Tag: Gantung Diri

  • Ibu Muda Asal Tanjung Bintang Ditemukan Tewas Dikontrakan Jalan Darussalam, Suami Malah Kabur

    Ibu Muda Asal Tanjung Bintang Ditemukan Tewas Dikontrakan Jalan Darussalam, Suami Malah Kabur

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Ajeng Tia Ivanka (19) warga Jalan M Supir, Desa Kali Asin, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, ditemukan tewas di kamar kontrakan di Jalan Darussalam, Gang Ratu, Langkapura Baru, Langkapura, Bandar Lampung, Minggu 21 Juli 2024 pagi.

    Informasi dilokasi kontrakan korban menyebutkan, Ajeng Tia Ivanka (19) warga Jalan M Supir, Desa Kali Asin, Kecamatan Tanjung Bintang, tinggal dikontrakan itu bersama suami sirinya yang kini ngabur. Korban sudah punya bayi 9 bulan yang dirawat bibinya. Tetangga kontrakan mengatakan bahwa mereka sempat dimintai tolong oleh suami korban untuk menurunkan istrinya yang tergantung di pintu kontrakan itu.

    “Jadi setelah istrinya diturunkan dari pintu karena dugaan Gantung Diri, suami korban langsung memberikan identitas korban kepada warga untuk diserahkan ke kantor polisi. Sang suami meminta tolong melaporkan kejadian kekantor polisi, dengan menyerahkan STNK dan KTP lalu sang suami langsung kabur dari lokasi,” katanya.

    Petugas Polsek Tanjungkarang Barat, dan Polresta Bandar Lampung, bersama Inafis Polresta datang kelokasi dan melakukan olah TKP. Polisi juga langsung mencari dan mengejar suami korban untuk memintai keterangan. “KIta asih mencari suami siri korban untuk dimintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dennis Arya Putra, dilokasi kejadian.

    Menurut Dennis, peristiwa tersebut baru dilaporkan dengan kejadian sekitar pukul 09.00 wib di Jalan Darussalam, Gang ratu, Langkapura Baru, Langkapura. “Ada laporan dari warga dan kita langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara,” katanya.

    Tim piket SPKT dan Inafis Polresta Bandar Lampung datang ke lokasi dan ditemukan seorang wanita telah diturunkan. “Ada saksi warga, tetangga kontrakan mengatakan bahwa sempat dimintai tolong oleh suami korban untuk menurunkan istri. Setelah istrinya diturunkan dari pintu karena dugaan Gantung Diri, suami korban langsung memberikan identitas korban kepada warta untuk diserahkan ke kantor polisi, lalu kabur,” ujarnya.

    Sementara korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan visum luar serta autopsi. “Pemeriksaan sementara tidak ada tanda kekerasan. Namun agar lebih pasti kita autopsi dan hingga kini masih berjalan,” katanya. (Red)

  • Pria Setengah Abad Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat Tali Tambang di Rumahnya, Disebut Sempat Hilang 4 Hari

    Pria Setengah Abad Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat Tali Tambang di Rumahnya, Disebut Sempat Hilang 4 Hari

    Bandarlampung, sinarlampung.co Seorang pria bernama Samin (50) warga Kelurahan Kelapa Tiga Permai, Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB), Bandarlampung, ditemukan tewas di rumahnya. Pria setengah abad itu tewas dengan tali tambang mengikat lehernya.

    Jasad Samin ditemukan pertama kali oleh kakak perempuannya bernama Wati pada Jumat, 15 Maret 2024. Sebelum ditemukan, korban disebutkan sempat menghilang selama sekitar 4 hari.

    Kejadian memilukan itu bermula saat Wati mau mengantar makanan untuk adiknya Samin. Wati sudah berupaya memanggil Samin, Namun tak mendapat respon. Akhirnya salah satu tetangga korban terpaksa mendongkel paksa pintu rumah korban yang diduga tempatnya mengurung diri.

    Setelah dicek, hal mengejutkan terjadi, korban ditemukan dalam posisi berdiri dengan kondisi tubuh terkulai kaku di kamar mandi rumahnya. Terdapat tali tambang yang mengikat erat lehernya.

    Berdasarkan identifikasi pihak kepolisian, korban diperkirakan sudah meninggal beberapa hari. Dugaan sementara, korban meninggal karena bunuh diri. Namun, belum diketahui terkait motif korban sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara demikian.

