Tag: Ijtima II Ulama

  • 17 Poin Pakta Integritas Ijtima Ulama II yang Disetujui Prabowo

    17 Poin Pakta Integritas Ijtima Ulama II yang Disetujui Prabowo

    Jakarta (SL) – Calon presiden Prabowo Subianto telah menandatangani 17 poin pakta integritas hasil Ijtima Ulama jilid II oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dan tokoh nasional di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta pada hari ini, Ahad, 16 September 2018. Dengan ditandatanganinya surat kesepakatan tersebut, Prabowo dan cawapres, Sandiaga Uno, wajib melaksanakan poin-poin yang dimaksud.

    Surat itu tertuang dalam lampiran Surat Keputusan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional II nomor 02/IJTIMA/GNPF-ULAMA/MUHARRAM/1440 H tentang Pakta Integritas Calon Presiden dan Wakil Presiden. Penandatanganan disaksikan oleh seluruh peserta Ijtima Ulama II dan para petinggi GNPF.

    Seusai membubuhkan tanda tanggannya, Prabowo mengucapkan terima kasih atas dukungan para eks penggerak demonstrasi 212 itu. “Saya atas nama pasangan calon presiden wakil presiden mengucapkan terima kasih kepada Ijtima Ulama 2 atas kepercayaan kepada kami, atas dukungan yang begitu ikhlas,” ujarnya.

    Adapun poin-poin ini berisi sebagai berikut:

    1. Sanggup melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secata mumi dan konsekuen

    2. Siap menjaga dan menjunjung nilai-nilai religius dan etika yang hidup di tengah masyarakat Siap menjaga moralitas dan mentalitas masyarakat dari rongrongan gaya hidup serta paham-paham merusak yang bertentangan dengan kesusilaan dan norma-norma yang berlaku lainnya ditengah masyarakat Indonesia

    3. Berpihak pada kepentingan rakyat dalam setiap proses pengambilan kebijakan dengan memperhatikan prinsip representasi. proporsionalitas. keadilan, dan kebersamaan

    4. Memperhatikan kebutuhan dan kepentingan umat beragama, baik umat Islam. maupun umat agama-agama lain yang diakui Pemerintah Indonesia untuk menjaga persatuan nasional

    5. Sanggup menjaga dan mengelola Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam), secara adil untuk menciptakan ketenteraman dan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat Indonesia

    6. Menjaga kekayaan alam nasional untuk kepentingan sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia

    7. Menjaga keutuhan wilayah NKRI dari ancaman separatisme dan imperialisme

    8. Mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina di berbagai panggung diplomatik dunia sesuai dengan semangat dan amanat Pembukaan UUD 1945

    9. Siap menjaga amanat TAP MPRS No. 25/1966 untuk menjaga NKRI dari ancaman komunisme serta paham-paham yang bisa melemahkan bangsa dan negara lainnya

    10. Siap menjaga agama-agama yang diakui Pemerintah Indonesia dari tindakan penodaan, penghinaan. penistaan serta tindakan tindakan lain yang bisa memancing munculnya ketersinggungan atau terjadinya konflik melalui tindakan penegakkan hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

    11. Siap melanjutkan perjuangan reformasi untuk menegakan hukum secara adil tanpa pandang bulu kepada segenap warga negara

    12. Siap menjamin hak berserikat berkumpul dan menyatakan pendapat secara lisan dan tulisan

    13. Siap Menjamin kehidupan yang layak bagi setiap warga negara untuk dapat mewujudkan kedaulatan pangan, ketersediaan sandang dan papan

    14. Siap menyediakan anggaran yang memprioritaskan pendidikan umum dan pendidikan agama secara proporsional

    15. Menyediakan alokasi anggaran yang memadai untuk penyelenggaraan kesehatan rakyat dan menjaga kelayakan pelayanan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta

    16. Siap menggunakan hak konstitusional dan atributif yang melekat pada jabatan Presiden untuk melakukan proses rehabilitasi, menjamin kepulangan. serta memulihkan hak-hak Habib Rizieq Shihab sebagai warga negara Indonesia, serta memberikan keadilan kepada para ulama, aktivis 411. 212 dan 313 yang pernah/sedang mengalami proses kriminalisasi melalui tuduhan tindakan maka yang pernah disangkakam Penegakan keadilan juga perlu dilakukan terhadap tokoh-tokoh iain yang mengalami penzaliman

    17. Menghormati posisi ulama dan bersedia untuk mempertimbangkan pendapat para ulama dan pemuka agama lainnya dalam memecahkan masalah yang menyangkut kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara

  • Habib Rizieq Disebut Minta Ijtima Ulama II Ikat Dukungan ke Prabowo

    Habib Rizieq Disebut Minta Ijtima Ulama II Ikat Dukungan ke Prabowo

    Jakarta (SL) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab disebut meminta Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mengikat dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk Pemilihan Presiden 2019. Dukungan ini menurutnya diikat dengan sebuah kontrak politik.

    Kapitra Ampera yang mengklaim masih Ketua Presidium Aksi Bela Islam mengatakan, dukungan tersebut akan disampaikan setelah Prabowo-Sandi menandatangani kontrak politik yang disodorkan dalam acara Ijtima Ulama II, Minggu hari ini, 16 September 2018.

    “Rizieq bilang Ijtimak Ulama harus diikat dengan kontrak politik. Rizieq dukung Prabowo-Sandi, tapi harus dengan kontrak politik,” kata Kapitra di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu 15 September 2018.

    Kapitra pun mengaku sudah mengetahui isi kontrak politik yang akan disodorkan GNPF Ulama kepada Prabowo-Sandi dalam Ijtimak Ulama II. Namun, pengacara Rizieq dalam kasus dugaan chat mesum itu menolak membeberkan isi kontrak politik tersebut saat diminta oleh wartawan untuk membacakannya.

    Menurutnya, kewenangan untuk memberitahukan isi kontrak politik tersebut berada di tangan pihak GNPF Ulama. “Biar mereka saja yang membacakannya,” ucap Kapitra.

    Bagi Kapitra dengan langkah Rizieq tersebut membuat dirinya linglung karena tak sesuai dengan putusan Ijtimak Ulama jilid I. Dalam Ijtimak Ulama jilid I tersebut memutuskan mendukung Prabowo berpasangan dengan di antara dua nama ulama sebagai bakal calon wakil presiden yaitu Abdul Somad dan Salim Segaf Al-Jufri. Namun, dinamika politiknya, Sandiaga Uno yang terpilih sebagai pendamping Prabowo.

    “Itulah yang bikin saya linglung,” katanya.

    GNPF Ulama akan menggelar Ijtimak Ulama jilid II pada Minggu, 16 September esok. Hal itu dilakukan dengan tujuan menentukan sikap dan arah dukungan para ulama terkait Pilpres 2019 mendatang.

    Ketua GNPF Ulama Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan rencananya kegiatan yang akan dilaksanakan satu hari penuh itu sedikitnya akan mengundang 1.000 orang ulama dan tokoh nasional. Prabowo-Sandi pun dijadwalkan akan ikut hadir bersama sejumlah elite petinggi partai koalisi pengusungnya.