Tag: Dinas Kesehatan

  • 6 Penyakit Yang Ditularkan Kucing Ke Manusia

    6 Penyakit Yang Ditularkan Kucing Ke Manusia

    sinarlampung.co – Memelihara kucing saat ini menjadi tren di masyarakat. Selain dianggap pereda stres, hewan menggemaskan itu seperti menjadi bagian dari anggota keluarga di rumah.

    Namun tahukah anda, dibalik wajah lucu dan menggemaskan itu, ternyata kucing menyimpan ancaman kesehatan bagi pemiliknya?

    Apalagi pemilik kucing yang kurang telaten dalam merawat dan menjaga kebersihan, sangat beresiko menularkan berbagai penyakit ke manusia.

    1. Scabies

    Penyakit ini dapat ditularkan kucing pada manusia. Scabies menyerang kulit, penyebabnya adalah ektoparasit yang bernama Sarcoptes scabiei.

    Bila tidak berhati-hati, ektoparasit ini bisa menular pada kulitmu dan akan membuatmu gatal-gatal.

    Selalu jaga kebersihan dengan mencuci tangan, setelah kamu bermain dengan kucing walaupun hanya sekadar mengelusnya.

    2. Kurap/ Ring Worm

    Penyakit kulit gatal mengganggu ini biasanya lebih tinggi potensi ditularkannya oleh kucing yang masih kecil dibandingkan kucing dewasa.

    Kurap atau Ring Worm disebabkan oleh jamur yang mengakibatkan efek kasar pada kulit, bersisik, dan ruam kemerahan yang gatal.

    Bila tertular, gatal-gatal yang hebat disertai rasa panas akan kamu rasakan, dengan pengobatan tepat ring worm akan sembuh kira-kira 2-3 minggu dan meninggalkan bekas di kulit manusia.

    Penyakit ini bisa ditularkan dari kucing yang terinfeksi atau kurang bersih.

    3. Rabies

    Berbeda dengan anjing yang over aktif, gejala yang paling tampak ketika kucing terkena rabies adalah diam.

    Kucing akan kehausan, terus menerus gelisah, dan berperilaku tak wajar seperti menyendiri.

    Berhati-hatilah, rabies pada kucing dapat menular pada manusia, hindari kucing keluar rumah dan berikan vaksin rabies untuk antisipasi, jika sudah terkena rabies segera bawa ke dokter hewan.

    4. Penyakit Cacing

    Anak kucing sudah membawa cacing gelang di tubuhnya. Untuk itu, kamu harus rajin memberi obat cacing pada kucing kesayanganmu untuk membunuh cacing-cacing tersebut.

    Selain itu cacing pita dan tambang, bisa juga tertular akibat terinfeksi parasit larva cacing dari makan makanan sampah.

    Saat telur cacing masuk ke tubuh kucing dan tumbuh di dalam sistem pencernaan, maka dapat menularkan pada manusia melalui larva di kotorannya.

    Infeksi dari larva cacing mampu menembus kulit manusia dan menyebabkan masalah gastrointestinal dan penurunan berat badan secara drastis.

    5. Infeksi Bakteri dari Kucing Berkutu

    Jika kucingmu berkutu, dan menggaruknya, lalu kemudian mencakarmu hingga luka dan berdarah, kamu bisa saja terinfeksi bakteri yang bernama Bartonella henselae.

    Infeksi yang disebabkan bakteri ini dapat menyebabkan demam dan pembesaran pada kelenjar getah bening. Hal ini juga sangat berkaitan dengan kebersihan kucing, yang mengingatkan pada kamu bahwa kebersihan kucing sangat penting.

    6. Toxoplasma

    Ini adalah penyakit yang paling umum ditularkan kucing. Sebaiknya wanita menghindari kucing apalagi saat mereka sedang hamil karena berbahaya untuk janin.

    Toxoplasma bisa menular ke manusia melalui feses (kotoran) kucing atau tanah yang tercemar.

    Toksoplasmosis menyebabkan gejala seperti flu yang biasanya hilang dalam beberapa minggu, tetapi parasit masih dapat hidup di dalam tubuh. (Red)

  • Target Vaksin Lampung Baru 15,52 Persen, Masih Butuh 12 Juta Lebih Dosis

    Target Vaksin Lampung Baru 15,52 Persen, Masih Butuh 12 Juta Lebih Dosis

    Bandar Lampung (SL) – Jumlah sasaran vaksinasi di Lampung sebanyak 6.645.226 jiwa, dan jumlah kebutuhan vaksin sekitar mencapai 14.619.497 dosis untuk vaksinasi pertama dan kedua. Untuk itu, Lampung masih membutuh sekitar 12.350.397 dosis

    “Saat ini jumlah vaksin yang telah diterima Lampung dari Kementerian Kesehatan mencapai 2.269.100 atau sekitar 15,52 persen. Kemudian sudah terdistribusi mencapai 2.126.412 dosis. sehingga masih ada kekurangan sekitar 12.350.397 dosis,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung dr Reihana, Kamis 19 Aguatus 2021.

