Tag: Evakuasi

  • Polresta Bogor Kota Evakuasi Korban Bencana Alam

    Polresta Bogor Kota Evakuasi Korban Bencana Alam

    Bogor (SL) – Peristiwa bencana alam hujan deras yang di sertai Angin Puting Beliung, terjadi di Wilayah Hukum Polresta Bogor Kota yang mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa di Dua Kecamatan yakni di Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Bogor Timur.

    Dari kejadian bencana alam tersebut, mengakibatkan Satu orang meninggal Dunia, 20 Pohon Tumbang, 5 kendaraan rusak tertimpa pohon dan 848 Rumah warga Rusak Berat dan Ringan, Kamis (06/12/2018) Sore tadi.

    Di wilayah Kecamatan Bogor Selatan Satu Orang perempuan Meninggal dunia bernama Enny Reno (45) warga Cluster Bukit Nirwana I Jalan Bukit Nirwana Raya 1 Rt 003/012 Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor, Korban meninggal disebabkan Pohon yang tumbang menimpa Kendaraan yang ditumpanginya.

    Adapun sejumlah Lima Kendaraan tertimpa Pohon tumbang antara lain 1 (Satu) unit Toyota Avanza F-1618-EY warna Silver, 1 (Satu) unit Daihatsu Ayla F-1577-RJ warna Hitam, 1 (Satu) unit Angkot Trayek-14 Nomor Polisi F-1909-AZ, 1 (Satu) unit Angkot Trayek-02 Nomor Polisi F-1932-AF dan 1 (Satu) unit Daihatsu Zebra warna Merah F-1371-CH.

    Sebanyak 20 (Dua Puluh) Pohon Tumbang yakni 10 (Sepuluh) pohon di Kelurahan Lawang Gintung, 7 (Tujuh) Pohon di Kelurahan Cipaku dan 3 (Tiga) pohon di Kelurahan Batu Tulis.

    Sedangkan sebanyak 770 (Tujuh Ratus Tujuh Puluh) Rumah Rusak berat dan ringan diantaranya 160 (Seratus Enam Puluh) rumah di Kelurahan Batu Tulis, 300 (Tiga Ratus) rumah di Kelurahan Pamoyanan, 225 (Dua Ratus Dua Puluh Lima) rumah di Kelurahan Cipaku dan 85 (Delapan Puluh Lima) rumah di Kelurahan Lawang Gintung.

    Di wilayah Kecamatan Bogor Timur sebanyak 78 (Tujuh Puluh Delapan) rumah Rusak berat dan ringan antara lain 44 (Empat Puluh Empat) rumah di Kelurahan Baranangsiang dan 34 (Tiga Puluh Empat) rumah di Kelurahan Sukasari.

    Pihak Kepolisian Polresta Bogor Kota langsung melakukan Evakuasi Korban meninggal dunia dan Korban Luka ke Rumah Sakit, kemudian Petugas lainnya melakukan Rekayasa Jalur Lalu lintas.

    Petugas mendata rumah warga yang rusak akibat bencana tersebut, mengevakuasi kendaraan roda empat (R-4) yang mengalami kerusakan karena tertimpa pohon tumbang dan membersihkan pohon – pohon yang tumbang, material bangunan yang menghalangi dan atau menutupi Jalan. (buserkriminal)

  • Hari Terakhir Evakuasi, 125 Korban Lion Air PK-LQP Teridentifikasi

    Hari Terakhir Evakuasi, 125 Korban Lion Air PK-LQP Teridentifikasi

    Jakarta (SL) – Sebanyak 16 jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Ke-16 jenazah ini teridentifikasi di hari terakhir proses identifikasi.

    “Bahwa kami sudah operasi DVI selama 24 hari, kami sudah upaya maksimal hari ini mengumumkan pekerjaan yang kami laksanakan proses identifikasi ini,” kata Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2018)

    Brigjen Pol Arthur menyebut hingga hari terakhir korban yang berhasil diidentifikasi berjumlah 125 orang. Rinciannya, laki-laki sebanyak 89 orang dan perempuan 36 orang.

    “Untuk kewarganegaraan rinciannya, WNI 123 korban dan WNA ada dua orang berasal dari Italia dan India,” ujar Brigjen Pol Arthur.

    Adapun identitas ke-16 korban itu yakni:

    1. Hendra Tanjaya, pria, 46, melalui DNA.
    2. Muhamad Ikhsan, pria, 29,  melalui DNA.
    3. Aji Septian Nugroho, pria, 23, melalui DNA.
    4. Faisah Harahap, pria, 46, melalui DNA.
    5. Liu Chandra, pria, 49, melalui DNA.
    6. Cici Ariska, perempuan, 27, melalui DNA.
    7. Rumadi Ramadan, pria, 40, melalui DNA.
    8. Chandra Hasan, pria, 69, melalui DNA.
    9. Elfira Kusuma Wijayanti, perempuan, 27, melalui DNA.
    10. Rangga Adiprana, pria, 38, melalui DNA.
    11. Puti Fatika, perempuan, 19, melalui DNA.
    12. Heni Heuw, perempuan, 56, melalui DNA.
    13. Afriyandi, pria, 39, melalui DNA.
    14. Bhavye Suneja, pria, 31, melalui DNA.
    15. Yoga Perdana, pria, 33, melalui DNA.
    16. Sui Di, perempuan, 66, melalui DNA.

    Identifikasi terhadap korban dihentikan lantaran sudah tidak ada jenazah lagi yang masuk ke Tim DVI. Tapi, Brigjen Pol Arthur memastikan identifikasi akan dilakukan bila ditemukan jenazah lagi.

    “Tetapi yang ada, sudah semua kita laksanakan prosesnya,” ujar Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi. (kabarpolri)