Tag: Gempa Bumi

  • Akibat Gempa Dahsyat, Masjid di Palu Bergeser Hingga 500 Meter

    Akibat Gempa Dahsyat, Masjid di Palu Bergeser Hingga 500 Meter

    Palu (SL) – Masjid Darul Muttaqin yang berada di Balaroa, Kecamatan Palu Barat Kota Palu, Sulawesi Tengah, bergeser sejauh 500 meter. Salah seorang warga terdampak gempa yang ditemui Tim Wahdah Peduli, Nasar 38 tahun, yang sementara menggali reruntuhan rumahnya menuturkan kalau masjid itu sebenarnya jauh di atas, karena gempa yang membuat masjid yang nampak hanya qubahnya saja ini berada tepat di dekat reruntuhan rumahnya.

    Nasar menduga banyak jenazah yang masih terperangkap di dalam reruntuhan masjid, karena saat kejadian gempa menjelang Maghrib dan banyak anak-anak yang bermain di halaman masjid. Lanjutnya, ada sekitar 8 orang selamat termasuk anak beliau yang berlindung di balik kubah masjid kemudian lari menyelamatkan diri melewati banginan-bangunan yang diobok-obok gempa ke arah gunung hingga pukul 11 malam.

    Saat ini, Nasar bersama sejumlah korban yang selamat berharap agar bantuan alat berat bisa segera datang agar bisa menggali keluarga mereka yang masih terjebak di balik reruntuhan rumah. Berharap setidaknya bisa menyelenggarakan jenazahnya dengan layak. Tim Wahdah Peduli masih terus membantu mengevakuasi warga terdampak gempa dengan menyiapkan Tim SAR, selain itu juga menyiapkan layanan medis untuk korban yang sakit.

  • Gara-gara Gempa-Tsunami, Festival Palu Nomoni 2018 dan HHD Dibatalkan

    Gara-gara Gempa-Tsunami, Festival Palu Nomoni 2018 dan HHD Dibatalkan

    Palu (SL) – Setiap tahun dalam perayaan Festival Pesona Palu Nomoni selalu saja ada kejadian aneh, dan tahun ini adalah yang paling parah karena bencana gempa dan tsunami yang menghantam Kota Palu, pada Jumat (28/9/2018) sore menjelang malam.

    Percaya atau tidak, salah seorang warga berbagi cerita mistis di balik gempa Palu, dan itu berkaitan dengan perayaan Festival Nomoni. Dia adalah korban selamat bernama Dr. Wahyuni Yahya yang telah terhubung dengan keponakannya di lokasi pengunsian. Ia sebelumnya berhasil lari dari kejaran tsunami sejauh kurang lebih 5 kilo meter. Wahyuni yang membagikan ceritanya di media sosial mengatakan bahwa bencana ini ada hubungannya dengan Festival Nomoni.

    “Ini kejadian gempa di Kota Palu bertepatan dengan ulang tahunnya Kota Palu. Kejadiannya pas hari Jum’at malam Sabtu, akan diselenggarakan acara Palu Nomoni di Pantai Kota Palu, makanya banyak orang meninggal karena orang sudah berkerumun di pantai mau menyaksikan acara Palu Nomoni,” ujar Wahyuni mengawali cerita.

    “Jam 5 sore pembukaan acaranya, jam 6 terjadi tsunami. Anak SMP ada kurang lebih 100 orang menari massal di acara pembukaan, jadi korban tsunami semua. Sudah 3 tahun berturut-turut setiap pelaksanaan acara “Palu Nomoni” pasti ada kejadian yang terjadi. Dan tahun ini dengan kejadian yang paling parah sampai memakan ratusan korban jiwa (data BNPB sampai saat ini 832 orang dinyatakan tewas).

    Banyak yang tidak bisa pulang karena terhalang bahan bakar, pertamina sudah di jarah sama masyarakat, penampungan pertamina dijebol. Orang-orang pakai timba ambil bensin. Mobil pertamina dipanjat-panjat. Alfamidi dibobol karena orang-orang butuh makanan,” ceritanya. Tentang bagaimana itu acara Palu Nomoni, Wahyuni mengatakan sang keponakan menyampaikan cerita dengan penuh keyakinan, ada hal mistis di balik festival yang digelar setiap tahun itu.

    “Wallahualam tante Uni (Wahyuni) menurut cerita orang Palu yang saya dengar dari temanku sama-sama mengungsi, Itu acara khas orang Palu, itu acara Palu Nomoni ada acara adatnya yang seperti memanggil roh-roh makhluk halus. Sampai kemarin dipotongkan kerbau,” lanjut Wahyuni menyampaikan cerita sang keponakan.

