Tag: Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

  • Firmansyah Terpilih Secara Aklamasi Ketuai PC IMM Lampura

    Firmansyah Terpilih Secara Aklamasi Ketuai PC IMM Lampura

    Lampung Utara (SL) – Firmansyah terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Lampung Utara periode 2021-2022 secara aklamasi, acara ini digelar di aula b1 FHIS UMKO, Kamis 19, Agustus 2021.

    Disamping itu juga telah banyak 12 orang formatur terpilih guna melengkapi kepengurusan PC IMM Lampung Utara untuk satu tahun kedepannya.

    Sebelumnya acara musyawarah cabang (muscab) tahun ini dilakukan, telah beberapa kali mengalami penundaan hal itu sesuai dengan pernyataan ketua pelaksana muscab Iqbal Rafsanjani yang mengatakan jika pemilihan kepengurusan baru sempat tertunda beberapa kali.

    “Yaa pelaksanaan muscab tertunda selama 1,5 bulan hal itu di karenakan beberapa calon belum memenuhi syarat administrasi, dan terbentur pula PPKM darurat”, ujarnya.

    Ditempat yang sama, Firmansyah dalam sambutannya sesaat terpilih mengatakan bawasannya PC IMM Lampura perlu adanya dukungan dari semua pihak.

    “Kami PC IMM Lampura meminta dukungan semua pihak dikarena amanah yang saya emban merupakan amanah yang begitu berat dikarenakan harus menjaga infentaris yang telah diwarisakan dari ketua umum sebelumnya”, kata firman. (Arf/Fahrul)

  • IMM dan Kemanusiaan, Nilai Gerakan Berkemanjuan

    IMM dan Kemanusiaan, Nilai Gerakan Berkemanjuan

    Pringsewu (SL) – Sejak awal berdirinya pada tahun 1964 Ikatan Mahasisiwa Muhammadiyah (IMM) sudah memiliki komitmen untuk mengembangkan misi Islam yang berkemajuan.

    Hal itu terlihat dari kelahiran IMM merupakan respon dari keadaan umat Islam yang masih mengikuti ajaran nenek moyang yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga, hal ini akan berdampak pada gerak dan pemikiran mahasiswa yang harusnya berfikir kritis, bergerak massif untuk maju kedepan dengan bingkai kekuatan intelektual dan dealektika keilmuan, bukan menjadi jumud dan mengalami kemuduran dalam pemikiran dan gerakan sehingga dengan mudah akan di antur dan dikendalikan oleh kepentingan-kepetingan yang mengikis nilai-nilai kemahasiswaan.

    Menurut Hasbullah Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI), kelahiran IMM sebenarnya juga untuk mewujudkan tujuan Muhammadiyah “meneggakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
    “Masyarakat dalam kontek ini adalah semua lapisan masyarakat yang berada di Indonesia terutama masyarakat kaum bahwah (jelata) sampai rakyat kaum atas (hedonis). Disini memiliki arti bahwa IMM memiliki tanggung jawab besar untuk juga membantu Muhammadiyah dalam aksi-aksi nyata terutama Muhammadiyah sebagia gerakan dakwah terutama di kalangan masyarakat kampus dan masyarakat intelektual,” kata dia.

    Jika dilihat kembali sejarah IMM, dalam Muktamar pertama pada tanggal 1-5 Mei 1965 yang melahirkan deklarasi Solo Barat yang dikenal dengan istilah “enam pengasan IMM” yang di tanda tangani oleh KH. A Badawi yang saat itu merupakan ketua PP Muhammadiyah. Adapun isi deklarasi tersebut.

