Tag: Dirjen Kehutanan

  • Sektor Pertanian Penyumbang PDRB Terbesar Lampung

    Sektor Pertanian Penyumbang PDRB Terbesar Lampung

    Bandar Lampung (SL) – Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Lampung Qudrotul Ikhwan menyebut pertanian menjadi salah satu sektor yang memiliki kontribusi paling besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung selain sektor perikanan dan kehutanan.

    “Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor yang memiliki kontribusi paling besar terhadap PDRB Provinsi Lampung, dengan share mencapai 27,90 persen,” ucap Qudrotul saat pembukaan Rapat Gabungan FKD-MPU ke-23 di Grand Krakatau di Ballroom Swiss-Belhotel Bandar Lampung, Selasa 4 Juli 2023.

    Dia menjelaskan, sektor pertanian memiliki peran besar terhadap pertumbuhan PDRB karena ditunjang beberapa produksi komoditas, seperti padi atau gabah kering giling (GKG) yang mencapai 2,66 juta ton dengan luas areal panen sekitar 516,91 ribu hektar.

    “Ini menempatkan Lampung sebagai daerah sentra produksi padi peringkat ke-2 se-Sumatera dan peringkat ke-6 Nasional,” ujar Qudrotul.

    Selanjutnya, produksi komoditas jagung mencapai 1,503 juta ton, menempatkan Provinsi Lampung sebagai daerah sentra produksi Jagung Pipilan Kering peringkat ke- 1 se-Sumatera dan peringkat ke-3 Nasional.

    Lalu produksi komoditas kedelai yang mencapai 9.815 Ton, menempatkan Provinsi Lampung sebagai daerah sentra produksi Kedelai peringkat ke-2 se-Sumatera dan peringkat ke-8 Nasional.

    “Dan produksi komoditas Nanas yang mencapai 861.696 Ton menempatkan Provinsi Lampung sebagai daerah sentra produksi Nanas peringkat ke- 1 Nasional,” jelas Qudrotul. (Red)

  • Pembalakan Hutan Meresahkan, Masyarakat Sumay Minta Dirjen Kehutanan Turun Tangan

    Pembalakan Hutan Meresahkan, Masyarakat Sumay Minta Dirjen Kehutanan Turun Tangan

    Jambi (SL) – Aktivitas pembalakan Hutan di Alam Bukit 30 dan Hutan Produksi terus berlanjut, Hal itu dibuktikan masih adanya aktivitas Sawmil diwilayah koto. Kegiatan pembalakan telah lama berlangsung hingga menyebabkan hutan Alam bukit dan Hutan Produksi gundul. Kondisi ini menimbulkan keresahan ditengah Masyarakat Sumay. Aparat penegak hukum diwilayah hukum Muaratebo terkesan tidak dapat melakukan penegakan hukum, ini dibuktikan dengan semakin gundulnya Hutan.

    “Kami meminta Dirjen Kehutanan segera turun untuk melakukan penindakan terhadap pelaku pembalakan hutan yang saat ini telah menyebabkan gundulnya Alam Bukit 30 dan hutan produksi.” ujar Sumber yang tidak mau namanya di publikasikan.

    Lanjut Sumber, Tolong Bapak yang duduk disingga sana ( Kementerian Kehutanan) turun untuk menindak para pelaku, selama ini para mafia pembalakan hutan telah meraja lela.

    “Kami masyarakat Sumay sewaktu waktu akan menjadi korban, akibat longsor, bahkan saat ini kami sering mengalami kebanjiran akibat semakin gundulnya hutan karena pembalakan liar. Kami akan sengsara sementara para mafia pembalakan liar hutan tertawa diatas penderitaan warga kami.”ujarnya

    Hal senada disampaikan sumber lainnya, kami warga Sumay meminta Dirjen Kehutanan segera turun untuk menindak para pelaku pembalakan liar di Alam Bukit 30 dan hutan produksi.

    “Tolong pak segera ditindak, jangan sampai masyarakat kami jadi korban akibat aktivitas pembalakan hutan tersebut, kenapa kami minta Dirjen Kehutanan turun, karena aktivitas kegiatan pembalakan liar di Alam Bukit 30 dan Hutan Produksi sudah membuat warga sumay kian resah, sekali lagi tolong pak dihentikan,”Ujarnya dengan nada harapan

    Hingga berita ini diunggah Dirjen Kehutanan belum dapat di konfirmasi terkait pembalakan hutan di Alam Bukit dan Hutan Produksi di Muara tebo. (independennews)