Tag: Gugus Tugas Covid-19

  • Covid-19, Tanggamus Tunda Tahapan Pemilihan Kepala Pekon

    Covid-19, Tanggamus Tunda Tahapan Pemilihan Kepala Pekon

    Tanggamus (SL)-Untuk menekan dan memutus mata rantai penularan virus corona atau covid 19, pemerintah Kabupaten Tanggamus akhirnya menunda pemilihan kepala pekon serentak setanggamus. Hal ini di putuskan setelah  dilaksanakan rapat forkopimda dengan panitia pemilihan  kepala pekon kabupaten tanggamus di ruang rapat utama wakil bupati, Selasa 24 Maret 2020.

    Selain itu mengacu pada surat usulan gugus depan percepatan penanggulangan pencegahan covid 19 kabupaten Tanggamus tanggal 18 Maret 2020. “Tahapan pemilihan kepala pekon serentak di tanggamus di tunda sampai waktu yang belum di tentukan,” kataa Wawan, Tapem Kabupaten Tanggamus via handpone, Selasa 24 Maret 2020.

    Penundaan pemilihan kepala pekon serentak tahun 2020 kabupaten tanggamus di tuangkan dalam surat sekretariat pemerintah kabupaten tanggamus no.140/2839/03/2020 yang di tujukan kepada camat, pj. kepala Pekon dan Panitia pilkakon se Tanggamus.

    Agar menunda tahapan Pilkakon yang meliputi tahapan pelaksanaan pemungutan suara, penetapan calon kepala pekon terpilih dan pelantikan kepala pekon terpilih. Dan dalam keputusan tersebut juga di anjurkan kepada calon kepala pekon agar menghentikan sosialisasi calon kepada warga,  guna menekan dan memutus mata rantai penularan virus corona atau covid 19 . (hardi)

  • Positif Covid-19 Bertambah 65, Total 579 Dengan Kematian 49 Orang

    Positif Covid-19 Bertambah 65, Total 579 Dengan Kematian 49 Orang

    Jakarta (SL)-Pasien positif Covid-19 bertambah 65 kasus, per Senin 23 Maret 2020, sehingga total menjadi 579 orang, dengan jumlah kematian 49 orang. Hal itu disampaikan Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona, Achmad Yurianto, Senin, 23 Maret 2020.

    “Ada penambahan 65 kasus positif Corona. Penambahan 65 orang di pelbagai provinsi sehingga total kasus menjadi 579, kemudian ada penambahan sembuh menjadi 30 orang, dan meninggal 49,” kata Yurianto pada Senin, 23 Maret 2020.

    Untuk itu, Yurianto mengatakan pemerintah akan segera mendistribusikan alat pelindung diri, alat tes cepat Corona atau rapid test, dan obat-obatan ke daerah yang menjadi episentrum Corona. Sebelumnya, sebanyak 12 ton alat kesehatan yang merupakan bantuan dari pemerintah Cina juga telah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin, 23 Maret 2020.

    Pengadaan logisik kesehatan itu dilakukan untuk menangani pasien positif terinfeksi virus Covid-19 atau Corona, serta antisipasi penyebaran. Setiba di Halim, petugas bandara langsung menyemprotkan disinfektan ke sekeliling pesawat, termasuk bagasi dan kru sesaat setelah mendarat.

    Logistik kesehatan itu diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan, TNI, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, untuk selanjutnya didistribusikan kepada tim penanganan medis Covid-19.

