Jakarta (SL) – Wakil Ketua DPRD Lampung Tengah J Natalis Sinaga dan anggota DPRD, Rusliyanto segera menghadapi persidangan. Kedua tersangka dalam kasus dugaan suap dana pinjaman daerah itu akan menjalani sidang di Jakarta. “Hari ini dilakukan pelimpahan berkas dan barang bukti. Jadi penyidikan sudah selesai dan dilimpahkan ke tahap penuntutan untuk dua orang tersangka RUS anggota DPRD Lampung Tengah dan JNS Wakil Ketua DPRD I Lampung Tengah. Rencananya sidang akan dilakukan di jakarta jadi penahanannya tetap dilakukan,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Jakarta, Jumat (8/6/2018).
Febri berujar saat ini tim Jaksa Penuntut Umum tengah menyiapkan dakwaan hingga nantinya akan mendaftarkan perkara ke pengadilan tindak pidana korupsi Jakarta. Belum diketahui kapan pastinya sidang perdana keduanya akan dilakukan.
Dalam perkara keduanya, Febri mengatakan pihaknya sudah mendapatkan banyak bukti dan keterangan dari para saksi. Sedikitnya 54 orang saksi sudah dimintai keterangan. “Sekitar 54 saksi sudah diperiksa. Mulai dari Ketua DPRD Lampung Tengah, jajaran pimpinan DPRD Lampung Tengah, anggota DPRD Lampung Tengah, Sekda dan sejumlah PNS serta swasta,” paparnya.
Dalam kasus inu KPK lebih dahulu menetapkan tiga tersangka, yakni Wakil Ketua DPRD Lampung Tengah J Natalis Sinaga, anggota DPRD Lampung Tengah Rusliyanto dan Kepala Dinas Bina Marga Lampung Tengah Taufik Rahman. Mustafa diduga secara bersama-sama menjadi pemberi suap kepada anggota DPRD Lampung Tengah agar menyetujui usulan pinjaman daerah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp300 miliar.
Atas perbuatannya, Mustafa dan Taufik selaku pemberi suap dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Sementara Natalis dan Rusliyanto sebagai penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (SK/Rilis.id)
Bandarlampung (SL) – Pasangan Calon Nomor 4, melalui Cawagubnya Ahmad Jajuli melaunching aplikasi layanan publik berbasis digital pada saat debat kandidat, Sabtu (28/4) malam.
Aplikasi tersebut disebut dengan Go 4 Service. Aplikasi yang melayani 4 layanan yg tercermin dalam 4 pilihan menu, yakni : menu layanan , menu lapor tentang laporan masyarakat dan usulan masyarakat, kemudian menu informa tentang informasi pemerintahan dan jadwal pemerintahan, juga menu promosi tentang e commerce dan ruang obrolan antar warga masyarakat.
“Kami akan memiliki terobosan untuk melayani masyarakat Lampung yang semakin modern melalui aplikasi layanan publik berbasis digital. Aplikasi ini kami sebut Go 4 service,” kata Jajuli yang kemudian disusul dengan tayangan video penjelasan aplikasi digital tersebut
Tulangbawang Barat (SL) – Dalam rangka memenangkan pasangan Calon gubernur Lampung Mustafa-Ahmad Jajuli, DPD partai Nasdem Tulang bawang barat (Tubaba), menggelar Kampanye bentuk lain/aksi simpatik.
Para relawan paslon Gubernur Lampung nomor urut 4 Mustafa – Ahmad Jajuli tersebut tetap optimis jagonya akan mendapat suara signifikan. Kegiatan tersebut digelar di Simpang 4 titin Tiyuh Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT). Dan di Bundaran Tugu Roto/Tugu Naga Keleruhan Panaragan Jaya Kecamatan Tulang bawang Tengah Kabapaten setempat. Pada Minggu (15/4/2018).
Hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus melakukan monitoring adalah Ketua DPD Partai NasDem Tubaba S.Joko Kuncoro,S.IKom, Anggota DPRD asal Partai Nasdem Gunawan Agung Kuncoro,SH, sekretaris DPD NasDem Tubaba Jhonson, A.Md, Koordinator lapangan Elan Wirda S., Komisioner Panwaslu Tuba Barat Sukirman Hadi S.H, Kapolsek Tuba Tengah Kompol Leksan Ariyanto S.IK, dan 10 orang Anggotanya, Staf anggota panwascam Tuba Barat dan anggota PPL serta Para kader dan simpatisan paslon Gubernur Lampung No urut 4 Mustafa dan Ahmad Jajuli.
“Karena masyarakat sudah cerdas, sudah pinter maka kami lakukan kampanye simpatik yakni pemajangan Poster, Slayer dan Papan bertuliskan Angka No 4 Warna Putih dengan Lingakan warna Merah dalam dukungan Kepada Paslon Gagub Cawagub Mustafa=Ahmad Jajuli,” ujar ketua DPD partai NasDem Tubaba S.Joko Kuncoro.
Selain pemasangan sejumlah atribut paslon dirinya juga menyampaikan Yel-yel “Maju terus, Tetap Maju, Tetap Kece”.
Kemudian pada pukul 09:30 wib Kader partai dan simpatisan paslon Gubernur Lampung Mustafa – Ahmad Jajuli, melanjutkan kegiatan menuju Tugu Rato Kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan TBT dengan kegiatan pemajangan Poster, Slayer dan Papan bertuliskan Angka No 4 Warna Putih Lingkaran Merah dalam Dukungan Kepada Paslon Cagub Cawagub Mustafa + Ahmad
Jajuli.
“Kampanye ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan moral dan suatu bentuk aksi simpatik kader dari Paslon Cagub Lampung No urut 4 Mustafa dan Ahmad Jajuli,” lanjutnya.
Diketahui dalam kampaye tersebut, mendapat pengaman dan pengawasan dari pihak kepolisian polsek TBT yang dipimpin langsung oleh Kapolsek TBT Kompol Leksan Ariyanto S.Ik beserta anggotanya serta pengawasan dari Panwaslu kabupaten dan panwascam Tubaba. (Robert/Efendy)
DPD Partai NasDem Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Sabtu (24/3/18) (Foto/Dok/Robert)
Tulangbawang Barat (SL) – DPD Partai NasDem Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menggelar Rapat Koordinasi Khusus (Rakordasus) untuk memenangkan pasangan Mustafa-Aja dalam suksesi kepemimpinan di provinsi Lampung serta suksesi pileg 2019 mendatang.
Acara digelar di kantor sekretariat DPD Partai Nasdem kelurahan Panaragan Jaya kecamatan Tulang bawang Tengah (Tbt), Sabtu(24/3/2018).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Ketua DPW partai Nasdem Lampung Taufik Basari. Wakabid OKK Yuria Putra Tubarat, sekretaris Bapilu Fabrio, komando pemenangan Tubaba Sutomo, Anggota DPRD fraksi Golkar Nasdem Bersatu Tubaba Gunawan Agung Kuncoro, Ketua DPD partai Nasdem Tubaba S.Joko Kuncoro, sekretaris DPD partai Nasdem Tubaba Johnson, jajaran DPD partai Nasdem Tubaba, DPC, DPR serta simpatisan partai Nasdem.
“Dalam Rakordasus ini saya siap memenangkan kakak Mustafa dan yang tidak kalah penting adalah pileg 2019. Kalau tidak dapat 4 kursi saya siap mengundurkan diri,” ungkapnya.
Dirinya juga akan berupaya menjadikan partai Nasdem menang pada pileg mendatang. “Mari kita bersatu untuk melanjutkan perjuangan kakak Mustafa, mari pertahankan musyawarah mufakat, demi kebesaran partai, dan saya siap memenangkan kakak Mustafa,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt.Ketua DPW partai Nasdem provinsi Lampung Taufik Basari dalam sambutannya, mengajak seluruh jajaran partai Nasdem untuk mempersiapkan personil dalam pemenangan pilkada dan juga pileg.
“Yang utama dalam rakordasus ini adalah pertama mengecek pasukan, dan yang kedua wawancara kepada bacaleg untuk membagi tugas, dua itulah tujuan utama rakordasus kita,” ujarnya.
Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP partai Nasdem ini juga meminta kepada seluruh kader Nasdem jangan ber leha-leha, dan harus melakukan kesiapan dalam memenangkan pilgub dan pileg.
“Kita ibaratnya sudah memasuki masa perang, gimana mau menang kalau pasukannya tidak kuat,” pungkas Taufik Basari. (Robert/Efendy)
Alat Peraga Mustafa-Aja Yang Hilang (Foto/Dok/Jun)
Bandarlampung (SL) – Alat Peraga Kampanye (APK), empat pasangan calon gubernur Lampung, yang tersebar seantero Provinsi Lampung, dipasang disembarang tempat, dan tanpa pengawasan. Lokasi pemasangan hanya mwmanfaatkan area tembok, atau lahan kosong milik masyarakat. Ironisnya dari empat spanduk, matoritas spanduk nomor 4 bergambar Mustafa-Aja, tidak ada, dirobek oleh orang Tak dikenal.
Dari Fostingan foto lokasi beberapa titik Sempat di aploud masyarakat di media sosial facebook, dan menjadi cibiran pengguna medsos.
“Hufttt.. sudahpun di tackling karena berlari sangat kencang. kini atribut /alat peraga spanduk resmi dari kpu di sobek. alangkah takutnya dengan paslon nomor empat. padahal jelas di peraturan kpu, tak ada dalil atau pasal yang menghentikan paslon untuk terus maju. ayo dong, jentel dan fair,” tulis akun Aisha Arrahma
Menurut dia, sebaiknya KPU dan Panwas perlu memonitor. Jangan sampai kejadian berulang. Ini merugikan paslon dan juga tim. KPU dan Panwaspun pasti dirugikan nama baik dan reputasinya,” tukisnya. (Jun)
Lampung Tengah (SL)-Sosok Mustafa selama ini tidak hanya dikenal dengan masyarakat, tetapi juga dekat ulama dan santri. Doa dan dukungan dari kalangan pemuka agama selalu diberikan, termasuk ketika bupati non aktif Lampung Tengah ini mendapat cobaan tuduhan suap untuk pembangunan infrastruktur Lampung Tengah.
Kyai Mukhtar Ghozali, pengurus pondok pesantren Baitul Mustakim Pungggur mengatakan, pihaknya masih terus mendoakan yang terbaik untuk Mustafa. Apapun keadaannya, kata dia, tidak mengurangi dukungan dan doa para ulama untuk Mustafa yang dikenal dengan bupati ronda tersebut.
“Kami tetap solid, tetap mendoakan yang terbaik untuk beliau. Mudah-mudahan beliau diberi kesabaran, ketabahan dan senantiasa bertawakal kepada Allah SWT. Kami percaya, jika Allah sudah berkendak, apapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun bisa terjadi. Dalam hal ini, jika Allah menghendaki beliau jadi gubernur, maka tidak ada yang bisa menghalangi,” ungkapnya, Senin, (26/2/18).
Menurutnya Mustafa adalah sosok yang merakyat, mampu merangkul semua elemen termasuk ulama dan santri. Terkait cobaan yang menimpanya saat ini, Kyai Mukhtar beranggapan Mustafa adalah orang yang terzolimi oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan.
“Kalau dia korupsi, memperkaya diri sendiri, sudah pasti kita tinggalkan. Tapi ini beda permasalahannya, beliau hanya ingin membangun Lampung Tengah. Ketika caranya memang harus mengajukan pinjaman dan pada prosesnya beliau harus menyerahkan fee, maka saya menilai beliau hanyalah korban,” ujar Kyai Muhktar.
Dengan proses hukum yang terus berjalan, pihaknya dan para santri hanya bisa mendokan yang terbaik untuk Mustafa. “Yang pasti kami tetap solid, doa kami selalu menyertai beliau. Mudah-mudahan segala sesuatunya dimudahkan, dan memang hasilnya yang terbaik sesuai harapan kita semua,” tandasnya.
Senada disampaikan KH. Muhayat, pengurus Pondok Pesantren Alfalah Rumbia Lampung Tengah. ia mengaku setiap malam Selasa sejumlah kyai dan santri berkumpul mendoakan Mustafa. Hal ini sebagai bentuk suport dan cinta para ulama kepada sosok Mustafa.
