Tag: Dufi

  • Polisi Tetapkan MN Tersangka Pembunuhan Dufi Yang Tewas Dan Ditemukan Dalam Drum

    Polisi Tetapkan MN Tersangka Pembunuhan Dufi Yang Tewas Dan Ditemukan Dalam Drum

    Jakarta (SL) – Polisi menangkap pelaku pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi. Pelaku berinisial MN langsung ditetapkan sebagai tersangka.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono membenarkan penetapan tersangka MN. MN ditangkap polisi siang tadi di Bantar Gebang, Bekasi.

    “Ya, MN ditangkap siang tadi dengan sejumlah barang bukti yakni handphone dan KTP milik Dufi. MN langsung dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan”,  kata Argo saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/11/2018)

    Tewasnya Dufi diketahui pada Minggu (18/11) sekitar pukul 06.30 WIB di Klapanunggal, Bogor. Mayatnya ditemukan pemulung berada dalam drum warna biru. Dufi sebelumnya pamit ke keluarga dari rumahnya di Gading Serpong ke Menteng, Jakpus pada Jumat (16/11) pagi. Dufi sekitar pukul 10.00 WIB tak merespons pesan WhatsApp yang dikirim istrinya.

    Hingga akhirnya keluarga mendapat kabar penemuan mayat di Klapanunggal. Dufi teridentifikasi lewat jari dan pengecekan keluarga yang datang ke RS Polri. Dari hasil autopsi ditemukan luka senjata tajam di sekeliling leher Dufi. (isma/nt)

  • Polisi Membenarkan Mayat Pria dalam Drum Adalah Dufi

    Polisi Membenarkan Mayat Pria dalam Drum Adalah Dufi

    Bogor (SL) – Polisi membenarkan identitas mayat dalam drum yang ditemukan di wilayah Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan warga Tangerang Selatan bernama Abdullah Fithri Setiawan. “Dari hasil pemeriksaan, dipastikan korban adalah Abdullah Fitri Setiawan,” Kepala Subagian Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita, Senin, 19 November 2018.

    Ihwal profesi Abdullah yang disebut-sebut sebagai jurnalis, Ita menyatakan belum bisa memastikan. Sebab sejauh ini pihak keluarga tidak tahu secara pasti pekerjaan Abdullah. “Kata istrinya, dulu pernah jadi wartawan RRI tapi setelah itu tidak mengetahui lagi pekerjaan suami,” ujar Ita.

    Dalam sejumlah percakapan di media sosial, Abdullah Fithri Setiawan disebut sebagai alumni IISIP (Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik) Jakarta Selatan. Oleh teman-temannya pria 43 tahun itu biasa disapa Dufi. Ia pernah bekerja sebagai jurnalis di beberapa media massa, di antaranya pada harian Rakyat Merdeka dan Berita Satu Group. Terakhir, ia disebut bekerja di INews TV sebagai tenaga marketing.

    Pada linimasa akun facebook Abdullah, beragam ucapan duka cita dituliskan oleh sanak saudara, kerabat, dan kawan-kawannya. “Bang Dufi, selamat jln. Semoga husnul khotimah,” tulis salah satu akun Tia Mariatul Kibtiah.

    “Innalillahi wa innailaihi rojiun, selamat jalan kawan semoga husnul khotimah Dufi Abdullah,” Saraswati Handoko menuliskan ucapan belasungkawa.

    Sebelumnya warga Kampung Narogong digegerkan dengan penemuan mayat pria yang dimasukkan dalam drum plastik warna biru. Mayat itu ditemukan pertama kali oleh seorang pemulung bernama Sartika, 56 tahun. “Pas liat drum plastik warna biru saya datangi untuk mencari barang bekas,” kata Sartika, Minggu, 18 November 2018. (Tempo.co)

  • Mantan Menkopolhukam Tedjo Edhy Desak Dewan Pers Sikapi Pembunuhan Dufi yang Mayatnya Dalam Drum

    Mantan Menkopolhukam Tedjo Edhy Desak Dewan Pers Sikapi Pembunuhan Dufi yang Mayatnya Dalam Drum

    Jakarta (SL) – Mantan Menkopolhukam Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdyanto yang juga Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara  (PWO IN) mendesak Dewan Pers menyikapi kasus pembunuhan terhadap wartawan senior Abdullah Fithri Setiawan (43) alias Dufi yang mayatnya ditemukan di dalam drum.