    Pertama, IMM adalah gerakan Mahasiswa Islam. Kedua, Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM. Ketiga, Fungsi IMM adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah. Keempat, Ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah IMM. Kelima, IMM adalah organisasi yang sah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan dan falsafah Negara yang berlaku. Enam, Amal IMM dilahirkan dan diabadikan untuk kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

    Menafsir enam penegasan IMM tersebut memperlihat dengan jelas kelahiran IMM merupakan upaya dalam internalisasi nilai-nilai keIsalaman dari berbagai bidang terutama bidang kemanusiaan sebagai perwujudkan keiman kepada Allah SWT dan wujud Ibadah sosial serta menjadi bagian dari Muhammadiyah dalam menjalankan persyarikatan sebagai gerakan Islam, dakwa amar makruf nahi munkar dan juga gerakan tajdid. Selain itu juga IMM lahir untuk juga menghidupakan kesejahteraan dalam ke Indenesiaan dengan mengedepankan nilai-nilai keilmuan dengan terus menjaga resonanasi gerakan organisasi. Sehingga sampai hari ini dan terus menggaungkan Muhammadiyah berkomitmen mengembangkan pandangan Islam yang berkemajuan dengan terus mengedepan Al Qur’an dan As sunah sebagai landasan gerakan.

    “Pandangan Islam yang berkemajuan yang diperkenalkan oleh pendiri Muhammadiyah telah melahirkan ideologi kemajuan, yang dikenal luas sebagai ideologi reformisme dan modernisme Islam, yang muaranya melahirkan pencerahan bagi kehidupan. Pencerahan (tanwir) sebagai wujud dari Islam yang berkemajuan adalah jalan Islam yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan dari segala bentuk keterbelakangan, ketertindasan, kejumudan, dan ketidakadilan hidup umat manusia.

    Dengan pandangan Islam yang berkemajuan dan menyebarluaskan pencerahan, maka Muhammadiyah tidak hanya berhasil melakukan peneguhan dan pengayaan makna tentang ajaran akidah, ibadah, dan akhlak kaum muslimin, tetapi sekaligus melakukan pembaruan dalam mu’amalat dunyawiyah yang membawa perkembangan hidup sepanjang kemauan ajaran Islam. Paham Islam yang berkemajuan semakin meneguhkan perspektif tentang tajdid yang mengandung makna pemurnian (purifikasi) dan pengembangan (dinamisasi) dalam gerakan Muhammadiyah, yang seluruhnya berpangkal dari gerakan kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah (al-ruju’ ila al-Quran wa al-Sunnah) untuk menghadapi perkembangan zaman.

    Gerakan Kemanusia IMM

    Jika Muhammadiyah memulai gerakan kemanusian yang dicontohkan oleh seorang Dahlan dengan memberikan santunan makanan kepada orang-orang yang tidak mampu (fakir-miskin), baik dengan makanan secara langsung. Dilanjutkan dengan kajian QS. Al Ma’un yang lebih dikenal dengan teologi Al Ma’un yang menjadikan ciri dari gerakan Muhammadiyah yaitu gerakan sosial.
    Disisi ini Muhammadiyah dibilang sukses, bahkan dapat di katana Muhammadiyah dapat melapaui kerja-kerja pemerintah dalam pengentasan kemiskinan hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sekolah-sekolah yang menampung orang-orang miskin, panti jumbo, panti asuhan Muhammadiyah dan bahkan hari ini dengan Lembaga Zakat Infak Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Muhammadiyah dengan terang benderang menampakkan wajah gerakan sebagai organisasi masyarakatan dan menjadi organisasi filantropi. Yang mampu menggerakan semua orang bertasipasi untuk menghidupan ketidak mampuan menjadi kekuatan menggerakan zaman pada kemajuan yiatu pencerdasan dan pencerahan.

    Berangkat dan berkaca dari sini, IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah harus menggambil segmentasi berbeda yang berkesinambungan dari induknya. Sehingga IMM mampu menggerakan nalar kirits gerakannya pada nalar untuk mencapain tujuan IMM “mengusahakan terbentuknya akdemis Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah”. Gerakan kemanusiaan IMM bukan pada pengetasan kemiskininan dalam perubahan fisik, tetapi IMM harus masuk pada bilik-bilik kemanusiaan lainnya yang ini membutuhkan konseterasi dan kemampuan yang berkelanjutan serta energi pemikiran yang hal ini ada pada mahasiswa dan IMM di dalamnya. Yang mana IMM memiliki jaringan luas di setiap PTN, PTS terutama di PTMA yang tersebar diseluruh Indonesia bahkan dunia.

