Tag: GAR ITB

  • Tuding Din Syamsudin Radikal, Neni Nur Hayati: GAR ITB Hanya Ingin Menaikkan Popularitas Kelompok!

    Tuding Din Syamsudin Radikal, Neni Nur Hayati: GAR ITB Hanya Ingin Menaikkan Popularitas Kelompok!

    Jakarta (SL)-Tudingtan radikal terhadap Din Syamsudin yang dilakukan oleh Gerakan Anti Radikal (GAR) ITB tidak berdasar dan tak tepat sasaran. Hal itu dikatakan Neni Nur Hayati Direktur Eksekutif Democracy and Electoral and Empowerment Partnership (DEEP).

    “Kita semua mengetahui bagaimana kiprah Din dalam menjaga serta merawat kerukunan dan toleransi beragama baik itu di dalam maupun luar negeri. Bahkan, beliau sendiri adalah penggagas konsep Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah,” kata Neni.

    Lanjutnya,  Din Samsudin merupakan tokoh yang menjadi panutan, tidak hanya di Muhammadiyan tetapi juga semua pihak menghormatinya. GAR ITB hanya ingin menaikkan popularitas kelompok saja dengan membuat isu-isu yang tidak bermutu dan menuduh seorang tokoh islam moderat sebagai radikal.

    “Kampus sebagai gerbang akademis yang berbasis intektualitas dan kajian ilmiah, kini lebih bersifat sentimentil, irrasional sehingga menjadi islamophobia, sungguh sangat disayangkan. GAR ITB mesti membaca secara teliti dengan cermat, tidak perlu kami pembela Din yang harus membaca apa isi laporan yang ditujukan ke KASN ” tegasnya.

    Menurutnya, jika Din Syamsudin menyampaikan kritik terhadapa pemerintah, merupakan hal yang wajar. Ditambah lagi Presiden Jokowi juga telah membuka ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah sebagi bagian dari proses mewujudkan good goverment.

    “Masa iya, tokoh yang pernah menjabat sebagai President religion for peace Asia dan Pacific dianggap sebagai tokoh yang radikal. Sebelah mana radikalnya?” imbuh Neni.

    Neni menilai GAR ITB hanya ingin menaiikan popularitas kelompok dan mengada-ngada serta terlalu berlebihan dalam menilai seseorang. Apalagi yang dituding itu adalah ulama dan tokoh besar Muhammadiyah.

    “Kita semua tahu bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang telah banyak memberikan kontribusi konkrit untuk negeri ini,” ujar Neni.

    Neni juga mendorong agar GAR ITB segera mencabut laporannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada publilk. (Wagiman)