Tag: HPN 2019

  • Besok, Rombongan PWI Lampura Berangkat HPN Surabaya

    Besok, Rombongan PWI Lampura Berangkat HPN Surabaya

    Lampung Utara (SL) – Keberangkatan rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lampung Utara untuk ikut serta dalam memeriahkan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Surabaya akan dilepas oleh Bupati Agung Ilmu Mangkunegara.

    Sebagaimana dikatakan Ketua PWI Lampung Utara, Jimi Irawan, bahwa 30 anggota PWI setempat telah mantap untuk diikut sertakan dalam kegiatan tahunan insan Pers tersebut. Rencananya, menurut Jimi Irawan, rombongan PWI Lampung Utara itu akan berangkat dari Kotabumi menuju Surabaya pada Selasa (05/02/2019), esok, dan akan disaksikan oleh Bupati Agung Ilmu Mangkunegara. “Rencana, kalau tidak ada jadwal atau agenda yang mendadak untuk keberangakatan rombongan PWI ini akan dilepas oleh Bupati, tapi kalau bupati ada agenda lain, kemungkinan oleh Sekda yang mewakili bupati,” kata Jimi Irawan, Senin, (04/02/2019).

    Pelepasan rombongan PWI itu oleh Pemerintah Daerah setempat, lanjutnya, sebagai bentuk kemitraan Pemkab Lampung Utara terhadap insan pers (PWI) untuk ikut serta dalam memeriahkan peringatan HPN di Surabaya, Jawa Timur yang puncaknya pada tanggal 7-9 Febuari 2019. “Ucapan selamat hari pers nasional itu telah disampaikan Bupati bahwa ‘Pers menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital, untuk HPN tahun 2019 ini,” ujarnya.

    Diantaranya acara yang akan diikuti oleh anggota PWI Lampung Utara setelah sampai di Surabaya, mengikuti acara Deklarasai Kebangsaan #SantunBermedia2019, Menyongsong Pesta Demokrasi Dengan Keadaban Bermedia, Rabu (6/2/2019).

    Kemudian Pameran HPN 2019, dan Seminar Nasional Media “Yang Muda, Yang Berkarya, Generasi Millenial Optimis Menyongsong Revolusi Media Digital, pada hari Kamis (7/2/2019). “Lalu ikut acara Konvensi Media Massa Nasional Media Nasional Menghadapi Perubahan Digitalisasi, pada Jumat (8/2/2019). Acara puncak menyaksikan Gebyar Pesona HPN 2019 dan Press Tour,” papar Jimi Irawan.

    Ditambahkannya, bahwa pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung telah menyatakan bahwa pesrta yang akan menghadri peringatan HPN 2019 di Surabaya ini dari Lampung jumlahnya sekitar 127 orang, baik itu pengurus dan anggota PWI Provinsi dan Kabupaten Kota.  “Untuk itu kita telah menetapkan 30 orang untuk ikut serta. Sebagaimana disampaikan Plt Ketua PWI Lampung H Nizwar, pada rapat persiapan HPN, di Gedng Balai wartawan PWI Lampung, Jumat (25/1/2019) lalu, bahwa PWI Lampung Utara pesetanya 30 orang,” ungkap Jimi Irawan.

    Jumlah 127 peserta itu, masing-masing dari  dari PWI Kabupaten/Kota. Diantaranya PWI  Lampung sebanyaj 21 orang, Kabupaten Lampung Selatan 20 orang, Tulang Bawang 48 orang. Kabupaten Tulang Bawang Barat 15 orang, Way Kanan 30 orang, Kota Metro 40 orang, Lampung Utara 30 Pesawaran 25 orang, Lampung Timur 22 orang, Lampung Barat 6 orang, Pringsewu 3 orang dan Pesisir Barat 1 orang utusan. (rls/ardi)

  • Dalam Rangka HPN 2019 900 Warga Bangkalan Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    Dalam Rangka HPN 2019 900 Warga Bangkalan Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    Bangkalan (SL) – Warga Bangkalan, Madura, antusias mengikuti bakti sosial, berupa pemeriksaan kesehatan, pemberian obat-obatan dan sembako gratis, di Pendopo II Pemerintah Kabupaten setempat, Kamis (31/1) pagi.