“Kami kenal betul dengan beliau. Di bawah kepemimpinannya beliau benar-benar menyantuni anak yatim, fakir miskin, guru ngaji, dan pondok pesantren. Perangai beliau juga sangat santun, meski bupati tapi tidak menciptakan jarak. Kapanpun masyarakatnya ingin menyampaikan keluhan, selalu diterima tanpa harus sulit menemui beliau,” ucap Kyai Muhayat.
Atas cobaan yang menimpa Mustafa saat ini, ia mengaku sangat prihatin. “Kami menangis dan prihatin. Karenanya seminggu sekali kami berkumpul untuk mendoakan beliau. Dan semangat kami untuk meneruskan perjuangan beliau tidak luntur, kami optimis beliau masih bisa memimpin Lampung,” tandasnya.(*)
Bandarlampung (SL)-Pasca penetapan tersangka oleh KPK disebabkan tuduhan suap, Mustafa yang merupakan calon gubernur Lampung dari partai NasDem, PKS dan Hanura sontak menjadi buah bibir masyarakat. Terlebih, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, informasi yang masih simpang siur membuat masyarakat bertanya-tanya.
Benarkah Mustafa melakukan suap kepada DPRD? Benarkan Mustafa adalah koruptor yang ingin memperkaya dirinya? Benarkah dia tertangkap OTT? Ataukah sebaliknya, Mustafa hanya korban dari sejumlah elit politik yang mempunyai kepentingan, khususnya menyambut Pilgub Lampung? Dan terbaru, benarkah KPK melakukan penangkapan kepada Mustafa?
Untuk mengungkap fakta kebenaran tersebut, kami mencoba menelusurinya dari sejumlah saksi hidup yang bersama Mustafa pada menit-menit menjelang OTT versi KPK. Salah satu dari saksi hidup tersebut adalah Mofaje Caropeboka, Ketua Garda Pemuda NasDem yang malam itu berkomunikasi intensif dengan Mustafa.
Ia menerangkan pada Rabu tanggal 14 Februari 2018, rombongan yang terdiri dari Mustafa, sopir, dan ajudan bertolak dari rumah KECE yang berlokasi di Enggal Bandar Lampung menuju Bandara Radin Intan sekitar pukul 16.00 WIB.
Kedatangan Mustafa ke Jakarta ada dua tujuan, yakni cek kesehatan dan menghadiri penandatangan MoU antara Pemkab Lampung Tengah dengan PT. SMI terkait pengajuan pinjaman ke Kementerian Keuangan pusat senilai Rp 300 miliar. Dana tersebut digadang-gadang untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Lampung Tengah.
Setelah tiba di Jakarta, karena sakit tenggorokannya semakin parah Mustafa mendahului pergi ke rumah sakit Harapan Bunda di Jakarta untuk melakukan pengecekan kesehatan. Dan selesai berkisar pukul 22.00 WIB. Lalu rencana perjalanan dilanjutkan menuju Hotel Sahid, lokasi dimana akan dilakukan MoU antara PT. SMI dengan Pemkab Lampung Tengah.
“Belum tiba di hotel, sekitar pukul 22.20 WIB tiba-tiba sudah ramai soal OTT Kabupaten Lampung Tengah. Ada ratusan telfon yang masuk yang menanyakan OTT tersebut. Kami sendiri kaget begitu baca berita-berita yang beredar menuliskan Bupati Lampung Tengah OTT. Padahal dari komunikasi yang kami lakukan beliau masih dalam perjalanan,” ungkapnya.
Terkait pemberitaan tersebut, selain menyayangkan karena sangat merugikan pihak Mustafa, Mofa menangkap adanya unsur kesengajaan atau pembusukan untuk mencoreng nama baik Mustafa. “Bagaimana bisa media begitu cepat memberitakan Mustafa OTT, padahal manusianya tidak di lokasi kejadian. Data yang disajikan begitu detail seolah semua sudah disiapkan. Jelas ini sangat merugikan pihak Mustafa,” ujar Mofa.
