Tag: DBD

  • Tekan Penyebaran DBD, Pemerintah Pekon Tanjung Setia dan Puskesmas Pesisir Selatan Gencarkan Fogging

    Tekan Penyebaran DBD, Pemerintah Pekon Tanjung Setia dan Puskesmas Pesisir Selatan Gencarkan Fogging

    Pesisir Barat (SL) – Untuk memberantas dan menekan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk pembawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), jajaran Pemerintahan Pekon (Desa) TanjungPemerintah Pekon Tanjung Setia Setia Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat, melakukan Fogging atau pengasapan, Sabtu 8 Juli 2023.

    Peratin (Kepala Desa) Tanjung Setia, Iswandi, mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan bersama jajaran Puskesmas Kecamatan Pesisir Selatan tersebut merupakan yang kedua kalinya dilakukan.

    “Pertama, kami mau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Puskesmas Kecamatan Pesisir Selatan yang telah bekerja sama dengan kami melakukan pengasapan atau fogging ini. Ke depan kami akan mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungan dengan terus melakukan 3M, yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur,” kata Iswandi kepada Wartawan.

    Dijelaskannya, kegiatan pengasapan itu sendiri dilakukan setelah ada 9 orang warganya yang telah terindikasi kena DBD.

    “Memberantas penyebaran penyakit DBD ini bukan hanya tanggung jawab kami, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi faktor penting dalam memberantas penyakit DBD ini,” tukasnya. (Andi)

  • Diam diam 3.423 Warga Lampung Kena DBD, 11 Tewas Tertinggi di Indonesia?

    Diam diam 3.423 Warga Lampung Kena DBD, 11 Tewas Tertinggi di Indonesia?

    Bandar Lampung (SL)-Kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat, yakni sebanyak 17.820 kasus per Rabu sore, 11 Maret 2020. Dari seluruh kasus tersebut, Lampung merupakan provinsi tertinggi yang terdampak DBD.

    Baca : DBD Mewabah di Lampung Tengah 5 Orang Meninggal Ratusan Terserang

    “Total per hari ini ada 17.820 kasus. Paling tinggi di Lampung, kedua NTT (Nusa Tenggara Timur),” ujar Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Maret 2020.

    Provinsi Lampung terdapat 3.423 kasus. dr. Nadia menyatakan bahwa kasus DBD di Provinsi Lampung di posisi pertama. Sebab terdapat enam kabupaten/kota yang kasusnya cukup tinggi.

    “Karena ada enam kabupaten/kota yang kasusnya cukup tinggi. Lampung Selatan, Pringsewu, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, dan Kt Bandara Lampung.

    Di Lampung Selatan sebanyak 664 kasus, Pringsewu sebanyak 591 kasus, Lampung Tengah sebanyak 490 kasus. Kemudian, di Lampung Timur sebanyak 378 kasus, Lampung Utara sebanyak 270 kasus, dan Kota Bandara Lampung sebanyak 270 kasus.

    Sedangkan provinsi dengan kasus DBD tertinggi kedua ialah NTT. Hingga saat ini terdapat sebanyak 2.711 kasus yang terjadi. “Kasus di NTT tertinggi ada di Kabupaten Sikka, yaitu sebanyak 1.216 kasus,” jelasnya.

    Meski kasus tertinggi berada di Lampung, total kematian tertinggi justru terjadi di NTT. Total kematian akibat DBD yang terjadi di Lampung ialah 11 orang. Dedangkan di NTT sudah mencapai 32 orang. “Pada prinsipnya, DBD pasti ada vektornya, kemudian ada lingkungan, dan faktor manusia. Ini yang perlu kita pahami kenapa tiap tahun harus perhatikan DBD,” pungkasnya. (Red)

  • DBD Mewabah di Lampung Tengah 5 Orang Meninggal Ratusan Terserang

    DBD Mewabah di Lampung Tengah 5 Orang Meninggal Ratusan Terserang

    Lampung Tengah (SL)-Lima orang meninggal dunia akibat DBD. Pemerintah Lampung Tengah secara resmi menyatakan kondisi luar biasa (KLB) terhadap serangan DBD di Lampung Tengah, tterhitung dari Rabu 4 Maret 2020. Bahkan, Pemkab Lamteng melalui Dinas Kesehatan merelase data, masyarakat positif terserang DBD pada bulan Januari 213 kasus, Februari 169 kasus, total 402 kasus. Dengan korban meninggal dunia sebanyak 5 orang. Hingga bulan Maret 2020.

