Tag: HMI Cabang Metro

  • Konfercab Ke-41 HMI Cabang Metro Dinilai Inkonstitusional

    Konfercab Ke-41 HMI Cabang Metro Dinilai Inkonstitusional

    Metro (SL) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Metro serahkan konfercab ke Pengurus Besar (PB). Hal itu karena Konflik internal dalam tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Metro memasuki babak baru, sebab dua kali ricuh.

    Kali ini sejumlah pengurus cabang, komisariat hingga Majelis Pengawas Konsultasi (MPK) menggugat pelaksanaan Konfercab ke-41 lanjutan yang digelar dalam GSG Ganesha, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada Senin (5/7/2021) sekitar pukul 02.30 WIB lalu.

    Kubu Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Metro, Zubir Idham menggelar Konferensi Pers atas kemenangan Syariff Hidayatullah sebagai ketua terpilih periode 2021-2022, kini kubu Sekertaris HMI Cabang Metro, Rama Muda Sepulau Raya juga menggelar Konferensi Pers, namun isinya menyerahkan pelaksanaan Konfercab sepenuhnya kepada Pengurus Besar HMI.

    Sekertaris HMI Cabang Metro, Rama Muda Sepulau Raya menjelaskan, setelah dua kali diwarnai kericuhan hingga menimbulkan korban, pihaknya meminta PB HMI mengambil peran untuk menangani konflik internal di Metro.

    Pihaknya bersama pengurus menyatakan bahwa pelaksaan Konfercab lanjutan yang dilakukan Ketua Umum HMI. Zubir Idham pada 5 Juli merupakan kegiatan sepihak dan ilegal, lantaran tidak menginformasikan kepada pengurus dan komisariat.

    Berdasarkan surat masuk permohonan komisariat Syari’ah IAIN Metro HMI Cabang Metro, Nomor: 09/Sek/A/11/1442 dan Komisariat Hukum UM Metro HMI Cabang Metro Nomor: 17/Sek/A/11/1442 tentang tata tertib Konfercab pasal 15, Surat Rekomendasi MPK HMI Cabang Metro Nomor 01/Koor-MPKPC/A/11/1442 tentang Rekomendasi pelaksanaan Konferensi HMI Cabang Metro Ke-41 agar sesuai dengan AD/ART HMI.

    Ia juga membeberkan bahwa pada Sabtu 3 Juli 2021 Pukul 21.00 WIB forum yang tergelar di lantai dua gedung KNPI Kota Metro dibuka oleh Pimpinan Sidang Sementara. Namun, ironisnya saat MPK HMI Cabang Metro memasuki ruang forum sidang untuk menyampaikan hasil pengawasannya sebagaimana kewajiban tugas dan wewenang selaku MPK PC , justru dipaksa keluar ruangan.

    “Kemudian terjadilah kericuhan di dalam forum sidang tersebut antara peserta utusan Penuh, peninjau serta Presidium sidang. Hingga sampai Presisdium sidang pergi meninggalkan forum tanpa memberikan penjelasan,” terang Rama, dalam konferensi pers di Koultura Cafe, Jalan Ahmad Yani, Rabu (7/7/2021).

    Lalu, pada tanggal 4 Juli 2021 pihak Panitia SC Konferensi HMI Cabang Metro ke-XLI memberitahukan kepada peserta utusan Komisariat bahwa forum dimulai pada Pukul 20.00 WIB.

    Pada saat berjalannya forum sidang Konfercab tersebut, terjadilah kericuhan sekira pukul 21.30 WIB yang mengakibatkan terjadinya pemukulan antara peserta dan Presidium Sidang Sementara. Hingga terdapat satu korban yang dilarikan ke rumah sakit atas nama Ariza Saputra selaku utusan Peninjau Komisariat Syariah IAIN Metro.

    Pada saat kericuhan dalam ruang sidang tersebut terdapat pihak eksternal sekitar 10 orang, yaitu aparat kepolisian berseragam dan bersenjata lengkap masuk ke dalam ruang forum sidang Konferensi Cabang dan menyeret keluar 2 peserta sidang yaitu bernama Jefri Ari Putra dan Mahendra Hasanudin, masing-masing sebagai utusan penuh dan peninjau Komisariat Hukum Universitas Muhammadiyah Metro.