    Menurut Reihana, untuk memenuhi kebutuhan vaksin itu, Pemerintah Provinsi Lampung masih terus mengejar ke pusat. “Kita masih terus kejar vaksin ke pusat,” katanya.

    Terkait adanya dugaan pemalsuan data covid-19 di Lampung, yang diaebutkan Anggota Komisi V DPRD Lampung Maulidah Zauroh, Reihana menyatakan bahwa ada kesalahan input data covid-19 di beberapa kabupaten di Lampung.

    “Bahwa memang sempat terjadi kesalahan dalam penginputan data covid-19 di beberapa kabupaten. Itu terjadi di awal-awal pandemi, jadi belum sinkron datanya, tetapi sekarang sudah sinkron,” ungkap Reihana. (Red)

  • Cegah Korban DBD Berjatuhan, Tim dari Dinas Kesehatan Tulangbawang Lakukan Fogging

    Cegah Korban DBD Berjatuhan, Tim dari Dinas Kesehatan Tulangbawang Lakukan Fogging

    Tulang Bawang (SL) – Tim dari Dinas Kesehatan Tulangbawang melakukan fogging ke wilayah RK 4 RT 02 Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur, Kamis (15/11) pagi. Fooging dilakukan menyusul mulai mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di pemukiman warga yang ada di belakang Samsat Tulangbawang itu.

    Sampai Kamis pagi, tercatat sudah 11 orang mulai orang dewasa hingga anak-anak dibawah 10 tahun diwilayah itu yang terkena DBD. Kepala Diskes Tuba, Herry Novrizal mengatakan, fogging dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi akibat DBD.

    “Sembari fogging kita juga mengambil data dari rumah sakit, puskes dan klinik kalau ada data baru korban DBD,” kata Herry Novrizal. Selain Kampung Menggala di Kecamatan Menggala Timur, masyarakat Perumnas Grian nuansa Talang tembesu Kecamatan Menggala juga mulai terjangkit DBD. Diwilayah itu, sudah satu warga atas nama Thafana yang menjadi korban DBD. Dia pun terpaksa menjalani perawatan medis lantaran menjadi korban gigitan nyamuk tersebut, “Pungkasnya. (Mardi)

  • Kadsikes Lampung Kecam RS Bumi Waras Tolak Pasien

    Kadsikes Lampung Kecam RS Bumi Waras Tolak Pasien

    Bandarlampung (SL) – Badan Pengawasan Rumah Sakit (RS) ‘bersuara keras’ pada DPRD Lampung saat rapat dengar pendapat di Komisi V DPRD setempat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung angkat bicara ihwal penolakan  Nur Fajri Vanza Javier (14), pasien badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) Kesehatan yang membutuhkan tindakan operasi mulutnya akibat kecelakaan.
    Nur Fajri Vanza Javier ditolak oleh RS Bumi Waras Bandarlampung lantaran keluarganya enggan membayar uang muka (DP 50%) pada RS sebelum ditangani medis. Kadinkes Lampung, Reihana mengatakan, dalam memberikan pelayanan harus terus belajar dari situasi, kondisi dan masalah yang ada. “Kami tidak memihak siapapun. Kami Dinas Kesehatan sebagai pembina wilayah dan sebagai fungsi pengawas RS cukup keras (saat rapat dengar pendapat). Demi pelayanan yang lebih baik,” ucap dia usai rapat dengar pendapat bersama DPRD Lampung dan management RS Bumi Waras, Senin (17/09/2018).
    Disinggung sikap antisipasi Dinkes Lampung sebagai badan pengawas agar insiden penolakan pasien tidak terjadi lagi di Lampung?. “Untuk RS swasta harus tegas managementnya,” tegasnya.
    Ia mengatakan, pihaknya tidak mau ada ada dokter yang tidak melayani pasien BPJS namun bekerja di RS yang melayani BPJS. “Itu tidak etis,” imbuhnya.
    Wanita berjilbab ini kembali menegaskan, management RS Bumi Waras harus tegas. “Kalau sudah MoU (kerjasama dengan BPJS), tidak ada lagi dokter yang tidak melayani pasien BPJS,” ungkapnya.
    Untuk tahun 2019 nanti kata dia, syarat  MoU dengan BPJS Kesehatan cukup berat, itu demi kepentingan pelayanan terhadap pasien.  “Bukan diberat-beratkan. Demi kepentingan pelayanan. Untuk itu BPJS dan RS harus Tabayyun (mencari kebenaran),” ucapnya.
    Reihana menuturkan, yang perlu diingat orang yang datang ke rumah sakit itu orang sakit, bukan orang sehat.
    “Dilayani baik saja masih sakit apalagi dilayani tidak baik,” ujarnya. (net)
  • Upaya Dinas Kesehatan Dalam pencegahan Stunting