Upaya pembusukan nama Mustafa lewat media, kembali tercium ketika mencuat pemberitaan bahwa Mustafa ditangkap KPK. Sekali lagi, Mofa menegaskan, tidak ada penangkapan apapun yang dilakukan KPK. Dari keterangan Mofa, usai pemberitaan OTT, keesokan harinya Mustafa sempat mengikuti apel siaga Polda-TNI hadapi Pilkada di Lapangan Saburai Bandar Lampung, Kamis, 15/2/2018 sekitar pukul 07.00 WIB.
Usai apel Mustafa dan tim kuasa hukumnya sempat melakukan konferensi pers menyanggah pemberitaan dirinya tertangkap OTT. Bahkan pada sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB, Mustafa masih sempat menghadiri undangan di Kampung Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.
“Sebelum itu Mustafa juga sempat kondangan di Natar sekitar pukul 12.45 WIB, lalu menemui keluarganya di rumah Kedaton, lalu berkampanye. Saya rasa orang yang terjerat masalah hukum tidak akan melakukan itu semua. Meski diberitakan OTT, beliau tidak ada beban, beliau santai, karena beliau yakin tidak terlibat terkait permasalahan OTT Lampung Tengah,” imbuh Mofa.
Usai menghadiri undangan di Jati Agung, tim kuasa hukum menerima telfon dari KPK yang menyatakan perintah panggilan untuk Mustafa. Karena panggilan hanya dilakukan secara lisan, tim kuasa hukum sempat menolak panggilan yang diajukan KPK. Tapi ketika hal itu disampaikan kepada Mustafa, tim kuasa hukum justru terkejut karena Mustafa sendiri yang kemudian menawarkan diri untuk ke KPK.
“Panggilan oleh KPK hanya dilakukan secara lisan, dengan asumsi mereka telah berkordinasi dengan Polda Lampung. Karena beliau merasa tidak bermasalah, akhirnya beliau sendiri yang menawarkan diri untuk klarifikasi ke KPK. Kami akhirnya bertolak ke Bandara Radin Intan sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum berangkat ke Jakarta, Polda Lampung dan utusan KPK sempat melakukan BAP di bandara,” jelasnya.
Faka tersebut, lanjut Mofa, juga menjadi bukti bahwa Mustafa berangkat ke KPK atas inisiatifnya sendiri. Hal ini jauh berbeda dengan pemberitaan yang beredar yang menyatakan bahwa Mustafa ditangkap oleh KPK. Saksi lainnya diungkapkan langsung oleh istri Mustafa, Nessy Kalviya. Ia membantah bahwa suaminya ditangkap KPK, tetapi justru menyerahkan diri karena ingin membantu KPK, meski akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan Nessy sendiri mengaku dialah yang mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan suaminya selama menyelesaikan permasalahan di KPK. “Saya sendiri yang menyiapkan kopernya. Saya bawakan baju, perlengkapan sholat, Beliau teguh berangkat ke Jakarta untuk klarifikasi ke gedung KPK. Beliau ingin membantu KPK untuk segera menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi, walaupun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka,” ucap Nessy.
Sementara jika ditarik dari aspek hukum, Edwin Hanibal, pengacara yang juga mantan Ketua LBH Lampung mengaku tidak mengerti konstruksi hukum yang menjadi landasan KPK hingga akhirnya menetapkan Mustafa sebagai tersangka. Adanya permintaan uang dari anggota dewan untuk memuluskan pengajuan pinjaman, ini menempatkan Mustafa sebagai korban.
“Dari sudut pandang hukum, saya bingung ini disebut apa? Beliau punya target bisa menyelesaikan pembangunan di Lampung Tengah. Ketika ada pihak-pihak lain yang mendesaknya untuk memberikan fee atau uang, saya menilai posisi Mustafa hanyalah korban dari keserakahan pihak-pihak tertentu,” ucap Edwin.
Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan terkait penyebutan OTT dan keterlibatan Mustafa sebagaimana yang disampaikan KPK. “OTT itu kan tangkap tangan dimana didalamnya terdapat transaksi dan bukti. Ini infonya tidak ada transaksi. OTT di Jakarta, tapi uang di Bandar Lampung. Mustafa juga sudah mengajukan cuti, dimana semua kewenangan dialihkan ke wakil sebagai Pj. Bupati,” tambahnya.
