penulisnya.

    Artinya apa? sebagai penulis kita diwajibkan memiliki integritas kuat dan karakter yang khas sehingga dapat memiliki penggemar tersendiri yang selalu menunggu terbitnya hasil karya kita.

    Kekuatan Buku Mengubah Pola Fikir

    Saya pernah memiliki pengalaman di dunia Network Marketing, saat itu sebuah perusahaan dari Malaysia yang menjadi suplayer suplemen kesehatan tersebut memiliki ribuan marketing yang tersebar di seluruh penjuru dunia untuk memasarkan produk dari perusahaan.

    Strategi perusahaan yang menjadikan para seller/distributor sebagai independent business owner membuat seller berkreasi untuk memperbesar omsetnya.

    Yang menarik dari itu semua adalah, dari kesuksesan para seller dalam memperbesar omset sehingga keuntungan yang didapat makin membesar karena ada peran “buku” dari kesuksesan seller tersebut.

    Seller sukses lebih tertarik menjual buku dibandingkan dengan menjual produk yang menjadi objek untuk menghasilkan omset.

    Dengan kata lain, seller sukses memberikan porsi lebih untuk menjual buku kepada toko retail dibandingkan suplemen kesehatan yang merupakan produk kesehatan.

    Tujuannya tentu agar owner toko dapat bengubah pola fikirnya lewat buku dan dapat lebih maksimal dalam memasarkan produk suplemen kesehatan itu dan terbukti, omset yang dihasilkan seller yang fokus mengubah pola fikir jauh lebih besar dibandingkan seller yang fokus dengan produk perusahaan.

    Artinya, jika pemilik toko memiliki pola fikir yang satu frekuensi dengan seller hasil yang didapat akan lebih baik. Media yang dipakai untuk menyamakan frekuensi/cara berfikir tersebut adalah Buku.

    Transplantasi Otak

    Kita coba berimajinasi yang lebih radikal lagi, “apakah anda pernah mendengar istilah transplantasi?”

    Ya, transplantasi adalah pemindahan jaringan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dan atau pencangkokan.

    Ada banyak jenis organ yang bisa didonorkan dan ditransplantasi, seperti ginjal, hati, jantung, paru-paru, kornea, dan pankreas. Prosedur pemindahan organ ini bisa menyelamatkan nyawa penerimanya.

    Saya kutip dari cerita sahabat saya Pemimpin Perusahaan Surat Kabar Lampung Ekspres Adolf Ayatullah Indrajaya pada 2011 yang lalu, dosennya di Universitas Gajah Mada (UGM) pernah bertanya, Jika suatu saat pemimpin perusahaan Microsoft Bill Gates mendapatkan musibah besar yang menyebabkan seluruh harta dan asetnya habis, tinggal menyisakan pakaian di badan, apakah Bill Gates bisa kembali sukses?

    Jawabannya adalah “bisa”, karena orang sekelas Bill Gates memiliki pola fikir yang sudah matang didunia bisnis, dan jika dia membutuhkan modal untuk merintis ulang, maka dia akan dengan mudah mendapatkan pinjaman modal.

    Tentu orang seperti Warren Buffett akan memberikan pinjaman modal meski dalam jumlah yang besar karena dimatanya Bill Gates merupakan sosok besar dan memiliki integritas.

    Artinya apa? Sukses itu bagaimana pola fikir kita.

    Mari kita kembali lagi ke transplantasi dan coba kita bayangkan bahwa ada sebuah alat yang bisa mentransplantasi otak Bill Gates dan dipindah ke otak kita, sehingga kita memiliki pola fikir seperti Bill Gates. Kita akan sukses seperti Bill Gates jika cara berpikirnya seperti Bill Gates.

    Namun sayangnya “alat itu tidak ada”, belum ada teknologi yang bisa mentransplantasi otak manusia. Nah, teknologi yang paling mendekati dari alat yang saya ceritakan diatas adalah “buku”.

