Tag: Hari Pancasila

  • Pos tanpa judul 185517

    Tulang Bawang Barat (SL) – Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) H. Umar Ahmad, S.P ikut memperingati hari Pancasila di ruang rapat bupati, Selasa, 01 Juni 2021, pukul 07:15 WIB. Peringatan tersebut dengan mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan serentak secara virtual melalui zoom meeting dan dihadiri oleh seluruh unsur pemerintahan se-Indonesia dan duta besar negara.

    Hadir pada kegiatan tersebut Ketua DPRD Tulang Bawang Barat Ponco Nugroho, Dandim 0412 / LU Letkol Inf Harry Prabowo, Wakapolres Tri Hendro Prasetyo, Kajari Tulang Bawang diwakili Plh Kajari Deby Ristian, Asisten I Bayana, Asisten II Nakhoda dan Asisten III Rasidi. Tampak juga Kaban Kesbangpol Marwasi, Kadis Disnakertrans Gustami, Kasat Pol PP Rudi Riansyah serta seluruh pejabat teras Pemkab Tulang Bawang Barat.

    Umar Ahmad bersama forkopimda dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kompak mengenakan pakaian adat daerah. Seluruh pejabat Tulang Bawang Barat yang mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila menggunakan pakaian adat Lampung Tulang Bawang Barat dan mengikuti protokol kesehatan covid-19.

    Sementara dalam pidatonya, Presiden RI, Joko Widodo, mengajak masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan pentingnya nilai-nilai Pancasila dikehidupan.

    Selain itu, Jokowi juga mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju yang dicita-citakan. (Adv/Angga)

  • Irjen Suntana Irup Hari Pancasila Di Polres Mesuji

    Irjen Suntana Irup Hari Pancasila Di Polres Mesuji

    Mesuji (SL) – Jajaran Polres Mesuji dan Frokopimda setempat, gelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Upacara berlangsung di lapangan Polres setempat, Jumat 01 Juni 2018. Jajaran pegawai Pemerintah Kabupaten Mesuji, Hikmat ikuti upacara peringatan hari lahir pancasila.

    Upacara dipimpin langsung oleh Kapoda Lampung Irjen Pol. Suntana di dampingi Pejabat Utama Personil Polda Lampung, Kapolres Mesuji AKBP.Edi Punomo, diikuti Bupati Mesuji Khamamik berserta Wakil Bupati Sapli TH, ketua DPRD Fuad Amrullah.

    “Peringatan hari lahir Pancasila saat ini, penuh dengan harapan, komitmen seluruh rakyat Indonesia terhadap Empat Pilar Negara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, semakin teguh,”ungkap Kapolda dalam membacakan amanat Presiden RI.

    Dilanjutkan Kapolda, Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan pertanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 juni 1945, adalah jiwa besar para Founding Fathers, para ulama dan para pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara, sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.

    “Kita Perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme. Konflik sosial terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar bingkai dari masalah tersebut, hidup rukun antar sesama umat beragama dan selalu hidup bergotong royong,”ujarnya. (lampungsai.com)

  • Herman HN Ajak Masyarakat Lampung Amalkan Pancasila

    Herman HN Ajak Masyarakat Lampung Amalkan Pancasila

    Bandarlampung (SL) – Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni, calon Gubernur (cagub) Lampung nomor urut 2, Herman HN, mengajak masyarakat Lampung mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

    Menurut Herman HN, Pancasila adalah ideologi bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang jika diamalkan akan membuat kehidupan bermasyarakat lebih tertib, sejahtera dan berkeadilan. “Pancasila adalah dasar negara yang menjadi pondasi NKRI untuk menjadi negara yang berdaulat dan sejahtera”, kata Herman HN saat dihubungi dikediamannya (1/6).

    Ia menambahkan, Pancasila adalah dasar persatuan bangsa untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Ideologi Pancasila adalah bintang pemandu bangsa Indonesia. Pancasila juga rumah kebangsaan Indonesia yang berbhineka”, jelas cagub yang berpasangan dengan Sutono ini.

    Herman HN mengajak masyarakat Lampung untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan untuk cita-cita NKRI yang melindungi dan mensejahterakan seluruh rakyat. “Nilai-nilai luhur Pancasila harus diamlkan dalam kehidupan. Dengan Pancasila, kita dapat bergotongroyong membangun Lampung untuk mencapai kesejahteraan yang berkeadilan dan demokratis”, ucap Herman HN.