    “Mayat (korban) posisi berdiri dengan leher terjerat tali tambang warna biru dan di sampingnya ada ember yang diduga tempat pijakan pertama. Korban diduga telah meninggal 4 hari lalu,” ujar Kapolsek Tanjung Karang Barat, Kompol Mujiono melansir dari Lampung Geh, Selasa, 19 Maret 2024.

    Setelah melalui serangkaian penyelidikan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan proses evaluasi, tim Inafis Polresta Bandarlampung langsung membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Moeloek untuk divisum.

    Menurut Mujiono, pihak keluarga tak menginginkan jasad korban diautopsi. Hal ini sudah disepakati pihak keluarga korban melalui surat pernyataan di atas materai. Diketahui, almarhum merupakan seorang pria lajang atau belum menikah. Almarhum juga diketahui tidak bekerja. (Red/*)

  • Siswi SMA di Pesawaran Tewas Gantung Diri di Kusen Pintu Rumah

    Siswi SMA di Pesawaran Tewas Gantung Diri di Kusen Pintu Rumah

    Pesawaran, sinarlampung.co Seorang siswi SMA di Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran ditemukan tewas tergantung di atas kusen pintu rumahnya, Kamis malam, 29 Februari 2024.

    Salah Kepala Desa di Pesawaran, Rudi Maryoto menyebut, remaja berusia 15 tahun itu pertama kali ditemukan sekira pukul 22.00 WIB oleh ibu kandungnya sepulang dari menjenguk saudaranya di rumah sakit. Waktu ditinggal ibunya, korban berada di rumah seorang diri.

    “Jadi saat ibunya si korban pulang dan masuk rumah dan melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung di kusen pintu menggunakan sehelai kain selendang,” ujar Rudi.

    Rudi menuturkan, belum diketahui penyebab remaja itu gantung diri. Setahunya korban tidak pernah bermasalah dengan keluarganya atau faktor lain yang membuat gadis remaja itu nekad mengakhiri hidupnya. “Kita lihat saja hasil visum dari rumah sakit,” ucapnya.

    Sementara berdasarkan identifikasi tim Inafis Polres Pesawaran tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Hanya ditemukan cairan keluar dari kemaluan korban. “Petugas tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban,” ucap Kapolsek Gedongtataan AKP Mulyadi mewakili Kapolres Pesawaran, Jumat, 1 Maret 2024.

    Menurut keterangan kerabat korban, lanjut Mulyadi, siswi SMA itu diketahui tidak pernah ada masalah dengan keluarga. Ayah korban sudah lama meninggal dunia dan korban tinggal bersama ibu kandung dan sepupu korban.

    Dari keterangan lain, ada yang sempat melihat pacar korban mendatangi rumah tersebut. “Tetangga korban sempat ada yang melihat pacar korban datang kerumah dan memanggil-manggil korban namun kemudian bergegas pulang sebelum korban ditemukan meninggal dunia,” ujarnya.

    Mulyadi juga mengungkapkan, korban telah dibawa ke RSUD Kabupaten Pesawaran guna dilakukan visum luar dan belum diketahui pasti penyebab korban gantung diri. “Kemudian pihak keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dan telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. jenazah korban telah dikebumikan,” pungkasnya. (Red/*)

  • Lagi, Kamar Mandi Lapas di Bandar Lampung Jadi Lokasi Napi Gantung Diri

    Lagi, Kamar Mandi Lapas di Bandar Lampung Jadi Lokasi Napi Gantung Diri

    Bandar Lampung – Lagi-lagi kamar mandi jadi lokasi pilihan narapidana atau warga binaan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kali ini terjadi di Lapas Kelas I Bandar Lampung pada Selasa (21/11/2023) malam.

    Narapidana yang gantung diri itu berinisial U. Ia ditemukan tewas tergantung di kamar mandi Blok A3 Nomor 10.

    “U ditemukan tak bernyawa dalam keadaan gantung diri,” kata Kepala Lapas Kelas I Bandar Lampung, Syaiful Sahri.

    U adalah warga Jawa Timur. Ia terpidana kasus narkotika lalu dihukum 15 tahun penjara dan sudah menjalani hukuman selama 5 tahun.

    Peristiwa gantung diri ini pertama kali diketahui oleh napi lain pada pukul 16.00. Saat itu kata Syaiful, ada warga binaan ingin mengambil wudu untuk menunaikan shalat asar.

    Saat akan masuk ke kamar mandi, pintunya terkunci dari dalam. Napi tersebut akhirnya berinisiatif mendobrak pintu tersebut.