    Tedjo Edhy yang juga merupakan  Dewan Penasehat Sekretariat Bersama (Sekber) Pers Indonesia mempertanyakan respon Dewan Pers berkaitan dengan pembunuhan sadis terhadap Dufi, yang sampai saat ini “adem – adem” saja. “Jika benar, almarhum di bunuh karena dalam tugas maka kami mengutuk keras pelaku pembunuhan yang dilakukan secara sadis itu. Dewan Pers harusnya  segera menyikapi dan mengambil langkah terhadap kasus ini,”pungkasnya, Senin (19/11/2018).

    Untuk diketahui, Dufi atau Abdullah Fithri Setiawan (43) alumni Kampus IISIP Jakarta, angkatan 1993 ini,  pernah menjadi wartawan di sejumlah media nasional. Jenazah korban pertama kali ditemukan pemulung berinisial SA (56), yang tengah melintas dan mencari barang bekas pada pukul 06.00 WIB, Minggu 18 November 2018.

    Polisi Buru Pembunuh Dufi

    Sementara itu, Polisi kini tengah memeriksa dua orang saksi di lokasi ditemukannya mayat Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi di dalam drum di Klapanunggal, Bogor. Polisi juga masih mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. “Berdasarkan alat bukti, Polres Bogor di-back up Polda Jabar melakukan penyelidikan dan identifikasi,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi, Senin (19/11/2018).

    Selain memeriksa dua saksi di lokasi temuan mayat dalam drum, polisi juga meminta keterangan istri Dufi, Bayu Yuniarti. “Polisi sedang bekerja, masih melakukan penyelidikan,” ujarnya.

    Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan kasus pembunuhan ini ditangani tim gabungan.

    Mayat Dufi dalam drum ditemukan di kawasan industri Kembang Kuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Ditemukan luka akibat senjata tajam di tubuh korban. “Dari hasil keterangan sementara memang ada tanda-tanda bekas tindakan kekerasan. Di bagian leher dan ada beberapa bagian tubuh (akibat) senjata tajam,” ujar Brigjen Dedi terpisah di Mabes Polri.

    Dufi diketahui pamit dari rumah di Gading Serpong, Tangerang pada Jumat (16/11) pagi, Sekitar pukul 09.00 WIB, Dufi mengabari istrinya Bayu Yuniarti sudah berada di Stasiun Rawa Buntu. Tapi setelah itu, Dufi yang mengaku ingin ke TV Muhammadiyah di Menteng, Jakpus, tak lagi mengirim kabar.

    Pesan WhatsAp istrinya pada Jumat (16/11) sore, tidak sampai. Sedangkan polisi yang mengecek Stasiun Rawa Buntu menyebut mobil Innova putih yang diparkir korban, sudah tidak ada. Keluarga tak curiga soal dugaan adanya perselisihan Dufi dengan orang lain. Namun keluarga meminta polisi mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan Dufi yang juga merintis usaha periklanan, PT Cahaya Gemilang.

    “Selama yang kami ketahui semasa hidupnya Almarhum tidak pernah mencari musuh. Meskipun berdebat dalam pekerjaan kan biasa, tapi kalau mencari musuh sampai akhirnya kaya gini sepertinya (tidak). Apakah ada pesaiangan bisnis atau apa? Karena kan beliau pengusaha di PT Cahaya Gemilang,,” ujar adik Dufi, Muhammad Al Ramdoni.

    Pria yang biasa dikenal Dufi ini juga merupakan alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Jakarta,lulusan 1992. Terakhir Dufi diketahui bekerja sebagai tenaga pemasaran (marketing) di televisi milik ormas Islam Muhammadiyah (TVMu). Saat ini korban meninggalkan enam anak yang masih kecil-kecil dan satu orang istri. Kini, korban telah dimakamkan di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara. (Wartamerdeka)