    Terpisah, calon Wakil Gubernur (cawagub) Sutono mengatakan, 5 sila Pancasila merupakan pedoman kehidupan bermasyarakat yang mengakomodir kebhinekaan. “Bermasyarakat itu dasarnya persatuan dengan mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan bersama. Kemudian, kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dilakukan bersama dalam bingkai kemanusian, keadilan sosial dan berketuhanan”, jelas cawagub Herman HN ini.

    Senada, Sutno juga mengajak masyarakat Lampung untuk mengamalkan Pancasila sebagai pedoman menangkal upaya memecah belah masyarakat. “Mari kita amalkan Pancasila dengan menghormati kebhinekaan dan mencegah ideologi lain mengganti dasar NKRI dengan cara meneror dan memecah belah masyarakat”, tegas Sutono. (rls)

  • Makna Hari Pancasila

    Makna Hari Pancasila

    oleh : Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang

    Sebagian orang menyebut tanggal 1 Juni adalah Hari Lahirnya Pancasila, yg sekarang sebagian orang menyebutnya dg istilah Hari Pancasila. Pancasila adalah landasan falsafah negara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, khususnya alinea ke 4.

    Saya lebih suka menyebut Pancasila sebagai “landasan falsafah negara” bukan dasar negara atau ideologi sebagaimana sering kita dengar. Istilah landasan falsafah negara itu bagi saya lebih sesuai dengan apa yg ditanyakan Ketua BPUPKI dr. Radjiman Wedyodiningrat.

    Diawal sidang, Radjiman berkata, sebentar lagi kita akan merdeka. Apakah filosofische grondslag Indonesia merdeka nanti?. Radjiman tdk bertanya tentang ideologi negara atau dasar negara. Dia bertanya filosofische gronslag atau landasan falsafah negara.

    Bagi saya ucapan Radjiman itu benar. Landasan falsafah adalah sesuatu rumusan yg mendasar, filosofis dan universal. Beda dgn ideologi yg bersifat eksplisit yg digunakan oleh suatu gerakan politik, yg berisi basis perjuangan, program dan cara mencapainya.

    Landasan falsafah negara haruslah merupakan kesepakatan bersama dari semua aliran politik ketika mereka mendirikan sebuah negara. Karena itu landasan falsafah negara harus menjadi titik temu atau common platform dai semua aliran politik yg ada di dalam negara itu.

    Ada beberapa tokoh yg menanggapi pertanyaan Radjiman. Mereka menyampaikan gagasan ttg apa landasan falsafah negara Indonesia merdeka itu. Supomo, Hatta, Sukarno, Agus Salim, Kiyai Masykur, Sukiman adalah diantara tokoh2 yg memberi tanggapan atas pertanyaan Radjiman.

    Sukarno adlh pembicara terakhir yg menyampaikan tanggapannya pd 1 Juni 1945. Dia mengusulkan 5 asas utk dijadikan sbg landasan falsafah. Sukarno menyebut 5 asas yg diusulkannya itu sbg Pancasila.

    Setelah semua tanggapan diberikan, Supomo berkata bhw dalam BPUPKI itu terdapat 2 golongan, yakni golongan kebangsaan dan golongan Islam. Golongan Islam, kata Supomo, menghendak Indonesia merdeka berdsarkan Islam. Sebaliknya golongan kebangsaan menghendaki negara persatuan nasional yg memisahkan antara agama dengan negara.

    Setelah itu dibentuklah Panitia 9 untuk merumuskan landasan falsafah negara berdasarkan semua masukan yg diberikan para tokoh. Kesembilan tokoh itu adlh Sukarno, Hatta, Ki Bagus, Agus Salim, Subardjo, Kahar Muzakkir, Wahid Hasyim, Maramis dan Yamin.

    Sembilan tokoh itu, 4 mewakili Gol Kebangsaan, 4 mewakili Gol Islam, dan 1 mewakili Gol Kristen. Sembilan tokoh ini merumuskan naskah proklamasi yg sekaligus akan menjadi Pembukaan UUD. Naskah tsb disepakati pd tgl 22 Juni 1945.