    Dalam kajian ini, penulis melihat ada tiga bilik kemanusiaan yang IMM bisa berperan didalamnya, bilik kemanusiaan itu: Pertama kemiskinan pengetahuan (kebodohan), ini nilai kemanusiaan yang perlu digerakan dalam aksin nyata nalar kemanusiaan IMM hari ini.

    Kebodohan dalam pemikiran yang mengakibatan semua tidak tanduk masyarakat berjalan beitu saja tidak berdasar landasan jelas, tidak berdasakan literasi dan literature yang dapat dipertanggung jawabkan sehingganya tidak dengan muda masyarakat saling menyalahkan dan saling mengkalim kebenaran.

    Nilai perbedaan pendapat akan menjadi taman-taman dalam setiap situasi dan kondisi di msyarakat sehingga masyarakat dengan sendirinya tersadar bahwa perbedaan merupakan kekayaan dan fitra manusia. Dengan kompetensi IMM yang intelektual humanis sudah pasti mampu melakukan pendekatan dalam menyelesaikan kebodohan dimasyarakat, baik kebodoahan dalam pemikiran, perkataan serta perbuatan. Perlu difahami oleh kita semua bahwa tidak ada manusia yang diciptakan oleh Allah itu dalam keadaan bodoh, yang ada adalah mereka tidak bertemu dengan guru dan orang-orang pada pengetahuan untuk membersamainya.

    Bilik kemanusiaan kedua adalah kemiskinan fitrah hati, nilai kemanusiaan ini juga harus menjadi konsetrasi IMM sebagai gerakan mahasiswa yang memiliki kompetensi intelektual relegius menjadi modal utama untuk merubaha wajah peradaban masyarakat yang hari ini secara nurani berangsur-angsung ditinggalkan bahkan cendrung hilang, mengedepankan nafsu tanpa ada control hati, sering banyak membaca media sosial tapi media agama (Al Qur’an Hadist) di tinggalkan. Sehingga hati menjadi kaku, keras dan sulit menerima keberanan yang ada egoism dibersarkan hal ini terlihat dan sering kita rasakan dalam keputusan-keputusan kebijakan yang sering meninggalkan persoalan serta bergejolak yang berimbas pada nilai-nilia kemanusiaan, multi tafsir dan bahakan mediskriminasikan golongan satu dengan golongan lain, menjatuhkan bahkan merendahkan.

    Nalar gerakan IMM sudah harus juga masuk pada ranah pengkayaan hati agar lebih hidup, pendekatan Qur’ani, pendekatan-pedekatan ilahiyah juga harus dijalankan oleh kader dan para aktivis IMM. Dari sini masyarakat akan segera tersadarkan dan tergerak untuk melakukan pembelaan-pembelaan bukan karena kepentingan serta politik belaka melainkan pembelaan merupan bentuk ibadah dan pertanggung jawaban sebagai khalifah.

    Bilik kemanusiaan ketiga adalah kemisikinan jiwa sosial, jikalah kita melihat hari ini secara sekilas bahwa semua orang memiliki rasa kepedulian sangat tinggi, hal itu benar adanya dan tidak dapat dipungkiri. Hal ini terlihat dengan banyaknya program-program yang diberikan pemerintah misalnya berupa bantuan-bantuan serta subsidi makanan, pendidikan dan lain sebagainya yang ini berdampak pada ketergantungan dan pengharapan lebih yang melunturkan kemandirian serta mematikan jiwa sosial.

    Lebih dalam sadarkah kita bahwa dengan perlakuan ini akhirnya masyarakat menjadi miskin untuk saling memberi dengan kesadaran sendiri karena semua sudah berfikir bahwa pasti akan ada yang membantu.

