Tag: DPD PDIP Lampung

  • Mingrum Gumay Apresiasi Pengelola Tol Bakter

    Mingrum Gumay Apresiasi Pengelola Tol Bakter

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung, Mingrum Gumay, memberi apresiasinya terhadap pengelolaan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang berhasil memperlancar arus mudik dan balik Lebaran.

    Dalam pernyataannya, Mingrum menyampaikan rasa syukur atas kelancaran yang terjadi, yang sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam memastikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik.

    “Kami sangat mengapresiasi kinerja pihak terkait, termasuk pengelola tol, dalam memastikan ketersediaan fasilitas dan pelayanan yang memadai bagi para pemudik,” ujar Mingrum.

    Mingrum Gumay juga mengatakan bahwa kelancaran arus mudik dan balik merupakan hasil sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, dan stakeholder terkait lainnya.

    Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, sebagai akses utama menuju Lampung, telah menjadi jalur vital bagi ribuan pemudik yang pulang kampung menjelang Lebaran. Pengoperasian tol yang efisien dan penyediaan layanan yang memadai di rest area dan fasilitas terkait lainnya memainkan peran penting dalam meminimalisir kemacetan dan memastikan keamanan perjalanan.

    Mingrum juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan pihak terkait dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam hal transportasi dan infrastruktur.

    “Kami berharap kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Lampung, terutama pada momen-momen penting seperti arus mudik dan balik Lebaran,” tandasnya.

    “Dengan demikian, pengelolaan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar bukan hanya menjadi indikator keberhasilan dalam transportasi, tetapi juga menjadi cerminan dari kemampuan pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas,” pungkasnya. (Red)

  • PDIP Lampung Sebut Rahmat Husein Bukan LO Herman HN

    Rachmad Husein, Staf Tenaga Ahli Walikota Bandarlampung.

    Bandarlampung (SL) -Rachmat Husein tidak diakui sebagai liason officer (LO) pasangan Herman HN-Sutono di rapat kerja yang digelar Bawaslu Lampung di gedung Bawaslu, Rabu (7/3).

    Dalam rapat itu kemunculan Rahmat Husein jadi pertanyaan para peserta. Di antaranya Sekretaris PDIP Lampung, Mingrum Gumay. Bahkan dia juga heran, kenapa Husein bisa nongol di rapat tersebut.

    “Dia tidak tercatat sebagai LO yang didaftarkan oleh Paslon Herman HN dan Sutono ke KPU. Tidak juga menjadi Jubir (juru bicara). Sebagai partai satu-satunya yang mengusung Herman HN-Sutono, PDIP tidak memakai Jubir,” katannya.

    Mingrum juga mengakui dia bingung dengan kehadiran Rahmat Husen dan Resimen Khadafi. “Saya juga nggak tahu, kenapa tiba-tiba sosok itu menjadi seperti mewakili pasangan nomor urut 2. Yang jelas, LO Cuma ada 4 orang, dan tidak ada nama mereka,” katanya.

    Pertanyaan serupa juga muncul dari LO pasangan nomor urut 1, Levi Tuzaidi. “Kalau mereka kemudian menjadi wakil dari pendaftaran kampanye atau lainnya, sebaiknya Bawaslu atau KPU tegas menolak,” katanya.

    Dia berharap Bawaslu dan KPU tegas menyangkut keberadaan Rachmat Husein dan kawan-kawannya yang tidak terdata sebagai Tim LO.

    Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan KPU, kepolisian, kejaksaan, Pol.PP, liason ifficer (LO) pemenangan calon dan perwakilan media.

    Menangapi hal itu, Rachmad Husein membenarkan bahwa dirinya adalah bukan LO, “Kan saya emang bukan LO, Saya ikut pak Herman HN. Jadi saya gak mau membantah Bang Mingrum.  Karena yang nunjuk saya jadi jubir juga Pak Herman,” kata Rachmat Husien, kepada sinarlampung.com. (jun)

  • Jumat PDIP Lampung Gelar Diskusi Kerakyatan

    Jumat PDIP Lampung Gelar Diskusi Kerakyatan

    Sahlan Syukur, yang juga sekertaris bidang internal DPD PDI Perjuangan Lampung

    Bandarlampung (SL)-DPD PDIP Lampung akan menggelar diskusi kerakyatan tentang Pancasila Bintang penuntun Indonesia raya, tahta untuk rakyat, yang akan digelar di halaman Kantor DPD PDIP Lampunv, Jalan Soekarno Hatta, By Pass, Jumat, 19 Januari 2018, sekitar pukul 19.30 wib.

    Panitia diskusi, Sahlan Syukur, yang juga sekertaris bidang internal DPD PDI Perjuangan Lampung mengatakan diskusi kerakyatan dalam rangkaian HUT PDIP, penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila menjadi suatu tonggak penting bagi Indonesia.

    “Inilah  “Rediscovery Pancasila”, penemuan kembali Pancasila yang sejati, Pancasila yang mampu menjadi leitstar, menjadi bintang penuntun yang dinamis bagi Indonesia.  Pancasila  Bintang Penuntun Bagi Indonesia Raya,” kata Syahlan Syukur, Selasa (16/1).

    Menurutnya, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan pidato politik tanpa teks di hadapan sidang BPUPK, tentang Dasar Negara Indonesia Merdeka. Namun Bung Karno Tidak pernah menyatakan dirinya sebagai penemu Pancasila. Bung Karno menyatakan dirinya hanya sebagai penggali Pancasila.

    Dari penggalian yang dilakukannya selama bertahun-tahun tersebut, Bung Karno menemukan berulangkali elemen – elemen yang selalu menonjol dari jiwa bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Beliau menggalinya dari jiwa masyarakat Indonesia sendiri. Menurutnya, jika tidak ada dalam jiwa  masyarakat  Indonesia sendiri, tidak mungkin Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk Indonesia berdiri di atasnya.

    Jika tidak bersumber dari jiwa Indonesia, jika bukan appeal kepada jiwa Indonesia, jika tidak berakar pada jiwa Indonesia, tidak mungkin  Pancasila dapat menjadi bintang penuntun  yang dinamis.

    “Sebagaimana pesan ketua umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Sukarno Putri bahwa “Karena, rakyat adalah sumber, rakyat adalah tujuan, rakyat adalah cakrawati bagi PDI Perjuangan! Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah melabuhkan pilihan dan kepercayaan politiknya kepada PDI Perjuangan. Doa dan perjuangan kami, selalu, selalu, dan sekali lagi, selalu selama- lamanya untuk rakyat, bangsa dan negara Indonesia,” ujarnga.

    Untuk itu, Partai harus selalu hadir dan ada ditengah-tengah rakyat. Untuk itulah, DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan provinsi Lampung mengambil tema diskusi Tahta untuk rakyat. Karena sejatinya hanya rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi. Diskusi ini diharapkan dapat semakin mendekatkan pelaku-pelaku politik yang ada di PDI Perjuangan, untuk semakin teguh dalam memperjuangkan aspirasi dan kehendak rakyat. (rls/nt/*)