Tag: Fortaline Lampung

  • The Album That Created 80s Rock

    The Album That Created 80s Rock

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.
    Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

    Curabitur cursus et ligula ut rhoncus. Phasellus consequat sapien eget consequat condimentum. Nullam tristique non neque vulputate commodo. Nulla eget dui fermentum, porta dolor sed, placerat lacus. Nunc at risus molestie, iaculis sapien in, dapibus ante.

    Praesent tellus ipsum, luctus vel orci eget, facilisis placerat enim. Suspendisse laoreet erat vel metus molestie luctus. Donec molestie risus ac velit ornare elementum. Suspendisse malesuada bibendum est, at tempor purus fringilla ac. Ut ut nulla vitae felis viverra efficitur.

    Curabitur maximus elementum mi non laoreet. Vivamus iaculis ex vitae nulla dictum, ac tempus risus varius. Nunc in rutrum nisl, sodales malesuada tortor. In lectus dui, venenatis non urna ac, pulvinar imperdiet augue. Donec dapibus ipsum congue eros rhoncus, ut rutrum nulla varius. Proin in euismod purus, ac ullamcorper eros.

    Donec quis diam nec purus maximus interdum quis id metus.

    Pellentesque pretium dui nisl, sed bibendum tortor varius sit amet. Fusce placerat nulla non risus pulvinar pulvinar. Integer ut blandit turpis. Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit. Sed mattis magna vehicula dictum cursus. Nulla ac imperdiet justo. Donec sollicitudin ultricies molestie.

    • Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit.
    • Sed mattis magna vehicula dictum cursus.
    • Nulla ac imperdiet justo.
    • Donec sollicitudin ultricies molestie.

    Maecenas congue ipsum tortor, ut fermentum dui blandit ac. Sed scelerisque nisi eget augue blandit volutpat. Etiam ornare urna at orci ultrices faucibus eget eu nunc. Sed nibh ante, mollis non eros sit amet, posuere blandit orci. In porta vulputate auctor. Etiam elit nunc, hendrerit vel convallis aliquet, iaculis a metus. Cras vitae quam elit. In quis elit et nibh condimentum ultrices at nec elit. Duis pellentesque lorem sed risus pulvinar fringilla. Nullam aliquet mattis interdum.

    Sed mollis sapien nec auctor porttitor. Morbi vestibulum libero id neque commodo lobortis. Duis quis sollicitudin mi, cursus fermentum ipsum. Suspendisse mollis tortor non volutpat pharetra. Curabitur mi felis, scelerisque sed massa ac, ornare tristique leo. Aenean eget est velit. Morbi urna nibh, posuere vel sollicitudin et, vulputate non lectus. Curabitur eu turpis quis arcu consectetur tincidunt. Morbi ante metus, efficitur nec enim non, porttitor porttitor mi. Quisque ac luctus nulla, sed hendrerit nulla. Donec dapibus posuere ligula vel congue. Mauris sed mollis enim, quis cursus ipsum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Fusce condimentum viverra orci nec faucibus. Vivamus malesuada, felis ut auctor tincidunt, dui purus pretium magna, ac hendrerit ex massa at augue.

    Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

  • Kepsek Lecehkan Media Online, Akhirnya Minta Maaf Dan Mengaku Khilaf

    Kepsek Lecehkan Media Online, Akhirnya Minta Maaf Dan Mengaku Khilaf

    Lampung Barat (SL) – Oknum Kepala Sekolah SMPN 1 Suoh Lampung Barat akhirnya meminta maaf kepada awak media online di lambar. Permintaan maaf tersebut disampaikan Rahmad di kantor dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Lambar, Selasa (10/4).

    Pertemuan antara oknum kepala sekolah Rahmad dengan awak media online tersebut di saksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Bulki Basri, Kasi Kurikulum dan Penilaian Bambang Hermanto. Pihak Media Online di wakili oleh 8 wartawan dari berbagai media.

    Kasi Kurikulum dan Penilaian Disdikbud Lambar Bambang Hermanto, dikonfirmasi awak media online, rabu (11/4) mengungkapkan, Disdikbud Lambar telah melakukan pembinaan terhadap kepsek yang bersangkutan.

    “Terimakasih perhatiannya, kita sudah melakukan pembinaan terhadap kepsek Rahmad, dan sudah ketemu dengan kawan-kawan media ketemu di dinas pendidikan. Yang bersangkutan sudah minta maaf dan kawan-kawan media juga sudah memaafkan. Kepsek Rahmad mengakui dirinya melakukan kesalahan dan khilaf, mungkin waktu kejadian dirinya sedang tidak fokus. Ada kelalaian bukan maksud dia menyinggung, mungkin karena dia sedang fokus menghadapi Ujian Nasional jadi kurang konsen, di tambah memang sinyal di suoh belum memadai jadi sering terjadi putus sinyal saat sedang kontak telepon. Kemaren ada perwakilan 8 media online yang ketemu dengan kepsek di dinas pendidikan,” ungkap Bambang.