    Baksos bidang kesehatan, dilaksanakan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Jawa Timur. Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi skrining mata, tes kepikunan, kolesterol, asam urat, konsultasi gizi, penyakit dalam, pemeriksaan jantung dan donor darah.

    Sebanyak 900 warga memanfaatkan baksos itu. Begitu antusiasnya, banyak warga yang sudah hadir beberapa jam sebelum acara dimulai. Seusai pemeriksaan, seluruh pasien diberi obat-obatan dan sembako secara cuma-cuma. Bagi yang memerlukan penangan lebih lanjut, langsung diberi surat rujukan menuju rumah sakit.

    Gubernur Jawa Timur, Dr H. Soekarwo, yang akrab disapa Pakde Karwo, dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan baksos yang dimotori Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dilaksanakan dengan hati, untuk berbuat kebaikan khususnya dalam bidang kesehatan.

    Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari menyatakan, baksos ini merupakan kado HPN 2019, buat masyarakat Bangkalan, sebagai wujud kepedulian kalangan pers kepada warga di kabupaten ini.

    Bupati Bangkalan, RKH Abd Latif Imron, menyampaikan ucapan terima kasih, karena kabupaten ini dijadikan sebagai tempat bakti sosial. Agenda ini merupakan momentum untuk meningkatkan pendekatan antara kalangan pers dengan masyarakat Bangkalan.

    Selain pemeriksaan, juga dilaksanakan pameran kesehatan, untuk membangun jejaring rujukan pelayanan kesehatan di wilayah Madura dan kuis sehat cerdas.

    Kegiatan baksos, antara lain melibatkan Rumah Sakit Soetomo, RS Haji, RS Menur, RS Mata Masyarakat, RS Paru, RS PHC. Semuanya berlokasi di Surabaya. Rumah sakit lainnya adalah RS RSUD Bangkalan, RS Moch Noer Pamekasan dan RS Sumberglagah Mojokerto. Rumah sakit tersebut di bawah kordinasi Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jatim. (rls)

  • Sisa Ruang Profesi Wartawan

    Sisa Ruang Profesi Wartawan

    Oleh Amir Machmud NS, wartawan Suara Merdeka, Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah

    Kegelisahan konstruktif Ganjar Pranowo tentang masa depan media, saya tangkap dari ungkapan-ungkapannya saat menerima audiensi pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Tengah, 2 Januari lalu. Dia terutama menanyakan, jaminan kesejahteraan seperti apa yang bisa diberikan oleh para pengelola media terhadap manusia profesional wartawan?

    Pertanyaan tersebut pernah disampaikan Gubernur Jawa Tengah itu kepada pengurus PWI Pusat dalam sebuah diskusi menjelang Kongres 2018. Keberpihakan pada masalah ini, menurut dia, perlu menjadi komitmen organisasi profesi dan serikat perusahaan media untuk mendorong terciptanya rasa “aman” bagi wartawan dalam menjalani tugas profesinya. Juga supaya ada standar yang menjauhkan dari pikiran-pikiran yang membuat performa mereka tidak kredibel.

    Wacana tentang masa depan profesi wartawan rasanya patut diapungkan sebagai arus diskusi menjelang peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2019 nanti.

    Pertanyaan awal, sebagai ungkapan kegelisahan, pernah saya diskusikan dengan Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Firdaus Banten dalam sebuah Uji Kompetensi Wartawan (UKW), “Masih cukup berprospekkah profesi dunia jurnalistik dari sisi jaminan ketercukupan ekonomi?”

    Tak mudah menjawab gambaran tersebut. Pertama, bagaimanapun media, dengan topangan sumber daya manusia profesi jurnalis, masih harus ada seiring dengan naluri kebutuhan manusia akan informasi.

    Kedua, faktanya kini sebagian kebutuhan informasi itu bisa diakses melalui browsing mesin pencari penyedia apa pun info yang dikehendaki.

    Ketiga, dengan aneka platform media sosial, sekarang “setiap orang bisa menjadi wartawan untuk dirinya sendiri dan orang lain”.

    Tiga gambaran itu memang masih menyisakan ruang eksistensial bagi wartawan dengan media arus utamanya, namun apakah cukup memberi garansi keleluasaan ruang kehidupan dari sisi kesejahteraan?
    Saya akan secara dini memagari, jangan hanya bicara tentang idealisme.

