Kota Metro, sinarlampung.co – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menghadiri program “Slepet Imin” di Kota Metro, Lampung, Senin, 8 Januari 2024. Dalam program yang digelar di Kopi Alam Kota Metro itu, Cawapres pasangan Capres Anies Baswedan itu menyinggung soal kasus kejahatan begal di Lampung.
Cak Imin mengungkap alasan terjadinya tindak kejahatan begal yang dinilai menjadi stigma buruk Lampung di mata masyarakat luar. Menurutnya, kasus kejahatan begal merupakan akibat dari akar permasalahan kesenjangan ekonomi dan langkanya lapangan pekerjaan. Sehingga hal tersebut tidak bisa dibiarkan.
“Ini semua akibat dari pembiaran, harus ada perubahan. Perubahan hari ini tidak bisa dibendung oleh siapapun,” kata Cak Imin.
Pada Slepet Imin kali ini, Cak Imin juga membahas terkait reforma agraria, kelangkaan pupuk, transmigrasi, hingga hutang.
Dia mengatakan reforma agraria harus dilanjutkan, sebab distribusi akses lahan pertanian untuk petani bukan segelintir orang yang sudah dicanangkan sejak tahun 2019.
“Moratorium penggunaan lahan negara yang luas untuk perioritas petani mendapatkan lahan, bukan hanya bagi-bagi sertifikat tanah tapi benar-benar modal untuk petani. Tujuannya untuk ketahanan pangan secepat-cepatnya,” tegas Cak Imin Paslon Capres-cawapres Amin itu.
Membahas soal kelangkaan pupuk, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, kelangkaan pupuk lebih dari 10 tahun juga harus ada perubahan.
“Sesuai tagline Amin, Petani nyaman, Petani Untung, dan Petani bisa menabung,” tuturnya.
Selanjutnya, pertahanan pangan menurut Cak Imin harus jadi perioritas. Ini terkait budget negara yang harus diketahui prioritasnya, jangan sampai ada perencanaan yang salah dalam mengambil perioritas belanja negara.
“Kami, Amin harus merevisi dan menentukan perioritas yang tepat,” katanya.
Membahas soal transmigrasi di Indonesia, Cak Imin mengatakan Provinsi Lampung merupakan daerah tujuan transmigrasi tertua, terbanyak, dan tersukses. Artinya, Lampung menjadi salah satu penyokong distribusi pemerataan penduduk di seluruh tanah air.
“Yang perlu kita ambil inspirasi dari transmigrasi itu adalah fighter, berangkat dari titik nol, dan orang yang kuat,” ujar Gus Imin sapaan akrabnya.
Hal tersebut, lanjutnya, masih berkaitan dengan pengembangan 40 kota besar dari 14 kota besar yang ada, sebagai upaya untuk mengatasi pengangguran, urbanisasi, perbaikan infrastruktur, transportasi publik, keamanan, dan kecepatan akses internet di setiap kabupaten/kota.
Mengenai hutang, Gus Imin menyatakan, saat ini untuk membayar bunga hutang pertahun lebih dari Rp450 triliun, nantinya akan dibebankan pada anak cucu.
“Menghutang boleh tapi harus tepat sasaran,” tandas mantan Wakil Ketua DPR dan MPR itu. (Heny)