Tag: Hari Santri Nasional 2018

  • 1 Juta Topi Bertuliskan Kalimat Tauhid Disita Polri Sebelum Hari Santri

    1 Juta Topi Bertuliskan Kalimat Tauhid Disita Polri Sebelum Hari Santri

    Jakarta (SL) – Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri menyatakan sempat mengamankan sebanyak satu juta topi bertuliskan kalimat tauhid sebelum perayaan Hari Santri yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Bandung pada Oktober.

    Itu diduga terkait dengan bendera yang dibakar oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU di Garut, dalam peringatan yang sama.

    “Kami di Polda Jabar (di Hari santri) yang ada dihadiri Pak Presiden di Bandung sudah ada pesanan satu juta topi tauhid dan kami sudah tahu dan kami amankan sehingga di hari-H tidak muncul,” kata Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri Brigadir Jenderal Merdisyam, dalam diskusi Peran Ormas Islam dalam NKRI di Kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Jakarta, Sabtu (17/11).

    Merdisyah menduga temuan topi tauhid itu berkaitan dengan aksi pembakaran bendera yang kemudian terjadi di Garut.

    “Iya waktu itu sebelum pelaksanaan Hari Santri dan pembakaran itu ditemukan topi. Kita sudah tahu siapa yang menyebarkan ini,” katanya.

    Dugaan lain keduanya berkaitan, kata Merdisyam, adalah dengan beredarnya video-video pembakaran bendera secara cepat di media sosial maupun YouTube, keesokan harinya.

    Setelah bukti-bukti dugaan itu ditemukan, kepolisian lanjutnya, menemui Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas untuk memberi informasi tersebut.

    “Jadi ini ada yang sengaja ingin membenturkan Ansor dengan lainnya. Karena selama ini Ansor kan yang paling menentang HTI,” kata dia.

    Walaupun demikian, Merdisyam menduga aksi pembakaran juga merupakan bagian dari eks HTI yang ingin memanfaatkan momentum Hari Santri demi eksistensi.

    “Kita melihat ada yang memanfaatkan terutama dari kelompok eks HTI. Eks HTI ini mendompleng menemukan momen masih adanya kelompk-kelompok mereka,” ujar dia.

    Dalam kasus pembakaran ini, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Garut telah menjatuhkan vonis 10 hari penjara dan denda Rp2 ribu kepada dua pelaku pembakar bendera. (CNNIndonesia)

  • Pembawa dan Pembakar Bendera Kalimat Tauhid Ditetapkan Tersangka

    Pembawa dan Pembakar Bendera Kalimat Tauhid Ditetapkan Tersangka

    Jakarta (SL) – Polisi telah menetapkan dua tersangka pembakar bendera yang bertuliskan kalimat tauhid pada Senin (22/10/2018) lalu. Dua orang tersebut, satu berinisial M dan satunya berinisial F. Keduanya diduga yang melakukan pembakaran.

    “Iya sudah jadi tersangka. Penetapan tersangka berdasarkan pemeriksaan saksi dan juga alat bukti. Termasuk, pemeriksaan terhadap penyusup pembawa bendera bertuliskan kalimat tauhid tersebut,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol. Umar Surya Fana saat dihubungi, pada Senin (29/10/2018).

    Dengan demikian, Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka terkait kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar di Alun-Alun Garut, Jawa Barat. Mereka yakni dua orang pembakar bendera, F dan M, serta U yang membawa bendera tersebut. Sehingga menimbulkan kegaduhan.

    “Tiga orang tersangka, satu orang yang membawa bendera, dua orang yang membakar bendera,” lanjut Umar.

    Pembawa Bendera juga ditetapkan sebagai tersangka atas pelanggaran Pasal 174 KUHP. Pada Jumat (26/10/2018). Bunyi Pasal 174 adalah, “Siapa pun yang mengganggu rapat umum dengan mengadakan huru-hara atau membuat gaduh dihukum paling lama tiga minggu dan denda Rp. 900”. Karena ancamannya di bawah lima tahun, maka Polisi tidak melakukan penahanan terhadap U.