    Sikap ini menjadi ruh kehidupan para pemilih profesi wartawan, akan tetapi konteks realitas zaman tidak mungkin menuntut idealisme yang buta akan penopang kredibilitas sikap tersebut. Ekspresi idealisme hanya akan kredibel manakala seseorang merasa “aman” dalam kebutuhan dasar hidupnya, dan ini adalah opini sepatutnya yang berlaku sekarang.

    Bagaimanapun, wartawan bukan “pertapa” atau orang yang memilih ber-zuhud dalam hidupnya demi memperjuangkan keyakinan profetik. Bukankah dunia jurnalistik juga mencatat sejumlah “kisah sukses” wartawan yang bermigrasi menjadi anggota legislatif, kepala daerah, staf ahli pejabat publik, komisioner penyelenggara pemilu, pebisnis non-media, juga ragam pekerjaan lain? Sebagian dari kisah sukses itu, bagaimanapun, mulanya ditopang oleh eksistensi profesi kewartawanan.

    Jaminan di Sisa Ruang
    Lalu bagaimana memasuki lorong pilihan profetik itu dengan memberikan keyakinan masih ada jaminan sisa ruang hidup?
    Dinamika kehidupan manajemen bisnis media, khususnya media cetak dan sebagian online, secara nyata kita lihat sekarang sebagai “jihad” mempertahankan diri.

    Pada sisi lain kita juga melihat pelbagai platform media sosial tampak “meriah” dengan promosi produk dan jasa yang seolah-olah mewartakan bahwa iklan-iklan yang hengkang dari media cetak, justru bermigrasi ke media sosial, dan tidak serta merta beralih orientasi sebagai lahan bisnis media online.

    Sebenarnya terdapat peluang kalkulasi teknis-kolaboratif yang bisa memberi keuntungan finansial menjanjikan antara media-media digital dengan berbagai platform media sosial.

    Jadi peluang tetap ada, meskipun model, pola, dan perilaku advertising ini, yang kita tangkap di banyak media online, seperti menomorduakan hakikat nilai berjurnalistik.

    Dengan perkembangan bentuk adaptasi sajian iklan itu, apakah produk jurnalistik nantinya akan sepenuhnya terartikulasikan seperti hanya “numpang lewat” menemani ingar-bingar wajah advertisment business.

    Pertanyaan lanjutannya, apakah perilaku bermedia pada saatnya memang bakal menomorsekiankan ritus-ritus “spiritualitas jurnalistik”? Artinya, sikap berjurnalistik kelak akan sekadar menjadi mitos idealistik ketika praktik semesta media lebih tergantung pada “jualan” berbasis klickers (viewers) dengan kiat-kiat pendekatan yang lebih teknis ketimbang mengarusutamakan nilai-nilai berjurnalistik.

    Sekarang ini, yang dibutuhkan oleh profesi wartawan adalah pengelaborasian sisa ruang untuk dimasuki dengan membawa keyakinan akan ada prospek kesejahteraan yang bisa diraih. Masalahnya, bagaimana manajemen bisnis media berkreasi memberi jaminan ruang kehidupan profetik sebagai “manusia”, yang bisa dikolaborasikan dengan ruang ekspresi nilai-nilai jurnalistik. Bentuk inilah yang bakal saling menopang mewujudkan “manusia wartawan yang kredibel”.

  • PWI Lamtim Rakor Persiapan Keberangkatan ke HPN 2019

    PWI Lamtim Rakor Persiapan Keberangkatan ke HPN 2019

    Lampung Timur (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Lampung Timur menggadakan rapat koordinasi untuk mempersiapkan pemberangkatan semua anggota ke Hari Pers Nasional (HPN) 2019, yang akan di adakan Kota Surabaya dengan memenuhi perjalanan Kamis 07-14 Februari 2019 mendatang.

    Dari semua rangkaian kegiatan yang akan ditempuh seluruh anggota menuju Surabaya dan tour ke Bali, dengan menggunakan perjalanan darat, dengan memakan waktu satu minggu.

    Ketua PWI Lampung Timur Musanniff Efendy S.H M.H menyampaikan dalam forum rapat kordinasi dengan semua anggota PWI Lampung Timur,  mengupayakan untuk semua anggota bisa hadir di HPN bulan Februari 2019. “Rapat koordinasi ini untuk membahas tentang agenda tahunan yang di peruntukan semua anggota PWI cabang Lampung Timur”, ujarnya dihadapan seluruh anggota PWI cabang Lampung Timur, Kamis (17/01).

