Tag: IMM

  • Datangi Muhammadiyah Parosil Minta Maaf

    Datangi Muhammadiyah Parosil Minta Maaf

    Bandar Lampung-Mantan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, yang juga ketua DPC PDIP Lampung Barat mendatangi kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung. Parosil meminta maaf kepada Muhammadiyah atas ucapannya yang viral beberapa waktu lalu, Selasa 15 Agustus 2023.

    “Saya manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Saya menyampaikan permohonan maaf, sekaligus meluruskan,” ujarnya.

    Parosil mengaku kedatangannya ke kantor PWM Lampung untuk silaturahmi. “Jujur saya saya sampaikan, saya malu bisa begini. Padahal, saya setiap kegiatan di pemerintahan paling pantang membedakan kelompok,” bebernya.

    Selain PW Muhammadiyah Lampung, Parosil juga berencana untuk datang ke PKS dan PAN. “Kalau ke PKS besok lah, untuk PAN nanti menunggu teman-teman siap,” jelasnya.

    Menanggapi hal itu, Wakil Ketua PW Muhammadiyah, Fauzi Fattah, mengatakan, ucapan Parosil jangan gabung PAN karena Muhammadiyah dan PKS itu biasa saja.

    Namun karena diucapkan di depan kader NU, seakan-akan bertolak belakang dan mengadu domba kader NU dan Muhammadiyah. “Masalah yang sudah terlanjur, yakni laporan IMM ke Polda Lampung soal ini akan dibahas lebih lanjut,” katanya.

    Menurut dia, Muhammadiyah itu kolektif kolegial. Setiap langkah harus berdasar keputusan bersama dan pleno. “Jadi, tidak boleh hanya diputuskan oleh seseorang kendati itu ketua,” katanya.

    Pada kesempatan itu, Fauzi menyerahkan buku ‘Moderasi Beragama Sudut Pandang Orang Muhammadiyah’ sebagai bahan bacaan bagi Parosil.

    Parosil sebelumnya menjadi pemateri dalam pendidikan dasar kader Nahdlatul Ulama (NU) di MTS Al-Hikmah Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Lambar, Minggu (6/8/2023).

    Dalam video berdurasi 2 menit 7 detik tersebut, dia menyampaikan agar warga NU tidak masuk ke PAN dan PKS karena beda pemahaman. “Yang pertama, PAN karena itu organisasinya Muhammadiyah. Kedua, PKS Kalau yang lainnya monggo-monggo mawon,” ujarnya.

    IMM Laporkan Mantan Bupati Lampung Barat Parosil Mambsus ke Polda Lampung

    Sebelumnya mantan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, diadukan ke Polda Lampung oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung atas pernyataan viralnya di media sosial yang mengajak warga Nahdlatul Ulama (NU) tidak bergabung ke PAN karena terafiliasi Muhammadiyah dan PKS.

    Pernyataan adik kandung anggota DPR RI Fraksi PDIP Muklis Basri yang juga mantan Bupati Lambar sebelumnya itu, dinilai merugikan Muhammadiyah, memecahbelah Muhammadiyah dan NU

    Ketua DPP IMM, M. Habibi mengatakan, pihaknya mengadukan Parosil Mabsus karena dinilai pihak Muhammadiyah dirugikan atas pernyataan tersebut.

    “Kami mendatangi Polda Lampung mengadukan terkait pernyataan Parosil Mabsus atas perbedaan pemahaman. Jadi ini seakan-akan konteksnya memecah belah antara NU dengan Muhammadiyah,” kata M. Habibi di Polda Lampung, Senin 14 Agustus 2023.

    IMM menilai, Muhammadiyah sangat dirugikan atas pernyataan pemahaman politisi PDI Perjuangan itu yang disampaikan saat mengisi kebangsaan dalam forum anggota NU.

    “Jadi antara NU dan Muhammadiyah ini sebenarnya pemahaman Islamnya sama, mungkin cultur budaya dan pendekatan dakwahnya yang berbeda,” ujar M. Habibi.

    Pernyataan ajakan Parosil untuk tidak memilih PAN dan PKS di acara NU dengan mendiskreditkan Muhammadiyah. Seharusnya Parosil Mabsus kalau ingin menyatakan perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, maka lebih spesifik menyebutkannya.

    Namun apa yang disebut Parosil Mabsus ini tafsirnya sangat luas, karena mengaitkan Muhammadiyah, sehingga IMM merasa ada ujaran kebencian yang dilakukan Parosil Mabsus secara kelembagaan.