Kendati demikian, pihaknya menghormati kasus hukum yang sedang dijalani Mustafa saat ini. Yang pasti, lanjut Edwin, musibah yang menimpa Mustafa tidak mengugurkannya dalam kontes Pilkada Lampung 27 Juni mendatang. Dengan para simpatisan dan pendukung, ia menyatakan akan mengupayakan yang terbaik untuk pemenangan pasangan Mustafa-Aja.
“Kita semua sudah sepakat. Apapun keadaannya, kita maju terus. Niat lurus maju terus. Kita doakan mudah-mudahan proses hukum yang dijalani kakak Mustafa dapat berjalan lancar dan hasilnya sesuai harapan kita. Di bawah kita terus berjuang memenangkan beliau,” pungkas Edwin.(tmf/rel/*)
Sejumlah Organisasi dan Elemen Serta Calon Gubernur DR.Mustafa (Foto/Dok/Jun)
Bandar Lampung (SL)-Sebelumnya sejumlah elemen dan organisasi telah menyatakan dukungannya untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 4, Mustafa-Aja.
Dengan adanya tuduhan suap yang ditunjukan kepada Bupati Non Aktif Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa saat ini tak membuat para pendukungnya lari atau beralih ke Paslon lain. Mereka meyakini Mustafa hanyalah korban konspirasi dari sejumlah elit politik yang memiliki kepentingan.
Seperti yang diungkapkan koordinator wilayah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Lampung Kang Mas Edi Sunyoto. Ia menyatakan apapun keadaannya saat ini, PSHT Lampung tetap solid mendukung Mustafa-Aja.
“Kami tidak akan pernah lari, kami setia dan tetap solid mendukung beliau (Mustafa). Kami meyakini beliau hanyalah korban konspirasi. Jadi apapun keadaannya kami akan terus berjuang memenangkan pasangan Mustafa-Aja, karena kami sudah terikat dalam tali persaudaraan. Upaya-upaya pemenangan akan terus kami lakukan, bahkan lebih kuat lagi,” ucap Edi, Sabtu, 24/2/2018.
Dia menambahkan ada 140 ribu anggota PSHT yang tersebar di seluruh wilayah Lampung. Dari awal mereka sudah menyatakan dukungannya untuk mengantarkan Mustafa menjadi gubernur Lampung.
“Komitmen kami adalah mendukung sedulur kami Kang Mas Mustafa. Kami sudah memplokamirkan diri untuk mendukung beliau. Komitmen tersebut akan kami jaga apapun keadaannya. Niat lurus maju terus. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung!” tegasnya.
Dukungan dan komitmrn senada juga disampaikan organisasi Sekar Jagad. Menurut ketuanya, Nurhayati, cobaan yang menimpa Mustafa sedikitpun tidak merubah pendiriannya untuk memenangkan pasangan Mustafa-Aja.
“Kami tetap solid. Pergerakan kami terus jalan dengan melakukan konsolidasi-konsolidasi ke bawah, khususnya di suara perempuan. Insya Allah semua masalah masih tetap bisa kita atasi,” ujarnya.
Nur menambahkan, dukungan untuk Paslon nomor 4 ini terus diberikan tak terlepas dari komitmen yang dibangun dari awal. Ia juga meyakini perkara yang menimpa Mustafa bukan sepenuhnya kesalahannya.
“Beliau hanya ingin membangun Lampung Tengah. Ingin mengupayakan jalan-jalan di Lampung Tengah bagus. Jadi kami meyakini perkara tersebut bukan kesalahan beliau. Beliau hanya ingin memberikan yang terbaik untuk pembangunan Lampung Tengah,” tandasnya.
Terpisah, dukungan senada juga disampaikan Ketua Kesti Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Lampung Tengah, Herman Albantani.
Secara tegas ia menyatakan TTKKDH Lampung Tengah, siap dan tetap mendukung Mustafa maju dalam Pilgub Lampung. Tidak ada kata lain, karena Mustafa merupakan murid asli TTKKDH sejak kecil atau sejak SD. Jadi Mustafa bukan orang TTKKDH karbitan, melainkan murni keluarga sepertalekan TTKKDH.