    Adapun alat-alat kesehatan tersebut berupa disposable masks, n95 masks, protective clothing, goggles, gloves, shoe covers, infrared thermometer, dan surgical caps. Peralatan kesehatan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Cina. (Red)

  • dr Reihana: Pemerintah Tanggung Biaya Covid-19 Pastikan Petugas Medis Kerja Sesuai SOP Dan Jangan Ada Pasien Terlantar

    dr Reihana: Pemerintah Tanggung Biaya Covid-19 Pastikan Petugas Medis Kerja Sesuai SOP Dan Jangan Ada Pasien Terlantar

    Bandar Lampung (SL)-Ketua Gugus Tugas, Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dr Reihana meminta kepada seluruh petugas kesehatan yang menangani pasien agar menjalankan tugas sesuai dengan standard operasional yang benar berkaitan dengan kondisi terkini di Provinsi Lampung. Semua biaya terkait Covit-19 ditanggung pemerintah, dan jangan sampai ada pasien terlantar.

    Hal itu ditegaskan Reihana, yang juga kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, usai Rapat Koordinasi Kesehatan (Rakorkes) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dipimpin Wakil Gubernur, Rabu 18 Maret 2020.

    “Orang Dalam Pemantauan atau OPD itu tidak perlu diopname. Cukup dikontrol dari rumah atau diberi pengarahan untuk tidak keluar rumah atau beraktivitas, sedangkan pasien dalam pengawasan perlu perawatan di rumah sakit, dilakukan pemeriksaan sampel sesuai dengan SOP rumah sakit. Semua biaya pengobatan Covid-19 ditanggung oleh pemerintah, jangan ada lagi pasien yang dioper antar rumah sakit dan jangan sampai ada yang ditelantarkan,” kata dr Reihana.

    Adapun untuk mengurangi penyebaran, kata Reihana bahwa masyarakat dapat melakukan Self Isolation. Hal tersebut dilakukan jika seseorang dengan gejala infeksi saluran pernapasan atau sakit ringan, secara sukarela atau atas rekomendasi petugas kesehatan untuk melakukan isolasi diri di rumah.

    Adapun hal-hal yang dapat dilakukan saat Self Isolation diantaranya adalah dengan menggunakan ruangan terpisah dengan anggota keluarga yang lain, menjaga jarak dengan orang sehat minimal 1 meter, selalu menggunakan masker,

    Kemudian menerapkan etika batuk dan bersin, menggunakan tisu dan langsung buang ke tempat sampah tertutup, mencuci tangan, menghindari pemakaian barang pribadi bersama seperti alat makan, alat mandi dan lainnya. Kemudian mencuci alat makan dengan sabun dan air, mencuci pakaian dengan mesin cuci suhu 60-90°C dengan deterjen.

    Direktur Pelayanan RSUAM Pad Dilangga menyatakan bahwa RSUAM telah menyiapkan 6 ruang Isolasi yang dapat digunakan dan telah dilakukan simulasi penanganan pasien untuk penanggulangan penyebaran Covid-19. Petuas kesehatan telah siap dalam penanganan pasien yang telah dilakukan pelatihannya oleh Kementerian Kesehatan.

    Himbauan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim

    Dalam rapat yang dihadiri seluruh Direktur Rumah Sakit di Provinsi Lampung, dan Kepala Dinas Kesehatan Seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, dan seluruh jajaran gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 Provinsi Lampung,

    Wakil Gubernur yang juga sebagai Ketua Pengarah dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19 berharap agar, pemerintah Daerah dan semua pihak dapat mengambil langkah-langkah percepatan dalam upaya menanggulangi penyebaran virus tersebut.

    Nunik mengimbau agar tenaga kesehatan dapat membagikan informasi dan menyadarkan masyarakat menyangkut hand sanitizer sebagai salah satu sarana untuk mencuci tangan, ini dapat digantikan dengan menggunakan sabun untuk mengurangi kecemasan dan kegaduhan di masyarakat tentang isu kelangkaan.

    “Kita serukan konten-konten yang benar agar masyarakat tidak panik, salah satunya informasi pencegahan corona dengan cara mencuci tangan dengan sabun, karena banyak oknum yang menyalahgunakan hand sanitizer sehingga terbatas penjualannya dan membuat masyarakat menjadi gaduh. Tenaga kesehatan harus menyerukan ini,” kata Wagub. (Red)