Tag: Gempa

  • Gempa Guncang Pesisir Barat

    Gempa Guncang Pesisir Barat

    Pesisir Barat, sinarlampung.co – Gempa berkekuatan Magnitudo 5.3 terjadi di 133 Km Barat Daya Pesisir Barat Provinsi Lampung berpusat di laut dan tidak berpotensi tsunami.

    “Lokasi gempa berada 6.33 LS,103.57 BT pada kedalaman 10 KM, Senin 5 Agustus 2024 pukul 19:44 WIB,” tulis Info BMKG.

    Guncangan gempa dirasakan Liwa, Bengkunat, Pesisir Barat dan Kota Agung. Sampai saat ini belum ada informasi soal dampak dari gempa yang terjadi. (*)

  • Puluhan Kali Gempa Anak Krakatau Siaga III Ronggowarsito Ramal Meletus Mengguncang Dunia

    Puluhan Kali Gempa Anak Krakatau Siaga III Ronggowarsito Ramal Meletus Mengguncang Dunia

    Bandar Lampung (SL)-Aktivitas Gunung Anak Krakatau sedang meningkat, dikutip dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) magma.esdm.go.id. statusnya naik ke level III Siaga per hari ini, Sabtu, 2 Juli 2022.

    Gunung Anak Krakatau yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan itu menunjukan tanda-tanda bahaya dengan ditandai adanya gempa bumi yang terjadi puluhan kali dengan jenis frekuensi dan sumber kedalaman variatif.

    Laporan Fahrul Roji menyampaikan empat jenis gempa berbeda yang dialami gunung berketinggian 157 mdpl per hari ini, Gunung Anak Krakatau diketahui sempat mengalami 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 9 hingga 20 mm, serta durasi gempa selama 7 sampai 30 detik.

    Kemudian terjadi 20 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 16 sampai 49 mm, serta lama gempa mencapai 6 sampai 16 detik. Setelah itu ada 6 kali gempa Vulkanik Dangkal berdurasi 6 sampai 14 detik dengan amplitudo 11 hingga 23 mm.

    Selain itu gunung Krakatau juga dilaporkan sempat alami 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1 mm. Dari hasil pemantauan kegempaan Anak Krakatau 90 hari terakhir, jumlah gempa low frequency dan hembusan bahkan sempat capai jumlah ratusan per tanggal 26 Juni 2022.

    Dengan adanya kenaikan status menjadi siaga III, PVMBG mewanti-wanti kepada masyarakat dan para pendaki untuk tidak beraktivitas dulu di wilayah sekitar gunung sampai keadaan membaik.

    ” Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,”tulis dalam laporan tersebut.

    Adapun cuaca Gunung Anak Krakatau dilaporkan berawan disertai hembusan angin lemah ke arah timur laut. Sementara suhu udara mencapai 26-26.1°C dengan kelembaban 54 sampai 59 persen.

    Seperti diketahui, gunung yang terletak di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung itu memang rawan timbulkan bencana. Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau dilaporkan kembali mengalami erupsi, yaitu kemarin, Jumat, 1 Juli 2022.

    Gunung tersebut mengeluarkan abu vulkanik sekitar 500 meter di atas puncak. Dari hasil pantauan, abu vulkanik Gunung Anak Krakatau bahkan mencapai sekitar 1.000 meter.

    Ramalan Ronggowarsito

    Sebuah ramalan yang melegenda dari seorang pujangga Jawa bernama Ronggowarsito. dalam kitab raja Purwa, pujangga Kerajaan Surakarta itu meramalkan akan bencana besar dari letusan sebuah gunung pada tahun Saka 338 (416 Masehi).

    Gunung yang ditulis sebagai “gunung kapi” itu diyakini sebagai Gunung Krakatau, gunung yang letusan nya pada tanggal 27 Agustus 1883 sempat membuat dunia gelap gulita.

