Tag: Cagub Lampung

  • Baru Mirza-Jihan yang Siap Daftar Cagub Lampung 2024

    Baru Mirza-Jihan yang Siap Daftar Cagub Lampung 2024

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung menyebut baru ada satu pasangan calon (paslon) yang dipastikan akan mendaftar Calon Gubernur (Cagub) Lampung 2024. Paslon Cagub-cawagub yang positif mendaftar ini yakni Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela (Mirza-Jihan).

    Ketua KPU Lampung, Erwan Bustami mengatakan persiapan pendaftaran paslon Mirza-Jihan dibuktikan dengan akun Sistem Informasi Pencalonan (Silon) yang telah mereka buat sejak dimulainya pendaftaran pada hari ini, Selasa, 27 Agustus 2024.

    Informasinya, paslon Mirza-Jihan akan mendaftarkan di hari terakhir, yakni 29 Agustus mendatang. “Untuk Jamnya belum terkonfirmasi,” ujar Erwan kepada wartawan.

    Erwan menambahkan, pendaftaran paslon berlangsung dalam tiga tahap, hari pertama pukul 08.00-16.00 WIB, hari kedua dari pukul 08.00- 23.59 WIB, dan pendaftaran akan ditutup pada hari ketiga, pukul 23.59 WIB. Selanjutnya, KPU akan memeriksa administrasi pendaftaran dan memberikan tanda terima untuk proses pemeriksaan kesehatan serta tes bebas narkotika di Rumah Sakit Abdul Moeloek.

    Selain itu, KPU juga mengantisipasi kehadiran pasangan calon lain yang mungkin akan mendaftar pada detik-detik terakhir masa pendaftaran ini. “Biasanya, pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik akan mendaftar pada malam hari menjelang penutupan,” jelasnya. (*)

  • Riana : Arinal Membawa Kenyamanan

    Paslon no Urut 3 Cagub dan Cawagub, Arinal – Nunik Beserta Timses Pemenangannya, Rabu (7/3/18)

    Bandarlampung (SL) – Calon Gubernur (Cagub) Arinal Djunaidi hanya ingin berbakti demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Lampung

    Hal itu disampaikan istri Arinal, Riana Sari saat menjadi juru kampanye pasangan Arinal – Chusnunia pada pertemuan dialogis bersama masyarakat Kelurahan Kedaung Kemiling Bandarlampung, Rabu (7/3).

    Riana mengatakan, sangat mengenal Arinal Djunaidi yang telah hidup bersamanya selama 28 tahun terakhir.

    “Mulai dari dia memulai karirnya di birokrasi hingga pensiun dari Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung. Jadi saya sangat mengenal beliau (Arinal),” kata Riana.

    Bahkan, saat Arinal mempunyai masalah di tempat kerjanya, tidak pernah membawanya ke rumah. Sebaliknya, Arinal selalu dapat menciptakan suasana yang nyaman.

    “Dulu pernah saya baca dikoran kalau beliau punya masalah. Waktu saya tanya, beliau hanya menjawab ‘saya tidak ingin masalah saya menjadi permasalahan kamu’, begitu jawab beliau. Jadi kami selalu merasa nyaman dengan beliau,” kutipnya.

    Karena itu, dia meyakini, Arinal Djunaidi yang berdampingan bersama Chusnunia Chalim akan dapat menciptakan suasana yang nyaman bagi masyarakat Lampung.

    “Saya yakin, kalau beliau terpilih akan membawa kenyamanan buat masyarakat Lampung. Saya pastikan untuk mengingatkan, janji-janji politik pak Arinal,” terangnya.

    Selain itu, dia meyakini, jika Arinal – Nunik terpilih, maka kesejahteraan masyarakat dan keadilan perempuan akan terpenuhi.

    Untuk itu, dia berharap masyarakat Lampung dapat memberikan kepercayaan kepada pasangan Arinal – Nunik.