    Pemberangkatan semua anggota PWI lanjut, Musanniff Efendy diproritaskan untuk anggota muda, karena yang muda ini merupakan, generasi penerus bangsa Indonesia khususnya dalam memajukan jurnalis. “Dalam perjalanan satu minggu nanti kita bukan hanya tour, tetapi kita dapat mengambil ilmu dan pengetahuan untuk kemajuan pers yang ada di Indonesia,” katanya. (Wahyudi)

  • Ketum PWI Bersama Gubernur Jatim Tandatangani Kerjasama Pelaksanaan HPN 2019

    Ketum PWI Bersama Gubernur Jatim Tandatangani Kerjasama Pelaksanaan HPN 2019

    Jakarta (SL) – Ketua Umun (Ketum) PWI Atal Sembiring Depari dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo menandatangi kerjasama pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Auditorium TVRI Jakarta, Sabtu (7/10). Penandatanganan disaksikan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, dan penanggungjawab HPN Margiono.

    Usai penandatanganan, langsung dilakukan launching HPN 2019. Tombol launching dipencet oleh Pakde Karwo, panggilan akrab Gubernur Jatim.”Ini adalah elang Jawa (Eja) yang hampir punah,” ucap Pakde Karwo usai memencet tombol launching yang kemudian dilayar tampak Eja dengan balpoit di sayap kirinya sebagai maskot HPN 2019.”Elang pintar ini. Itu ada pulpen,” timpal Pakde Karwo sembari tertawa.

    Sebelum launching, ada dialog terkait tema HPN 2019 yakni “Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital, perform Tari Bedoyo Mojo Krono.

    Dialog dipandu hots Cyndy Systiarini. Cyndy membuka dialog dengan pertanyaan kepada penanggungjawab HPN Margiono. “Apa yang menjadi pertimbangan sehingga Jawa Timur dipilih menjadi tuan rumah,” tanya Cyndy.

    Dengan gayanya yang kerap kocak, Margiono menyebutkan bahwa pemilihan Jatim sangat unik. Sebelumnya, pemilihan tuan rumah karena untuk mengangkat potensi daerah. Seperti Nusa Tenggara Timur, kita ingin ada investasi, di Padang 2018 kita ingin kembangkan pariwisata.

    “Nah, Jatim ini unik, semuanya dia baik. Apalagi dipimpin Pakde Karwo. Karena itu, kita mendorong, mengembangkan, dan menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital,” papar mantan ketum PWI itu.

    “Kalau ditanya apa manfaat bagi Jatim, silahkan langsung ke Pakde Karwo. Sebab, mestinya pemanfaatan digital ini tepatnya harus ke saya wartawan, bukan ke rakyat,” lanjut Margiono sembari tertawan disambut tawa oleh audiens pula.

    Cyndy lantas melempar pertanyaan kepada Pakde Karwo. “Bagaimana dengan pak gubernur sendiri terkait tema ini?” ucapnya.

    Pakde Karwo mengungkapkan sangat sepakat dengan tema itu. Sebab, dia yakin pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis digital dapat diterapkan. Misalnya, usaha kecil dan menengah (UKM) dibuat dirumahandapat dipesan langsung oleh pembeli.

    “Home industry dapat langsung berhubungan dengan pembeli dengan sistim digital. Ini semakin memudahkan pemasaran produk-produk lokal,” katanya.

    Kemudian giliran Menkoinfo Rudiantara memberikan tanggapan. Menurutnya, Jatim memang sangat baik. Pertumbuhan ekonominya di atas rata-rata dan paling stabil setiap tahunnya. Dan memang era digital memudahkan segalanya sekaligus membuka lapangan pekerjaan.

    “Dengan teknologi digital, langsung ada interaksi dengan pembeli. Atau kita bisa lihat, sebelumnya ojek hanya sedikit dan hanya menunggu dioangkalan, survei terbaru dari Universitas Indonesia, ojek online justru memudahkan siapa saja, termasuk jumlah pengojek dan ini membuka banyak lapangan pekerjaan. Secara penghasilan juga jauh lebih baik,” ungkapnya.

    Sementara, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo lebih mengungkapkan bahwa sebelum acara ia sempat searching indek pembangunan masyarakat (IPM). “Dan memang, hanya ada lima daerah yang IPM sangat baik. Salah satunya Jatim,” ujarnya.