    Dalam kajian penulis, bahwa yang terjadi hari ini adalalah kita hanya sibuk dan cukup memberikan saja tanpa juga melakukan pendampingan ada kehidupan sosialnya. Maka disinilah IMM harus mengambil peran memberikan pemahaman, bahwa tidak selamanya kita akan menerima pemberian dan akan diberi oleh orang yang sama, bahwa dalam kehidupan ini harus bersama dan saling bahu membahu sebagai wujud asli jiwa rakya Indonesia.

    Kemiskinan jiwa sosial ini akan melahirkan kekerasan-kererasan fisik maupun non fisik yang ini pasti akan menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu IMM harus memiliki laboratorium sosial untuk mengkaji persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat secara massif dan mendalam sehingga persoalan dapat dituntaskan dengan cepat dan tepat.

    Dengan rumah besar persyarikatan Muhammadiyah IMM pasti mampu membuat ruangan kajian, ruang diskusi serta mimbar pengetahuan yang dapat merumuskan langkah-langkah dalam mengeyelesaikan kemiskinan jiwa sosial yang melanda masyarakat saat ini.

    Pada akhirnya, jika IMM sebagai organisasi gerakan mahasiswa hanya berhenti pada tataran diskusi saja, saya kira IMM tidak tidak ubahanya seperti bunyi petir disiang hari tanpa menurunkan hujan, suaranya keras mengagetkan namu tidak mampu menghadirkan kehidupan isi dunia sehingga yang terjadi penyesalan atas gelegarnya suara petir. Ketika IMM dengan kualitas dan kuantitas kadernya berhenti hanya pada nalar-nalar diskusi dan tidak ada nalar praksi gerakan maka IMM tidak ubahnya seperti orang yang bertemu tapi tidak berjumpa, kosong hampa dan omong doing.

    Hari ini IMM harus melakukan usaha dan gerakan-gerakan kecil yang dapat mewarnai serta menyelesaikan persoalan kemanusiaan dengan pendekatan dan gaya mahasiswa sebagai kaum-kaum intelektual idealis yang di bingkai dengan kematangan relegius dan kayanya jiwa humanis. IMM JAYA.

    Penulis: Hasbullah, Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI)

  • Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Metro Gelar Pelantikan Pengurus IMM 2018-2019

    Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Metro Gelar Pelantikan Pengurus IMM 2018-2019

    Metro (SL) – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Metro, Lampung gelar Pelantikan Bersama pengurus IMM periode 2018-2019,rabu (26/12/2018). Para pengurus yang dilantik mulai dari tingkat Komisariat, Korkom hingga Pengurus Cabang.

    Kegiatan yang digelar di Aula Gedung Pemerintah Kota Metro, dengan mengusung tema Aktualisasi Gerakan Angkatan Muda Muhamadiyah dalam pengawasan Pemilu. Pelantikan dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah IMM Lampung. Selama satu tahun ke depan, IMM Kota Metro akan dinahkodai oleh Ali Nurdin. Dalam acara tersebut juga dilaksanakan diskusi kebangsaan.

    Sementara itu, menurut Ali Nurdin selaku Ketua Pimpinan Cabang IMM 2018/2019 mengatakan,”kepemimpinan baru harus mengetahui langkah terakhir pada kepemimpinan yang lama dan kepada kepemimpinan yang baru, harus berperan aktif dalam gerakan pemilu. Dan kami ucapkan terimakasih kepada kepengurusan yang lama, atas kinerjanya selama ini. Kemudian nanti malam kami akan mengadakan sarasehan, guna mengumpulkan kepengurusan yang baru untuk menerima masukan dan saran guna mencapai 1 tujuan,” ungkap Ali Nurdin.