    Upaya Dinas Kesehatan Dalam pencegahan Stunting

    Tulang Bawang (SL) – Pemerintah kabupaten Tulang Bawang melalui Dinas Kesehatan setempat menjadikan penanggulangan Stunting sebagai salah satu Program prioritas pada Tahun 2018-2019 mendatang.

    Hal ini dilaksanakan selaras dengan program kepemimpinan Bupati Winarti – Hendriwansyah yang terus Bergerak Melayani Warga (BMW.)

    Sebagai Salah Satu OPD yang terlibat langsung dalam penanggulangan Stunting, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Tulang Bawang dr. H. Herry Novrizal M.Kes. MM. mengatakan telah menyiapkan beberapa program dalam mengurangi penderita Stunting di kabupaten Tulang Bawang.

    Dr. Herry mengungkapkan, ditahun 2019 mendatang pihaknya akan melakukan beberapa upaya antaralain, Intervensi Pemberian imunisasi, pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, pemberian obat cacing, pemberian makanan tambahan berupa susu, biskuit dan lain sebagainya.

    “Harapan kita dengan upaya tersebut, remaja putri masa produktif, ibu hamil dan balita dapat ditingkatkan gizinya, selain itu peran dari OPD lain khusunya dalam penyediaan air bersih dan jamban sehat juga akan sangat berpangaruh dalam penanggulangan angka Stunting ini,” paparnya. (11/04/2018)

    Dijelaskanya, selain intervensi medis, Dinas Kesehatan juga akan melakukan penyuluhan intensif tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin serta melahirkan di fasilitas kesehatan.

    Diakuinya, pengaktifan dan penyadaran masyarakat tentang arti pentingnya Posyandu juga terus dilakukan, sehingga pemantauan perkembangan gizi masyarakat bisa terjaga dengan baik.

    Menurut dr. Herry, Stunting merupakan kekurangan gizi menahun, yang menyebabkan pertumbuhan tubuh tidak sesuai dengan berat badan.

    “Stunting disebabkan karena Faktor Kekurangan Gizi Sejak ibu hamil sampai anak berumur 2 Tahun atau masa keemasan (golden period), Generasi Stunting Cenderung Mengalami gangguan tumbuh kembang,  terhambatnya perkembangan otak, berkurangnya Kemampuan Kognitif,“ terangnya.

    Dilanjutkanya, faktor yang menyebabkan Stunting umumnya disebabkan karena Ekonomi keluarga, sanitasi lingkungan yang kurang terjaga sehingga rawan timbulnya penyakit menular, masih kurangnya ketersediaan air bersih, dan pola hidup tidak sehat.

    “Lingkungan sangat berpengaruh terkait angka Stunting ini, itu makanya penanggulanganya harus dilakukan lintas Sektoral,” jelasnya.

    Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan, Dengan gotong-royong seperti yang digalakkan oleh Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, SE. MH. bersama OPD terkait beserta masyarakat, semoga stunting bisa kita tekan se-optimal mungkin di Tulang Bawang, sehingga generasi mendatang menjadi generasi yang sehat,  kuat dan cerdas.

    “Sedangkan untuk hasil dari penanganan stunting tersebut tidak bisa segera terlihat, hasilnya baru terlihat setelah 2 tahun kedepan.”pungkas Kepala Dinas

  • Dinkes Pesawaran Harus Bertanggung Jawab Atas Proyek Sumur Bor Rp1,3 Miliar

    Dinkes Pesawaran Harus Bertanggung Jawab Atas Proyek Sumur Bor Rp1,3 Miliar

    proyek sumur bor

    Gedongtataan (SL)-DPRD Kabupaten Pesawaran, memanggil Kepala Dinas Kesehatan sebagai penanggungjawab sumur bor senilai Rp1,3 miliyar yang tak berfungsi. Komisi VI meminta Dinas Kesehatan bertanggung jawab atas proyek tersebut.

    Ketua Komisi IV, Harto Susanto mengatakan minggu pihaknya memanggil Kepala Dinas Kesehatan, yang bertanggung jawab atas anggaran pembuatan sumur bor. “Saya juga sudah banyak membaca di surat kabar, kalau memang sumur bor tersebut tidak dapat digunakan oleh masyarakat, karena diduga spesifikasi tidak sesuai dalam membangun sumur bor tersebut,” katanya, Rabu (1/11).