    “Jadi jangan lupa coblos nomor tiga ya ibu-ibu dan bapak-bapak. Karena pasangan ideal adalah laki-laki dan perempuan,” ajaknya. (rel)

  • Sepegal Kisah Mustafa Sampai ke KPK

    Sepegal Kisah Mustafa Sampai ke KPK

    Calon Gubernur Lampung No urut 4 DR Mustafap 

    Bandarlampung (SL)-Pasca penetapan tersangka oleh KPK disebabkan tuduhan suap, Mustafa yang merupakan calon gubernur Lampung dari partai NasDem, PKS dan Hanura sontak menjadi buah bibir masyarakat. Terlebih, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, informasi yang masih simpang siur membuat masyarakat bertanya-tanya.

    Benarkah Mustafa melakukan suap kepada DPRD? Benarkan Mustafa adalah koruptor yang ingin memperkaya dirinya? Benarkah dia tertangkap OTT? Ataukah sebaliknya, Mustafa hanya korban dari sejumlah elit politik yang mempunyai kepentingan, khususnya menyambut Pilgub Lampung? Dan terbaru, benarkah KPK melakukan penangkapan kepada Mustafa?

    Untuk mengungkap fakta kebenaran tersebut, kami mencoba menelusurinya  dari sejumlah saksi hidup yang bersama Mustafa pada menit-menit menjelang OTT versi KPK. Salah satu dari saksi hidup tersebut adalah Mofaje Caropeboka, Ketua Garda Pemuda NasDem yang malam itu berkomunikasi intensif dengan Mustafa.

    Ia menerangkan pada Rabu tanggal 14 Februari 2018, rombongan yang terdiri dari Mustafa, sopir, dan ajudan bertolak dari rumah KECE yang berlokasi di Enggal Bandar Lampung menuju Bandara Radin Intan sekitar pukul 16.00 WIB.

    Kedatangan Mustafa ke Jakarta ada dua tujuan, yakni cek kesehatan dan menghadiri penandatangan MoU antara Pemkab Lampung Tengah dengan PT. SMI terkait pengajuan pinjaman ke Kementerian Keuangan pusat senilai Rp 300 miliar. Dana tersebut digadang-gadang untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Lampung Tengah.

    Setelah tiba di Jakarta, karena sakit tenggorokannya semakin parah Mustafa mendahului pergi ke rumah sakit Harapan Bunda di Jakarta untuk melakukan pengecekan kesehatan. Dan selesai berkisar pukul 22.00 WIB. Lalu rencana perjalanan dilanjutkan menuju Hotel Sahid, lokasi dimana akan dilakukan MoU antara PT. SMI dengan Pemkab Lampung Tengah.

    “Belum tiba di hotel, sekitar pukul 22.20 WIB tiba-tiba sudah ramai soal OTT Kabupaten Lampung Tengah. Ada ratusan telfon yang masuk yang menanyakan OTT tersebut. Kami sendiri kaget begitu baca berita-berita yang beredar menuliskan Bupati Lampung Tengah OTT. Padahal dari komunikasi yang kami lakukan beliau masih dalam perjalanan,” ungkapnya.

    Berita pertama kali disebarkan oleh jawapos.com dengan judul “OTT, KPK Tangkap Bupati Lampung Tengah” yang diterbitkan sekitar pukul 22.12 WIB (https://www.jawapos.com/read/2018/02/14/188880/ott-kpk-tangkap-bupati-lampung-tengah. berita tersebut terus menyebar ketika sejumlah media nasional mulai dari CNN, JPNN, Detik dam Kumparan menyajikan pemberitaan yang sama.

    Terkait pemberitaan tersebut, selain menyayangkan karena sangat merugikan pihak Mustafa, Mofa menangkap adanya unsur kesengajaan atau pembusukan untuk mencoreng nama baik Mustafa. “Bagaimana bisa media begitu cepat memberitakan Mustafa OTT, padahal manusianya tidak di lokasi kejadian. Data yang disajikan begitu detail seolah semua sudah disiapkan. Jelas ini sangat merugikan pihak Mustafa,” ujar Mofa.