    Sekertaris HMI Metro itu juga menuding Ketum Zubir Idham melaksanakan Konfercab secara sepihak tanpa melibatkan pengurus cabang dan tidak memberitahukan kepada utusan Komisariat hukum dan syariah untuk mengikuti konfercab lanjutan tersebut.

    “Kami pengurus HMI cabang Metro menyayangkan keputusan sepihak ketua umum Zubir Idham selama menjabat ketua Umum HMI Cabang Metro menggunakan jabatanya untuk kepentingan keuntungan pribadi dan menghindari laporan pertanggungjawaban terhadap seluruh kader Himpunan Mahasiswa Islam,” kata dia.

    Kini sejumlah Pengurus HMI Cabang Metro menuntut dan meminta Kepada Pihak terkait dan PB HMI agar Konfercab lanjutan diduga ilegal tersebut ditinjau kembali sesuai dengan konstitusi HMI yang berlaku.

    “Ini adalah catatan terburuk sepanjang sejarah HMI Cabang Metro di bawah kepemimpinan Zubir Idham. Bahwasanya pelaksanaan Konfercab yang digelar di gedung KNPI dua kali menimbulkan keributan, tanpa adanya izin alias ilegal,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, SC Konfercab HMI cabang Metro, Mardiansyah memberikan kesaksian atas tidak dilibatkannya dalam Konfercab lanjutan di GSG Ganesa, Lampung Timur.

    “Saya selaku SC tidak pernah dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan juga konfercab yang terakhir itu sama sekali tidak diberitahu. Saya tau malah dari berita setelah terjadinya konfercab itu,” singkatnya.

    Hal senada diutarakan Ketua HMI Komisariat Syariah IAIN Metro, Riki Arya Putra. Ia menegaskan bahwa Konfercab HMI yang digelar sepihak tersebut adalah ilegal.

    “Saya juga adalah utusan penuh di dalam konfercab ini, mewakili komisariat syariah dan komisariat hukum menyatakan sikap tidak mengakui konfercab ini, karena dalam sidang lanjutan itu kami tidak diberitahu,” ucap Riki Arya.

    Sementara itu, hal mengejutkan dilontarkan Sekertaris Umum Komisariat hukum Universitas Muhammadiyah Metro, Mahendra Hasanuddin, yang menuding Zubir Idham kerap meminta proyek ke Pemkot Metro mengatasnamakan HMI.

    Dari berita yang beredar ketua umum Zubir Idham telah dinyatakan demisioner untuk menghindari laporan pertanggungjawaban selama menjabat. Dimana selama ini Zubir Idham kerap dikaitan dengan beberapa proyek fisik yang ada di Kota Metro.

    Hal tiu berdasarkan informasi yang diterima oleh kader HMI cabang metro yang melakukan investigasi lapangan dan sudah dikonfirmasi kebenarannya oleh dinas terkait.

    Pernyataan Mahendra Hasanuddin itu dibenarkan Koordinator Majelis Pengawas Konsultasi (MPK) HMI Cabang Metro, Ridho Syahputra. Bahkan Ridho siap menjadi saksi atas perilaku Ketum HMI.

    “Saya langsung bertemu dengan kepala dinas yang tidak bisa saya sebutkan namanya. Beliau menyebutkan nama Zubir Idham HMI mendapatkan pekerjaan fisik. Saya rasa ini merupakan sejarah pertama dari ketua-ketua umum HMI yang berani main proyek mengatasnamakan HMI. Jika dia tidak mengatasnamakan HMI mungkin kami fine saja, tapi ketika dia mengatasnamakan HMI, saya selaku MPK cabang sangat tidak menerima,” pungkasnya. (Wahyudi)

  • Kota Metro Tuan Rumah Intermediate Training HMI Tingkat Nasional

    Kota Metro Tuan Rumah Intermediate Training HMI Tingkat Nasional

    METRO (SL) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) gelar Intermediate Training (LKII) Tingkat Nasional di Kota Metro, di gelar di Gedung Wisma Haji Al-Khairiyah Metro Pusat, Rabu malam (4/7/2018).