    “Saya tidak tahu niatnya Parosil mengatakan seperti itu. Namun kenapa dia menyebut di forum NU. Ini seolah-olah bisa memecah belah persatuan, yang selama ini kami bangun dengan susah payah,” sebut M. Habibi.

    Disinggung terkait tindak lanjut aduan yang diajukan apakah akan berlanjut ke laporan pidana atau tidak, saat ini IMM masih mengkaji dan berkoordinasi dengan Polda Lampung, apakah unsur pidananya terpenuhi atau tidak.

    Namun IMM menegaskan, dalam pernyataan Parosil itu, Muhammadiyah merasa dirugikan. “Kita IMM menyerahkan barang bukti berupa video yang viral, baik itu di media massa maupun media sosial terkait pernyataan tersebut,” kata Habibi. (Red)

  • IMM Lampung Laporkan Parosil Mabsus ke Polisi

    IMM Lampung Laporkan Parosil Mabsus ke Polisi

    Bandar lampung (SL) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung melaporkan mantan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, ke Polda Lampung atas pernyataan viralnya di media sosial yang mengajak warga Nahdlatul Ulama (NU) tidak bergabung ke PAN karena terafiliasi Muhammadiyah dan PKS.

    Ketua DPP IMM, M. Habibi mengatakan, pihaknya mengadukan Parosil Mabsus karena dinilai pihak Muhammadiyah dirugikan atas pernyataan tersebut.

    “Kami mengadukan ke Polda Lampung terkait pernyataan Parosil Mabsus atas perbedaan pemahaman, jadi ini seakan-akan konteksnya memecah belah antara NU dengan Muhammadiyah,” kata M. Habibi saat diwawancarai di Polda Lampung, Senin 14 Agustus 2023.

    IMM menilai, kerugian yang dialami Muhammadiyah atas pernyataan pemahaman politisi PDI Perjuangan itu disampaikan saat mengisi kebangsaan dalam forum anggota NU.

    “Jadi antara NU dan Muhammadiyah ini sebenarnya pemahaman islamnya sama, mungkin kultur budaya dan pendekatan dakwahnya yang berbeda,” ujar M. Habibi.

    Namun apa yang disebut Parosil Mabsus ini tafsirnya sangat luas, karena mengaitkan Muhammadiyah, sehingga IMM merasa ada ujaran kebencian yang dilakukan Parosil Mabsus secara kelembagaan.

    “Saya tidak tahu niatnya Parosil mengatakan seperti itu, namun kenapa dia menyebut di forum NU. Ini seolah-olah bisa memecah belah persatuan, yang selama ini kami bangun dengan susah payah,” sebut M. Habibi.

    Disinggung terkait tindak lanjut aduan yang diajukan apakah akan berlanjut ke laporan pidana atau tidak, saat ini IMM masih mengkaji dan berkoordinasi dengan Polda Lampung, apakah unsur pidananya terpenuhi atau tidak.

    Namun IMM menegaskan, dalam pernyataan Parosil itu, Muhammadiyah merasa dirugikan. Dalam aduan tersebut, IMM menyerahkan barang bukti berupa video yang viral, baik itu di media massa maupun media sosial terkait pernyataan tersebut.

    Pernyataan Parosil Mabsus yang mengajak warga Nahdlatul Ulama (NU) tidak bergabung ke PAN karena terafiliasi Muhammadiyah dan PKS dinilai sebagai ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan.

    Muhammadiyah merasa dirugikan atas pernyataan tersebut dan telah melaporkan Parosil Mabsus ke Polda Lampung. (Wagiman)

  • Pernyataan Parosil Mabsus Dinilai Tak Hanya Ciderai Partai dan Ormas Tapi Juga Umat Islam

    Pernyataan Parosil Mabsus Dinilai Tak Hanya Ciderai Partai dan Ormas Tapi Juga Umat Islam

    Bandar Lampung (SL) – Pernyataan mantan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus yang dianggap menyakitkan dan memecah belah umat Islam, menuai reaksi keras dari berbagai pihak.

    Edi Agus Yanto, Sekretaris Korwil Fokal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Provinsi Lampung, menilai bahwa pernyataan Parosil Mabsus tidak hanya mencederai partai dan ormas, tapi juga mencederai umat Islam dan merusak demokrasi.

