Tag: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

  • VIRAL Viral Polisi Bersenjata Laras Panjang Tampar Warga di Mesuji, Langsung Diperiksa Propam

    VIRAL Viral Polisi Bersenjata Laras Panjang Tampar Warga di Mesuji, Langsung Diperiksa Propam

    Mesuji, sinarlampung.co-Diduga tak terima mobilnya patrolinya disalip pengendara motor, oknum Bintara Polres Mesuji, Bripda D, menampar warga saat berada didepan rumahnya. Aksi oknum polisi itu terekam CCTV rumah, yang kemudian viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, terlihat jelas seorang oknum anggota Polres Mesuji itu menampar seorang warga di depan rumahnya. Pria berbaju putih itu nampak didatangi oleh oknum polisi berompi merah dari Satuan Shabara, pada Kamis 15 Agustus 2024 pada sore hari.

    Awalnya Pria berkaos putih itu sempat ngobrol dengan oknum polisi berompi merah. Namun tak lama datang lagi satu polisi yang membawa senjata laras panjang.

    Sang Polisi bersenjata laras panjang itu mendadak langsung menampar pria berkaos putih. Setelah itu, pria yang ditampar oleh polisi langsung menunjuk CCTV. Kemudian oknum polisi yang menampar itu langsung pergi.

    “Kejadian tadi siang, polisi memukul anak Labuhan Permai, padahal tidak ada salah apa-apa selain berkendara. Tapi setelah menempar dia takut, karena dia kena rekam CCTV,” ucap pria yang membagikan video CCTV itu.

    Dari keterangan pengunggah, oknum polisi itu tak diterima karena disalip oleh pria kaos putih itu. “Masalahnya gara-gara motor menyalip mobil anggota, terus polisi menam par korban,” tulis akun Instagram @ndorobei.official.

    Hal ini langsung menjadi sorotan dan mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian. Dilansir dari berbagai sumber insiden tersebut bermula dari kesalahpahaman saat anggota kepolisian melakukan patroli rutin.

    Oknum anggota merasa terganggu dengan suara knalpot brong motor korban sehingga terjadilah insiden pemukulan. Anggota kemudian mengejar motor tersebut hingga sampai di rumah korban.

    Di sana, terjadi perdebatan antara anggota polisi berinisial Aiptu S dan warga berinisial HA. Saat situasi memanas, Bripda D yang tiba di lokasi langsung menampar wajah HA.

    Kini korban dan Bripda D sudah berdamai atas insiden tersebut. Meskipun sudah berdamai, Polda Lampung tetap akan memberikan sanksi tegas kepada Bpripda D yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Mesuji.

    Polda Lampung Minta Maaf

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik, menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula dari kesalahpahaman saat anggota kepolisian melakukan patroli rutin. “Oknum anggota merasa terganggu dengan suara knalpot brong motor korban sehingga terjadilah insiden pemukulan,” ungkap Kombes Umi Fadilah saat dikonfirmasi pada Senin 19 Agustus 2024.

    Menurut Umi Fadilah meskipun kedua belah pihak telah bertemu dan berdamai, Polda Lampung menegaskan bahwa tindakan oknum anggota tersebut tidak dapat dibenarkan. “Bripda D saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Mesuji. Kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian,” ujar Umi Fadilah.

    Atas insiden itu, Polda Lampung menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas tindakan salah satu anggotanya. Pihak kepolisian berkomitmen untuk memberikan sanksi tegas kepada oknum anggota yang terbukti bersalah.

    “Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh anggota kepolisian untuk selalu mengedepankan sikap profesional dan humanis dalam menjalankan tugas, ” Kata Umi. (Red) 

  • Selama Pandemi, Harta Kekayaan Sejumlah Pejabat Naik, Anies Justru Berkurang

    Selama Pandemi, Harta Kekayaan Sejumlah Pejabat Naik, Anies Justru Berkurang

    Bandar Lampung (SL) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti hasil laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diterima. Hasilnya, tercatat sebanyak 70 persen penyelenggara negara memiliki harta yang kian berlimpah.

    Tercatat bahwa sejumlah pejabat mengalami kenaikan harta kekayaan sampai dengan di atas Rp1 M, misalnya Prabowo Subianto mengalami kenaikan harta sebanyak Rp23 M, Sri Mulyani mengalami kenaikan harta sebanyak Rp5 M, dan Puan Maharani yang mengalami kenaikan harta kekayaan sebanyak Rp17 M.

    Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil naik signifikan selama pandemi. Harta Kang Emil naik sebesar Rp6,6 M. Sementara harta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tercatat naik sekitar Rp550 juta.

    Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengalami penurunan harta selama pandemi covid-19. Jika di laporan tahun 2020 harta Anies sekitar Rp11 M, namun laporan di tahun 2021 harta Anies turun menjadi Rp10,9 M atau mengalami penurunan sebanyak Rp148 juta.

    Berkurangnya harta Gubernur DKI Jakarta tersebut menunjukan bahwa Anies bekerja sebagai gubernur bukan untuk menambah kekayaan pribadi melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta. Menurunnya harta Anies tersebut juga membantah tuduhan korupsi yang kerap kali dituduhkan kepadanya oleh para buzzer di media sosial. (Red)