    Upaya pembusukan nama Mustafa lewat media, kembali tercium ketika mencuat pemberitaan bahwa Mustafa ditangkap KPK. Sekali lagi, Mofa menegaskan, tidak ada penangkapan apapun yang dilakukan KPK. Dari keterangan Mofa, usai pemberitaan OTT, keesokan harinya Mustafa sempat mengikuti apel siaga Polda-TNI hadapi Pilkada di Lapangan Saburai Bandar Lampung, Kamis, 15/2/2018 sekitar pukul 07.00 WIB.

    Usai apel Mustafa dan tim kuasa hukumnya sempat melakukan konferensi pers menyanggah pemberitaan dirinya tertangkap OTT. Bahkan pada sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB, Mustafa masih sempat menghadiri undangan di Kampung Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

    “Sebelum itu Mustafa juga sempat kondangan di Natar sekitar pukul 12.45 WIB, lalu menemui keluarganya di rumah Kedaton, lalu berkampanye. Saya rasa orang yang terjerat masalah hukum tidak akan melakukan itu semua. Meski diberitakan OTT, beliau tidak ada beban, beliau santai, karena beliau yakin tidak terlibat terkait permasalahan OTT Lampung Tengah,” imbuh Mofa.

    Usai menghadiri undangan di Jati Agung, tim kuasa hukum menerima telfon dari KPK yang menyatakan perintah panggilan untuk Mustafa. Karena panggilan hanya dilakukan secara lisan, tim kuasa hukum sempat menolak panggilan yang diajukan KPK. Tapi ketika hal itu disampaikan kepada Mustafa, tim kuasa hukum justru terkejut karena Mustafa sendiri yang kemudian menawarkan diri untuk ke KPK.

    “Panggilan oleh KPK hanya dilakukan secara lisan, dengan asumsi mereka telah berkordinasi dengan Polda Lampung. Karena beliau merasa tidak bermasalah, akhirnya beliau sendiri yang menawarkan diri untuk klarifikasi ke KPK. Kami akhirnya bertolak ke Bandara Radin Intan sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum berangkat ke Jakarta, Polda Lampung dan utusan KPK sempat melakukan BAP di bandara,” jelasnya.

    Faka tersebut, lanjut Mofa, juga menjadi bukti bahwa Mustafa berangkat ke KPK atas inisiatifnya sendiri. Hal ini jauh berbeda dengan pemberitaan yang beredar yang menyatakan bahwa Mustafa ditangkap oleh KPK. Saksi lainnya diungkapkan langsung oleh istri Mustafa, Nessy Kalviya. Ia membantah bahwa suaminya ditangkap KPK, tetapi justru menyerahkan diri karena ingin membantu KPK, meski akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

    Bahkan Nessy sendiri mengaku dialah yang mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan suaminya selama menyelesaikan permasalahan di KPK. “Saya sendiri yang menyiapkan kopernya. Saya bawakan baju, perlengkapan sholat, Beliau teguh berangkat ke Jakarta untuk klarifikasi ke gedung KPK. Beliau ingin membantu KPK untuk segera menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi, walaupun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka,” ucap Nessy.

    Sementara jika ditarik dari aspek hukum, Edwin Hanibal, pengacara yang juga mantan Ketua LBH Lampung mengaku tidak mengerti konstruksi hukum yang menjadi landasan KPK hingga akhirnya menetapkan Mustafa sebagai tersangka. Adanya permintaan uang dari anggota dewan untuk memuluskan pengajuan pinjaman, ini menempatkan Mustafa sebagai korban.

    “Dari sudut pandang hukum, saya bingung ini disebut apa? Beliau punya target bisa menyelesaikan pembangunan di Lampung Tengah. Ketika ada pihak-pihak lain yang mendesaknya untuk memberikan fee atau uang, saya menilai posisi Mustafa hanyalah korban dari keserakahan pihak-pihak tertentu,” ucap Edwin.

    Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan terkait penyebutan OTT dan keterlibatan Mustafa sebagaimana yang disampaikan KPK. “OTT itu kan tangkap tangan dimana didalamnya terdapat transaksi dan bukti. Ini infonya tidak ada transaksi. OTT di Jakarta, tapi uang di Bandar Lampung. Mustafa juga sudah mengajukan cuti, dimana semua kewenangan dialihkan ke wakil sebagai Pj. Bupati,” tambahnya.

    Kendati demikian, pihaknya menghormati kasus hukum yang sedang dijalani Mustafa saat ini. Yang pasti, lanjut Edwin, musibah yang menimpa Mustafa tidak mengugurkannya dalam kontes Pilkada Lampung 27 Juni mendatang. Dengan para simpatisan dan pendukung, ia menyatakan akan mengupayakan yang terbaik untuk pemenangan pasangan Mustafa-Aja.

    “Kita semua sudah sepakat. Apapun keadaannya, kita maju terus. Niat lurus maju terus. Kita doakan mudah-mudahan proses hukum yang dijalani kakak Mustafa dapat berjalan lancar dan hasilnya sesuai harapan kita. Di bawah kita terus berjuang memenangkan beliau,” pungkas Edwin.(tmf/rel/*)

  • KPU Undi Nomor Urut Cagub Lampung, Ridho, Herman, Arinal, Mustafa

    KPU Undi Nomor Urut Cagub Lampung, Ridho, Herman, Arinal, Mustafa

    Penetapan nomor urut Cagub Lampung

    Bandarlampung (SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung melakukan pengundian dan menetapkan nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang akan berlaga di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 Juni 2018 mendatang.

    “Dalam pengundian nomor urut ditetapkan pasangan M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri mendapat nomor urut 1. Kemudian pasangan Herman HN-Sutono (Hero) mendapat nomo urut 2. Lalu pasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim mendapat nomor 3. Terakhir Mustafa-Ahmad Jajuli mendapat nomor urut 4,” kata Ketua KPU Provinsi Lampung, Nanang Trenggono di Ballroom Hotel Novotel Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018) malam.

    Dalam pengundian nomor urut dibagi menjadi dua tahapan. Pertama calon Wakil Gubernur mengambil satu nomor didalam 12 bola yang telah disediakan Dari jumlah 12 bola tersebut sesuai dengan jumlah partai politik pengusung. Setelah itu Calon Gubernur mengambil 1 dari 4 bola yang disediakan.

    Ke-12 bola tersebut diaduk oleh pihak BIN dan Kapolda serta stacholder. Setelah itu Wakilnya sesuai urutan kehadiran yakni pertama Ahmad Jajuli, Chusnunia Chalim, Sutono dan Bachtiar Basri mengambil satu dari 12 bola tersebut. Setelah mengambil satu dari 12 bola, Calon Gubernur mengambil 1 bola dari 4 bola yang tersedia.

    Secara bergiliran calon mengambil nomor urut pada 4 bola yang disediakan oleh KPU Lampung, kesempatan yang pertama diberikan kepada Herman HN, kemudian Arinal Djunaidi, lalu M.Ridho Ficardo dan ditutup oleh Mustafa. Hadir juga mengawasi pengambilan nomor urut calon yakni Komisioner Bawaslu RI Rachmat Baja didampingin Komisiner Bawaslu Lampung.

    Rindo-Bachtiar nomor urut 1

    Ridho-Bachtiar Siap Lanjutkan Menjadi Nomor Satu

    Bandarlampung (SL)-Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Petahana yang mendapatkan nomor urut 1, M.Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri siap meneruskan program pembangunan untuk membawa Lampung kedepan lebih baik lagi.

    “Tiga tahun lebih selama kami memimpin Provinsi Lampung menuju yang lebih baik. Fakta tidak dipungkiri, Lampung terus menjadi nomor satu. Pada kesempatan berikutnya kami akan terus membuktikan semua program dapat berlanjut lebih baik lagi,” kata Ridho saat menyampaikan orasi politiknya pada pengundian nomor urut di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018).