    Kasus yang mengakibatkan penetapan tiga orang tersangka tersebut, bermula dari beberapa oknum anggota Banser Garut yang melakukan pembakaran bendera hitam yang bertuliskan Kalimat Tauhid berwarna putih, yang mirip dengan bendera HTI.

    Pembakaranbendera tersebut terjadi pada saat perayaan Hari Santri Nasional (HSN) Ke-3, di Alun-Alun Blubur Limbangan, Kabupaten Garut. Minggu (21/10/2018).

    Sementara itu, Pakar Hukum Pidana Dr. H. Abdul Chair Ramadhan, SH, MH. Melalui tulisannya yang diterima oleh redaksi. Menyatakan bahwa, “Kalimat Tauhid demikian mulia dan agung menurut agama Islam. Penghinaan terhadap kalimat Tauhid dalam berbagai bentuknya, menurut Pasal 156a huruf a KUHP tergolong tindak pidana penghinaan (penodaan) agama. Terhadap siapapun yang melakukan penghinaan tersebut harus ditindak, tanpa kecuali (equality before the law).”

    Dr. Abdul Chair juga menjelaskan. Pada diri pelaku terdapat adanya kehendak yang tentu pula didalamnya sudah terkandung adanya niat. Kehendak itulah yang telah mendorong dirinya untuk mewujudkan perasaannya. Untuk menentukan adanya kehendak, tolok ukurnya adalah kesengajaan sebagai wujud penggunaan pikiran yang diarahkan untuk terjadinya tindak pidana. Rumusan Pasal 156a huruf a KUHP tidak mensyaratkan adanya akibat tertentu dari perbuatan pelaku (delik formil), maka teori kehendak dapat digunakan. Sebab, apakah pelaku mengetahui atau tidak akan adanya akibat tidaklah dipersoalkan. (Fokusberita)

  • Hari Santri, Ketua Fraksi PKS Ingat Setoran Al Fatihah Ke Kyai

    Hari Santri, Ketua Fraksi PKS Ingat Setoran Al Fatihah Ke Kyai

    Bandarlampung (SL) – Di hari Santri Nasional, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober memiliki makna yang sangat penting khususnya bagi para santri. Demikian pula bagi Ade Utami Ibnu, Ketua Fraksi PKS yang juga santri dan pernah mondok di Pesantren At Thohiriyah, Serang, Banten.

    Saat di wawancarai di Kantor PKS Lampung, Senin (22/10), Ia seperti memutar memori puluhan tahun silam ketika dirinya menceritakan awal mula menjadi santri di Pondok Pesantren At Thohiriyah. Sambil berkaca-kaca, Ade mengungkapkan bahwa pertama kali nyantri, kedua orang tuanya menitipkan dia langsung kepada Pengasuh Ponpes tersebut, yakni Kyai Haji Ahmad Hashuri Thohir.

    “Yang paling teringat pertama kali masuk pensantren, ketika diantar oleh Bapak dan Ibu, kemudian dititipkan kepada Kyai, sesuatu yang membekas. Karena Bapak dan Ibu, betul-betul menitipkan kepada Kyai, KH. Ahmad Hashuri Thohir. Sekarang beliau telah Almarhum,” ungkap Sekretaris Umum PKS Lampung.

    Iapun menuturkan, bahwa semasa masih mondok di Pesantren At Thohiriyah, banyak hal yang dilakukan oleh Almaghfurlah KH. Ahmad Hashuri Thohir, untuk mendidik santri-santrinya semasa masih hidup khususnya Ade yang juga menjadi salah satu santrinya. Kebiasaan Abah Hashuri yang menurut Ade dirasakan bermanfaat diantaranya adalah cara membetulkan bacaan Al Fatihah.