    Sedangkan dalam sambutan Asisten I Ridhwan mengatakan, selamat kepada Ketua dan anggota pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Metro yang baru saja dilantik dan Selamat menjalankan tugas,”mudah-mudahan saudara dapat memegang teguh amanah dan menjalankan kepercayaan yang diberikan kepada saudara dengan sebaik-baiknya. Untuk itu saya berharap, pengurus dan seluruh anggota IMM cabang Kota Metro ini, dapat memberikan peran yang lebih besar lagi dalam menyukseskan program pendidikan di Kota Metro,”jelasnya.(roby/rilis)

  • PC IMM Tolak Kedatangan Jokowi ke Lampura

    PC IMM Tolak Kedatangan Jokowi ke Lampura

    Lampung Utara (SL) – Kehadiran Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang dikabarkan akan mengunjungi Kabupaten Lampung Utara, awal Januari 2019 mendatang, sontak mendapat penolakan tegas dari Pengurus Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Lampung Utara.

    Penolakan atas kabar kunjungan Presiden RI 1 dituangkan dalam spanduk yang bertuliskan “PC IMM Lampura Menolak Kedatangan RI 1 di Ragem Tunas Lampung #Lampung Utara” dengan cat berwarna merah. Spanduk sepanjang tiga meter yang membentang di pagar depan dan tepat berada di bawah plang nama Sekretariat PC. IMM Kabupaten Lampung Utara, dengan tulisan berwarna merah ini terpasang sejak Minggu tadi malam, (23/12).

    Dikatakan Ketua Umum PC IMM Kab. Lampura, Jefri Ramdhani, seluruh jajaran anggota dan fungsionaris PC IMM Lampura menolak kedatangan Presiden yang akan mengunjungi kabupaten setempat.

    Dirinya menegaskan, kabar akan adanya kunjungan Presiden RI ke Kabupaten Lampung Utara mendapat penolakan tegas dari seluruh kader, anggota dan pengurus PC IMM. Dengan alasan, PC IMM Lampura beranggapan, hingga saat ini, pemerintah masih saja disibukkan dengan agenda ceremonial ketimbang melakukan kinerja-kinerja yang diprioritaskan untuk rakyat kecil.

    “Pak Jokowi sebaiknya jangan terlalu banyak kegiatan seremonial lah seperti meresmikan ini atau meresmikan itu. Rakyat hari ini makin menderita, kok. Dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik, pengurangan subsidi BBM, harga pertanian yang tidak stabil, bahkan roda perekonomian semakin terpuruk. Masuknya ribuan warga aseng ke negeri ini berbanding terbalik dengan kebiadaban Pemerintah China terhadap Muslim Uyghur. Mungkin hal-hal seperti ini belum terdengar oleh Pak Jokowi,” kata Jefri Ramdhani, saat dikonfirmasi, Senin, (24/12), di sekretariat PC. IMM Kab. Lampura.

    Hal senada disampaikan Sekretaris Umum PC IMM Lampura, Dedy Ariyanto, pada prinsipnya, PC IMM Lampura menilai agenda kunjungan Presiden Jokowi ke Bumi Ragem Tunas Lampung dirasa belum tepat dikarenakan banyaknya persoalan-persoalan yang lebih penting untuk kemaslahatan warga Indonesia yang belum dituntaskan. “Kami sebenarnya bukan menolak kedatangan Presiden di Lampung Utara. Hanya saja, waktunya yang belum tepat. Karena, banyak persoalan krusial dan bersifat mendesak yang lebih penting demi kemaslahatan mayarakat Indonesia secara menyeluruh yang belum dituntaskan,” tegas Dedy Ariyanto.

    Jika segala persoalan yang ada sudah dituntaskan, beber Dedy, maka PC. IMM Lampura akan menyambut kedatangan Presiden Jokowi dengan tangan terbuka. “Kami juga meyakini, kedatangan Presiden Jokowi akan mendatangkan kemanfaatan bagi kabupaten tercinta ini,” jelasnya.