    “ Seluruh dunia terguncang hebat dan Guntur menggelegar diikuti hujan lebat dan badai tetapi air hujan itu bukannya mematikan ledakan api gunung Kapi, melainkan semakin mengobarkannya; suaranya mengerikan; akhirnya gunung Kapi dengan suara Dahsyat meledak berkeping-keping dan tenggelam ke bagian terdalam dari bumi”.

    Kitab yang salinannya tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta itu diterbitkan 14 tahun sebelum Krakatau meletus dahsyat. Apalagi Ronggowarsito kembali menerbitkan lagi pada tahun 1885 atau 2 tahun setelah Krakatau meletus dan semakin menguatkan bahwa gunung Kapi yang dimaksud adalah Krakatau.

    “ Di tahun Saka 338 (416 Masehi) sebuah bunyi menggelegar terdengar dari gunung Batuwara yang dijawab dengan suara serupa yang datang dari gunung Kapi yang terletak di sebelah barat Banten modern”.

    Letusan Gunung Krakatau itu membuat Anyer Banten mengalami tsunami hebat. Letusan itu juga menghilangkan Gunung Krakatau Purba dan menyisakan pulau-pulau kecil.

    Letusan itu juga membuat gelombang laut yang tinggi, tsunami dan menghantam pesisir Lampung dan Jawa Barat. Pulau Sertung, Panjang, dan Rakata terbentuk dari hasil letusan dahsyat Karakatau Purba yang terjadi sekitar awal abad V atau VI.

    Diketahui Ronggowarsito lahir pada 14 Maret 1802 dan wafat pada 24 Desember 1873 (usia 71 tahun). Ronggowarsito diangkat sebagai pujangga utama Kasunanan Surakarta oleh Pakubuwana VII pada tanggal 14 September 1845. Ia dikenal sebagai peramal ulung dengan berbagai macam ilmu kesaktian pada masanya. (Eri/Red)

  • Banda Aceh dan Selatan Jawa Diguncang Gempa

    Banda Aceh dan Selatan Jawa Diguncang Gempa

    Jakarta (SL) – Gempa dengan magnitudo 5.1 mengguncang Banda Aceh pada Selasa petang 1 Januari 2019. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui situs resmi bmkg.go.id, menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

    BMKG menyebutkan jika getaran gempa dirasakan hingga Banda Aceh dengan skala II MMI. Gempa tersebut terjadi pada pukul 18.55 WIB pada kedalaman 14 km. Pusat gempa berada di laut 93 km barat daya dari Banda Aceh dengan koordinat pada 5.47 Lintang Utara, 94.49 Bujur Timur.”Pusat gempa di laut 93 km barat daya Banda Aceh,” tulis BMKG.

    Tak berapa lama dari gempa di Aceh, gempa juga mengguncang kawasan selatan Jawa. Dalam pengumuman yang dibuat BMKG, gempa tersebut bermagnitudo 5,0 terjadi pada pukul 19.25 WIB. Gempa itu terjadi di 327 km barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat; 330 Km barat daya Cilacap, Jawa Tengah; 331 km tenggara Kabupaten Tasikmalaya, dan 526 km tenggara Jakarta. “Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG dalam lamannya.

    Gempa dengan magnitudo 5 juga terjadi pada Selasa pagi di Kepulauan Talaud pada Selasa pagi pukul 06.09 WIB. Gempa pada kedalaman 21 km tersebut berkoordinat di 3.16 Lintang Utara, 126.58 Bujur Timur dan berada 99 km Barat Daya Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. (tempo)

  • Yogyakarta Diguncang Gempa 5.1 SR,  BMKG : Tak Berpotensi Tsunami

    Yogyakarta Diguncang Gempa 5.1 SR, BMKG : Tak Berpotensi Tsunami

    Yogyakarta (SL) – Gempa berkekuatan 5,1 SR mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa disebut tidak berpotensi tsunami.

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada Jumat (30/11) pada pukul 3.42 WIB.

    Lokasi gempa berada di 122 kilometer barat daya Kabupaten Kulon Progo.
    Koordinat gempa berada di 8,84 Lintang Selatan dan 109,74 Bujur Timur dengan kedalaman gempa mencapai 18 kilometer di bawah laut.

    Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Djoko Budiono menyampaikan, pada bulan Desember mendatang seluruh wilayah di DIY dipastikan sudah akan memasuki musim penghujan.

    Hujan bulanan tersebut, diungkapkan Djoko berkisaran pada 301 – 500 mm/bulan yang mana kondisi itu mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya yang berada pada kisaran 100-200mm/bulan. “Khusus untuk Bantul bagian timur dan Gunungkidul bagian barat daya, jumlah curah hujan bulanan hanya berkisar antara 201-300 mm/bulan masuk dalam kategori sedang,” jelas dia, Rabu (28/11/2018) .

    Lebih lanjut, Ia menjelaskan, intensitas dan frekuensi hujan tersebut akan terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan.”Diprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari 2019 awal,” tambah dia.

  • 217 Gempa Mengguncang Mamasa Sepekan Terakhir

    217 Gempa Mengguncang Mamasa Sepekan Terakhir

    Jakarta (SL) – Sebanyak 217 gempa terjadi di Mamasa, Sulawesi Barat, selama kira-kira sepekan terakhir. Gempa-gempa tersebut diduga dipicu oleh gempa magnitudo 7,4 di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. “Ada dugaan bahwa meningkatnya aktivitas kegempaan Mamasa terpicu oleh gempa kuat M 7,4 yang baru saja terjadi di Palu dan Donggala,” kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (9/11/2018).

    Daryono menyebut, aktivitas kegempaan di Mamasa memang meningkat dari sebelumnya. Peningkatan aktivitas ini erat kaitannya dengan reaktivasi Sesar Saddang. Struktur Sesar Saddang dikenal sebagai sesar aktif, tetapi sudah lama tidak memicu gempa signifikan. Sehingga wajar jika sesar ini berada dalam fase akumulasi stress dan saatnya melepaskan energi yang dimanifestasikan sebagai aktivitas gempa yang beruntun kejadiannya,” tutur Daryono.

    “Sangat mungkin bilamana transfer stress statis yang positif dan besar mereaktivasi Sesar Saddang yang letaknya di sebelah selatan Sesar Palu Koro. Hasil analisis Static Coulomb Stress Changes gempa Palu-Donggala dapat menjelaskan fenomena picuan gempa ini,” jelasnya.

    Daryono memaklumi apabila ada kerasahan di masyarakat terkait gempa ini. Hal ini melihat catatan gempa di daerah tersebut yang sebelumnya rendah. “Wilayah Mamasa selama ini termasuk kawasan aktivitas kegempaan rendah (low seismicity) dan catatan gempa merusak di daerah ini sangat jarang. Sehingga wajar jika masyarakat setempat menjadi resah akibat adanya aktivitas gempa yang dinilai tidak lazim ini,” ujar Daryono.

    Untuk menciptakan ketenangan masyarakat di Mamasa, BMKG sudah memberangkatkan tim survei untuk memberikan penjelasan dan sosialisasi mitigasi gempa di Mamasa. Ini penting agar masyarakat setempat menjadi lebih waspada dan memahami cara-cara selamat dalam menghadapi gempa. Kepada masyarakat Mamasa dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang dan waspada, tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Semoga aktivitas gempa yang terus terjadi ini segera berakhir,” bebernya.

  • Gempa 5,6 SH Guncang  di Bitung Sulut

    Gempa 5,6 SH Guncang di Bitung Sulut

    Jakarta (SL) – Gempa bermagnitudo 5,6 terjadi di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Gempa tidak berpotensi tsunami.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa terjadi pada pukul 11.34 WIB, Sabtu (13/10/2018). Lokasi gempa berada di koordinat 1.36 LU-125.46 BT, 38 km tenggara Bitung dengan kedalaman gempa 97 km.