    Menurutnya, seringkali santri-santrinya diminta ke kamar Abah Kyai diminta untuk melafazkan Al Fatihah. “Misalnya saya, saya di panggil. Ade, kesini ke kamar Abah, pinta beliau. Kemudian beliau minta di pijit. Sambil dipijit saya melafazkan Al Fatihah, untuk dibetulkan. Sambil mijit, baca Al Fatihah dibetulkan, baca Al Fatihah dibetulkan, begitu seterusnya,” ungkap Ade lagi.

    Sementara itu, di akhir wawancara, Ade yang juga Ketua BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia) Provinsi Lampung menitipkan pesan kepada para santri sekaligus ucapan Selamat Hari Santri Nasional. “Untuk para santri, ayo kita bangun Indonesia ini jadi lebih baik, lebih mandiri, dan bermanfaat untuk seluruh bangsa dan masyarakat Indonesia. Namun bukan hanya masyarakat Indonesia, namun masyarakat dunia” kata dia.

    “Sudah saatnya Indonesia memimpin dunia menjadi Rahmatan Lil ‘Alamain. Selamat Hari Santri. Yang belum mondok, belum nyantri segeralah masuk ke pondok jadilah santri,” tutup Caleg PKS untuk DPRD Lampung dapil Bandarlampung. (rls)

  • MUI Kecam Pembakaran Bendera Bertuliskan Tauhid, Laa Ilaaaha Illa Allah

    MUI Kecam Pembakaran Bendera Bertuliskan Tauhid, Laa Ilaaaha Illa Allah

    Jakarta (SL) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat suara mengenai kasus pembakaran dengan sengaja sebuah bendera yang bertuliskan kalimat “Laa Ilaaha Illa Allah”. Ketua MUI KH Muhyiddin Junaidi, pihaknya mengutuk keras oknum yang melakukan pembakaran tersebut.

    Dia menyesalkan kasus ini terjadi di tengah suasana Hari Santri Nasional 2018. “MUI dan umat Islam mengutuk keras pembakaran bendera tauhid oleh oknum Banser usai peringatan Hari Santri. Kami minta agar penegak hukum segera menangkap oknum tersebut dan diadili sesuai hukum yang berlaku,” kata Kiai Muhyiddin Junaidi saat dihubungi, Senin (22/10).

    Dia juga meminta penegakan hukum yang dimaksud dapat berjalan seadil-adilnya. Dengan demikian, stabilitas sosial, keamanan, dan ketenteraman di tengah masyarakat bisa terjaga dengan baik. Bagi Kiai Muhyiddin, pembakaran bendera tauhid mencerminkan perilaku yang tidak bermoral. Para pelakunya telah mempertontonkan suatu kebodohan yang justru merusak citra seluruh umat Islam di Tanah Air.

    “Narasi Islam wasathiyah yang dipromosikan Indonesia menjadi bahan tertawaan dunia,” ujar sosok yang memimpin bidang hubungan luar negeri di MUI ini. “Kedewasaan umat Islam dan bangsa Indonesia sedang mengalami cobaan. Kepada semua pihak agar menahan diri dan mengedepankan hukum, serta menghindari penggunaan kekerasan,” sambungnya lagi.

    Bagaimanapun, dia juga meminta fokus perhatian masyarakat tidak berkurang pada kasus-kasus lain yang tidak kalah besar. Misalnya, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). “Kasus pembakaran ini hendaknya disikapi secara proporsional karena masih ada banyak kasus lain yang tak kalah pentingnya untuk diselesaikan. Seperti korupsi Meikarta, kebocoran proyek infrastruktur, dan sebagainya,” ucapnya sembari menutup pembicaraan.

    Seperti diketahui, media sosial hari ini ramai dengan tersebarnya video yang merekam pembakaran bendera tauhid. Kuat dugaan, para pelakunya menganggap bendera tersebut sebagai representasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yakni suatu organisasi yang eksistensinya kini terlarang di Indonesia.