    Sebelumnya, pada Jumat, (21/12), puluhan aktivis yang bernaung dalam wadah PC IMM Lampura menggelar Aksi Solidaritas untuk Muslim Uyghur di Tugu Payan Mas dan Kantor DPRD setempat. Dalam kesempatan itu, PC IMM Lampura juga meminta Presiden RI, Joko Widodo, untuk segera menyatakan sikapnya terhadap kebiadaban yang dilakukan Pemerintah China kepada muslim Uyghur. (ardi)

  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sambangi Gedung DPRD Provinsi Lampung

    Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sambangi Gedung DPRD Provinsi Lampung

    Bandar Lampung (SL) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sambangi gedung DPRD Provinsi Lampung untuk Audiensi, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan DPD IMM Lampung dan Pimpinan Cabang IMM se-kabupaten/kota di wilayah Provinsi Lampung, kamis, (04/09/18) .

    Dalam audiensi tersebut cabang menyampaikan aspirasi serta isu lokal didaerah masing-masing tinggal, persoalan ekonomi, insfrastruktur serta pendidikan menjadi sorotan penting dalam audiensi tersebut.

    Yusuf Ketua Umum DPD IMM Lampung menegskan kepada pak Prapto dan Ahmad Yasin selaku Komisi I dprd Provinsi Lampung Untuk memproses dan menindak lanjuti aspirasi yang diusung oleh kader-kader IMM, adapun pokok-pokok yang disampaikan adalah :
    1. Kondisi dan status pedagang kaki lima dikota metro yang berkasnya sudah naik ke MK, hingga saat ini masih belum jelas akan statusnya.
    2. Fasilitas pendidikan dan SDM untuk penyandang disabilitas dikota pendidikan (Metro) belum sepenuhnya terpenuhi.
    3. Mandeknya Insfrastruktur pembangunan gedung wanita di kota metro yang mandek hingga 2 tahun terakhir.
    4. Agar memperhatikan petani di daerah kabupaten lampung tengah, memberikan dan mempermudah pasokan pupuk subsidi kepada masyarakat.
    5. Pembangunan Insfrastruktur yang masih tidak merata dan tidak tepat sasaran di lampung timur.
    6. Kenaikan harga listrik tidak sesuai dengan pelayanan yang diberikan dengan Masih adanya pemadaman listrik bergilir.
    7. Persoalan lapangan kerja di lampung selatan yang harus ditindak lanjuti dan menjadi perhatian serius pemerintah melihat masih banyaknya putra-putri bangsa putus sekolah dan menganggur.

    Kenaikan harga dollar terhadap rupiah juga menjadi perhatian khusus bagi ikatan mahasiswa muhammadiyah, karna dengan naiknya nilai tukar dollar terhadap rupiah tentunya akan mempengaruhi harga bahan-bahan pokok di setiap daerah di indonesia, terlebihnya bahan-bahan pokok yang di import dari luar negeri maka DPD IMM Lampung meminta untuk pemerintah agar dapat menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok terkait isu dollar.

    Dalam hal tersebut DPRD Provinsi Lampung melalui Komisi I Prapto dan Ahmad Yasin Akan menyampaikan hasil Audiensi IMM ke pimpinan dan membawa persoalan daerah ke pemerintah pusat untuk dapat di tindak lanjuti.

    “Persolan daerah tidak akan selesai hanya di DPRD,  perlu kerjasama dengan semua elemen masyarakat dan peran mahasiswa agar lebih efektif dalam menangani persoalan didaerah” ungkap Prapto Komisi I DPRD Provinsi Lampung.

    Audiensi hari ini, kamis, 04/09/18 adalah hasil tuntutan dari kekecewaan masa aksi bela rakyat saat memperingati hari kesaktian pancasila pada senin, 01 Oktober 2018 di gedung DPRD Provinsi Lampung, kekecewaan masa yang berjumlah lebih dari 350 orang itu berawal dari ketidak hadiranya semua wakil rakyat di kantornya, maka ketua Umum DPD IMM Lampung Yusuf Ridho Billah menuntut kepada bapak Amal selaku kabag humas untuk segera menghadirkan wakil rakyat ditengah-tengah Pimpinan IMM dan meminta agar tidak menutup mata terkait persoalan-persoalan dimasyarakat saat ini.(Wagiman)