Selain itu, kata dia, Mustafa juga membantu TTKKDH Lampung Tengah untuk bangkit kembali, di tengah kevakuman pengurus dan murid di tingkat kecamatan dan desa. Mustafa pasang badan untuk menghidupkan TTKKDH kembali ke masa kejayaannya. Mustafa mensupport TTKKDH karena beliau merasa memiliki TTKKDH.
Oleh sebab itu, di tengah musibah yang dialami saat ini, TTKKDH tidak akan meninggalkan Mustafa. Dalam suka maupun duka, TTKKDH tetap bersama dan berada di barisan mendukung Mustafa. “Itu janji saudara sepertalekan. Kami tetap Mustafa, dan berharap masalah ini segera berakhir dan bisa kembali bersama keluarga sepertalekan dan masyarakat Lampung umumnya,” pungkas Herman.(Rls)
Jakarta (SL)-Tuduhan suap yang arahkan Calon Gubernur Lampung DR. Ir. Mustafa pasca OTT Anggota Dewan Lampung Tengah, meninggalkan kekecewaan tersendiri para pendukung dan keluarganya termasuk sang istri, Nessy Kalviya Mustafa.
Berita simpang siur yang mendera Cagub dari tiga partai koalisi Lampung KECE (NasDem, PKS dan Hanura) ini terkesan tendensius dan merugikan pihak Mustafa. Mulai dari pemberitaan Mustafa yang tertangkap OTT hingga pemberitaan penangkapan Mustafa oleh KPK.
Senantiasa setia mendampingi sang suami selama menjalani proses hukum, wanita yang akrab disapa Bunda Nessy menepis tudingan-tudingan miring suaminya. Ia menegaskan suaminya tidak pernah tertangkap OTT sebagaimana yang diberitakan media.
Selain itu, terkait keberangkatan suaminya ke KPK, Nessy juga menegaskan bahwa hal tersebut didasari atas inisiatif sendiri. Dengan berbesar hati, Mustafa mendatangi KPK untuk mengkalirifasi terkait kasus OTT Lampung Tengah, meski pada akhirnya ia ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan Nessy sendiri mengaku dialah yang mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan suaminya selama menyelesaikan permasalahan di KPK. “Saya sendiri yang menyiapkan kopernya. Saya bawakan baju, perlengkapan sholat, Beliau teguh berangkat ke Jakarta untuk klarifikasi ke gedung KPK. Beliau ingin membantu KPK untuk segera menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi, walaupun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka,” ucap Nessy melalui Whatsapp, Rabu, 21/2/2018.
Sejak kepergian sang suami ke Jakarta, Nessy menyatakan terus setia mendampingi. Yakin suaminya tidak bersalah, ia menganggap apa yang menimpa suaminya adalah cobaan hidup yang harus dilalui. Lewat akun pribadinya, ia juga menyatakan cintanya justru semakin besar melihat keteguhan dan kebesaran hati suaminya.
Ia juga mengaku bersyukur permasalahan yang menimpa suaminya justru mengundang simpati yang begitu besar dari masyarakat khususnya para pendukung Mustafa. “Terima kasih kepada semua dukungan yang terus datang kepada keluargaku. Membuatku semakin sadar, betapa banyak orang yang mencintaimu (Mustafa-red),” tulis Nessy di akun facebooknya.
Keterangan Beliau Menjadi Kekuatan Bagi Saya.
Berada di rutan KPK, sebagai istri Nessy Kalvia menjadi satu-satunya orang yang diperbolehkan menjenguk Mustafa. Selasa, 20/2/2018 menjadi pertemuan perdana antara ia dan suaminya. Dari kunjungannya tersebut, Nessy menceritakan kondisi suaminya yang sehat dan lebih bugar dari biasanya.
“Hari pertama mengunjungi beliau. Alhamdulillah bahagia melihat beliau lebih bugar dari biasanya. Tidak ada wajah tertekan sama sekali. Maklum mungkn beliau lebih banyak istirahat karena sebelumnya banyak ronda dan turun ke masyarakat. Bahkan beliau sekali-sekali bercanda dengan teman sesama tahanan yang dikunjungi keluarganya,” cerita Nessy.