    “Sangat disayangkan sebagai mantan bupati yang dipilih oleh rakyat secara langsung dan mayoritas dipilih umat Islam, tidak bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, malah membuat pernyataan memecah belah persatuan dan persaudaraan dan termasuk ranah ujaran kebencian dan membuat gaduh,” kata Edi Agus Yanto.

    Edi Agus Yanto juga mengingatkan bahwa pertarungan politik pemilu 2024 tidak boleh menghalalkan segala cara tanpa menggunakan norma etika demi sebuah kekuasaan yang sifatnya sementara dan terbatas 5 tahunan.

    “Padahal salah satu tugas politisi itu memberikan pendidikan politik yang mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat,” ujar Edi Agus Yanto.

    Edi Agus Yanto berharap, kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dalam memilih pemimpin di semua level kepemimpinan, mulai dari kepala desa sampai dengan Presiden. Begitu juga legislatif, mulai dari DPRD kabupaten/kota sampai dengan DPR/DPD RI.

    Artinya, memilih pemimpin tidak boleh sembarangan. Pemimpin pantas dipilih adalah mereka yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas, sehingga bisa bisa menjadi tauladan semua golongan.

    “Jangan sampai kita memilih pemimpin yang hanya bisa memecah belah dan membuat gaduh,” ujar Edi Agus Yanto. (Wagiman)

  • Moderasi di Tangan Kader IMM Refleksi Pemikiran Menuju Musyawara Daerah IMM Lampung ke XII

    Moderasi di Tangan Kader IMM Refleksi Pemikiran Menuju Musyawara Daerah IMM Lampung ke XII

    Pringsewu(SL)- Tantangan yang dihadapi mahasiwa dewasa ini begitu berat dan komplek, jelasnya berbeda dangan masa lalu. Bukan lagi kekerasa dalam retorika, acaman intelektual, kilernya dosen dalam proses kuliah, dan sulitnya meraih nilai. Namun jauh dari itu, mahasiswa hari ini juga harus bertanggung jawab atas keadaan negeri hari ini yang dalam keadaan sakit baik secara fisik maupun nurani. Begitu banyak persoalan negeri ini, mulai dari persoalan imoralitas para pemimpin negeri dengan masih marak dan terangnya kasus korupsi, kolusi, nepotisme dan pelanggaran sosial kemanusiaan lainnya. Belum lagi kebijakan-kebijkan pemerintah, tidak lagi berpihak pada kesejahteraan, keadalina rakyatnya bahkan cendrung merusak nilai tolerasi dan saling menghargai perbedaan.

    Jelasnya, bahwa persoalan di negeri ini betumpuk terus menurus silih beganti, bagaikan tempat pembuangan sampah. Belumlah sampah terurai dan menyatu dengan tanah namun sampah baru datang dengan jenis sampah yang beraneka ragam. Begitupun bangsa ini, masalah silih berganti mengalir dengan derasnya mulai dari masalah ekonomi, politik, pendidikan, sosial dan agama. semua itu terlihat jelas masalahnya, namun yang tejadi itu semua dipelihara sehingga bau busuknya hilang ditelah masalah baru.

    Rendahnya komitmen terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara sangat rendah, dimana dengan mudahnya setiap warga masyarakat mempropokasi dan terpropokasi dengan isu-isu suku, etnis, budaya, dan agama. Di mana isu dan persoalan persoalan tesbut itu menjadi perdagangan dalam dunia politik bangsa ini, hal ini tentunya sangat menjijikkan dan mengerikan.

    Seharusnya sebagai warga negara, sudah semestinya berusaha untuk menjaga kebersamaan, saling gotoroyong, tenggang rasa dan juga saling mengingatkan. Pada hakekatnya semua yang ada merupakan warisan dari leluhur bangsa ini. Dimana leluhur dulu dalam perbedaan mereka tetap saling mendengarkan, memahami dan juga ikut serta merasakan segala bentuk kesakitan dan kesengsaraan.

    Mahasiswa, dalam hal ini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), adalah satu elemen masyarakata yang memiliki kekuatan untuk mengimplemtasikan, mensosialisasikan bahkan melembagakan nilai-nilai moderasi. Maka dengan modal kader yang memiliki keberagamanbaik itu secara keilmuan, sosial, kultur yang cukup mengakar dibalut dengan pemahaman trilogi dan trikompetensi ikatan ini mejadi bekal yang besar untuk mejalankan misi dari moderasi tersebut, terlebih moderasi Islam dalam pemahaman perysarikatan Muhammadiyah.

