Tulang Bawang (SL) – Universitas Lampung menggelar seminar bersama bupati dan wali kota perempuan salah satunya Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, secara zoom, dengan tema, “Kepemimpinan Kepala Daerah Perempuan, di Era Otonomi Daerah”, Kamis, 19 Agustus 2021.
Acara seminar ini diikuti oleh Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Bupati Tulang Bawang Winarti diwakili Sekda Tulang Bawang Anthoni, Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handayani, sekertaris Bapeda Tulang Bawang, jajaran petinggi Fakultas Politik dan Ilmu Sosial Universitas Lampung, mahasiswa dan dosen.
Bupati Tulang Bawang Winarti, yang diwakili Ir. Anthoni MM, dalam pemaparannya mengatakan, motivasi Winarti yang pertama yakni ingin kaum perempuan menentukan kebijakan yang prorakyat, meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan. Peningkatan keperlindungan perempuan dan berbagai tindak kekerasan. Indeks pembangunan gender (IPG) di Tulang Bawang terus meningkat sejak tahun 2020 menjadi 89.3.
“Salah satu visi Bupati Tulang Bawang yakni terwujudnya Tulang Bawang aman, mandiri dan sejahtera. Kita harus memiliki optimisme, tidak apatis atau pesimis, kita didorong untuk meberdayakan masyarakat maupun organisasi,” jelas Antoni.
Lanjut Antoni, tahun 2021 ini Kabupaten Tulang Bawang memperoleh penghargaan layak anak, didorong dan diberdayakan untuk bergerak bersama mencapai kabupaten layak anak tingkat madyah.
“Kepemimpinan perempuan dalam beberapa tahun ini dalam pandemi covid-19, khususnya dalam kepemimpinan Ibu Bupati Winarti memiliki prestasi yakni bisa bertahan di zona hijau kuning dan orange. Dan terakhir di zona merah kami bisa keluar dalam jangka satu minggu saja,” ungkapnya.
Lebih jauh Anthoni, memaparkan, Ibu Bupati Winarti menempuh pendidikan S3 di IPDN agar dapat menginspirasi setiap orang dalam proses learning organisation, menambah pola pikir kreativitas dan inovasi.
“Program unggulan pemerintah Tulang Bawang yakni 25 program Bergerak Membangun Warga (BMW), peran perempuan dan laki laki, kodratnya sebagai perempuan, perempuan memiliki karakter yang lebih multitasking, lebih detail, ditambah jiwa keibuan, sehingga jauh lebih mudah diterima oleh komunitas publik dan ini dibuktikan oleh kepemimpinan Dr. Hj. Winarti selaku Bupati di kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur,” urainya.
Bupati Winarti berpesan pemberdayaan politik perempuan terikat dengan kodratnya, untuk memperhatikan keseimbangan peran utamanya sebagai wanita, dengan peran politiknya.
“Peran politik bagi perempuan adalah bagian dari tanggung jawabnya, terhadap masyakarat luas. Sedangkan peran wanita atau keibuannya adalah peran utamanya dalam mendampingi suami, dan mendidik anak-anak guna menciptakan generasi yang berkualitas kedepannya,” paparnya. (Mardi)