    Meski demikian, Yosep menyebutkan adanya keresahan masyarakat di era digital karena banyaknya abal-abalan, seperti di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Host Cyndy pun mempertegas dengan pertanyaan. “Apa abal-abalan itu pak Yosep?” kejarnya.

    “Abal-abalan ini adalah wartawan yang medianya tidak jelas dan hidup dari APBD di daerah-daerah,” jelasnya.

    Karena itu, lanjut Yosep, hendaknya era digital dapat semakin membuat wartawan kritis, dan tidak menggantungkan hidup media online pada APBD,” ujarnya.

    Pernyataan ini cepat ditanggapi Margiono. Menurutnya, Kuta tidak perlu kritik dalam pengembangan kerakyatan berbasis digital. “Yang diperlukan adalah menghimpun dan mengembangkan informasi yang baik sehingga ekonomi kerakyatan dapat tumbuh dengan baik dengan pemanfaatan digital,” ucapnya disambut aplaus audiens.

    Pada cara launching itu, audiens di studio TVRI dihibur oleh penampilan Yuni Shara, Rieka Ruslan, dan Fitri Carlina. Usai launching, para artis jadi ajang swafoto. (rls)

  • Gubernur Jatim Lakukan Persiapan Sebagai Tuan Rumah HPN 2019

    Gubernur Jatim Lakukan Persiapan Sebagai Tuan Rumah HPN 2019

    Surabaya (SL) – Penunjukkan Jatim sebagai tuan rumah even nasional Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019, Perlu persiapan matang, Termasuk materi diskusi. Dengan demikian, Sebagaimana diharapkan PWI pusat, Pertemuan nasional ini bukan hanya untuk nongkrong atau kongkow-kongkow, Tetapi memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jatim.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo pada acara, “Buka Puasa Bersama Gubernur Jatim Dengan PWI, Pimpinan Media Cetak, On Line, dan Elektronik” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (26/05/2018) malam.

    Sebagai langkah awal, Lanjutnya, Pemprov Jatim mengundang jajaran PWI Jatim dan pimpinan media, Baik cetak, online, maupun elektronik di Jatim untuk penyamaan persepsi, Termasuk materi diskusi. “ Setelah itu, Dilanjutkan pertemuan-pertemuan jajaran Pemprov. Jatim dan pertemuan PWI Jatim dengan PWI Pusat, ” Ujarnya.

    Terkait agenda kegiatan, Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim ini mengusulkan, Antara lain perlunya diskusi mengenai pengaruh digitalisasi, Termasuk digitalisasi ekonomi dan media.

    “Digitalisasi ekonomi jangan menjebak kita pada digitalisasi trading yang menjadikan kita semata-mata sebagai trader, Tetapi lebih dari itu, Kemampuan kita menjadi industri atau digital industri,” Pesannya. Dengan demikian, Kita tidak hanya menjadi konsumen bagi yang lain.

    Ditambahkan, Juga perlu dipikirkan apakah digitalisasi ini mematikan media mainstream, atau sebaliknya menjadi bonus bagi media mainstream. Untuk itu, Perlu dilakukan FGD untuk merumuskan upaya mempertahankan media mainstream didalam proses memberikan informasi yang berkualitas.

    Bagi Pakde Karwo, Mempertahankan media mainstream merupakan hal sangat penting, Karena media jenis ini tetap menjadi rujukan kepastian informasi, Termasuk media digital online. Dengan data kuat dan akurat yang dianalisis dan diolah menjadi informasi, Media online melengkapi media mainstream cetak dan elektronik.

    “Saya yakin, Jatim bisa menyumbangkan pemikiran terkait digitalisasi ini sebagai bagian dalam perkembangan yang tidak bisa ditahan, ” Ujarnya sambil menambahkan dengan demikian, Digitalisasi akan menjadi bonus, Bukan sebaliknya sebagai bencana.

    Investasi Rp. 328 Triliun Siap Masuk Jatim

    Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo juga menyampaikan saat ini terdapat investasi sebesar Rp. 328 triliun yang siap masuk ke Jatim, Atas dasar ijin prinsip, Dengan nilai PMA sebesar Rp. 248 triliun. “ Tanggal 30 Mei ini, Kita kumpul dengan para pengusaha tersebut, ” Ujarnya seraya menambahkan untuk PMDN tinggal landing, Karena sudah mengetahui kultur dan kondisi di Jatim.