    “Ada peningkatan yang signifikan dibandingkan pada 2019 tercatat Dbd 366 jumlah kasus dan meninggal Dunia 2 orang. Kalo kita persentasekan 150 persen kenaikan akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mematikan ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung dr Otniel kepada wartawan.

    “Kami telah melakukan sosialisasi pencegahan DBD di setiap kecamatan melalui puskesmas setempat dengan mengajak masyarakat untuk membersihkan saluran air, selokan ,genagan air yang diduga menjadi sarang nyamuk ,selain itu petugas kami juga melakukan fogging dititik yang dianggap tempat berkembang biak nyamuk,” lanjut Otniel.

    Saat disinggung Amel (13), warga Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, yang menjadi korban DBD kelima meninggal dunia beberapa hari yang lalu, Otniel mengklaim pihaknya sudah berupaya mensosialisasikan 3 m dan melakukan fogingg didaerah tersebut. “Kemungkinan jentik jentik nyamuk masih ada yang hidup dan berkembang,” katanya.

    Pemerintah Lamban

    Caesar, Kepala Lingkungan 5 A, Gang Waway Yukum Jaya, mengaku kecewa dengan Dinas Kesehatan yang dinilai terkesan tidak peduli dengan DBD yang mewabah itu, “Saya sudah meloporkan pihak Kecamatan, Kelurahan, dan mereka mengarahkan agar laporan di Puskesmas.” katanya.

    Hl itu dilakukan Caesar, sebelum Amel meninggal terserang DBD. “Ini sudah saya lakukan sebelum kejadian ada korban jiwa, tetapi pihak puskesmas gak ada tindak lanjut. Sampai sekarang dilingkungan belum pernah ada fogging atau sosialisasi. Saya berharap Dinas Kesehatan melalui puskesmas harus cepat tanggap dalam menangani kasus DPD kususnya dilingkungan 5 Yukum Jaya,” katanya. (Red)

  • Cegah Korban DBD Berjatuhan, Tim dari Dinas Kesehatan Tulangbawang Lakukan Fogging

    Cegah Korban DBD Berjatuhan, Tim dari Dinas Kesehatan Tulangbawang Lakukan Fogging

    Tulang Bawang (SL) – Tim dari Dinas Kesehatan Tulangbawang melakukan fogging ke wilayah RK 4 RT 02 Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur, Kamis (15/11) pagi. Fooging dilakukan menyusul mulai mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di pemukiman warga yang ada di belakang Samsat Tulangbawang itu.

    Sampai Kamis pagi, tercatat sudah 11 orang mulai orang dewasa hingga anak-anak dibawah 10 tahun diwilayah itu yang terkena DBD. Kepala Diskes Tuba, Herry Novrizal mengatakan, fogging dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi akibat DBD.

    “Sembari fogging kita juga mengambil data dari rumah sakit, puskes dan klinik kalau ada data baru korban DBD,” kata Herry Novrizal. Selain Kampung Menggala di Kecamatan Menggala Timur, masyarakat Perumnas Grian nuansa Talang tembesu Kecamatan Menggala juga mulai terjangkit DBD. Diwilayah itu, sudah satu warga atas nama Thafana yang menjadi korban DBD. Dia pun terpaksa menjalani perawatan medis lantaran menjadi korban gigitan nyamuk tersebut, “Pungkasnya. (Mardi)

  • Tak Ingin Lebih Banyak Korban, Bupati Tulangbawang Himbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

    Tak Ingin Lebih Banyak Korban, Bupati Tulangbawang Himbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

    Tulang bawang (SL) – Bupati Tulang bawang Winarti mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat guna mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Caranya, dengan menggalakkan gotong royong membersihkan tempat sampah dan saluran air yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.

    Ini dilakukan agar penyakit DBD tidak menyebar menyusul ditemukannya kasus warga di Kecamatan Menggala Timur dan Menggala yang mulai terjangkit DBD. Winarti mengatakan, penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui perantara nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus.