    Terpisah, pihak GP Anshor membenarkan peristiwa pembakaran tersebut. Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, menjelaskan bahwa video itu menampilkan sejumlah anggota Banser NU Garut. “Benar (video itu),” kata Gus Yaqut. (Republika)

  • Presiden Jokowi Ingin Para Santri Cinta Bangsa dan Berakhlakul Karimah

    Presiden Jokowi Ingin Para Santri Cinta Bangsa dan Berakhlakul Karimah

    Bandung (SL) – Presiden Joko Widodo menghadiri acara Malam Puncak Hari Santri 2018. Acara ini digelar di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu malam, 21 Oktober 2018.

    Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa menjadi santri adalah menjadi Islam yang cinta bangsa, menjadi muslim yang religius, menjadi santri yang berakhlakul karimah dan sekaligus nasionalis sebagaimana ditauladankan oleh para kiai, ajengan, dan ulama.

    “Sejarah telah mencatat peran besar para ulama, para kiai, para santri dalam masa perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, dalam menjaga Pancasila, dalam menjaga NKRI, dan selalu memandu ke jalan kebaikan, ke jalan kebenaran, ke jalan kemajuan,” kata Presiden.

    Peringatan Hari Santri yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden No 22 Tahun 2015 menurut Presiden merupakan sebuah bentuk penghormatan dan rasa terima kasih negara terhadap kontribusi para kiai, alim ulama, santri, dan seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladan alim ulama.

    “Kita patut bersyukur Indonesia dipandu oleh tradisi kesantrian yang kuat. Tradisi penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada sesama, menjunjung tinggi prinsip _habluminallah_ dan _habluminannas_,” ujarnya.

    Senada dengan tema acara “Bersama Santri, Damailah Negeri”, Presiden pun mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga kerukunan, persatuan, dan persaudaraan antarsesama anak bangsa. Apalagi mengingat Indonesia adalah negara yang dianugerahi Allah dengan berbagai keragaman.

    “Oleh sebab itu, dalam rangka menjaga rumah kita bersama, yang namanya NKRI, mari kita jaga persatuan karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaraan,” tuturnya.

    Untuk menjaga persatuan ini, Presiden juga berpesan agar kita tidak mudah percaya pada hoaks atau fitnah yang ada di media sosial. Menurutnya hal ini sering muncul terutama saat menjelang pesta demokrasi seperti pemilihan bupati, wali kota, gubernur, hingga pemilihan presiden.

    “Silakan, para santri beda pilihan tidak apa-apa. Namanya beda pilihan. Setiap 5 tahun pasti ada. Ini pilihan politik, tapi jangan sampai muslim saling fitnah, sesama saudara sebangsa setanah air saling menjelekkan,” titipnya.

    Pada acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada para juara Santri Millenial Competition. Hadiah diserahkan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

    Selesai acara, Presiden menyempatkan turun dari panggung untuk bersalaman dengan para santri. Momen ini disambut meriah para santri yang datang dari berbagai daerah untuk bersalaman dan berfoto dengan orang nomor satu di Republik ini.

    Turut mendampingi Presiden dalam acara ini antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial. (rls)

  • Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Kabupaten Pringsewu

    Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Kabupaten Pringsewu

    Pringsewu (SL) – Peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung diperingati dengan upacara bendera yang dipusatkan di halaman pendopo kabupaten setempat, Senin (22/10/18).

    Bertindak sebagai pembina upacara adalah Bupati Pringsewu K.H.Sujadi, serta diikuti para pejabat daerah diantaranya Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, Sekretaris Daerah Drs.A.Budiman P. Mega, M.M., para asisten dan staf ahli bupati beserta para kepala OPD, para camat, jajaran aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, jajaran DPRD dan muspida, ketua MUI Kabupaten Pringsewu KH.Hambali, Ketua PC NU Kabupaten Pringsewu KH.Taufiqurahman beserta jajaran pengurus PC NU Kabupaten Pringsewu, serta ratusan ulama dan santri dari berbagai pondok pesantren dan madrasah se Kabupaten Pringsewu.

