Tag: Ideologi Pancasila

  • Mingrum Gumay Hadiri Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang di Lamteng

    Mingrum Gumay Hadiri Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang di Lamteng

    Lampung Tengah (SL) – Ketua DPRD Lampung hadiri Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang digelar di Kelurahan Suka Jawa, Lampung Tengah, Sabtu 19 Februari 2022. Mingrum Gumay mengungkapkan kegiatan ini merupakan upaya peningkatan dan kembali mengingatkan hakikat dan nilai ideologi Pancasila serta wawasan kebangsaan dalam bermasyarakat.

    “Di era saat ini, kita jangan lengah mengenal dan menyikapi nilai Pancasila, karena kesenjangan dalam bermasyarakat kita saat ini boleh jadi kita tidak menerapkan nilai Pancasila yang salah satu kandunganya memiliki nilai toleransi dan semangat gotong royong,” Ujar Mingrum.

    Mingrum juga mengingatkan bahwa di kondisi pandemi dengan variant Omicron masyarakat tidak boleh terkesan egois dengan tetap melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang dengan jumlah besar.

    “Virus ini akan cepat bisa dikendalikan dengan catatan kita harus patuh dan konsisten melakukan prokes, Pemerintah lakukan sejumlah aturan untuk menyelamatkan rakyat jadi jangan disikapi berbeda,” Lanjut Mingrum.

    Terakhir, Mingrum berharap masyarakat suka Jawa menjadi contoh bagi desa lainnya dalam menerapkan dan menjalankan serta saya berharap tidak ada kasus terkonfirmasi disini. “Kalau semua sehat, ekonomi bergerak dan ini sebagai upaya kita membantu pemulihan ekonomi nasional ” Tutup Mingrum. (*)

  • Sosialisasikan Ideologi Pancasila, Lesty Putri Ajak Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

    Sosialisasikan Ideologi Pancasila, Lesty Putri Ajak Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

    Bandar Lampung (SL) – Ideologi Pancasila merupakan landasan hidup bagi kokoh tegaknya negara dan bangsa. Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu, ideologi nasional, dan pandangan hidup bangsa serta perekat atau pemersatu bangsa dan wawasan pokok bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Lesty Putri Utami, Anggota komisi V DPRD Provinsi Lampung dalam kegiatan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang di gelar di balai desa Merak Batin kec. Natar Lampung Selatan, Sabtu, 09 Oktober 2021.

    Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan dihadiri oleh kepala desa Merak Batin, Camat Natar dan para peserta terdiri dari aparatur desa, karang taruna dan mahasiswa setempat. Menghadirkan narasumber tokoh pendidikan Lampung Selatan, Darmadi, S.Pd. “Belajar pancasila tidak hanya saat dulu tapi terus dipelajari karena ini melekat dalam kehidupan berbangsa bernegara,” kata Lesty.

    Selanjutnya, Lesty menyampaikan memahami materi Pancasila tidak hanya mempelajari tentang pancasila, namun juga meneguhkan kembali UUD 1945, persatuan kesatuan, NKRI, serta bela negara. “Berdasarkan pemahaman terhadap Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan sangat penting, apalagi saat ini sering terjadi aktifitas permasalahan sosial yang mengarah kepada potensi konflik, intoleransi dan lunturnya jiwa kebangsaan,” tambahnya.

    “Sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk pembinaan terkait ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan agar mudah dipahami oleh seluruh elemen masyarakat, harapannya kita semua dapat mengamalkan Pancasila dengan baik di kehidupan sehari hari,” tegasnya.

    Diakhir sambutannya, Lesty mengajak masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dan mengajak masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi. “Jangan lupa untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan bagi masyarakat yang belum ikut vaksin, harapan nya agar ikut serta dalam program vaksin. Karena vaksin merupakan ikhtiar kita untuk menjaga kesehatan,” tutupnya. (red)

  • Tanamkan Nilai Pancasila, BPIP Gunakan Tiktok dan Instagram

    Tanamkan Nilai Pancasila, BPIP Gunakan Tiktok dan Instagram

    Jakarta (SL) – Berbagai cara dilakukan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk mengajarkan tentang nilai-nilai Pancasila kepada kaum milenial. Selain menggunakan buku, BPIP juga menggunakan aplikasi TikTok dan Instagram.

    Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyampaikan pihaknya tengah melibatkan 120 ahli dari lintas disiplin ilmu dan agama untuk membuat 15 buku ajar Pancasila. Buku tersebut dibuat untuk anak-anak yang berada di PAUD hingga perguruan tinggi.

    “Medianya pakai medsos berlapis-lapis. Ada audio animasi untuk anak TK yang belum bisa baca, lebih fun lah. Guru hanya menyampaikan satu dua hal,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/4/2021).

    Hal itu diungkapkannya saat peresmian Jayakarta Benteng Pancasila di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta. Ia melanjutkan soal materi ajar, ada pula yang berbentuk selain buku. Contohnya seperti animasi, film, musik, dongeng, dan olahraga.

    “Jadi kita dekati milenial, sebagaimana yang mereka pahami sebagai dunia, bukan kita orang tua. Pancasila bisa diserap anak-anak dengan mudah. Jadi alamiah. Kira-kira begitu. Itu di sekolah,” kata Yudian.

    Diungkapkannya, BPIP juga mendukung program yang dibuat oleh Kodam Jaya yaitu Jayakarta Benteng Pancasila. Program tersebut baru saja diresmikan hari ini oleh dan launchingnya dihadiri oleh jajaran BPIP, Kodam Jaya, TNI/Polri, tokoh agama, dan pemerintah daerah.

    “Belakangan ini ada pihak yang merongrong Pancasila melalui jalur paling bawah. Mereka membangun basis di kampung-kampung. Kemudian melibatkan perempuan, bahkan anak-anak,” tutur Yudian.

    “Kami berharap program dilanjutkan. Pimpinan-pimpinan lain bisa mengambil best practice dari Pangdam Jaya. Nanti ada Benteng Pancasila lain di seluruh Indonesia,” tambahnya.

    Adapun program Jayakarta Benteng Pancasila merupakan program edukasi khususnya untuk milenial melalui platform media sosial seperti TikTok, Instagram dan YouTube. Adapun untuk konten yang dibuat oleh program ini berupa dongeng, komik, cerita pendek, webseries.

    Selain itu, Jayakarta Benteng Pancasila juga membuat Kampung Pancasila, yaitu sebuah program yang sudah lebih dulu diimplementasikan baik oleh BPIP.

    “Mengajak masyarakat untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila serta memperkuat kembali hubungan sesama masyarakat dengan menggunakan Pancasila sebagai pondasinya,” ujar Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. (Red)

  • Mardiana: Wawasan Kebangsaan dan Ideologi Pancasila Perkokoh Karakter Identitas Bangsa Indonesia

    Mardiana: Wawasan Kebangsaan dan Ideologi Pancasila Perkokoh Karakter Identitas Bangsa Indonesia

    Lampung Utara (SL)-Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Mardiana, MT., menyambangi warga Desa Mekarasri, Kecamatan Sungkai Tengah, Kabupaten Lampung Utara, Sabtu 27 Februari 2021,

    Kunjungan kerja Mardiana, MT., legislator asal Fraksi Partai NasDem, yang dilangsungkan di balai desa setempat ini, guna menyosialisasikan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan.

    Pada kesempatan itu, Mardiana juga menyampaikan, di masa pandemi global covid-19 ini, dirinya mengimbau agar warga Desa Mekarasri tidak pasrah menghadapi kondisi yang berdampak terganggunya stabilisasi berbagai sendi kehidupan masyarakat.