    “Nyamuk ini biasanya berkembang biak di saluran air yang tidak mengalir. Nah untuk mencegahnya kita mesti rutin menggalakkan kebiasaan 3 M, yakni, Menguras, Menutup, Menimbun agar tidak ada genangan air,” terang Winarti, Kamis (15/11). “Ayo gotong royong membersihkan lingkungan sekitar,” sambungnya.

    Dengan adanya kasus warga di Tuba yang mulai terjangkit DBD,  Winarti menginstruksikan jajarannya khususnya Dinas Kesehatan untuk siaga melakukan pencegahan Salah satunya, menurut Winarti, melalui fooging. “Kemarin (Rabu) Dinkes sudah turun fogging ke wilayah Kecamatan Menggala, Perumnas Griya Menggala (Talang Tembesu). Dan Kamis rencananya akan di fogging wilayah Menggala Timur sekitar kantor Samsat,” papar Ketua DPC PDIP Tulangbawang ini.

    Winarti mengatakan, Pemkab Tuba melalui Dinkes Kabupaten akan terus melakukan fogging didaerah yang dianggap rawan DBD, sebagai antisipasi perkembangbiakan jentik nyamuk. Dia juga meminta warga untuk cepat dan tanggap melaporkan bila ada keluarga atau warga lainnya yang didapati demam tinggi lebih dari tiga hari.

    “Lapor ke Puskesmas terdekat, ini untuk mencegah akibat lebih parah lagi bila telah terjangkit DBD. Bagi masyarakat yang telah terkena DBD segera dirawat,” ujar Bupati Gotong Royong ini. Winarti pun menginstruksikan RSUD Menggala agar memberi pelayanan dan perhatian lebih untuk perawatan warga yang terjangkit DBD.

    “Kesehatan masyarakat adalah prioritas Pemkab Tulangbawang,” sambungnya. Nyamuk yang menyebabkan DBD, tidak seperti jenis nyamuk pada umumnya. Nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus umumnya menggigit di pagi sampai sore menjelang petang. Jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus sering ditemukan di selokan atau genangan air yang tidak mengalir, kolam, waduk bahkan di kolam rumah.

    “Itu artinya, nyamuk tersebut menjadikan air yang tergenang sebagai media untuk berkembang biak, maka sering-seringlah melakukan 3 M, Menguras, Menutup dan Menimbun,” tandasnya. Seperti diketahui, penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mewabah di Kabupaten Tulangbawang. Sedikitnya 10 warga di Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur mulai terjangkit DBD.

    Ini menyusul masuknya musim penghujan. Menurut Ahmad Syafei, penyakit DBD mulai menyerang warga di Kampung Menggala sejak sebulan terakhir. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak umur dibawah 10 tahun pun mulai terjangkit DBD. Menurut Syafei, anak serta istrinya pun tak luput dari serangan DBD.

    “Korbannya Rahkmad Sanjaya, umur 10 tahun, Susilawati umur 27 tahun, Zaskia Mareta umur 7 tahun. Masih ada tetangga yang belum saya data. Ini saya lagi sibuk ngurusin istri dan anak yang di rawat di rumah sakit,” kata Ahmad Syafei kepada sinarlampung.com Rabu (14/11).

    “Semuanya warga kampung menggala tepat di belakang samsat,” ujar Syafei. Menurutnya, sudah sebulan terakhir masyarakat di belakang Samsat banyak terserang DBD “Sekarang istri dan anak di rawat di rumah sakit mutiara bunda,” katanya. Selain Kampung Menggala di Kecamatan Menggala Timur, masyarakat Perumnas Grian nuansa Talang tembesu Kecamatan Menggala juga mulai terjangkit DBD.

    Diwilayah itu, sudah satu warga atas nama Thafana yang menjadi korban DBD. Dia pun terpaksa menjalani perawatan medis lantaran menjadi korban gigitan nyamuk tersebut. Menurut Hermanto ayah Thafana, anaknya terkena DBD sehingga terpaksa dirawat enam hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menggala.

    “Saya berharap dinas kesehatan Tulangbawang dan Puskesmas setempat secepatnya melakukan pencegahan penyebaran DBD. Kalau tidak cepat di cegah takutnya akan menambah korban yang lebih banyak lagi, tandasnya. (Mardi)