    Di akui Bambang, Disdisbud tidak memberikan sangsi kepada Kepsek Rahmad, namun diberikan pembinaan saja.

    “Tidak kita berikan sangsi, tapi kita kasih pembinaan. Namun jika ini terulang kembali maka sudah pasti yang bersangkutan akan kita berikan sangsi tegas,” ujarnya.

    Sebelumnya diberitakan kupastuntas.co (6/4), seorang oknum Kepala Sekolah SMPN di Lampung Barat (Lambar) Rahmad, melecehkan keberadaan Media Online yang ada di kabupaten setempat. Bahkan Rahmad tidak mengakui adanya media online dan menganggap media online tidak memiliki pembaca.

    Dugaan pelecehan tersebut di lakukan Rahmad, kamis (5/4) saat salah satu wartawan media online meminta informasi mengenai persiapan ujian nasional di sekolahnya.

    “Ya kami saat ini masih persiapan ujian, tapi anda dari media apa? Online orang tidak tahu, tidak dibaca orang. Ada-ada aja kamu, media itu koran, kalau ada sini biar kami baca,” kata Rahmad dengan aksen mencemooh.

    Meski sang wartawan mencoba untuk memberi penjelasan terkait keberadaan media online, namun Rahmad tidak menggubris malah justru menutup sambungan telepon dan mengacuhkan penjelasan wartawan.

    Atas kejadian pelecehan media online tersebut, sejumlah wartawan media online di lambar, jumat (6/4) ngeluruk ke dinas pendidikan dan kebudayaan lambar. Awak media online di terima Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Lampung Barat, Bambang Hermanto, setelah mengetahui duduk persoalan Bambang Hermanto menyayangkan sikap oknum kepsek seperti itu.

    “Keterbukaan informasi itu sangat penting, apalagi menyangkut khalayak ramai, kami sangat menyayangkan jika kepsek tidak terbuka apalagi hanya masalah UN, ini akan kami pelajari dan akan kami panggil kepseknya,” kata dia. (gus /marlin)

  • Lagi, Penganiayaan Wartawan Oleh Oknum Polisi Terjadi di Makasar

    Lagi, Penganiayaan Wartawan Oleh Oknum Polisi Terjadi di Makasar

    Makasar (SL) – Aksi kekerasan terhadap wartawan media online Inikata.com, yang di duga dilakukan oleh beberapa personil polisi dari kesatuan Brimob Polda Sulsel, saat menjalankan tugasnya meliput di kantor DPRD Makassar, ditanggapi serius oleh pimpinan media Online Inikata.com. Senin, (9/4/2018).

    Korban Andis, mengaku mendapat perlakuan kasar dan dianiaya oleh beberapa oknum Brimob Polda Sulsel, saat meliput aksi unjuk rasa di lantai 2 kantor DPRD Makassar, Andis mengaku di pukul kepalanya menggunakan pentungan dari rotan, di cekik lalu dilempar turun dari tangga lantai 2, menyikapi hal tersebut, pimpinan Media Online Inikata.com, yang mempekerjakan Andis, keberatan dan bereaksi keras atas insiden yang menimpa salah satu wartawannya tersebut.

    “Saat ini kami telah kordinasi dengan semua lembaga-lembaga pers di semua daerah untuk secara bersama-sama menyikapi prilaku oknum Brimob yang secara beringas menganiaya salah satu wartawan yang sedang melaksanakan tugas peliputan”. Kata pimpinan Redaksi Inikata.com, melalui Humasnya, Azhari Lholo.

    Lanjut di sampaikan “Saya secara pribadi sebagai pimpinan Redaksi media Inikata.com, mendesak Kapolda untuk mencopot pimpinan brimob Polda Sulsel serta memberi sanksi berat kepada pelaku penganiayaan terhadap anggota wartawan saya,” Tutup Humas Inikata.com, Azhari Lholo.

  • Kepala SMP N 1 Suoh Mengaku Tak “Kenal” Wartawan Media Online

    Kepala SMP N 1 Suoh Mengaku Tak “Kenal” Wartawan Media Online

    Lampung Barat (SL) – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Suoh, Rahmad, mengaku tidak mengenal media online. Bahkan ada kesan “melecehkan” keberadaan mediaonline di Lampung Barat, yang tuding tidak ada yang baca.

    Pasalnya saat salah satu wartawan media online dari saibumi.com yang menghubungi oknum Kepala Sekolah untuk melakukan konfirmasi terkait kesiapan sekolah tersebut dalam menghadapi kegiatan  Ujian Nasional (UN), namun dengan nada meremehkan, Rahmad balik menanyakan media tersebut media apa.

    “Media mu ini media apa, yang dibaca orang itu media cetak (Koran), kalau Online itu tidak bisa dibaca siapa yang mau membacanya, ada-ada saja kamu. Kalau memang kamu punya koran bawak kesini biar kami baca, kalau Online tidak ada yang baca,” kata Rahmad dengan nada mengejek, sambil mematikan hubungan telepon saat wartawan Saibumi.com sedang menjelaskan perihal media online-nya.

    Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Lampung, Juniardi ikut menyayangkan sikap kurang bersahabatnya Kepala SMP Negeri 1 Suoh yang menyebut wartawan media Online itu media apa. “Saya tidak yakin jika seorang kepala sekolah tidak tahu media online. Apalagi SMP Negeri, pasti kepala sekolah itu aa ASN dan sarjana, jika kualitasnya begitu bagaimana muridnya,” kata Juniardi, yang juga ketua Forum Wartawan Online Lampung (FORTALINE).

    Dan anehnya, kata Juniardi, mengaku tidak tahu tapi tidak mau dengar jika dijelaskan wartawan tentang media online itu apa. “Seharusnya berterimakasih aktifitas dunia pendidikan sekolahnya ditulis wartawan online, yang justru langsung bisa diakses dunia, dalam hitungan menit bahkan detik,” katanya.

    Juniardi menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Lampung Barat segera melakukan evaluasi terhadap oknum Kepala  SMP N 1 Suoh itu, sehingga tidak mempermalukan cintra pendidikan di Lampung Barat, “Yang harus tau adalah wartawan itu ada di media konvensional (koran, majalah, tabloid), dan Media Digital, Online, TV, serta Radio. Yang menjalankan tugas jurnalistik sesuai UU Pers. UU itu sudah sejak 1990, dan masyarakat wajib tau. Berlagak tidak tau tentang Pers itu juga asumsinya bisa melanggar UU Pers. bukankah ada program Mendiknas tentang, Guru Melek Internet,” katanya. Rls

  • Konsevasi Badak TNWK Perluas Lahan Penangkaran

    Konsevasi Badak TNWK Perluas Lahan Penangkaran

    Lampung Timur (SL)-Taman penangkaran Badak Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mulai melakukan perluasan lahan untuk menjamin kelangsungan hidup tujuh ekor badak, termasuk satu yang berada didalamnya, setelah dikembalikan dari penangkaran di Amerika serikat beberapa waktu lalu.

    Pembangunan sarana penangkaran badak itu di biaya oleh Yayasan Badan Indonesia (Yabi) yang mendapat kucuran anggaran 10.8 miliar, melalui SRS, dan Non APBD maupun PBN.

    Ketua Frum Wartawan Online Lampung, Juniardi (Kanan) bersama Kepala Taman Nasioanl Waykambas, Subakir MH (Kiri) dan Staf saat berada di kandang Badak Harapan.

    “Lahan yang seharunsya adalah 5000 Ha, untuk badak yang ada saat ini baru 100 ha, dan akan ditambah areal 250 Ha, dengan pembangunan talud, dan gorong-gorong, serta pembatas, ” kata Direktur Ekselutif  YABI Widodo, didampingi Kurnia, Kasi Pos Waykanan Arifin, dan Kepala Taman Nasioanl Waykambas, Subakir MH dan Staf saat menerima silahturahmi Forum Wartawan Online (Fortaline) Lampung, di kantor Pos SRS Badak Sumatera, Rabu (19/7).

    Sementara untuk pakan, kata Widodo, selain disiapkan pakan pada zona lahan konservasi, juga berasal dari tanaman produksi beli dari masyarakat. “Satu tahun ada anggaran Rp2 miliar, termasuk untuk pakan. Ada 250 jenis pohon liana, dan perdu. 80 persen tanaman itu juga disukai oleh satwa lain, jadi sering kali tanaman itu juga dimakan satwa lain, tapi kita terus dalam proses pemenuhan stok pakan itu, ” katanya.

    Harapan, setelah dikembalikan dari penangkaran di Amerika serikat beberapa waktu lalu.

    Subakir menambahkan konservasi badak di TNWK adalah satu satunya Konservasi badak yang berhasil berkembang biak di Asia, dan di dunia. TNWK juga kini menjadi sentral pelatihan dokter hewan di Indonesia.

    “TNWK itu dikelilingi berbatasan dengan 37 desa 11 kecamatan, dan tanpa petambah. Terdapat mitra 220 orang masyarakat binaan, 223 PNS 60 pawang, 65 gajah jinak. Anggaran untuk pakan gajah betupa snack, Rp1,3 miliar pertahun, dan itu dikelola pihak ketiga melalui koperasi untuk meminimalisiradanya tindak korupsi. TNWK hanya pengawasan,” kata Baqir.

    Menurut Bakir, TNWK kini dilengkapi rumah sakit Gajah terbesar di Asia Tenggara, terdapat lima mamalia, yaitu Gajah, Harimau, Badak, Tapir, dan Beruang, selain binatang khas lainnya.

    “Persoalan yang menonjol adalah perburuan, dan kita terus tingkatkan pengamanan mengatasi perburuan. Selama satu tahun ini sudah delapan perkara kita majukan ke pengadilan, terkait pelanggaran kawasan hutan dan perburuan satwa liar, ” katanya. (KR)