    Dalam kesempatan itu, Ridho juga menyampaikan terimakasih atas doa dan dukungan masyarakat se-Provinsi Lampung. Hal senada diungkapkan Bachtiar Basri, yang mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Lampung dalam mendukung semua program-program yang telah dbangun. “Kami siap teruskan dan melanjutkan apa yang telah baik dan siap memperbaiki yang kurang baik. Program kami sudah berjalan dan terus dilanjutkan lebih baik lagi,” ujarnya.

    Ridho-Bachtiar kembali maju sebagai cagub-cawagub Lampung dengan diusung tiga partaiu koalisi yaitu Demokrat yang memiliki 11 kursi, Gerindra (10 kursi) dan PPP (4 kursi).

    Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim

     

    Arinal-Nunik Ingin Lampung Berjaya

    Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Nomor Urut 3, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim siap membawa Lampung berjaya. Pasangan yang diusung Partai Golkar (10 kursi), PAN (8) dan PKB (7) tersebut juga berkomitmen untuk memperjuangkan kaum perempuan.

    Arinal mengaku bersyukur mendapat nomor urut 3. Ia mengatakan dalam filosofi umumnya, masyarakat Indonesia ada tiga tingkatan yakni Muda, Madya dan Utama. “Artinya kita bergerak dari bawah hingga mencapai puncak. Pilih nomor 3 simbol kemuliaan. Kami anak petani bisa membangun Lampung Berjaya,” kata Arinal saat menyampaikan orasi politiknya pada pengundian nomor urut yang digelar KPU Lampung di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018).

    Sementara itu, Chusnunia Chalim menambahkan seluruh elemen masyarakat Lampung akan diperjuangkan sehingga Lampung menjadi Berjaya. “50-60% penduduk Lampung adalah perempuan. Kita bisa bersama-sama membangun Lampung. Saya perempuan dan saya pasti memperjuangakan perempuan,” kata Nunik–sapaan Chusnunia.

    Mustafa-Aja nomor urut 4

    Mustafa-Ahmad Jajuli Komitmen Untuk Lampung Aman dan Sejahtera

    Bandarlampung (SL)-Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Nomor Urut 4, Mustafa-Ahmad Jajuli berkomitmen untuk membawa Lampung aman, sejahtera dan bahagia. Mustafa mengatakan dirinya tidak menganggap kompetitornya lawan, melainkan adalah sebagai saudara. Ia mengatakan nomor 4 artinya nomor genap yang akan menggenapkan janjinya.

    “Nomor 4 adalah simbol dari bumi yakni ada air, udara, api dan besi. Simbol 4 itu juga artinya kita akan memimpin dengan 4 kaki untuk membuat Lampung aman sejahtera dan bahagia,” kata Mustafa saat menyampaikan orasi politiknya pada pengundian nomor urut yang digelar KPU Lampung di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018).

    Sementara itu Ahmad Jajuli menambahkan untuk membangun Lampung harus dengan hati dan kerjasama. “Dengan cinta Lampung akan seimbang dan proporsional,” kata Jajuli, yang mendampingi Mustafa maju sebagai cagub-cawagub Lampung dengan diusung koalisi Lampung Kece yang terdiri dari Partai NasDem (8 kursi), PKS (8 kursi) dan Hanura (2 kursi).

    Herman HN- Sutono monor 2

    Herman HN-Sutono Janjikan Jalan Mulus dan Kedaulatan Pangan

    Bandarlampung (SL)-Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Nomor Urut 2, Herman HN-Sutono dalam orasi politiknya mengaku akan memperhatikan sektor infrastruktur dan pangan. Herman mengaku bersama wakilnya Sutono sudah menyiapkan sejumlah program apabila dipercaya masyarakat memimpin Lampung.