    Maka sudah seyogyanya IMM menjadi simbol dari kekuatan dalam rangka menggerakan nilai tenggang rasa, toleransi, saling menghormati, mengharagai pendapat, menikmati keberagaman, mengedepan nilai-nilai persaudaraan, tegakkan keadilan, lahirnya kesejahteraan dan mengutamakan kersamaan di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka moderasi bagi IMM adalah jendela untuk pembuktian bahwa kader IMM adalah seorang akademisi Islam yang berakhlak mulia dan akan senantiasa menjadi pena dan busur untuk terwujudnya tujuan Muhammadiyah.

    Tentunya bukan hal yang mudah untuk menjalankan moderasi. Di tengah bangsa yang warga masyarakatnya majemuk, maka sudah dipastikan akan menemui persoalan dan masalah dalam menjalankan titah dalam moderasi tersebut. Oleh karenanya IMM harus segera bergerak dalam rangka memperkuatan eksistensi sebagai organisasi yang menjadi tempat berkumpulnya kaum intelektual. Kaum yang akan senantiasa menjaga dan merawat perbedaan dalam siraman keilmuan, sehingga setiap narasi baik kata dan tulisan mengadung nilai kemaslahatann untuk umat manusia.

    Untuk moderasi, maka pemikiran-pemikiran kader IMM harus segera dikumpulkan, ditulis dan dibangun dengan sistematis berkemajuan sehingga mampu diejawantahkan dalam kehidupan di masyarakat bahkan menjadi solusi untuk menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pemikiran seluruh kader, tidak boleh berhenti hanya untuk menggerakan dan membesarkan ikatan, namun pemikiran diperuntukkan untuk menggerakan kehidupan lebih luas dan dalam. Sehingga bukan saja lingkungan IMM, persyarikatan namun masyarakat luas merasakan buah dari pemikiran kader IMM. Oleh karenanya, pemikiran kader IMM harus dilewatkan dalam mulianya lingkaran diskusi, sucinya goresan pena, dan eloknya mimbar-mimba akademis, semua itu diproses dalam rangka menyuarakan kehidupan yang lebih baik dan mewujudkan nilai kemanusiaan secara utuh dan menyeluruh.

    Selain itu, kader IMM dengan kompetensi humanisnya tidak lagi tersulut dengan perbedaan warna kebiasaan dan adat istiadat. Hari ini, gerak ikatan yang dijalankan oleh seluruh kader harus diarahakan pada terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik dan memerdekakan. Pergaulan yang dibangun adalah pergaulan mencerdasakan, mencerahkan dan menghidupkan nalar fikir maupun nalar prilaku.

    Sehingga kader IMM akan dengan bangga dan senang untuk menyampaikan dan mengeksprasikan pemikiran serta gerakan dalam rangka memajukan ikatan, persyarikatan dan umat. Moderasi dalam kompetensi humanasi tergambar dalam keramahan dalam keragaman budaya dan tradisi kehidupan, namun tetap menjaga eksistensi manusia dan keIslaman.

    Moderasi dalam persfektif humanis, menjadikan kader tidak melahirkan kekerasan ketika tejadi perbedaan dalam menentukan pemimpin, tidak ada lagi faksi senioritas ataupun ligitimasi jalur perkaderan. Nilai humanis dalam moderasi menolak segala bentuk kekerasa baik itu fisik maupun kekerasan pemikiran. Dengan humanisnya IMM sudah harus mewujudkan keadaban kader dan peradaban ikatan yang mengutamakan nilai-nilai dasar kehidupan, kemanusiaan serta menjadi diri kader siap mengabdi untuk umat dan bangsa.

    Moderasi ditangan IMM akan dilembagakan dengan cara terus menjaga dan merawat nilai-nilai religus kader. Di tengah berkembangnya cara berfikir, cara pandang, sikap dan praktik dalam beragama khususnya berIslam yang ini kadang menyebabkan jatuhkan martabat kemanusiaan bahkan Islam. Dari ajaran agama menjadi saling menyalahkan, memfitnah dan menghardik baik diri maupun keilmuan sehingga ajaran Islam terasa menyelisih ketenangan dan ketentraman hidup. Padahal berIslam pasti mengajarkan keselamatam, keamanan dan mewujudkan ketentraman.

