Tag: Gubernur Banten Wahidin Halim

  • Sikap Tegas Wagub Banten Dinilai Positif Pengamat Kebijakan Publik

    Sikap Tegas Wagub Banten Dinilai Positif Pengamat Kebijakan Publik

    Banten (SL) – Kemarahan Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy pada apel hari kesadaran Senin (17/2/2020) mendapat tanggapan positif pengamat kebijakan publik Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) Serang, Ikhsan Ahmad.  Ikhsan menganggap Wagub sudah sepantasnya bersikap tegas seperti itu.

    Mantan Tenaga Ahli Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) itu mengatakan, selama ini yang masyarakat melihat belum ada relasi dan koordinasi yang adil dan bermartabat dalam pembagian tugas antara Gubernur dan Wakil Gubernur. Ikhsan menduga, relasi yang terbangun saat ini hanya sebatas relasi politik dan saling mengintip untuk kepentingan politik Pilgub mendatang.

    “Saya menduga, gubernur hanya menjadikan wagub sebagai ban serep. Padahal kapasitas, integritas dan kompetensi Wagub juga bisa sangat diandalkan untuk tugas-tugas yang lebih strategis,” kata Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2020).

    Bahkan, lanjut Ikhsan, bisa jadi Wagublah yang lebih paham tentang kondisi masyarakat Banten dan upaya peningkatan kesejahterannya. Sehingga tidak perlu terjadi adanya kebijakan yg diambil, kemungkinan hal itu perintah Gubernur tetapi Wagub tidak mengetahui itu karena tidak dilibatkan.

    “Untuk itu para pihak yang bertanggung jawab atas ada kegiatan penempatan para staf di sekolah yang tanpa koordinasi dengan pimpinan, maka sudah dapat dikatagorikan atau diduga menyalahgunakan wewenang, sehingga sudah seharusnya mundur,” tegasnya.

    Salah satu yang membuat wagub marah pada saat apel itu terkait kurangnya komunikasi dan koordinasi dari yang tidak sampai ke tingkat pimpinan saat pelatihan manajemen keuangan sekolah yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Para pimpinan OPD tidak mengetahui kalau stafnya diikutsertakan dalam pelatihan itu, bahkan pimpinan OPD juga tidak mengetahui kalau stafnya itu akan dipindahkan menjadi staf sekolah oleh BKD.

    “Pak Gubernur tahunya staf yang dilibatkan hanya di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), ternyata dari beberapa OPD dilibatkan tanpa sepengetahuan pimpinan,” kata Andika dengan nada tinggi.

    Tidak sampai di situ, kemarahan Wagub semakin bertambah ketika kinerja Badan Kepegawaian Daerah (BKD) terkait kehadiran peserta aparatur sipil negara (ASN). “Tadi komandan upacara melaporkan peserta apel 300 orang. Tapi, saya cek absensinya hanya 179 orang. Ini salah satu bukti penyampaian laporan tidak valid terhadap pimpinan. Ke depan ini harus diperbaiki. BKD harus memberikan informasi yang akurat,” kata Andika saat mengawali sambutan.

    Ia melanjutkan, pimpinan di Pemprov Banten itu ada tiga. Pertama dan yang paling utama adalah gubernur, kedua wakil gubernur, dan yang ketiga sekda Banten. “Apel Hari Kesadaran ini merupakan momentum untuk memperbaiki komunikasi, koordinasi, dan konsultasi baik komunikasi terhadap pimpinan maupun komunikasi antar OPD,” tegasnya.

    Kemarahan Andika semakin bertambah saat mengetahui program dan kegiatan rehabilitasi pascabencana di Kabupaten Lebak belum masuk laporannya ke pemerintah pusat. “Pak Wakil Presiden menanyakan kepada Gubernur dan kepada saya sebagai wakil gubernur terkait laporan keseluruhan program penanganan pascabencana. Ternyata laporan Pemprov belum diterima pemerintah pusat,” ungkapnya.