    U Rindu Keluarga Tidak Pernah Besuk

    U sempat dibawa petugas jaga ke klinik dan memberi oksigen hingga memompa detak jantungnya.

    Karena tidak ada perubahan, petugas lalu membawa U ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk penanganan lebih lanjut.

    “Keluarga korban sudah dihubungi dan sudah menerima karena korban sering cerita kepada keluarganya melalui telpon ternyata ia rindu karena tidak pernah dibesuk. Jenazah akan dibawa besok melalui kargo menggunakan pesawat,” ujar Syaiful.

    Berdasarkan dokumentasi Sinarlampung.co, kasus gantung diri di kamar mandi juga pernah terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung pada Kamis (1/12/2022). Tempus kejadianyanya juga sore hari atau setelah azan salat ashar.

    Kala itu, napi berinisial H yang dikenal rajin dan kerap menjadi imam di masjid ditemukan gantung diri oleh warga binaan lain ketika hendak ke kamar mandi aula sehabis olahraga.

    Dari dua peristiwa ini ada baiknya para pihak terkait melakukan penelitian supaya mendapat jawaban mengapa kamar mandi jadi pilihan warga binaan

    (iwa)

     

  • Frustasi Karena Penyakit Paimin Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

    Frustasi Karena Penyakit Paimin Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

    Mesuji (SL)-Karena mengindap penyakit dan diduga frustasi Paimin (72) warga desa Adi Luhur Kecamatan Panca Jaya, Kabupaten Mesuji nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri di dapur rumahnya menggunakan seutas tali. Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Simpang Pematang Kompol Agung Ferdika “Iya benar, ada warga Adi Luhur bunuh diri dengan cara gantung diri,” ujarnya, jumat 11 februari 2022.

    Kapolsek menceritakan, bahwa pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 pukul 23.00 WIB anak korban Ahmad Riski terbangun dari tidurnya karena mendengar korban merintih kesakitan bagian perut lalu anak korban memijat bagian perut korban, kemudian hari Jum’at Tanggal 11 Februari 2022 pukul 01.00 WIB anak korban terbangun kembali dan memijat kembali bagian perut karena korban merasa sakit kembali, lalu setelah memijat anaknya tidur dikamar sebelah.

    “Namun Sekira pukul 03.00 Wib istri korban Wakini bangun dan tidak melihat korban di tempat tidur lalu istri korban membangunkan anak korban dan mencari ke ruang dapur belakang dan mendapati korban telah tergantung menggunakan seutas tali tambang diselasar dapur belakang,” jelas Agung Ferdika.

    Kapolsek juga menuturkan, pihaknya telah melakukan olah TKP. Hasilnya korban murni meninggal karena gantung diri, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Penyebab korban nekat gantung diri adalah karena korban frustasi mempunyai riwayat penyakit asam urat, darah tinggi, dan asam lambung selama kurang lebih satu tahun tak kunjung sembuh,”Tutup dia (AAN.S)

  • Anggota Satpol PP Mesuji Ditemukan Tewas Gantung Diri di Indekos

    Anggota Satpol PP Mesuji Ditemukan Tewas Gantung Diri di Indekos

    Mesuji (SL) – Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) Kabupaten Mesuji Asvai Ejo Sarjoko (31) ditemukan warga tewas tergantung dengan mengunakam seutas tali di kamar indekostnya di Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji, Jumat, 01 Oktober 2021.

    Saat ini jenazah pria yang masih berstatus lajang dan bekerja di Satuan Penegak Perda tersebut di evakuasi ke Rumah Sakit Daerah Ragab Begawe Caram(RSDRBC) Kabupaten Mesuji, mengunakan ambulance.

    “Saat ini jenazah sudah di evakuasi di Rumah sakit Daerah dan dilakukan pemeriksaan oleh team medis untuk mengetahui penyebab kematian”, terang Kapala Unit Penegakan Perda Pol-PP kabupaten Mesuji Agung kepada media melalui sambungan teleponnya.

    Menurut Agung kejadian tersebut sangat mengagetkan semua anggota yang ada di satuanya, karena almarhum dikenal baik dan tidak ada persoalan baik dengan rekan kerja ataupun masyarakat.

    “Yang saya tahu almarhum baik, makanya kami sangat kehilangan,”ujarnya.

    Dihubungi secara terpisah Kapolsek Tanjung Raya Inspektur Satu(Iptu) Suldi mendampingi Kapolres Masuji AKBP Alim membenarkan kejadian tersebut.