    Dari sinilah, sudah sepatutnya kader IMM mendapatkan pemahaman ajaran Islam secara menyeluruh dan mendasar pada al Qur’an dan As Sunah. Islam bagi kader IMM bukan dipadangan sebagai rangkaian perintah, larangan, padahala dan dosa. Ajaran Islam harus dibawa pada kehidupan di masyarakat dan menjadikan nilai untuk menjaga kebersamaan, tolerasi, mewujudkan keadilan dan peradaban hidup berbangsa dan bernegara.

    Moderasi ditangan-tangan kader IMM akan menjelaskan dan membuka tabir keterpurukan kehidupan warga masyarakat bangsa dalam kemajemukan suku, ras dan agama. Kader IMM memandang moderasi bukan saja suatu program, namun ini juga jalan dakwah yang sebagaimana disampaikan dalam Al Qur’an. Moderasi akan terus disosialisasikan sehingga menjadi satu lembaga besar di IMM untuk mewujudkan kebaikan di masyarakat dalam kehidupan berbangasa, bernegara sehingga terwujud kehidupan yang toleran, harmonis, damai, maju dan berkeadilan. Pada watuktnya terwujud negara yang adil, makmur yang di Ridhai Allah SWT.

    Penulis : Hasbullah
    Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu

  • IMM Gelar Aksi Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

    IMM Gelar Aksi Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

    Cirebon(SL)- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Cirebon melangsungkan Aksi Damai dengan Mengangkat isu yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, dengan tema “Indonesia Sedang Tidak baik-baik saja” mereka menggelar aksi di halaman Kantor Bupati Cirebon pada selasa, 1 Maret 2022.

    Dihadiri langsung oleh 5 PK. Ikatan Mahasiswa yaitu, PK. IMM Dewandaru, PK.IMM Law Eicos, PK.IMM Cakrabuana, PK.IMM Stikes Ahmad Dahlan Cirebon, PK.IMM STF Muhammadiyah Cirebon. Aksi damai tersebut diPimpin Langsung oleh Ketua PC.IMM Kab. Cirebon Kakanda Eki Nur Febriansah dan di Koordinator Lapangan oleh IMMawan M. Rizal Bahtiar.

    “Aksi damai IMM Kabupaten Cirebon ini dilakukan sebagai respon atas berbagai permasalahan dan polemik yang terjadi di masyarakat. Dari mulai represifitas aparat, kelangkaan minyak sampai wacana penundaan pemilu” ujar Nur Eki Febriansah selaku Ketua Umum PC IMM Kabupaten Cirebon

    Koordinator Lapangan IMMawan Rizal Mengatakan bahwa “Kami datang di sini sebagai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Cirebon yang ingin meminta kepada pemerintah kepada aparat terkait untuk hal-hal yang sudah disampaikan oleh ketua umum”

    Di dalam aksi Damai tersebut IMMawan dan IMMawati menyampaikan sebuah orasi dan terdapat beberapa penyajian yang membedakan antara aksi damai yang lainya, seperti halnya ada sebuah Teatrikal, yang menambah juang semangat para Mahasiswa. Aksi Damai tersebut berjalan secara damai, tertib dan sesuai Protokol Kesehatan serta tidak menimbulkan kericuhan sedikitpun dengan pengawalan Kapolres dan disambut langsung oleh Sekretaris Bupati Kabupaten Cirebon dan melakukan Audiensi.

    Di dalam audiensi tersebut Ketua PC.IMM Kab. Cirebon menyampaikan pernyataan Sikap bahwa “ Meminta Pemerintah melalui menteri Ketenagakerjaan untuk merevisi tahun 2022, meminta pemerintah melalui menteri agama untuk mempertahankan keberagaman Indonesia, pemerintah untuk terus fokus menata kebijakan yang kontroversi dan tidak berpihak, Selain menyampaikan aspirasi, kami juga mengingatkan bahwa pemerintah dan semua stakeholder terus berkolaborasi dan jangan menjadikan penanganan Pandemi sebagai ajang show off keunggulan suatu instansi” ucapnya

    Dari audiensi Assisten Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Drs. H. Assadullah MM merespons hal tersebut dan menyampaikan pesan “Audiensi yang dilakukan ada masukan ada juga banyak masukan yang berkaitan dengan kebijakan pusat akan disampaikan ke pemerintah pusat yang berkaitan dengan pemerintah daerah bupati dengan pemerintah ini sudah kerja sama antara PH dengan pemerintah daerah dalam rangka operasi dan terkait untuk Kelangkaan Minyak kita bisa bekerja sama dengan Bulog masalah kebijakan operasi ini akan melaksanakan namanya itu operasi pasar. Terkait kejadian di Wadas harus dilakukan survei dilaksanakan kesepakatan contoh tingkat kabupaten itu ada perubahan tempat pelelangan sampah sementara survei dulu manfaatnya berapa kerja” Ucapnya.