    “Ada musik-musik khusus sama penari khusus yang biasa itu penari kerasukan, karena di salah satu kelurahan di Kota Palu, yang masih sangat kental adat-adatnya sebelum terjadi itu gempa dia bikin acara musik-musik sama menari-menari memang mi”.

    “Pas selesai gempa kodong bukan air yang kejar tapi tanah. Karena itu kelurahan jauh sekali dari laut. Saya dapat cerita ini langsung dari orang yang tinggal di kelurahan itu, karena temanku mengungsi sama-sama. Itu bedeng tanah terbuka terbelah dua, baru perumahan masyarakat di sana tergulung-gulung. Kalau sekitar pantai dikejar air kalo di kelurahan itu dikejar tanah,” ungkapnya.

    “Anak-anak mengaji di pondok mesjid kodong seketika tertimbun. Baru na lihatki dengan mata kepalanya sendiri ada itu orang tua minta tolong karena jatuh di tanah yang terbelah,” tutupnya.

    Diketahui, Festival Pesona Palu Nomoni Tahun 2018 diselenggarakan Pemerintah Kota Palu dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta Kementerian Pariwisata. Tujuannya adalah untuk mengungkap kembali kearifan budaya masa lalu yang sudah tenggelam selama ratusan tahun. Kearifan budaya masa lampau itu kemudian dimunculkan kembali dalam balutan atraksi seni pertunjukan yang mengangkat kembali nilai-nilai kebudayaan yang arif dan luhur.

    Selain untuk melestarikan tradisi masa lalu, Festival Pesona Palu Nomoni 3 Tahun 2018 juga dijadikan sarana promosi pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah. Festival Pesona Palu Nomoni 3 Tahun 2018, ditargetkan mampu menyedot 800 ribu wisatawan dengan 500 ribu diantaranya merupakan wisatawan mancanegara.

    Selama 3 hari penyelenggaraan, Festival Pesona Palu Nomoni 3 Tahun 2018 akan diisi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya termasuk pertunjukan seruling tradisional kolosal lalove dan panggung tradisional gimba di sepanjang teluk Palu serta ritual adat Balia dari Suku Kailii.

    Selain pertunjukan seni dan budaya, acara ini rencananya juga akan dimeriahkan dengan kompetisi olahraga yang seru seperti lomba marathon internasional, lomba berenang, lomba perahu tradisional sandeq dan lain-lain.

    Namun, Kota Palu dan Festival Nomoni 2018 akhirnya menjelma menjadi duka yang mendalam. Seperti namanya, Nomoni yang berarti berbunyi, seketika berubah menjadi bunyi air mata masyarakat Kota Palu saat gempa dengan kekuatan 7,7 skala ritcher mengguncang disusul tsunami dengan ketinggian 0,5 sampai 3 meter.

  • Kondisi Layanan Telekomunikasi Pasca Gempa Bumi Sulawesi Tengah

    Kondisi Layanan Telekomunikasi Pasca Gempa Bumi Sulawesi Tengah

    Sulawesi Tengah (SL) – Berikut adalah keterangan Pers Kemkominfo RI terkait kondisi layanan telekomunikasi pasca gempa bumi yang melanda Sulawesi Tengah.

    1. Pasca Gempabumi Tektonik 7.7 SR terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17:02 WIB, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus.

    2. Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika terdapat 276 base station yang tidak bisa digunakan.

    3. Operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.

    4. Menteri Kominfo Rudiantara telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.

    5.Sebelumnya, Kementerian Kominfo dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempabumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada hari Jumat sejak pukul 14.09 WIB. SMS Blast dikirimkan sebanyak 7 kali. Adapun SMS peringatan dini tsunami telah dikirim pada pukul 17.02 WIB.

    Ferdinandus Setu
    Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo R

  • Tsunami Terjang Pantai Palu, Penanganan Darurat Terus Dilakukan

    Tsunami Terjang Pantai Palu, Penanganan Darurat Terus Dilakukan

    Palu (SL) – Gempabumi dengan kekuatan magnitude 7,7 yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG menjadi magnitudo 7,4 telah mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada 28/9/2018 pukul 17.02 WIB. Pusat gempa. Pusat gempa pada 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempabumi berpotensi tsunami.

    BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 – 3 meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak 28/9/2018 pukul 17.36 WIB.