    Ditambahkan Andika, seluruh OPD yang terkait dengan penanganan pascabencana harus memberikan laporan ke pimpinan dengan data yang valid. Apa yang akan dikerjakan setiap OPD. “Padahal sebelumnya sudah dibahas di rapat pimpinan yang dipimpin Pak Gubernur, kemudian yang dipimpin oleh saya. Namun, ternyata hingga kini pelaporan menyeluruh terhadap usulan program dan penanggulangan dampak bencana banjir belum terwujud,” tuturnya.

    Selain menegur kepala BKD dan kepala Disnakertrans, Andika juga menegur Plt Kepala BPBD Banten E Kusmayadi. Andika mengaku kecewa dengan layanan BPBD yang dikeluhkan masyarakat lantaran tidak memiliki call center untuk memudahkan masyarakat menghubungi jika terjadi bencana di wilayahnya.

    “Coba saya mau tanya ini, Pak Plt Kepala BPBD Banten, kalau BPBD sudah punya call center belum? Kemarin saya dapat telepon dari masyarakat kalau mereka minta dibantu disediakan pompa air untuk menyedot banjir karena di wilayahnya terjadi banjir. Mereka kesulitan meminta bantuan ke BPBD,” tegasnya.

    Andika menegaskan, bila BPBD belum punya call center, mestinya koordinasi dan konsultasi. “Kalau memang enggak ada, segera buat. Kalau memang ada, sini coba saya telepon sekarang,” sindir Andika.(suryadi)

  • Banten Siap Jadi Tuan Rumah HPN 2022

    Banten Siap Jadi Tuan Rumah HPN 2022

    Serang (SL) – Banten siap menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022 mendatang. Hal ersebut diungkapkan Gubernur Banten Wahidin Halim saat melepas kontingen PWI Banten yang akan berangkat ke HPN di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu malam (05/02).

    “Kita siap jadi tuan rumah Hari Pers kalau tahun 2022 mendatang. Convention Hall kita di kawasan Kesultanan Banten Insya Allah selesai, muatannya lima ribu orang,” ujar Gubernur Banten Wahidin Halim di rumah dinasnya di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Serang, Banten.

    Keseriusan Wahidin Halim agar Provinsi Banten menjadi tuan rumah Hari Pers ditekankan WH dalam audiensi tersebut. “Perjuangkan Banten agar menjadi tuan rumah HPN 2022.”

    Apalagi, ujar WH, banyak hal yang menarik untuk disajikan kepada para tamu. “Kita ada kopi WH, durian WH, kita punya wisata Banten Lama, dan kita bisa mengajak mereka ke negeri di Atas Awan.”

    Menurut WH, pariwisata dan perhotelan di Provinsi Banten siap menunjang kelancaran pelaksanaan Hari Pers Nasional nantinya. “Pokoknya perjuangkan Banten agar bisa menjadi tuan rumah HPN 2022.”(suyadi)

  • Gubernur Banten Sebut Tak Mungkin Angka Kemiskinan Menjadi Nol

    Gubernur Banten Sebut Tak Mungkin Angka Kemiskinan Menjadi Nol

    Serang( SL )-Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan masih terdapat 641 ribu masyarakat kategori miskin di Provinsi Banten. Namun bagi Gubernur Banten Wahidin Halim angka tersebut termasuk rendah, bahkan ia tak yakin angka  dan tidak mungkin juga angka kemiskinan menjadi nol.

    Gubernur Banten Wahidin Halim menerangkan bahwa sebenarnya angka kemiskinan Banten paling rendah  se Indonesia. “Kita akan terus tekan, tapi tidak mungkin juga angka kemiskinan itu menjadi  nol,” ujar Wahidin Halim di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Rabu (15/1/2020).

