Tag: Festival Kopi Lampung Barat

  • Seminar Kopi Nasional Lampung Barat 2018

    Seminar Kopi Nasional Lampung Barat 2018

    Lampung Barat (SL) – Pembukaan seminar kopi nasional Kabupaten Lampung Barat tahun
    2018 dalam rangkaian acara festival kopi terkait tantangan dan peluang pengembangan kopi robusta, kegiatan tersebut di gelar Villa Awang, Kecamatan Sekincau, Sabtu, (21/07/2018).

    Hadir pada acara tersebut, Direktur pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian kementrian pertanian Ir. Dedi Junaedi M.Sc., dekan fakultas pertanian Dr. Ir Rusdi Evizal, Dewan kopi
    Indonesia Stpehan Lho, Ketua Umum Aeki Lampung Mochtar Lutfi, Ketua kadin Lampung Muhammad Khadafi S.H., PT. Nestle Juanda selaku Manager Crop Agrig Jakarta, mantan bupati dua priode lambar Hi Mukhlis Basri, dan Wakil Bupati Lambar Drs. Mad Hasnurin, pejabat tinggi kabupaten serta jajaran legsilatif lambar serta undangan lainnya.

    Dalam sambutanya Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengucapkan selamat datang di Lampung Barat, Bumi Beguai Jejama, “Surganya Penikmat Kopi” semoga kegiatan ini akan membawa manfaat yang lebih besar utamanya bagi perkembangan serta peningkatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Lampung Barat khususnya dan Provinsi Lampung pada
    umumnya.

    Kemudian seperti yang kita ketahui bersama, Perhelatan Festival Kopi ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam rangka pengembangan produk unggulan kopi robusta sebagai ikon unggulan dari kabupaten lampung
    barat.

    Salah satu langkah dalam pengembangannya yakni dengan diadakannya seminar kopi yang
    mengambil tema “ tantangan dan peluang pengembangan kopi robusta “. Melalui seminar ini diharapkan adanya pertukaran informasi terkait dengan pengembangan kopi robusta baik dalam
    proses pembibitan, proses pengelolaan dan pemeliharaan tanaman kopi, pengolahan kopi pasca panen dan pengelolaan kopi sebagai komoditas industri yang mempunyai nilai jual sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan petani.

    Pengelolaan kopi sebagai komoditas perkebunan tetapi kopi sebagai daya tarik masyarakat pada sektor lain yang memfokuskan pada misi yakni meningkatkan perekonomian yang berorientasi pada agro-bisnis dan agro-wisata berbasis sumberdaya lokal sehingga sektor perkebunan di
    kabupaten lampung barat memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian daerah
    yang ditunjukkan dengan kontribusi yang cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lampung Barat.

    Bupati juga mengajak media yang ada di kabupaten ini untuk membantu dan kerjasama dalam mempublikasikan kopi, karena saat ini Lambar merupakan penyumbang kopi sebanyak 20 persen
    kopi nasional. “Kegiatan ini merupakan milik para petani, ikuti kegiatan ini samapai selesai dan kepada narasumber catatan sarannya kami tunggu untuk peningkatan produktifitas kopi,” jelas
    dia.

    Sementara itu Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ir. Dedi Junaedi M.Sc menyampaikan Saat ini Kopi menjadi salah satu komoditi unggulan yang sedang dilakukan kementerian selain kakao, Lada dan Pala. Sehingga kami sangat menyambut baik adanya
    Festival kopi nasional yang kabupaten Lambar gelar, dan Ini kami buktikan dengan bantuan anggaran yang sudah dikucurkan dari pusat.

    “Suatu hari kita akan menjadi negara pengimpor kopi terbesar jika kita bisa meningkatkan produktifitas kopi, dan Festival kopi ini merupakan tonggak sejarah bagi Lambar. Dengan demikian ini menjadikan tantangan kita untuk melakukan pengembangan kopi,” Ujarnya

    Ia menambahkan “Kami mendukung sepenuhnya Lambar yang sedang fokus terhadap pengembangan kopi
    robusta, Kami juga dari kementerian siap dalam mendukung anggaran. Namun perlu kita ketahui bahwa peluang nya cukup besar begitu pula dengan tantangannya ”.(humaslambar)

  • Ribuan Warga Meriahkan Festival Kopi Lampung Barat

    Ribuan Warga Meriahkan Festival Kopi Lampung Barat

    Lampung Barat (SL) – Ribuan warga Lampung Barat, pada Sabtu, 21 Juli 2018 malam, menghadiri pembukaan Festival Kopi 2018 Lampung Barat di Kampung Kopi di Gunungterang, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat.Meski cuaca dingin dan sebagian halaman tempat kegiatan digenangi air karena hujan cukup deras pada menjelang petang sebelum semonial dimulai, tak menyurutkan warga berduyun-duyun meramaikan Festival Kopi.