    Berdasarkan konfirmasi kepada BMKG, tsunami terjadi menerjang pantai. Posko BNPB juga telah mengkonfirmasi ke BPBD bahwa tsunami telah menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. Beberapa video yang didokumentasikan masyarakat dan disebarkan di sosial media mengenai tsunami di Kota Palu dan Donggala adalah benar. Gempa tsunami menimbulkan korban jiwa. Laporan sementara, terdapat beberapa korban yang meninggal karena tertimpa bangunan roboh. Tsunami juga menerjang beberapa permukiman dan bangunan yang ada di pantai. Jumlah korban dan dampaknya masih dalam pendataan.

    Petugas BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi dan pertolongan pada korban. Korban yang luka-luka ditangani oleh petugas kesehatan. Penanganan darurat terus dilakukan.

    Kondisi listrik padam menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan. Operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat. Kemkominfo telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.

    Kepala BNPB bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada malam ini melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helicopter. Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28/9/2018 pukul 19.26 WITA hingga 29/9/2018 pukul 19.20 WITA. Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helicopter water bombing yang ada di Balikpapan. Tim ini membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya.

    TNI akan mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Doggala. TNI menggerakan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon menggunakan 2 pesawat Hercules C-130. Basarnas akan menggerakan 30 personil bererta peralatan menggunakan pesawat Hercules. Polri juga akan menggerakkan personil dan peralatan untuk memberikan dukungan penanganan darurat.

    Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah. Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala. Gempa susulan masih terus berlangsung.

    Sutopo Purwo Nugroho

    Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

  • Gempa Wilayah Nusa Tenggara Dampak dari Pergerakan Masif Benua Australia

    Gempa Wilayah Nusa Tenggara Dampak dari Pergerakan Masif Benua Australia

    Jakarta (SL) Gempa dengan skala 6,2 SR kembali terjadi dilepas pantai Nusa Tengara Timur, lokasi gempa terletak pada 106 Tenggara Kota Kupang dengan kedalam 10 km, 10.96 LS – 124.16. BT.

    Diindikasikan kuat, gempa Lombok, Kupang sebagai bagian dari tubrukan lempengan Asia – Australia dan sangat masiv pada tahun ini.

    Australia sendiri ada di lempeng tektonik Bumi (lempek Australia) yang paling aktif bergerak dan bertabrakan dengan lempeng Pasifik. Selain lempeng Australia yang terus bergerak, lempeng Pasifik pun terus bergerak setiap 11 cm.

    Lempeng tektonik Australia yang terus begerak cepat dan bertabrakan dengan lempeng Pasifik ini tentunya akan mengakibatkan sesuatu yang hebat.

    Koordinat detail yang disediakan oleh pemerintah Australia terakhir kali diperbarui oleh badan nasional yang disebut Geocentric Datum of Australia (GDA) pada 1994. Sejak saat itu, atau setelah 22 tahun diketahui benua telah berpindah lebih dari 1,5 meter menuju utara atau mendekati wilayah Indonesia.

    Perbedaan yang timbul akibat pergeseran 1,5 meter ini mungkin bukan hal signifikan bagi mereka yang hanya menggunakan Google Maps untuk mengetahui rute tercepat untuk mencapai rumah, atau tempat lainnya, karena tingkat keakuratan teknologi GPS dalam smartphone baru berkisar 5-10 meter.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati minta agar masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap waspada terhadap gempa susulan yang akan terjadi. Mengingat potensi gempa di Indonesia sangat tinggi dan masih akan terus terjadi.

    “Jadi kita memang harus tetap waspada. Karena kita memang masih akan mengalami gempa, mengingat Indonesia adalah negeri cincin api dan negeri tumbukan lempeng-lempeng,” katanya dalam diskusi Forum Merdeka Barat, dengan tema Rekonstruksi Fasilitas Dasar Pasca Gempa Lombok 2018, di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Senin (27/8/2018).

    (@infogempa)

  • Tadi Malam Gempa 5,5 SR Guncang Bengkulu

    Tadi Malam Gempa 5,5 SR Guncang Bengkulu

    Bengkulu (SL) – Gempa bumi mengguncang Bengkulu, Rabu (2/8/2018) malam ini. Gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) tersebut terjadi sekitar Pukul 22.25 WIB. Data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika menyebut, pusat gempa berada di 63 km barat daya Kaur-Bengkulu, kedalaman 28 km.

    Gempa yang terjadi dilaporkan tidak berpotensi tsunami.