    Dengan tema Revitalisasi Arah JUang HMI dalam menjawab problematika keumatan dan kebangsaan, acara LK II ini di hadiri oleh Ketua Umum PB HMI di wakili Sekjen PB HMI Arya Kharisma Hardy, Walikota Metro Achmad Pairin, Wakil Walikota Djohan, Kapolres AKBP Umi Fadilah Astutik, Sekda Metro, Ketua KAHMI Kota Metro dr Wahdi Sdj,SPOG, Komisioner KPU Metro dan Lamteng, Panwaslu Kota Metro.

    Dalam laporan Ketua Pelaksana Hefki Aburizal mengatakan ucapan selamat datang kepada para peserta di Kota Metro, dengan total peserta sebanyak 56 orang dari total 24 Cabang Se-Indonesia ada yang mengutus 1 hingga 5 orang.

    Acara dimulai Rabu (4/7/2018) pada pukul 20.00 wib dan rencananya intermediate training (LK II) ini akan dilakukan selama 1 Minggu dengan pemateri terjadwal dari senior KAHMI yang merupakan tokoh nasional antara lain, Akbar Tanjung, Azis Syamsudin, Edward Syahpernong dan lainnya.

    Dikatakan dalam sambutan Sekjen PB HMI Arya Kharisma Hardy menyampaikan kader HMI harus menjadi kader yang bisa mengikuti perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan.

    “Kader HMI harus melihat perubahan zaman, harus menjadi kader yang mampu membaca satu tahun ke depan. Doktrin HMI adalah kita belajar bisa menjadi partner yang baik dan kita juga menjadi lawan yang baik dalam berdiskusi, ” ucap Arya Kharisma Hardy yang juga alumni UM Metro itu.

    Dirinya juga mengajak para kader yang mengikuti LK II ini untuk bersama mengupgrade diri untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Dia juga menyinggung soal radikalisme di Indonesia.

    “Bahwa apa yang di maksud secara lahiriah terkait radikalisme, apapun itu yang sifatnya negatif. Sudah ada kerugian terkait kencangnya arus radikalisme. Ketika umat muslim di Indonesia ini radikal semua. Maka dia bukan rahmatan lil alamin. Dan saya mewakili Ketua Umum, menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa menghadiri pembukaan LK II ini,”pungkas Arya.

    Ditempat yang sama Riki Sanjaya Alam, selaku Ketua HMI Cabang Metro berharap acara LK II selama satu mingggu ke depan bisa berjalan dengan baik dan setelah ini memiliki harapan kepada kader agar memiliki jiwa militansi yang lebih tinggi.

    “Dan ini menjadi langkah awal kita dimana melihat arah juang HMI ke depan agar menciptakan kader yang mempunyai militansi dalam menjawab problematika keumatan dan kebangsaan. Saya juga berharap Kota Metro semakin dilihat oleh orang dari luar, sehingga banyak yang berkunjung di Kota Metro. Dan mendukung program pariwisata di Lampung,”ucap Riki.

    dr Wahdi, SDj, SPoG, selaku Ketua KAHMI Kota Metro menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta dari cabang HMI se-nusantara, menurutnya dalam mencari ilmu pengetahuan dibutuhkan tekad yang kuat.

    “Selamat datang kader HMI dari cabang se Nusantara. Jangan pernah berhenti untuk menjadi kader pembaharu bangsa. Dibutuhkan tekad yang kuat untuk tetap bisa mengikuti perkembangan zaman,”ujar Wahdi.

    Sementara itu, Walikota Metro Acmad Pairin mengatakan mendukung program HMI Cabang Metro, dan pemerintah siap menjadi mitra HMI Kota Metro untuk mencapai pembangunan di Kota Metro. “Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua KAHMI Kota Metro dr Wahdi yang telah banyak membantu dalam kegiatan ini hingga kegiatan berjalan dengan baik dan sukses,”ucap Pairin. (LC/Red)