Melihat suaminya yang tetap semangat dan tegar menghadapi cobaan, diakui ibu dua anak ini menjadi kekuatan tersendiri baginya. “Alhamdulillah sayapun sama sekali tidak menangis ketika bertemu beliau. Beliau sangat tegar. Disamping itu saya langsung yang melepas kepergian beliau. Dan saya sudah siap apapun yang akan terjadi dengan keberangkatan beliau,” imbuhnya.
Ketika mengunjungi beliau di rumah tahanan KPK, Nessy mengaku mendapat 3 titipan surat dari sang suami, satu surat untuk anak-anak, untuk NasDem Lampung dan satu surat untuk para pendukung. Semua surat ditulis dan ditandatangani langsung oleh Mustafa tertanggal 20 Februari 2018.
“Semua surat rata-rata berisi pesan untuk tetap bersabar. Ini adalah cobaan yang bisa kita lalui. Ia meminta para pendukung untuk tetap berjuang, pantang pulang sebelum menang. Untuk anak-anak beliau berpesan untuk bisa menggantikan dady nya selama tidak ada dirumah,” ucap Nessy yang mengaku kenal Mustafa sejak di bangku kuliah.
Terkait perkara yang menimpa suaminya, Nessy menyatakan pihaknya menghormati proses hukum yang sedang dijalani oleh KPK. Dia berharap proses hukum bisa berjalan dengan cepat dan lancar. Ia akan terus mendampingi suaminya selama menjalani proses hukum yang berlangung.
“Enggak sabar rasanya nunggu hari kunjungan berikutnya. Rencana mau saya bawakan makanan semur jengkol, salah satu kesukaannya. Beliau minta dibawakan sepatu kets untuk olahraga. Beliau memang hoby berolahraga. Mohon doanya semoga semua dimudahkan penyelesaian proses hukumnya. Amiiin,” tutup Nessy.(nt/Jun)
Kuasa Hukum Mustafa Sofwan Sitepu, Didampingi Tim Bahu Nasdem, Wahrul Silalahi, dan M Yunus, Saat Jumpa Pers (Foto/Dok/Jun)
Bandarlampung (SL)-Bupati non aktif Lampung Tengah Mustafa yang kini terkena kasus dugaan suap peminjaman daerah, menunjuk Sofyan Sitepu sebagai kuasa hukum. Tim kuasa hukum tetap menghormati proses hukum KPK, dan mengajukan upaya penangguhan untuk ijin cuti melakukan keagiatan Pilkada Lampung.
Sofyan Sitepu mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dan mencermati proses hukum yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, dan saat ini pihaknya juga telah membuat kesimpulan bahwa proses penahanan terhadap Mustafa masih dalam koridor hukum dan sudah sesuai dengan ketentuan hukum pidana KUHAP.
“Selama ini kan proses hukum yang dijalani oleh klain kami sangat wajar saja. Dan KPK juga memperlakukannya dengan sangat baik dan manusiawai. Dan berdasarkan pertimbangan itu kami penasehat hukum menyatakan tidak akan mengajukan praperadilan,” ujarnya saat menggelar konfrensi pers didampingi oleh kader pemenangan Mustafa, Wahrul Fauzi dan Muhammad Yunus di kantornya, Rabu (21/2).
Tetapi, lanjut Sofyan pihaknya akan segera mengajukan proses penangguhan penahanan terhadap klainnya tersebut. Agar dapat mengikuti proses kampanye yang sebentar lagi akan di mulai. ”Hal ini kami berkaca pada kasus bupati yang ada di pulau jawa. Bahwa KPK mengizinkan untuk mengikuti masa kampanye, dan itulah menjadi landasan kami,” terangnya.
Untuk itu ia pun berharap kepada semua masyarakat terutama insan hukum agar menghormati asas praduga tidak bersalah. ”Yang artinya tidak ada satu orang pun dapat dikatakan bersalah sebelum ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Dan kami juga memohon kepada masyarkat untuk mendukung dan mendoakan agar klain kami diberi kemudahan dalam menjalani cobaan ini, ” katanya. (Jun)