Bandar Lampung – Inflasi di Lampung Masih Tinggi. Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Lampung Kementerian Keuangan menyebutkan inflasi tahunan Lampung berada direntang level sasaran 1,5% ─ 3,5% di sepanjang Januari 2024 yakni sebesar 3,28% (yoy). Capaian ini berada di atas inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,57% (yoy).
Meskipun demikian, secara bulanan Lampung mengalami deflasi sebesar 0,19% (mtm).
Inflasi tahunan tertinggi terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 7,49% (yoy) dengan andil inflasi sebesar 2,39% (yoy). Artinya, kelompok ini menyumbang sebesar 2,39% dari porsi inflasi periode Januari yang sebesar 3,28% (yoy).
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahunan adalah beras sebesar 0,95% (yoy).
Waspadai Kenaikan Harga Beras
Inflasi pada Januari 2024 masih dipengaruhi oleh kenaikan harga barang pangan utama seperti beras yang terus mengalami kenaikan akibat pasokan gabah yang berkurang pasca pergeseran musim tanam akibat EL Nino.
Dalam laporannya Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Lampung mengingatkan pemerintah daerah di Lampung untuk mewaspadai tekanan harga beras ini.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung diminta untuk terus melakukan monitoring harga dan ketersediaan stok beras di berbagai pasar di Lampung, termasuk mengambil langkah-langkah strategis mengendalikan harga.
Diperkirakan sebagian lahan akan mulai panen pada bulan Maret-April dan diharapkan dapat menurunkan harga serta memenuhi kebutuhan masyarakat bulan Ramadhan dan Idul Fitri. (IWA)