    Salah satu peserta Aksi Damai Adithia Permana memberi komentar bahwa ‘ Aksi ini bisa menyampaikan ke atas bahwasanya di kalangan bawah ini memang sedang terjadi sebuah tragedi-tragedi yang bisa dikatakan tidak wajar di era sekarang ini tujuan saya mengikuti Aksi Damai ini agar pemerintah sadar dan bergegas untuk melakukan sebuah perbaikan-perbaikan yang bisa memberikan sebuah pusat tersendiri” ucapnya

    Aksi Damai dilakukan karena adanya pernyataan sikap dan instruksi dari DPP IMM kepada setiap kader-kader di IMM yang ada di Indonesia serta bangsa untuk segera terlibat atau berkontribusi dalam pencegahan Pencegahan untuk bisa menjadi Garda terdepan dalam keberlangsungan masyarakat yang ada di Indonesia. Banyak sekali faktor generalisasi yang perlu dikaji ulang dan harus dibedah kembali, mengingat Banyak sekali masalah yang terjadi di negara ini, terkait persoalan JHT, IKN, Wadas, dan yang terbaru adalah pernyataan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing.

    Seperti yang diketahui, bukan hanya di daerah dan bukan hanya di nasional tetapi bisa dilihat banyak aksi-aksi ataupun banyak agenda-agenda dampak dari kegagalan dalam penerapan regulasi dalam penerapan kebijakan yang dikeluarkan dari pemerintah.

    Ditarik dari 2019 atau selama kepengurusan. Pertama bahwasanya banyak kebijakan-kebijakan yang berdampak salah satunya adalah strategi dari pemerintahan bahwasanya peralihan peralihan itu yang akhirnya menimbun sekarang menjadi kontroversial yang kemudian tertimbun oleh semua masyarakat sekarang merasakan bersama dari zaman omnibus law dari zaman RUU KUHP dari zaman RUU Minerba sampai sekarang banyak menimbulkan berbagai dinamika atau fenomena yang ada di Indonesia. (sri/ranov)

  • Bersama IMM, Kapolres Lampung Utara Gelar Safari Subuh

    Bersama IMM, Kapolres Lampung Utara Gelar Safari Subuh

    Lampung Utara (SL) – Guna memberikan pesan dan himbauan kamtibmas kepada masyarkat, Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono, S.Ik., terus melakukan Safari subuh, Kamis (27/12/18).

    Kali ini Kapolres mengajak Ikatan Mahasiswa Muhamadyah Kotabumi menggelar safari subuh di Masjid Masjid Agung, Kec. Kotabumi untuk menunaikan sholat subuh berjamaah dengan masyarakat.

    Usai Sholat berjamaah Kapolres memberikan himbauan kepada seluruh jamaah Masjid Agung dan masyarakat sekitarnya untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta dapat menyaring informasi secara bijak menjelang pemilu. “Mari sama-sama kita menjaga dan menciptakan Kamtibmas di wilayah Lampung Utara yang kita cintai. Serta diharapkan masyarakat bijak dalam memilah informasi yang beredar saat ini,” imbau Kapolres.

    Selain itu Kapolres meminta, agar pengendara selalu mematuhi aturan yang diberlakukan di jalan raya demi keselamatan diri sendiri dan juga orang lain. “Dalam berlalu lintas dengan mematuhi aturan-aturan yang ada salah satu cara menghindari terjadinya kecelakaan, jadilah pengendara yang santun dan mentaati rambu-rambu,” ujranya.

    Kapolres juga menghimbau kepada jamaah untuk mewaspadai adanya paham- paham radikal dan tindakan Intoleransi dan berita hoax yang merupakan cikal yang ingin memecah belah bangsa. “Mari kita bekerjasama untuk menciptaka situasi kamtibmas yang aman dan kondusif sehinga pemilu 2019 akan datang bisa berjalan aman damai dan sejuk,” kata Budiman Sulaksono. (rls/ardi)