    Kepastian realisasi investasi tersebut, Lanjut Pakde Karwo, Tergantung dari hasil pertemuan ini, Yang diantaranya juga akan menjelaskan bahwa di Jatim aman. Demikian pula, Para pengusaha asing yang sudah ada di Indonesia ikut memberikan penjelasan tentang situasi bisnis di Jatim.

    Ditambahkan, Pihaknya optimis para investor asing tersebut tetap menanamkan modalnya di Jatim. Karena, Kondisi di Jatim sudah aman terkendali. Juga, Akar terorisme sudah dideteksi dan dicabut oleh kepolisian, serta UU anti terorisme telah disahkan oleh DPR RI.

    “Gangguan-gangguan seperti ini bersifat internasional, Tidak hanya di Indonesia saja. Bahkan negara adikuasa seperti Amerika Serikat saja juga mengalami gangguan ini, ” Tegasnya. Oleh karena itu, Ia optimis para pengusaha tetap akan melakuka investasi di Jatim.

    PWI Jatim Siap Sukseskan HPN 2019

    Dalam sambutannya, Ketua PWI Jatim, Ahmad Munir mengatakan, Pihaknya siap menyukseskan HPN 2019 yang akan digelar di Jatim. “ Dari tahun ke tahun, PWI jadi motor penggerak HPN. Karena itu, Kami siap mengantar Pemprov Jatim menjadi tuan rumah pada HPN 2019 mendatang, ” Ujarnya.

    Menurut Munir, HPN merupakan even terbesar bagi insan pers, Bukan hanya tingkat nasional, Tetapi bahkan se-Asia. Pandangan ini disampaikan insan pers dari berbagai negara di Asia ketika mengikuti HPN-HPN sebelumnya.

    “Mereka kaget, bangga, dan heran melihat hari persnya Indonesia. Pada acara ini, Seluruh wartawan se-Indonesia, Dari yang tua sampai muda bisa hadir di HPN, Yang tempatnya selalu berpindah-pindah diseluruh provinsi se-Indonesia. Itu artinya kekuatan pers kita kuat, ” Tegasnya.

    Munir menegaskan, Bersama Pemprov Jatim, Pihaknya akan melakukan koordinasi secara intensif untuk mempersiapkan penyelenggaraan HPN 2019. Alasannya, Selain even berskala nasional, Momen ini juga menjadi event akbar terakhir bagi Pakde Karwo sebagai Gubernur Jatim.

    “HPN 2019 akan digelar pada 9 Februari 2019, Sementara Pakde Karwo akan pamit secara formal sebagai Gubernur Jatim pada 12 Februari 2019. Jadi, Ini menjadi even pamungkas Pakde Karwo yang akan pamitan kepada wartawan seluruh Indonesia, ” Katanya.

    Secara khusus, Ahmad Munir memberi apresiasi kepada Pakde Karwo yang mau memperjuangkan Jatim sebagai tuan rumah HPN 2019. “Logikanya, Pakde Karwo akan pensiun pada 2019. Jadi, Sudah tidak ada kepentingan. Untuk apa mau susah-susah mengurus teman-teman media? Jadi, Ini karena kebaikan beliau yang begitu perhatian dengan teman-teman media, ” Pujinya yang disambut tepuk tangan hadirin.

    Ditambahkan, Selama 10 tahun Pakde Karwo memimpin sebagai gubernur, Jatim tumbuh dengan luar biasa. Dimana pertumbuhan ekonominya selalu diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Terakhir pada 2017, Pertumbuhan ekonomi nasional hanya 5,1%, Sedangkan Jatim bisa tumbuh  5,45%.

    “Ini berkat peninggalan atau landasan dasar yang diletakkan Pakde Karwo lewat Jatimnomic-nya. Kami mewakili insan media mengucapkan terma kasih kepada Pakde Karwo, ” Pungkasnya.

    Hadir dalam kesempatan ini, Sekdaprov Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi, Para Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, Para Tokoh Pers dan Komunikasi, diantaranya Prof. Sam Abede, Ali Salim, Joko Tetuko, para pimpinan PWI Jatim dan pimpinan media, baik cetak, televisi, dan online. (Humasjatim)