Tag: Iran VS Portugal

  • Iran Tersisih Terhormat

    Iran Tersisih Terhormat

    Rusia (SL) – Asia bangga dan salut dengan Timnas Iran. Walau pulang lebih awal dari Piala Dunia 2018, Iran tersisih dsri Grup Band secara terhormat.

    Pada laga terakhir penyisihan grup melawan Portugal, tersaji perlawanan pantang menyerah. Pertandingan dihiasi dua tendangan penalti.

    Kedua tim bermain terbuka sejak kick-off. Berkali-kali kedua kubu bergantian menyerang.  Cristiano Ronaldo yang memimpin lini serang Portugal tetap menjadi ancaman utama di lini depan. Tapi baru di penghujung babak pertama, gol tercipta.

    Bukan dari kaki Ronaldo, melainkan Quaresma. Menggunakan sisi luar punggung kaki, Quaresma menghujam sudut kanan atas gawang Iran memanfaatkan operan dari Adrien Silva.

    Portugal pun melangkah keluar lapangan untuk turun minum dengan keunggulan satu gol.

    Babak kedua, Ronaldo mendapatkan kesempatan untuk menggandakan keunggulan bagi Portugal melalui titik putih. Tapi Ronaldo, secara mengejutkan, gagal mengonversi penalti. Penjaga gawang Alireza Beiranvand menjadi pahlawan dengan penyelamatan gemilangnya.

    Pertandingan semakin panas di penghujung pertandingan. Kali ini giliran Iran yang mendapatkan penalti setelah wasit melihat VAR untuk potensi handball Cedric. Ansarifard yang menjadi algojo tak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuat kedudukan imbang 1-1.

    Sayang, skor tak berubah hingga pertandingan berakhir. Iran pun tersingkir karena hanya mampu mengemas empat poin. Hasil sekali menang melawan Maroko, sekali kalah (dari Spanyol), dan sekali seri. Mereka berada di bawah Spanyol dan Portugal, yang sama-sama mengumpulkan lima poin. (indosport/niz)

  • Queiroz: Jika Ada Keadilan, Iran Pemenangnya

    Queiroz: Jika Ada Keadilan, Iran Pemenangnya

    Rusia – Iran gagal melaju ke 16 besar Piala Dunia 2018 setelah berimbang melawan Portugal. Menurut Carlos Queiroz, jika laga berjalan adil, Iran-lah pemenangnya.

    Portugal dipaksa imbang 1-1 dengan Iran dalam laga matchday ketiga Grup B Piala Dunia 2018 di Mordovia Arena, Selasa (26/6) dinihari WIB. Sempat tertinggal duluan, Iran mampu menyamakan skor di masa injury time lewat penalti Karim Ansarifard.

    Tambahan satu poin tak cukup untuk memperpanjang napas Iran di Piala Dunia. Wakil dari Asia itu cuma duduk di posisi ketiga dengan empat poin. Iran kalah satu angka dari Spanyol dan Portugal yang ada di atas Iran.

    Menurut Queiroz, Iran bisa saja mengalahkan Portugal jika ada keadilan dalam sepakbola. Pelatih Iran itu memang tidak menjelaskan secara gamblang keadilan yang dimaksud.

    Tapi dalam satu kesempatan di babak kedua, Queiroz sempat meminta keputusan wasit ditinjau ulang lagi lewat Video Assistant Referee (VAR).

    “Ini adalah pertandingan sepakbola yang kami hormati dan kami membawa prestiseke Piala Dunia. Itu adalah pertandingan Piala Dunia yang sangat kompetitif, dari menit demi menit, duel-by-duel, bermain melawan salah salah tim terbaik di dunia,” kata Queiroz seperti dikutip dari situs resmi FIFA.

    “Saya pikir Iran, tanpa keraguan, dengan disiplin, dengan sikap, dengan cara kami mengendalikan permainan, jika ada keadilan dalam sepakbola – yang mana tidak ada – hanya satu pemenang yang akan keluar dalam pertandingan ini. Pemenangnya adalah Iran,” sambungnya.

    Iran sebetulnya nyaris membuat Portugal angkat koper dari Piala Dunia tak lama setelah menyamakan skor. Mehdi Taremi mendapat peluang emas untuk mencetak gol dari jarak dekat, namun bola sedikit melebar dari target. (detiksport/niz)