    “Benar mas, saat ini masih proses pemeriksaan di Rumah Sakit. Dari pemeriksaan medis tersebut nanti kita tahu apa penyebab kematian”, terang Suldi Singkat.(AAN.S)

  • Putus Cinta, Karyawan Toko Roti Gantung Diri

    Putus Cinta, Karyawan Toko Roti Gantung Diri

    Siak (SL) – Karyawan sebuah toko roti berinisial AP di Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung dirinya dengan tali, Selasa (27/11/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Kapolres Siak, AKBP Ahmad David SIK mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, dugaan AP bunuh diri karena habis putus cinta. AP mengakhiri hidupnya tepat di belakang toko dirinya bekerja. “Kejadian tersebut awalnya diketahui oleh karyawan toko roti lainnya tempat AP bekerja. Melihat kondisi AP, karyawan lainnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Tualang,” kata AKBP David, Rabu (28/11/2018).

    Dikatakan Kapolres Siak, tempat AP bunuh diri hanya berjarak 5 meter dari ruko tempatnya bekerja. Polisi pun memeriksa pacar korban berinisial Hd. “Dari keterangan Hd, korban tidak pernah mengalami gangguan kesehatan serius,” ujarnya.

    Masih dikatakan Kapolres Siak, korban sering mengancam Hd akan bunuh diri, jika diputuskan oleh Hd. Ancaman korban akan melompat dari ruko 3 lantai tempatnya bekerja dan korban sering memfoto seutas tali. “Sebelum bunuh diri, korban mengirim foto sebuah tali yang digunakan korban untuk bunuh diri melalui pesan Whatsapp kepada Hd”, jelasnya. (gnws)

  • Narapidana Asal Taiwan Tewas Gantung Diri Dalam Sel

    Narapidana Asal Taiwan Tewas Gantung Diri Dalam Sel

    Tangerang (SL) – Seorang narapidana (Napi) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Lapas Pemuda, Jalan LP Pemuda, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Napi yang mengakhiri hidupnya dengan cara tragis pada Selasa (15/8/2018) malam itu adalah Fan Cheng Kuo, 44 tahun warga negara Taiwan.

    Kapolsek Tangerang Komisaris Ewo Samono menerangkan korban pertama kali ditemukan oleh penjaga lapas, Tumpang Simbolon, 58, sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, saksi menemukan korban yang mengenakan kaos warna abu-abu dan celana training warna biru dongker dalam keadaan tergantung dipagar batas area steril.

    Korban menggantungkan dirinya dengan cara lehernya diikat menggunakan handuk yang dipotong-potong. “Menurut saksi ketika mengecek situasi lapas melihat korban gantung diri dipagar besi pembatas area steril,” ujar Kompol Ewo, Rabu (15/8/2018). Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, kemudian jenazah korban dibawa ke RSUD Tangerang. (beritapolisi.com)

  • Terbakar Cemburu, Seorang Pria Nekat Gantung Diri

    Terbakar Cemburu, Seorang Pria Nekat Gantung Diri

    Pesisir Barat (SL) – Masyarakat Lingkungan Pasar Mulya Barat, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) pada Minggu (29/7) sekira pukul 12.15 Wib digegerkan dengan adanya salah satu warga lingkungan setempat Susanto (39) yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali nilon berwarna kuning.

    Diketahui korban yang berprofesi sebagai supir tersebut nekat mengakhiri hidupnya setelah cekcok dengan istri korban Holidawati (35). Percekcokan tersebut terjadi karena korban cemburu dan menduga istri korban telah berselingkuh.

    Kapolsek Pesisir Tengah Kompol Sarial Efendi, S.H., mendampingi Kapolres Lambar AKBP Tri Suhartanto, S. Ik., melalui Kanit Reskrim Ipda Irfan mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh ayah korban D (65) yang kebetulan datang kerumah korban untuk meminjam lem alteco, saat membuka pintu ruang tamu ayah korban kaget karena korban telah terbujur kaku dengan tergantung pada seutas tali nilon pada langi-langit rumah.

    “Korban nekat mengakhiri hidupnya karena cemburu kepada istri korban yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan,” kata ayah korban.

    Menurutnya perselisihan antara korban dan istri terjadi sejak minggu (29/7) dini hari sekitar pukul 03.00 Wib, saat itu korban yang dalam keadaan mabuk alkohol mendatangi istri korban yang sedang bekerja di Pekon Marang untuk mengambil telpon gengam istri korban dan korban mnyuruh istrinya untuk pulang.