    “#Gempa Mag:5.5, 01-Aug-18 22:25:28 WIB, Lok:5.76 LS,102.47 BT (163 km BaratDaya KAUR-BENGKULU), Kedlmn:28 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG.”

    (BMKG)

  • Gempa 6,4 SR di NTB, Puluhan Rumah Hancur

    Gempa 6,4 SR di NTB, Puluhan Rumah Hancur

    Nusa Tenggara Barat (SL)  Gempa bumi 6.4 skala rikter terjadi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7) sekitar pukul 05.47 WIB. Gempa membuat puluhan rumah warga porak poranda. Puluhan di antaranya rusak berat. Sepuluh orang meninggal dunia dan belasan tercatat luka luka dan sedang mendapat perawatan seadanya di tenda darurat.

    Kapolres Bima AKBP Eka Fathur Rahman, menyebutkan, selain ada korban dari warga setempat, korban yang meninggal dunia ada juga wisatawan yang sedang mendaki gunung rinjadi. “Kami mengimbau agar warga tidak panik, dan warga yang terluka diangkat bersama sama ke tenda darurat untuk mendapatkan perawatan medis. Perawatan tidak bisa dilakukan di puskesmas terdekat karena kondisi puskesmas juga rusak parah serta masih ada terjadi beberapa kali gempa susulan,” kata Kapolres.

    Menurut catatan BMKG setempat, pusat gempa berada di 28 km BaratLaut Lombok Timur-NTB dan tidak berpotensi terjadinya tsunami. (nt/jun

  • Setelah Lampung, Gempa Guncang Banten Hingga Empat Kali

    Setelah Lampung, Gempa Guncang Banten Hingga Empat Kali

    bandarlampung (SL) – Hanya selang beberapa jam setelah Lampung, gempa juga mengguncang Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu (7/7/2018). Bahkan gempa terjadi hingga empat kali.

    Gempa pertama yang terjadi pukul 10.56 WIB itu berkekuatan 4,4 Skala Richter (SR) dengan kedalaman 5 km.

    Informasi dari Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa pada Sabtu ini berlokasi di 6.91 Lintang Selatan (LS), 106.41 Bujur Timur (BT) dan berada di 42 kilometer (KM) sebelah Tenggara Kabupaten Lebak.

    Selang lima menit, pukul 11.01 WIB, gempa kembali mengguncang Kabupaten Lebak. Lokasinya bergeser sedikit, dari gempa awal.

    Gempa kedua berkekuatan 4,1 SR, mengguncang di 6,92 Lintang Selatan, 106,40 Bujur Timur, yang berada di 42 km sebelah tenggara Kabupaten Lebak, dengan kedalaman lima kilometer.

    Gempa berikutnya terjadi pada pukul 11.24 WIB. Gempa berada di 6.94 Lintang Selatan dan 106.37 Bujur Timur dengan kekuatan 2.5 SR.

    Kedalaman gempa tersebut di 14 Km. Pusat gempa berada di 43 km Tenggara Kabupaten Lebak.

    “Hanya kecil iya, wilayah (Lebak) selatan, pantai selatan. Biasa itu, wilayah Bayah, Sukabumi, Cikotok,” kata Pasintel Kodim Lebak Lettu Sudarsono melalui sambungan selulernya, dilansir Liputan6.

    Sudarsono mengatakan, tidak ada laporan kerusakan gempa. “Kalau kecil gitu sering sekali, susulan kadang,” jelas dia.

    Gempa berikutnya terjadi pukul 12.25 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana melansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan 4.1 Skala Richter di kedalaman 5 km.

    Terasa hingga Jakarta

    Gempa yang mengguncang Lebak, Banten dirasakan hingga Jakarta.

    “Berasa gempa. Lantai bergoyang-goyang ke kiri kanan. Terasa di kaki,” kata Yus, salah satu karyawan swasta di kawasan Menteng, Jakarta.

    Menurut dia, gempa tersebut dirasakannya selama beberapa puluh detik. Saat gempa terjadi, dia berada di lantai lima kantornya. (net)

  • Presiden Pastikan Dampak Gempa Banjarnegara Ditangani Serius

    Presiden Pastikan Dampak Gempa Banjarnegara Ditangani Serius

    Banjarnegara (SL) – Presiden Joko Widodo meninjau langsung penanganan dampak gempa yang terjadi di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, pada Senin 23 April 2018. Presiden tiba di lokasi pertama, di Desa Sidokangen sekitar pukul 15.20 WIB.