    “Kami tidak mau janji yang terlampau muluk-muluk. Program sudah dibuat dan akan dilanjutkan seperti kesehatan gratis, pendidikan gratis, jalan bagus dari ujung keujung dan keamanan ada tombol yang bisa dipencet langsung. “Merdeka!!! Salam Dua Jari,” kata Herman, saat menyampaikan orasi politiknya pada pengundian nomor urut yang digelar KPU Lampung di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (13/2/2018).

    Sutono menambahkan selama ini pihaknya sudah sangat mengerti dengan seluk beluk pemerintahan. “Reformasi Birokrasi, kemudian ketersediaan dan kedaulatan pangan. Herman-Sutono yakin Lampung lebih maju,” kata Sutono.

    Pasangan Wali Kota Bandar Lampung dan Mantan Sekprov Lampung tersebut maju sebagai cagub-cawagub Lampung pada Pilkada 2018 dengan diusung PDI Perjuangan yang memiliki 17 kursi di DPRD Provinsi Lampung. (Lp/Nt/Jun)

  • PKB Lampung Usung DR Mustafa Cagub Lampung

    PKB Lampung Usung DR Mustafa Cagub Lampung

    DR Ir Mustafa MH

    Bandarlampung (SL)-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung akhirnya mengusulkan nama DR Mustafa menjadi satu-satunya nama bakal calon Gubernur Lampung pada Pilgub 2018 ke DPP.

    Keluarnya nama Mustafa berdasarkan hasil rapat pleno pengurus wilayah PKB, DPC, Dewan Syuro, dan Tanfidz se Lampung pada Selasa (3/10) malam di Kantor DPW PKB Lampung, Pahoman, Bandarlampung.

    Surat Keputusan (SK) usulan Mustafa ditandatangani Ketua DPW PKB Lampung Musa Zainuddin dan Sekretaris Okta Rijaya dengan No 1475/DPW – 03/IV/A.1/VII/2017
    Tentang Permohonan Kebijakan Khusus Penerbitan SK Cagub Lampung 2018 2023.

    “Kami sudah beberapa kali rapat pleno dan malam ini penegasan saja bahwa kami bersama Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz se Lampung memutuskan mengusulkam serta akan memperjuangkan Mustafa sebagai Cagub dari PKB ke DPP. Kami minta agar DPP segera mengekuarkan SK rekomendasi,” kata sekretaris DPW PKB Lampung Oktarijaya.

    DR Mustafa dianggap satu-satunya kandidat yang intens berkomunikasi dengan DPW dan DPC serta diyakini dapat membawa kemaslahatan umat di Lampung terutama wargan NU (Nahdatul Ulama).

    “Pertimbangannya banyak, beliau calon beretika dan satu-satunya calon yang datang ke DPW dan ngobrol dengan DPC-DPC,” tambah Khidir Bujung, Wakil Ketua Bapilu PKB Lampung.

    Untuk Chusnunia Chalim alias Nunik yang sebelumnya hadir dalam sosialisasi Bacagub Arinal Djunaidi, PKB tidak mempermasalahkan. “Bu Nunik kan Bupati Lampung Timur yang punya hajat pada acara jalan sehat itu, adalah hal wajar saja karena di acara Bu Yustin aja dia hadir,” kata Okta.

    Sementara untuk pasangan Mustafa, Okta menyerahkan sepenuhnya kepada parpol pengusung Mustafa nantinya. “Untuk wakil nanti akan kita bahas dengan parpol koalisi. bisa saja Nunik, atau bisa saja yang lain,” ucapnya.

    Sementara, Ketua Dewan Syuro Lampung KH Hafidhudin Hanif meminta agar seluruh kader PKB dan warga NU untuk solid mendukung dan memenangkan Mustafa pada pilgub nanti.

    “Dalam mengambil keputusan itu, kami harus berlandaskan musyawarah dalam sidng pleno dan sudah mentapkan Mustafa sebagai cagub. Jadi istiqomah sesuai kesepakatan tidak boleh dihianti,” tandasnya. (Jun/nt)