    Menurut WH, saat ini angka pertumbuhan ekonomi di Banten relatif baik, daya beli masyarakat juga semakin membaik. ”Upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Banten menjadi di atas Rp 3 juta. Itu merupakan jumlah yang diharapkan, agar bisa meningkatkan kemampuan ekonomi warga,” imbuhnya

    Berdasarkan survei  BPS per September 2019, menyatakan kemiskinan Banten di angka 4,94 persen, atau tiurun 0,15 poin dibanding pada periode Maret 2019 (5,09 persen).

    Dipengaruhi harga komunitas makanan

    Kepala BPS Banten Adhi Wiriana dalam keterangan ke wartawan menerangkan bahwa peran komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peran komoditi nonmakanan. Contohnya saja perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Sumbangan makanan terhadap kemiskinan sampai 71,61 persen di pedesaan. Komoditas seperti beras jadi penyumbang terbesar sampai 25,86 persen. Disusul rokok kretek 11,97 persen dan roti 3,30 persen. Kepala BPS Banten menyatakan bahwa kenaikan harga rokok yang disertai naiknya rokok bisa memicu meningkatnya  angka kemiskinan. suryadi)

  • Kisruh Open Bidding Disdikbid, Gubernur Banten Janji akan Luruskan

    Kisruh Open Bidding Disdikbid, Gubernur Banten Janji akan Luruskan

    Banten (SL)-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) akan memanggil  Tim Pansel, terkait penghentian seleksi Open Bidding Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan Asda I Provinsi Banten. “Saya belum dapat laporannya. Tapi pasti akan luruskan, saya akan panggil (Pansel),” katanya di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang , Selas (17/12/2019).
    Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku tidak ada kepentingan apapun terhadap  proses  seleksi tersebut. Namun ia meminta agar tidak unsur diskriminasi dalam seleksi JPT di semua OPD, termasuk Dindikbud. “Dimana masalahnya? Tidak ada itu diskriminasi, semua sama perlakuannya,” tutur Wahidin Halim Gubernur Banten (17/12).
    Ketika wartawan mencoba mengkomparasi hasil seleksi JPT di Dinas PUOR dan Ketatahanan Pangan yang pesertanya diduga tidak tiga orang karena nilainya di batas 70, tapi tetap ke proses pelantikan, WH membantahnya. “Hasil assesmen Dinas PUPR sudah memenuhi persyaratan, yaitu tiga orang,” tegasnya. Namun untuk Ketapang, WH tidak bisa menjawabnya. “Untuk Ketapang saya lupa. Kalau tidak salah tiga juga,” ujarnya.
    Namun demikian, WH berjanji akan meluruskan jika penghentian seleksi JPT Kadisdikbud melanggar aturan. “Jika penghentian itu melanggar aturan, maka pasti akan saya luruskan. Semua keputusan  harus sesuai aturan,”  imbuh WH.
    Sementara itu Ketua Maha Bidik Indonesia (MBI), Ojat Sudrajat mengatakan,  berdasarkan data yang dimiliki dan bisa dipertanggungjawabkan, hasil asesmen Dinas PUPR dari empat orang, hanya dua orang yang lulus dan mendapat nilai di atas 70, yakni Cucu Suharna dengan nilai 70 dan Muhammad Tranggono dengan nilai 75.  “Sedangkan untuk Dinas Ketapang, dari tujuh orang yang mengikuti asesmen, hanya satu yang dinyatakan lulus dan mendapat nilai 75, yakni Aan Muawanah,” ungkap Ojat.(suryadi)
  • WH Pastikan Korban Terisolir Tsunami Terima Bantuan

    WH Pastikan Korban Terisolir Tsunami Terima Bantuan

    Banten (SL) – Untuk menjangkau suplai kebutuhan logistik, pangan serta sandang korban terisolir Tsunami Selat Sunda, Pemrov Banten bersama instansi lain sudah dapat membuka akses jalan yang sebelumnya tertutup akibat terhalang puing dan pepohonan yang tumbang.

    Saat ini Dapur Umur Lapangan (DUMLAP) sudah didirikan untuk semua kebutuhan pengungsi meskipun ada sejumlah warga yang masih mengungsi di desa-desa yang berbukit.

    Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, dikabarkan merupakan daerah yang tercatat mengalami dampak paling parah. Sehingga disebutkan, akses menuju lokasi terdampak bencana sebelumnya sempat tersendat. “Sekarang akses ke wilayah Sumur sudah bisa dilalui. Sebab bantuan logistik, sandang dan pangan harus bisa diterima masyarakat langsung,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), Senin (24/12/2018).

    Jalur Cilegon, Anyer, Labuan, Carita, Mandalawangi, Panimbang serta sejumlah titik lainnya sudah lebih dahulu bisa dibuka. Dan berbarengan langsung didirikan posko bantuan.

    Sekarang di daerah Sumur sudah didirikan DUMLAP untuk kebutuhan pengungsi di Kecamatan Sumur. Dan sementara ini bagi pengungsi yang tinggal di bukit-bukit akan didistribusikan dari relawan. “Ada sekitar 1400 warga yang segera mendapat bantuan. Mereka ada yang masih tinggal di bukit takut turun karena khawatir ada tsunami susulan. Nanti kebutuhan makanannya sama keperluan lainnya akan dibagikan petugas,” ucap WH.

    Nurhana, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, menyebut kebutuhan pengungsi saat ini diantaranya selimut, baju-celana bersih, matras alas tidur, air bersih layak minum serta pangannya sudah siap didistribusikan. “Alhamdulillah sekarang jalannya sudah selesai dibuka. Bantuan dari pihak swasta dan pemerintah pusat serta TNI sudah bisa masuk. Sebelumnya masih menunggu dibukanya jalur dampak tsunami,” ujar Nurhana.

    DUNLAP yang sudah dibagun dari Dinsos dan Kemensos nantinya akan membagikan korban yang masih terisolir di empat desa di Kecamatan Sumur. Jumlah total sampai saat ini termasuk di kawasan perbukitan Desa Tamanjaya dan Kertajaya, Kecamatan Sumur ada sekitar 1.472 orang. Untuk memberikan suplai logistik ke Desa Kertajaya dan Tamanjaya harus menempuh jarak 5 km.

    Di daerah lain selain Sumur kata Nurhana, pengungsi lainya juga ditempatkan ada yang di gedung sekolah, GOR, Puskesmas dan lainnya. Mereka sesuai intruksi gubernur tidak boleh dilewatkan bantuannya. Saat ini untuk petugas yang membantu evakuasi dan mendistribusikan logistik berasal dari relawan yang tergabung di PKH, Jamsosratu serta dari kementrian. “Mereka relawan yang membantu kita ada yang dari Serang, Tangsel, Kota Tangerang, Pandeglang dan daerah lainnya termasuk dari TNI. Kurang lebih ada sekitar 200 relawan yang siap membantu. Bantuan juga sudah mulai pada datang,” ucap Kadis.

    Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Banten sampai dengan pukul 12.00 WIB tanggal 24 Desember 2018 mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 276 orang. Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak 783 orang dan 68 orang hilang, sebanyak 4.764 orang berada di pengungsian. Sementara itu, sebanyak 192 orang dalam proses evakuasi di sekitar wilayah Tanjung Lesung.

    Sedangkan kerugian material mencapai 443 unit rumah, 10 unit kendaraan roda 4, 38 unit roda dua, 9 unit hotel rusak berat. Dan, disekitar wilayah Tanjung Lesung sebanyak 60 unit warung rusak berat. (tangerangonline)

  • Akses Sejumlah Jalur Pasca Tsunami Berangsur Pulih

    Akses Sejumlah Jalur Pasca Tsunami Berangsur Pulih

    Banten (SL) – Akses di sejumlah jalur dampak Tsunami Selat Sunda, yang menerjang kawasan pantai di wilayah Banten dikabarkan pada Senin (24/12/2018) mulai bisa dimasuki kendaraan evakuasi dan pengguna jalan umum.