    Berdasarkan keterangan anak korban DA (17), istri korban pulang kerumah dilingkungan Pasar Mulya Barat sekitar pukul 10.00 Wib., pada saat itu sempat terjadi percekcokan antara korban dan istri, jelasnya.

    Lanjutnya, setelah terjadi percekcokan tersebut, suasana rumah sempat tenang, korban duduk diruang tamu sambil merokok, dan istri korban mengobrol dengan tetangga korban, bahkan anak korban sempat melihat korban keluar rumah untuk meludah kemudian masuk lagi.

    Menurut keterangan DA (17) suasana rumah sempat sepi, dan korban merokok disalahsatu sudut ruang tamu, dan istri korban keluar untuk mengobrol dengan teatngga, terangnya.

    Terusnya, tidak berselang lama ayah korban D (65) yang tinggal dibelakang rumah korban datang untuk meminjam lem alteco, saat membuka pitu ruang tamu ayah korban kaget karena menemukan korban sudah tergantung di langit-langit menggunakan tali.

    Korban mengahir hidupnya dengan gantung diri menggunakan tali nilon warna kuning, dan sebagai penyangga menggunakan kursi dan korban melompat, paparnyas.

    Ditambahkannya, karena ayah korban kaget melihat korban tergantung menggunakan tali, dengan spontan ayah korban memotong tali nilon menggunakan pisau yang menjerat leher.

    Kemudian ayah korban memanggil tetangga korban untuk mengangkat korban yang sudah tergeletak di lantai dan pada saat bersamaan Bidan Reva sedang bertamu ketempat orang tua korban yang tepat didepan rumah memeriksa denyut nadi dipergelangan tangan korban dan sudah tidak ada denyut nadi, kemudian menyarankan untuk menghantarkan korban ke Puskesmas Krui, ujarnya.

    Semenatara itu, hasil pemeriksaan di Puskesmas Krui yang dilakukan oleh Dr. Evi Emilia pupil mata medriasis total, nadi tidak teraba, korban dinyatakan telah meninggal dunia, terdapat jejak berwarna merah kebiruan pada leher bagian depan bekas jeratan tali.
    Setelah dilakukan pemeriksaan, korban kembali dibawa kerumah duka untuk disemayamkan, kemudian pada sekitar pukul 17.00 Wib, korban dimakamkan di TPU lingkungan setempat, pungkasnyas. (yan)

  • Warga Kemiling Tewas Gantung Diri di Pintu Kamar

    Warga Kemiling Tewas Gantung Diri di Pintu Kamar

    Bandarlampung (SL) – Kiki Fidasari (29) menjerit histeris. Begitu masuk rumah sepulang kerja pukul 14.00 WIB, Sabtu (16/6/2018), ia melihat tubuh suaminya, Sugimin bin Slamet (38), tergantung di pintu kamar.

    Perempuan yang bekerja di toko sembako itu lalu memanggil tetangganya, Subandi (40), Edi Susianto (40), dan Raniah (27). Mereka berempat akhirnya dapat menurunkan tubuh bapak dua anak yang telah kaku itu.

    Sugimin nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali jilbab milik istrinya. Ia mengaitkan tali di kusen pintu kamar, mengikat, dan kemudian menjeratkan ke lehernya.Peristiwa di hari kedua Lebaran itu tentu saja membuat warga Jalan Garuda Gang Kenari Kelurahan Pinangjaya, Kemiling, Tanjungkarang Barat, geger.”Tadi itu korban di rumah sendirian. Istrinya pergi kerja. Pas pulang ke rumah sudah menemukan korban dalam keadaan seperti itu,” kata Kapolsek Tanjungkarang Barat, Kompol Hapran, kepada rilislampung.id melalui sambungan telepon.Hapran menduga Sugimin nekat gantung diri lantaran depresi. Bisa jadi lantaran sudah setahun menganggur. Ia sebelumnya adalah kuli bangunan.Menurut keterangan keluarganya, korban akhir-akhir ini cenderung menutup diri terhadap orang-orang sekitar.Berdasar keterangan sang istri, korban pun seringkali mengeluh, berhalunisasi seperti ada yang sedang mengejar-ngejar dirinya.”Cuma terkait permasalahan apa, keluarga korban juga tidak mengetahui. Pihak keluarga juga melarang jenazah untuk diautopsi,” tutupnya. (RI/Ade)