    Uniknya, semua peserta upacara baik pembina, pemimpin, perwira, maupun para petugas dan peserta upacara, semuanya memakai kain sarung khas santri lndonesia.

    Bupati Pringsewu K.H.Sujadi yang bertindak sebagai pembina upacara, dalam amanatnya mengatakan peringatan Hari Santri Nasional merupakan sebuah apresiasi bagi perjuangan kaum santri yang secara nyata memberikan andil besar bagi terbentuk dan terjaganya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Oleh karena itu, peringatan Hari Santri harus dimaknai sebagai upaya memperkokoh segenap umat beragama agar saling berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang bermartabat, berkemajuan, berkesejahteraan, berkemakmuran, dan berkeadilan.

    Lebih lanjut Bupati Pringsewu KH.Sujadi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo yang telah menetapkan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, dimana penetapan Hari Santri Nasional merupakan babak baru dalam sejarah umat Islam di lndonesia, sebagai wujud relasi harmoni antara pemerintah dan umat Islam, khususnya bagi kalangan kaum santri.

    Melalui tema ‘Bersama Santri Damailah Negeri’, peringatan Hari Santri Nasional diharapkan menjadi momentum untuk mempertegas peran santri sebagai pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi Islam di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Bupati didampingi Wakil Bupati Pringsewu juga menyerahkan secara simbolis bibit pohon penghijauan kepada perwakilan ulama.

    Seusai upacara bendera, para peserta upacara baik ASN maupun santri melakukan kirab dan jalan sehat keliling ibukota Kabupaten Pringsewu dan masih dengan busana khas kaum santri yakni memakai kain sarung bagi pria, serta busana muslimah bagi wanita, dengan menyusuri ruas jalan utama di Kota Pringsewu, dimulai dari lapangan Pendopo Kabupaten Pringsewu, Jalan Jenderal Sudirman, Tugu Bambu, Jalan Veteran, Simpang Lima Tugu Pemuda, Jalan K.H.Ghalib Raya, Jalan Jenderal Sudirman, dan kembali ke Pendopo Kabupaten Pringsewu. Berbagai hadiah doorprize juga disiapkan oleh panitia bagi para santri yang beruntung dengan mengundi kupon-kupon yang sebelumnya juga telah dipersiapkan. (Wagiman)

  • Jokowi Janji Bikin 1.000 Balai Latihan Kerja di Pesantren

    Jokowi Janji Bikin 1.000 Balai Latihan Kerja di Pesantren

    Solo (SL) – Presiden Joko Widodo menghadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Solo. Di depan para santri dan ulama, Jokowi berjanji meningkatkan jumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di pesantren.

    Jokowi mengatakan BLK dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia para santri. Santri diharapkan siap kerja setelah lulus dari pesantren.

    “Kalau ini kita lihat bermanfaat dan bisa meningkatkan sumber daya manusia kita,” kata Jokowi dalam sambutannya di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (20/10/2018).

    Saat ini baru terdapat 50 BLK di pesantren. Dia berjanji nanti akan meningkatkannya menjadi 1.000 BLK, mengingat ada 28 ribu pesantren di seluruh Indonesia.
    Baca juga: Di Tahun Ketiga, Jokowi Ungkap Alasan Tetapkan Hari Santri

    Selain itu, Jokowi juga memulai program bank wakaf mikro untuk meningkatkan ekonomi umat. Tahun ini baru terdapat 33 bank wakaf mikro di pesantren-pesantren.

    “Bank wakaf mikro mungkin baru sampai saat ini baru 33 pondok pesantren yang kita coba. Kemudian Balai Latihan Kerja juga baru 50. Tetapi tahun depan Insya Allah kita akan tambah kurang lebih 1.000 Balai Latihan Kerja,” katanya.

    BLK dibentuk tidak sembarangan. Menurutnya BLK akan disesuaikan dengan potensi masing-masing pesantren.

