Tag: geger

  • Geger!! Lafaz Allah Berlapis Emas Hilang Dicuri

    Geger!! Lafaz Allah Berlapis Emas Hilang Dicuri

    Pulau Buru, Sinarlampung.co Warga Desa Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Pulau Buru di gegerkan hilangnya hiasan lafaz Allah berlapis emas seberat 2,6 kilogram di kubah Masjid Al-Huda yang diduga dicuri, peristiwa itu pertama kali diketahui warga yang rumahnya tepat di sekitar masjid tersebut.

    “Hilangnya hiasan itu pertama kali diketahui tetangga masjid bernama Ibrahim. Saat bangun pagi, Ibrahim sempat kaget melihat lafaz Allah di atas kubah masjid copot,” kata seorang warga Ansori, kepada media, Rabu (6 Maret 2024).

    Dijelaskannya, atas kejadian itu Ibrahim kemudian memberi tahu warga sekitar, warga langsung berbondong-bondong ke masjid dan menyaksikan kubah masjid dalam kondisi tanpa hiasan emas tersebut.

    “Dari informasi itu, akhirnya halaman masjid di penuhi warga,” ucapnya.

    Terpisah, Raja Negeri Kayeli Fandi Ashari Wael, saat dikonfirmasi mengatakan hiasan lafaz Allah senilai Rp3 miliar itu dilaporkan hilang pada Senin (4 Maret 2024) sekitar pukul 07.00 WIT.

    Atas peristiwa itu, warga langsung melaporkan hal itu ke Polres Pulau Buru guna membuat laporan polisi terkait kehilangan tersebut.

    “Bersama warga, kami sudah membuat laporan resmi di Polres Pulau Buru dan polisi sudah turun ke TKP,” ungkapnya.

    Diketahui, hiasan lafaz Allah atau tiang Alif berlapis emas itu hasil patungan warga Negeri Kayeli pada tahun 2015 silam. Kala itu, warga beramai-ramai patungan dari hasil menambang emas di kawasan puncak Gunung Botak Pulau Buru Maluku.

    Mereka mendatangkan perajin dari Sulawesi Selatan untuk membuat membuat lafaz Allah berlapisi emas sesuai dengan tradisi kubah masjid di Negeri Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Pulau Buru, Maluku. (Red)

  • Mayat Bayi dalam Kardus Gegerkan Warga Pontianak Timur

    Mayat Bayi dalam Kardus Gegerkan Warga Pontianak Timur

    Pontianak (SL) – Malangnya nasib bayi kecil ini. Bayi yang diperkirakan baru berumur beberapa hari itu nyawanya sudah melayang. Mirisnya bayi tersebut dibuang yang dimasukkan ke dalam kardus mi instan.

    Bayi dalam kardus itu membuat warga Jalan Ismita Kelurahan Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak Timur geger. Bayi yang berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan oleh warga pada Selasa (11/12) sekira pukul 13.45 WIB.

    Kapolsek Pontianak Timur Kompol Suhar menuturkan, mayat orok tersebut ditemukan oleh salah satu seorang warga yang sedang melintas. Warga tersebut melihat sebuah kardus tertutup kain hitam terletak di pinggir jalan. “Setelah dibuka ternyata isinya mayat bayi,” ujarnya, Rabu (12/12).

    Atas penemuan itu, warga pun melapor ke Polsek Pontianak Timur. AKP Suhar pun mengerahkan anggotanya untuk mengecek kondisi TKP. “Saat diperiksa petugas di TKP, kondisi bayi sudah tidak bernyawa,” ujarnya ditemui di Kamar jenazah RSUD Soedarso, Pontianak.

    Dia mengungkapkan kondisi tali pusat korban diikat menggunakan tali. “Kondisi tali pusarnya diikat menggunakan tali sepatu warna hitam,” ungkap kapolsek. Atas penemuan itu, polisi membawa mayat bayi itu ke ke RSUD Soedarso untuk dilakukan visum. Rencananya setelah divisum, jasad diserahkan ke Dinas Sosial untuk dikebumikan.

    Di waktu yang bersamaan, polisi pun masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku yang tega membuang bayi tersebut. Sampai saat ini belum ada warga yang mengaku melihat seseorang membuang bayi malang tersebut. “Untuk itu kita pemerintahkan anggota untuk memeriksa saksi di TKP, dan melakukan pengecekan CCTV milik warga di sekitar lokasi untuk mencari pelaku,” ungkap Kapolsek.

    Sementara itu, dokter Forensik RSUD Soedarso, dr Monang Siahaan mengungkap, dirinya tak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat bayi tersebut. “Klir tidak ada. Hanya saja tidak ada bantuan ibunya ini agar berusaha untuk bayi tersebut hidup,” katanya.

    Lebih jauh dikatakannya, bayi itu lahir dengan waktu yang matang. Yakni antara 8 sampai 9 bulan. Karena sudah sempurna ada jari lengkap, hidung dan mata. Setelah lahir, bayi sempat mendapatkan perlakuan beberapa hari dari ibunya sebelum akhirnya dibuang. “Contohnya seperti tidak diberikan susu. Soalnya kalau disusui itu pasti beleteran air susu dari mulutnya,” terangnya.

    Selain itu, sewaktu ditemukan bayi tersebut juga dalam keadaan bersih. Tidak berlumuran darah dan air ketuban. Tali pusar juga sudah dipotong dan diikat dengan tali sepatu. Seharusnya, kata dia, tidak menggunakan tali sepatu. Melainkan menggunakan benang khusus dari bidan atau rumah sakit. “Artinya bayi ini sudah dibersihkan dahulu sebelum dibuang,” ulasnya.

    Dirinya mengatakan, tali sepatu tersebut dapat menjadi petunjuk dalam mengungkap misteri pembuangan bayi tersebut. Karena tali sepatu pasti erat kaitannya dengan orang berpendidikan. “Baik itu SMA maupun mahasiswa,” sebutnya.