    Seperti diketahui, Kabupaten Banjarnegara mengalami gempa bumi pada Rabu, 18 April 2018 pukul 13.28 WIB lalu. Dalam laporan yang diterimanya, Presiden mengatakan bahwa ada 2.125 masyarakat terdampak yang masih mengungsi.

    Kemudian ada 465 unit rumah yang rusak, yang terdiri atas 144 rumah rusak berat, 125 rumah rusak sedang, dan 196 rumah rusak ringan. Selain itu ada 4 masjid, 2 musala, 1 bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 3 bangunan Sekolah Dasar (SD) yang mengalami rusak berat.

    “Ini langsung akan dikerjakan. Kita butuh waktu 2 minggu sampai 1 bulan untuk persiapan material, perencanaan, dan lain-lain. Dan kita harapkan dalam waktu 2 minggu sampai 1 bulan semuanya sudah dikerjakan oleh BNPB bekerja sama dengan Kementerian PUPR,” ungkap Presiden.

    Untuk penanganan bangunan yang rusak berat dan rusak sedang akan ditangani oleh pemerintah pusat. Sementara untuk bangunan yang mengalami rusak ringan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.

    Presiden juga mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan sewa rumah sebesar Rp.500 ribu per bulan per rumah. Bantuan tersebut akan diberikan selama 6 bulan ke depan.

    “Kemarin kita perkirakan rumah-rumah yang ada itu 6 bulan sudah selesai. Akan ada juga bantuan jatah hidup Rp.10 ribu per jiwa per hari selama 3 bulan,” lanjutnya.

    Di lokasi pertama peninjauan Presiden memberikan santunan untuk korban meninggal dunia. Ada dua orang korban, yaitu Asep (13 tahun) dari Desa Kasinoman, dan Kasrih (100 tahun) dari Dusun Bakalan.

    Selain memberikan santunan, Presiden juga bertemu dengan anak-anak korban gempa. Presiden menyempatkan berdialog dan membagikan buku tulis untuk mereka.

    “Anak-anak tetap belajar kan? Dengan Kak Seto belajar? Mau? Belajar apa? Main sulap? Terus apa lagi? Bernyanyi, iya terus apa lagi? Senam biar sehat, benar, terus? Matematika, berhitung juga? Pintar semua ini. Saya beri buku dibagi, tiga-tiga, empat-empat ya,” ucap Presiden.

    Setelah itu Presiden pergi untuk meninjau lokasi kedua yaitu di Dusun Kasinoman, Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Bajarnegara. Di sini, Presiden menyempatkan untuk melihat rumah yang rusak akibat gempa.

    Dalam kunjungannya kali ini Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, dan Plt. Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko.

    Banjarnegara, 23 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin
    [23/4 9.09 PM] Yudi Wijanarko Istana: Foto: Laily Rachev – Biro Pers Setpres

  • BMKG : Gempa M=4,9 di Kota Belimbing Kabupaten Lambar Tak Potesi Tsunami

    BMKG : Gempa M=4,9 di Kota Belimbing Kabupaten Lambar Tak Potesi Tsunami

    Bandarlampung (SL) – Gempa tektonik dangkal M=4,9 terjadi dengan koordinat episenter pada 6,45 LS dan 103,91 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 km arah barat daya Kota Balingbing, Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung pada kedalaman 59 km (update). Minggu, 8 April 2018, pukul 23.04.18 WIB.

    Gempa yang berpusat di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera terasa di dua kabupaten di Provinsi Lampung, terutama Wilayah Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat dan sekitarnya.

    Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi melaporkan, berdasarkan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa, gempabumi berkekuatan M=4,9 terjadi dengan koordinat episenter pada 6,45 LS dan 103,91 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 km arah barat daya Kota Balingbing, Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung pada kedalaman 59 km.

    Sementara untuk daerah terdampak gempabumi yang didasarkan kepada peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG menunjukkan, bahwa wilayah berpotensi terjadi guncangan antara lain di Lampung Barat pada skala I SIG-BMKG atau II – III MMI dan Tanggamus pada skala I SIG-BMKG atau II – III MMI.

    “Sesuai dengan laporan dari masyarakat, Sementara ini, gempa bumi tersebut dirasakan di Liwa II SIG-BMKG (III-IV MMI) dan KotaAgung II SIG-BMKG (II – III MMI),” kata Moch Riyadi, Minggu (8/4/2018).

    Riyadi memaparkan, saat ditinjau dari kedalaman hiposenternya, terlihat bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.

    Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (Thurst Fault).

    “Hingga pukul 23.22 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya, (rls/nt/*)