    “Bisa disiapkan komputerisasi untuk belajar mengenai komputer. Ada juga kita coba untuk yang berkaitan dengan pendidikan garmen dan fashion. Ya kita coba, kita akan melihat, kita akan evaluasi,” pungkasnya. (detik)

  • Peringatan Hari Santri Indonesia ke-III Dapat Apresiasi Ketua Pelaksana Kirab Satu Negeri Lampung

    Peringatan Hari Santri Indonesia ke-III Dapat Apresiasi Ketua Pelaksana Kirab Satu Negeri Lampung

    Lampung Timur (SL) – Peringatan Hari Santri Indonesia yang Ke III, mendapat apresiasi dari Ketua Pelaksana Kirab Satu Negeri Provinsi Lampung, H. Akmal Fatoni S.Pd.I.

    Aktivis dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur menyebutkan sebagai momentum yang tepat untuk tingkatkan semangat anak bangsa. Senin (22/10/18). Diusai memperingati hari santri yang digelar lapangan pemkab Lampung Timur, H. Akmal Fatoni S.Pd.I mengapreasiasi dan berikan ucapan selamat kepada seluruh santri.

    “Saya ucapkan Selamat Hari Santri kepada Seluruh Santri di Indonesia, karena Momentum hari santri adalah saat yang tepat untuk membakar kembali semangat Santri dan pemuda pemudi Indonesia, agar semakin menguatkan tekad juang mengisi kemerdekaan yg telah diperjuangkan dg darah dan nyawa para santri zaman resolusi jihad,”ungkap Akmal melalui pesan whatsapp nya.

    Masih diikatakan Akmal yang juga ketua karang taruna Lampung Timur itu, “Perlu saya sampaikan juga belum lama ini telah disetujui dlm paripurna DPR-RI yaitu RUU Pondok Pesantren, yang nantinya mengatur status dan hak pendidikan Pesantren sama dengan pendidikan formal, buah dari perjuangan santri senior FPKB DPR-RI sebagai salah satu refresentasi kaum sarungan di Parlemen, yang saat ini sedang nyantri dipondok,” ujarnya. Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh santri untuk semakin percaya diri dan lebih tekun dalam belajar pada Kyai nya”pungkasnya. (Wahyudi).

     

  • Semarak Peringatan Hari Santri Nasional di Kota Metro

    Semarak Peringatan Hari Santri Nasional di Kota Metro

    Metro (SL) – Peringati Hari Santri Nasional di Kota Metro berlangsung semarak digelar di  Taman Mulyojati 16 C, Metro Barat, Senin(22/10).

    Diawali dengan pawai yang berjalan sepanjang 4 Km menuju Taman Mulyojati dimulai dari halaman Masjid Taqwa Kota Metro, lalu kegiatan dilanjutkan dengan perkemahan SAKO gerakan Pramuka Nahdatul Ulama (NU) Kota Metro dan diikuti oleh 32 sangga yang berada dalam naungan Lembaga Pendidikan (LP) Maarif se-Kota Metro.

    Koordinator acara Ali M. Wafa saat diwawancarai menjelaskan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerjasama PCNU Kota Metro dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif Kota Metro.

    “Peserta pawai merupakan satuan Lembaga Ma’arif, baik TK, SD/MI, SMP/MTS, SLTA sederajat, Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren serta badan otonom Kota Metro dan sekitarnya,” ujarnya

    Selain itu, beberapa oraganisasi NU lain juga ikut berpartisipasi dalam pawai yakni Ibu Muslimat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Ansor, Fatayat dan Banser Kota Metro. Selain Kota Metro ada beberapa LP dari Lampung Tengah dan Lampung Timur.

    “Mereka yang ikut itu, masih berada disekitar atau tidak jauh dari Metro”, tambahnya.

    Aksi pawai dimulai dari Masjid Taqwa Kota Metro melewati tugu Pena, kemudian belok kiri menuju jalan Yos Sudarso Metro Pusat dan berakhir di Taman Mulyojati Metro Barat.