    “Meskipun tatanan kehidupan sosial mengalami suatu gejolak akibat hantaman pandemi corona, kita tidak boleh menyerah dan berpasrah diri dengan keadaan. Kita harus berjuang,” kata Mardiana, wakil rakyat yang terpilih melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung V, meluputi Kabupaten Lampung Utara-Waykanan.

    Meski begitu, tambah Mardiana, tatanan kebiasaan hidup baru atau yang dikenal dengan istilah new normal, wajib dilaksanakan secara ketat dan penuh dengan kedisiplinan.

    “Dalam tatanan kebiasaan hidup baru, seluruh warga Negara Indonesia wajib menerapkan pola hidup 5 M,” urainya.

    Dirinya juga menjabarkan terkait tatanan kebiasaan pola hidup baru 5 M, yakni semakai masker saat berada di luar rumah, atau ketika berkumpul bersama kerabat di mana pun berada. Lalu, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Menjaga jarak aman yang dianjurkan dengan jarak 1 hingga 2 meter dari orang sekitar, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

    “Hal yang harus selalu diingat, virus corona bisa menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat,” tegas Mardiana.

    Di tempat yang sama, Camat Sungkai Tengah, Idris, mengatakan, kehadiran anggota Komisi II DPRD Prov Lampung di desa tersebut patut mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya.

    “Sudah sepantasnya, atas nama warga Desa Mekarasri, kita sampaikan apresiasi yang mendalam pada ibu Mardiana,” ucap Idris di hadapan warga yang hadir di lokasi.

    Dalam kunjungan kerjanya, lanjut Idris, selain menyosialisasikan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan, dirinya (Mardiana.red) juga menyempatkan diri untuk menyerap aspirasi masyarakat.

    “Kita semua ketahui, selama ini, ibu Mardiana senantiasa menyerap aspirasi masyarakat yang direalisasikan dalam berbagai bentuk program-program aspirasi,” terangnya.

    Sementara itu, narasumber Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Asmara Yanti, menyampaikan, wawasan kebangsaan merupakan suatu landasan bagi seluruh warga negara Indonesia dalam menjaga kedaulatan, persatuan dan kesatuan, serta memperkokoh tatanan hidup berbangsa dan bernegara secara utuh dan menyeluruh.

    “Dalam wawasan kebangsaan mengandung nilai-nilai ideologi, patriotisme, nasionalisme, juga bela negara,” papar Asmara Yanti.

    Lebih lanjut diterangkan, dengan memperkukuh wawasan kebangsaan akan terbentuk cara pandang dan sikap paling ideal untuk mengabdi kepada negara, mengaktualisasikan kepedulian diri dan lingkungan sekitar, mewujudkan ketangguhan nusantara, serta meningkatkan integritas dan identitas bangsa Indonesia.

    “Dalam hal ini terdapat empat pilar yang membentuk pondasi dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan teritorial kebangsaan dalam bingkai perdamaian abadi dan keadilan sosial, yakni Pancasila sebagai dasar negara; UUD 1945 sebagai konstitusi negara–sumber dan pedoman hukum bagi setiap peraturan perundang-undangan; Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia yang mengandung makna “Berbeda-beda tetapi tetap satu”; serta NKRI sebagai bentuk negara,” urainya.

    Dengan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan, lanjut Asmara Yanti, sebagai representasi dari wawasan kebangsaan yang mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka kelangsungan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat mendapat pengakuan atas kedaulatannya di mata seluruh penjuru dunia.

    Selain itu, wawasan kebangsaan juga bermaksud untuk membentuk bangsa yang kuat, berkarakter, mandiri, sejahtera, berkeadilan, serta memiliki daya saing yang tinggi.

    “Oleh karena itu, wawasan kebangsaan menjadi begitu penting dan krusial disampaikan kepada seluruh elemen bangsa Indonesia di segenap penjuru tanah air agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya terus terbangun dan tidak tergerus dengan perkembangan jaman yang bergerak semakin dinamis dan berubah dengan begitu cepat,” tutupnya. (Ardi)