    Harto Susanto, sangat menyayangkan pembangunan sumur bor yang semerawut. Sehingga menyebabkan masyarakat tidak dapat merasakan manfaat dari pembuatan sumur tersebut. “Pada intinya komisi 4 akan menindak lanjuti pembangunan itu, agar pembangunan itu ada manfaatnya buat masyarakat karena itu dibuat pada dasarnya untuk kebutuhan masarakat,” katanya.

    Menurut Harto, pihak dinas kesehatan mengingkari janjinya yang akan sesegera mungkin untuk memperbaiki bangunan tersebut. Namun sampai saat ini bangunan tersebut masih belum diperbaiki sehingga belum bisa digunakan oleh masyarakat. “Ketika kami turun dulu, janji dinas mau di perbaiki karena belum PHO jadi kami maklum, tapi kok sampai saat ini masih begini maka akan kami panggil lagi dinasnya,” katanya.

    Ini Lokasi 4 bangunan sumur bor yang berada di 4 desa di 2 kecamatan :

    (1).Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedongtataan senilai 315 juta, dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp 21.514.500

    (2).Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa BernungKecamatan Gedongtataan senilai 315 juta. Dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp 21.514.500

    (3).Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa Suka Mandi Kecamatan Way Lima senilai Rp 315 juta Dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp 21.514.500

    (4).Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa Way Harong Kecamatan Way Lima senilai Rp 315.000.000. (nt/jun)

  • Proyek Sumur Bor Rp1,346 Miliar Dinas Kesehatan Pesawaran Tak Berfungsi

    Proyek Sumur Bor Rp1,346 Miliar Dinas Kesehatan Pesawaran Tak Berfungsi

    salah satu lokasi sumur bor

    Pesawaran (SL)-Proyek sumur bor empat titik di Kecamatan Gedung Tataan dan Way Lima, melalui Dinas Kesehatan Pesawaran Rp1,346 miliar, APBD tahun 2016, diduga sarat penyimpangan.  Proyek untuk instalasi air bersih (minum,red) itu tidak bermanfaat dan tidak dapat digunakan oleh masyarakat.

    Dugaan kuat, proyek dikerjakan asal jadi, dan tidak sesuai dengan spesifikasi petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis. “Sumur bos itu tidak bisa di manfaatkan, dan penggunaan tidak dapat dirasakan masyarakat disini,” katanya Haidir, warga Desa Suka Mandi, Kecamatan Way Lima.

    Menurut Dia, proyek sumur bor di desa nya diduga dibangun tidak sesuai dengan spesifikasi, selain ukuran kedalamannya, juga material yang digunakan, sehingga hasil tidak maksimal dan manfaat nya tidak dirasakan sama sekali oleh masyarakat Sukamandi.

    “Proyek sumur Bor ini, hanya menghambur-hamburkan uang negara saja, tidak ada sama sekali manfaatnya untuk masyarakat banyak, ini sudah jelas pasti ada permainan antara pihak dinas dengan pemborong guna meraup keuntungan untuk memperkaya diri, jadi saya berharap aparat penegak hukum, khususnya kejari Kalianda, agar melakukan proses hukum. Dinas Kesehatan harus bertanggung jawab. Atas proyek sumur bor itu,” katanya.

    Data lain menyebutkan, pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih itu dibangun di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedongtataan senilai Rp315 juta. Dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp21.514.500. Lalu Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa Bernung, Kecamatan Gedongtataan senilai Rp315 juta, dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp21.514.500

    Lalu, pelaksanaan pembangunan Sumur Bor Di Desa Suka Mandi Kecamatan Way Lima juga senilai Rp315 juta, dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp21.514.500. Dan Sumur Bor di Desa Way Harong Kecamatan Way Lima senilai Rp315, dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp 21.514.500. Proyek tersebut bersumber dari dana APBD tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, dan kini tidak dapat di fungsikan.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Harun Tri Joko mengatakan bahwa soal proyek tersebut yang bertanggung jawab adalah Abdullah selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). “Itu kan PPKnya Abdullah, dia yang bertanggung jawab karena semua proyek dia itu PPK nya, coba konfirmasi saja ke dia,” kata Harun.

    Sementara itu Abdullah selaku Pejabat Pembuat Komitmen ketika dikonfirmasi terkait proyek sumur bor tersebut, dirinya terkesan menghindar, dengan alasan mau keluar ada sesuatu pekerjaan yang akan di selesaikan. “Maaf saya mau keluar dulu, besok saja ya konfirmasi nya,” kata Abdullah menghindar wartawan. (psw/nt/jun)

     

    Sumber: sumaterapost.com