    Pukul 9.00 WIB, peserta pawai sudah memadati Taman Mulyojati untuk beristirahat. Acara dilanjutkan dengan beberapa pementasan dari SMK Maarif 1 Kota Metro kemudian pembukaan perkemahan SAKO gerakan Pramuka LP Maarif NU Kota Metro.

    Sementara, KH. Ali Qomarudin Al Hafis,  PCNU Kota Metro mengatakan,  santri adalah seorang yang memiliki mental, jiwa dan keteguhan yang kuat.

    “Kegiatan ini bisa membentuk dan membangun jiwa-jiwa nasionalisme yang ada pada diri generasi muda. Karena pada saat ini, kita tahu bahwa generasi muda kita, jiwa nasionalismenya sudah berkurang. Untuk itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan dan meningkatkan rasa nasionalisme tersebut”, pungkasnya. (rob)

  • Jalan Sehat Sarungan Bakal Warnai Puncak Hari Santri Pringsewu

    Jalan Sehat Sarungan Bakal Warnai Puncak Hari Santri Pringsewu

    Pringsewu (SL) – Dalam rangka memeriahkan puncak Hari Santri pada tanggal 22 Oktober mendatang, panitia Hari Santri Kabupaten Pringsewu akan melaksanakan Kirab Jalan Sehat Sarungan yang akan dipimpin langsung oleh Bupati Pringsewu KH Sujadi dan Wakil Bupati H Fauzi. Kirab yang akan mengelilingi Kota Pringsewu tersebut juga akan diikuti oleh ribuan santri, pelajar dan masyarakat umum dari seluruh pondok pesantren, sekolah, dan madrasah di Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis ini.

    Ketua Pelaksana Hari Santri Nasional 2018 Kabupaten Pringsewu H Munawir menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan juga untuk menjalin ukhuwah para santri dengan seluruh elemen masyarakat sehingga eksistensi dan kiprah santri dapat dirasakan.

    “Seluruh elemen masyarakat kami undang bersama untuk ikut serta jalan sehat dengan konsep unik yakni memakai sarung. Kita ketahui sarung merupakan busana khas para santri dan dengan hal ini syiar santri di Kabupaten Pringsewu kita harapkan lebih bersinar,” katanya kepada NU Online di sela-sela rapat persiapan kegiatan, kamis (18/10/2018).

    Untuk lebih memeriahkan sekaligus memberikan semangat kepada para peserta kirab, panitia sudah menyediakan door prize bagi peserta yang beruntung.

    “Panitia sudah menyediakan kupon dan hadiah seperti sepeda, Kulkas, TV, Mesin Cuci, HP dan peralatan elektronik lainnya yang akan dibagikan setelah kirab,” tambahnya tentang kegiatan kirab yang mengambil start dan finish di Pendopo Pringsewu tersebut.

    Pria yang juga Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu ini menambahkan, kegiatan Kirab Jalan Sehat Sarungan akan diawali dengan Upacara Apel Hari Santri yang dipusatkan di Pendopo Pringsewu dengan inspektur upacara Bupati Pringsewu. Direncanakan pada upacara apel tersebut juga akan dilakukan penyerahan secara simbolis bibit tanaman penghijauan dan buah-buahan kepada para pengurus NU di Kabupaten Pringsewu.

    “PCNU pringsewu bekerjasama dengan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih-Way Sekampung Lampung telah menjalin kerjasama untuk ikut melestarikan alam dengan gerakan penanaman penghijauan lebih dari 30.000 bibit tanaman,” terangnya.

    Selain kegiatan Apel dan Kirab Jalan Sehat Sarungan, pada malam jelang Hari Santri juga akan dilaksanakan kegiatan Ziarah dan Istighotsah ke makam salah satu ulama dan pejuang yang sangat masyhur di Pringsewu yakni KH Gholib. Selain itu juga di berbagai masjid dan mushola serta majelis ta’lim akan dilaksanakan pembacaan Shalawat Nariyah sekaligus mendoakan para ulama dan pejuang yang telah berperan dan berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. (Wagiman )