    Anda bisa makan malam dengan Robert T Kiyosaki (penulis buku Cast Flow Quadrant) artinya sambil makan sambil membaca buku karangan Robert T Kiyosaki, anda juga bisa ke kamar mandi dengan Allan Pease (penulis Question Are the Answer) dan kegiatan lainnya. Dan istimewanya buku, mereka tidak akan protes saat anda membaca buku sambil duduk di closet, ini ada dimana? Kenapa bau? Atau yang lain.

    Dari semua penjabaran diatas, tentu kita bisa mengambil kesimpulan bahwa jendela dunia tidak akan tergantikan, dan buku masih menjadi pilihan terbaik sampai akhir masa. Buku tak akan punah dimakan zaman.

    Jika para pemuda di Indonesia memiliki budaya mengkonsumsi/membaca buku, saya yakin dan percaya bahwa Indonesia akan jaya dan semakin jaya pada masa yang akan datang.

    Selamat hari Sumpah Pemuda!

  • Diduga Proyek Pengadaan Buku Milik Disdik Tubaba Carut Marut

    Diduga Proyek Pengadaan Buku Milik Disdik Tubaba Carut Marut

    Tulangbawang Barat (SL) – Pengadaan buku milik Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba),  diduga carut marut, berdasarkan pantauan wartawan, didapati kejanggalan mulai dari keterangan pihak sekolah, korwas dan pihak Dinas.

    Beberapa kepala sekolah penerima bantuan buku kecamatan Tulangbawang Udik dan Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat menjelaskan, terkait bantuan buku telah di terima pihak sekolah.

    Namun menurut mereka terkait kejelasan bantuan buku yang di terima pihak sekolah, Untuk lebih detailnya bantuan tersebut pihak dinaslah yang lebih memahami. Karena hingga saat ini beberapa dari sekolah belum memanfaatkan bantuan tersebut sembari menunggu pemeriksaan dari pihak dinas terkait.

    Sekolah yang menerima bantuan buku di antaranya, Sdn 01 Kagungan Ratu dan Sdn 01 Way Sido. Kecamatan Tulangbawang Udik. Sdn 01 Daya Murni, Sdn 04 daya sakti, Sdn 01 Sumber rejo, dan Sdn 01 Margo Mulyo. Kecamatan Tumijajar kabupaten Tulangbawang Barat.

    Saat ditemui di ruang kerjanya, Kepala Sekolah SDN 01 Ragungan Ratu Ida Laila mengatakan, terkait bantuan buku yang di terima pihaknya, dirinya belum bisa menjelaskan, karena menurutnya, yang mengetahui lebih detail adalah petugas inventaris sekolah yang kebetulan sedang ada urusan. “Kami hanya mendapatkan 28 dus saja, untuk lebih jelasnya coba tanya kepala sdn 01 Way Sido, itu yang lebih lengkap,” terang Ida Laila  dilangsir daily-lampung.com.

    Sementara itu, Kepala sdn 01 Way Sido Andreyas Darmaji menerangkkan, bantuan tersebut, pihaknya mendapatkan bantuan buku sebanyak 18 dus sembari menunjukkan dus buku bantuan yang masih di segel dan untuk kejelasan jumlah bantuan tersebut dirinya tidak bisa menjelaskan, pihaknya belum tau secara pasti karena belum di hitung dan pihak dinas belum melakukan pemeriksaan. “Kami hanya mendapat bantuan 18 dus dan belum di hitung, soalnya kami masih menunggu pemeriksaan dari dinas,” kata Andreyas.

    Dari pantauan,  ada  beberapa sekolah yang dapat, tapi mereka tidak memgetahui jumlah buku yang diterima, seperti, Kepala Sdn 01 Daya Murni Hermiyati dan Kepala Sdn 04 daya sakti Nurlina, kepala Sdn 01 Sumberejo Jumiyati di dampingi korwascam Tumijajar.

    Kasi kesetaraan Dinas Pendidikan Tubaba Badri di dampingi Sekretaris Pendidikan Budiman Jaya, belum bisa menjelaskan secara pasti. “untuk jumlahnya sendiri kami tidak tau, yang kami tau per sekolahnya mendapatkan satu paket,”ungkapnya dengan rawut wajah seperti mengelak. (net/dl)