    Hari ini untuk wilayah Kecamatan Sumur sedang dilakukan pembersihan jalan. Akses di wilayah yang tercatat paling parah terkena dampak itu menurutnya hingga sekarang masih terus diupayakan untuk bisa dilewati. “Saya sejak mendengar kabar peristiwa tsunami langsung memerintahkan kepada Dinas PUPR Banten supaya menurunkan eskavator dan alat berat lainnya ke lokasi bencana,” ucap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) di lokasi bencana, Senin (24/12/2018).

    Pasalnya kata WH, banyak jalan yang terputus lantaran adanya puing-puing kayu dan pohon yang tumbang. Ini akan mengganggu penguna jalan dan proses evakuasi korban. Karena itu kata dia, untuk mempercepat proses penyelesaian dampak bencana Pemprov Banten sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat. “Selain dari Dinas PUPR, KemenPUPR, penangananakses jalan terputus juga dibantu dari pihak TNI dan lainnya,” tandas WH.

    Sebelumnya akibat tsunami Selat Sunda Jalan raya penghubung antara Serang-Pandeglang di pesisir Pantai Anyer sampai ke kawasan Carita terputus. Banyaknya puing-puing yang menghalangi jalan dari pantauan di lokasi juga berasal dari kayu-kayu dan material resort atau penginapan yang hancur diterjang akibat tsunami. Sehingga menyulitkan petugas dari BPBD dan Tim SAR mengevakuasi dan mengirimkan bantuan ke warga.

    Hadi Soeryadi Kadis PUPR Provinsi Banten kepada wartawan mengatakan, hari ini akses sejumlah jalan vital terkena dampak sudah ada yang bisa dilewati. Jalan itu menurutnya pasca tsunami tertutup puing dan pohonan tumbang.

    Begitu juga untuk lokasi di kawasan Pantai Anyer dan Carita di Serang sebelumnya sudah mulai dibersihkan termasuk dengan vila-vilanya dan rumah warga yang hancur. “Akses Citerup Tanjung Lesung juga sudah dibersihkan. Karena alat berat yang sudah diturunkan dari Dinas PUPR, TNI dan KemenPUPR dari kejadian awal sudah di lokasi. Ini buat mempermudah evakuasi juga,” ucapnya.

    Sementara untuk lokasi yang termasuk paling parah terkena dampak tsunami di Kecamatan Sumur, Pandeglang, pada Sabtu (22/12/2018) Hadi mengaku sudah menurunkan 1 grup petugas, 2 Eskavator dan 2 dump truk. Dari Dinas PUPR sendiri sudah diintruksikan gubernur untuk tetap stanby di lokasi bencana sampai semuanya selesai. “PU Pusat juga mengirimkan alat ke daerah Sumur, Pandeglang. Karena arahan pak gubernur harus stanby dan terus berkoordinasi ke kementrian terkait. Kalau kita dari Dinas PUPR dari pukul 04:00 WIB, Minggu, 23-12-2018, pas kejadian sudah bikin tiga grup, dua grup di Carita dan 1 grup di daerah Panimbang,” ucapnya.

    Di setiap grup kata Hadi ada 1 eskavator, 1 loader dan 2 dump truk. Tetapi ada 1 grup yang stanby di Pandeglang. “Jalur Cilegon, Anyer, Labuan, Carita, Mandalawangi, Panimbang sudah bagus, yang Tanjung Lesung mudah-mudahan hari ini selesai,” tandas Kadis.

    Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Banten sampai dengan pukul 12.00 WIB tanggal 24 Desember 2018 mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 276 orang. Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak 783 orang dan 68 orang hilang, sebanyak 4.764 orang berada di pengungsian. Sementara itu, sebanyak 192 orang dalam proses evakuasi di sekitar wilayah Tanjung Lesung.

    Sedangkan kerugian material mencapai 443 unit rumah, 10 unit kendaraan roda 4, 38 unit roda dua, 9 unit hotel rusak berat. Dan, disekitar wilayah Tanjung Lesung sebanyak 60 unit warung rusak berat. (tangerangonline)