    Desi Romas, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan, mewakili Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, yang secara simbolis meresmikan Festival Kopi, menyambut baik kegian digelar Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

    Festival Kopi merupakan salah satu upaya lebih mengenalkan Lampung Barat sebagai penghasil kopi kepada dunia. Langkah ini diharapkan ke depan akan meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan para petani kopi.”Selama ini, kita kurang membranding kopi. Belum ke Lampung rasanya kalau belum ke Lampung barat,” kata Desi Romas.

    Mengembangkan kopi tidak sebatas meningkatkan kualitas dan produksi kopi. Tetapi menjadikan Lampung Barat sebagai agrowisata yang menarik bagi para wisatawan lokal maupun asing, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

    Menurut Desi, dibutuhkan komitmen bersama antara masyarakat, pengusaha dan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

    “Inilah wujud sinergi pemerintah, petani bersama pelaku bisnis. Kita perlu memiliki komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi. Bupati Parosil Mabsus sangat bersemangat, saya berikan apresiasi khusus,” kata Desi Romas.

    Festival Kopi yang diisi dengan banyak rangkaian kegiatan: seminar, panen raya kopi dan peresmian kampung kopi berdampak positif bagi petani kopi. Lampung Barat memiliki peluang pengembangan kopi robusta bukan saja untuk Indonesia tapi juga dunia.

    Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus menyebutkan selama ini posisi tawar petani kopi di daerahnya sangat rendah saat berhadapan dengan pembeli kopi. Utamanya berkaitan dengan harga.

    “Informasi terbatas, posisi tawar petani rendah akses. Sistem informasi produk perkebunan unggulan penting. Kita siapkan program peningkatan pascapanen dan kelompok tani. Saatnya rantai tata niaga agar lebih pendek,” kata Parosil Mabsus.

    Ada sejumlah tantangan dan peluang bagi petani kopi yang perlu digarap maksimal, utamanya soal akses pembiayaan usaha kopi.

    Masalah peremajaan pohon kopi yang usianya sudah cukup tua menjadi faktor penting dalam upaya meningkatkan produksi atau panen kopi.

    “Akses pembiayaan penting juga sebab permodalan sangat bantu, kemitraan dengan petani butuh yang solid, agar bisa saling menguntungkan,” kata Parosil Mabsus.

    Pembukaan Festival Kopi berlangsung hingga menjelang tengah malam dengan menghadirkan hiburan artis ibukota. (net).

  • Perusahaan Pengolah Kopi Diminta Peduli Dunia Pendidikan

    Perusahaan Pengolah Kopi Diminta Peduli Dunia Pendidikan

    Lampung Barat (SL) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat Bulki Basri, memberikan statemennya dalam acara seminar Nasional sabtu (21/07/2018) bertema “Tantangan dan Peluang Pengembangan Kopi Robusta” di Villa Awang Lingkungan Betung Kecamatan Sekincau Lampung Barat.

    Dalam kesempatan itu Bulki meminta kepada pihak pengusaha pengolah biji kopi asal Lampung Barat untuk membuat program yang berkontribusi kepada dunia pendidikan, sebagai wujud kepedulian pengusaha terhadap masyarakat Lampung Barat dalam peningkatan sumber daya manusia.

    “Mohon disampaikan kepada pemangku kebijakan diperusahaan untuk dapat merencanakan kegiatan sebagai kontribusi kepada dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Lampung Barat yang telah tercatat sebagai penghasil kopi Robusta,” harap Bulki.

    Manager Crop Agriculture Nestle Indonesia Junda Aulia, menyambut baik harapan kepala Dinas pendidikan Kabupaten Lampung barat itu.

    “Sebuah masukan yang sangat baik dan akan dipertimbangkan bahkan jika memungkinkan untuk penyeimbang akan diadakan kurikulum khusus seperti daerah lain yang telah ada penerapannya,” kata Aulia saat menjadi narasumber seminar festival kopi. (net)