    Yamin menyebut naskah itu “Piagam Jakarta” yg berisi gentlemen agreement seluruh aliran politik di tanah air. Dengan Piagam Jakarta kompromi tercapai, Indonesia tdk berdasarkan Islam, tp jg tdk berdasarkan sekularisme yg pisahkan agama dg negara. Dlm Piagam Jakarta itulah utk pertama kalinya kita temukan rumusan Pancasila sbg landasan falsafah negara yg disepakati semua aliran.

    Ketika proklamasi, naskah Piagam Jakarta tdk jadi dibacakan sbg teks proklamasi. Teks baru dirumuskan malam tgl 16 agustus. Teks baru proklamasi yg dibacakan tgl 17 agustus adalah teks yg kita kenal sekarang “Kami bangsa Indonesia..” dst. Namun naskah Piagam Jakarta disepakati akan menjadi Pembukaan UUD yg disahkan tgl 18 Agustus 45.

    Sblm disahkan, Sukarno dan Hatta minta tokoh2 Islam setuju kata Ketuhananan dg kewajiban menjalankan syari’at Islam bg pemeluk2nya dihapus. Walaupun kecewa, namun Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo akhirnya menerima ajakan Sukarno dan Hatta.

    Kalimat Ketuhanan dg kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk2nya akhirnya dihapus dan diganti dg “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Jadi kompromi terakhir tentang landasan falsafah negara Pancasila dg rumusan spt dlm Pembukaan UUD 45 adalah terjadi tgl 18 Agustus 45.

    Jadi hari lahirnya Pancasila bukanlah tgl 1 Juni, tetapi tgl 18 Agustus ketika rumusan final disepakati dan disahkan.

    Pidato Sukarno tgl 1 Juni barulah masukan, sebagaimana masukan dari tokoh2 lain, baik dari gol kebangsaan maupun dari gol Islam. Apalagi jika kita bandingkan usulan Sukarno tgl 1 Juni cukup mengandung perbedaan fundamental dengan rumusan final yg disepakati 18 Agustus. Ketuhanan saja diletakkan Sukarno sbg sila terakhir, tetapi rumusan final justru menempatkannya pada sila pertama.

    Sukarno mengatakan bhw Pancasila dpt diperas menjadi trisila dan trisila dpt diperas lg menjadi ekasila yakni gotongroyong. Rumusan final Pancasila menolak pemerasan Pancasila menjadi trisila dan ekesila tsb.

    Demikianlah penjelasan saya tentang Hari Lahirnya Pancasila atau Hari Pancasila semoga ada manfaatnya.

  • Makna Hari Kelahiran Pancasila Bagi Sutono

    Makna Hari Kelahiran Pancasila Bagi Sutono

    Bandarlampung (SL) – 1 Juni diperingati setiap tahun sebagai Hari Kelahiran Pancasila. Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila mempunyai makna bagi calon Wakil Gubernur (cawagub) Lampung nomor urut 2, Sutono.

    Bagi Sutono, Pancasila tidak semata hanya dasar negara Indonesia. Menurutnya, Pancasila juga pedoman kehidupan bermasyarakat. “Jika 5 sila Pancasila di amalkan dalam kehidupan masyarakat, maka kebhinekaan dalam masyarakat menjadi modal utama pembangunan Lampung”, kata sutono saat ditememui di Bandar Lampung (1/6)

    Cawagub Herman HN ini menambahkan, jika calon pemimpin Lampung mengedepankan pengamalan Pancasila, maka program-program yang ditawarkannya pasti pro rakyat. “Sekolah dan berobat gratis itu merupakan bentuk pengamalan sila ke 5 Pancasila, memeratakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Lampung dengan berkeadilan”, kata Sutono.

    Ia juga mengatakan, Pancasila merupakan perekat masyarakat yang majemuk seperti di Lampung. Menurutnya, kebhinekaan suku di Lampung adalah modal sumberdaya manusia dalam pembangunan. “Dengan mengamalkan bhineka tunggal ika, perbedaan tidak menyebabkan perpecahan. Sebaliknya justru menjadi warna dalam pengelolaan pemerintahan di Lampung”, tegas Sutono.

    Terpisah, Herman HN, mengatakan, Pancasila adalah ideologi negara yang menjadi dasar kemerdekaan Indonesia. “Dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Insya Allah, paham terorisme tidak akan tumbuh dan punya pengikut di Indonesia”, tegas Herman HN. (rls)