    Gempa ini dirasakan dengan MMI III di Bitung, MMI III di Tondano, MMI II di Manado, dan MMI II-III di Airmadidi. Skala MMI III menandakan getaran dirasakan nyata dalam rumah. (dn/net)

  • Gempa 5,2 SR Guncang Pulau Panjang

    Gempa 5,2 SR Guncang Pulau Panjang

    Pulau Panjang (SL) – Tengah malam ini Gempa bumi magnitudo 5,2 guncang Pulau Panjang, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa ini tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

    “Tidak berpotensi tsunami,” demikian keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat akun Twitter-nya, Senin (8/10/2018).

    Gempa terjadi pada hari ini pukul 00.57 WIB. Lokasi pusat gempa ada di koordinat 8,28 lintang selatan (LS) dan 116,81 bujur timur (BT).Pusat gempa tersebut ada di 20 km arah barat laut Pulau Panjang, NTB. Titik episentrum gempa ada di kedalaman 10 km. (ai/net)
  • Dibutuhkan Alat Berat Untuk Evakuasi Korban di Palu – Donggala

    Dibutuhkan Alat Berat Untuk Evakuasi Korban di Palu – Donggala

    Jakarta (SL) – Dalam membantu proses evakuasi korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah dibutuhkan alat berat untuk dapat mendukung kelancaran tugas di lapangan. Saat ini, prajurit masih menggunakan alat berat TNI dan milik perusahaan pertambangan yang ada di wilayah tersebut.

    Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di hadapan awak wartawan usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2018 dengan Inspektur Upacara Presiden RI Ir. Joko Widodo, bertempat di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin(1/10/2018).

    Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa sampai saat ini proses evakuasi korban dengan menggunakan alat berat masih terus berjalan. Menurutnya, karena wilayah kerusakan yang terkena gempa cukup luas, harus juga dibantu dengan tenaga manusia. “Hari ini, TNI juga memberangkatkan tiga Batalyon Divisi 3/Kostrad untuk membantu evakuasi korban bencana gempa,” ujarnya.

    Ditambahkan oleh Panglima TNI bahwa KRI saat ini sedang membawa alat berat yang akan diarahkan ke Palu, karena sebagian sudah dimasukkan ke Lombok. “Untuk mengarahkan penempatan alat berat dari Batalyon Zeni di spot-spot wilayah yang terdampak gempa, Dansatgas yang akan mengatur agar evakuasi berjalan merata,”katanya.

  • Gempa Teknonik Dan Vulkanik Di Lampung

    Gempa Teknonik Dan Vulkanik Di Lampung

    Bandar Lampung (SL) – Gempa tektonik dan vulkanik kembali terjadi di Lampung. Gunung Anak Krakatau (GAK) masih meletus hingga Minggu (2/9). Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tektonik terjadi di Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Tanggamus.

    Di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), gempa tektonik berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR) terjadi 284 Km Barat Daya di kedalaman 10 Km, Sabtu (1/9), pukul 20.29 WIB.

    Sedangkan di Kabupaten Tanggamus, gempa tektonik berkekuatan 4.0 SR terjadi pada 10 Km Barat Laut di kedalaman laut 163 Km Sabtu (1/9), pukul 20.29 WIB.

    BMKG juga melaporkan GAK masih meletus 56 kali letusan vulkanik dengan durasi 22-246 detik, Sabtu hingga Minggu dini hari (1-2/9). (rmol/net)

  • Gempa 5.8 SR Guncang Pulau Dewata Bali

    Gempa 5.8 SR Guncang Pulau Dewata Bali

    BALI (SL) – Gempa bumi berkekuatan 5.8 Skala Ritcher (SR) mengguncang Pulau Dewata Bali, Kamis (26/4/2018) pukul 16:54:18 WIB,

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologist Krimatologi dan Geofisika (BMKG) lokasi gempa berada pada 7.54 LS,115.58 BT (89 kilometer TimurLaut Karangasem-Bali). Dengan kedalaman 366 kilometer.

    Menurut BMKG pusat gempa berada 7.54 LS,115.58 BT (89 kilometer Timur Laut Karangasem-Bali),

    Guncangan gempa ini terasa di daerah Nusa Dua, Kuta sampai ke Mataram.

    Hingga berita ini diterbitkan belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan yang diakibatkan guncangan gempa bumi ini.