Tag: Jalan Rusak

  • Lantai Pasar Smep Belum Diperbaiki Pengunjung Pasar Jadi Korban?

    Lantai Pasar Smep Belum Diperbaiki Pengunjung Pasar Jadi Korban?

    Bandarlampung (SL) – Kondisi lantai Pasar Smep tepatnya dipinggir kubangan pembangunan Pasar Smep, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung belum diperbaiki. Sudah hampir satu tahun lantai sangat miris. Kondisinya hampir ambruk akibat terkikis kubangan kolam pasar Smep.

    Hera salah satu pedagang kue Pasar Smep mengatakan, sudah hampir satu tahun lantai Pasar Smep yang sangat miris. Kondisinya hampir ambruk akibat lantainya yang terkikis dengan kubangan kolam pasar Smep.

    Hera menambahkan, sekitar tiga hari lalu, ada dua orang yang melintasi lantai ruko Pasar Smep itu tercebur ke kolam. “Ada ibu-ibu sama bule, mas. Dua-duanya masuk kolam seleher masuk kolam itu, untung ditolong pedagang, gak luka cuma basah semua jadi pada bau akibat kena kotoran air dikubangan itu,” ujarnya, Rabu (17/10).

    Senada, Iwan (45) penjual bumbu yang berjualan tepat di depan lantai yang hampir ambruk itu, mengaku prihatin. “Sekarang mah mending, mas, kondisi lantai ini, kami tutup dengan papan lantai sama seng, tapi ya karena orang banyak yang lewat jadi papannya jadi rusak gitu,” keluhnya.

    Kondisi lantai di depan ruko Pasar Smep tepatnya dipinggir kubangan kolam, dari 10 ruko hanya satu pedagang yang masih buka, yang lainnya nampak tertutup. Sejumlah pembeli yang melintasi lantai pasar Smep nampak berhati hati, sesekali warga memegang tembok dan kayu dalam melintasi lantai tersebut. (radarlampung)

  • Lubang Menganga di Tengah Jalan, Warga Minta Gubernur Percepat Realisasi Perbaikan Jalan di Bungamayang

    Lubang Menganga di Tengah Jalan, Warga Minta Gubernur Percepat Realisasi Perbaikan Jalan di Bungamayang

    Lampung Utara (SL) – Infrastruktur jalan yang baik tentu berimbas pada upaya peningkatan roda perekonomian masyarakat serta mempermudah akses sebagai penunjang berbagai aktifitas masyarakat di semua tingkatan. Meski begitu, infrastruktur jalan yang ada Kecamatan Bungamayang, Kabupaten Lampung Utara, kondisinya sudah demikian parah.

    Saat awak media meninjau jalan yang masuk dalam aset jalan Provinsi Lampung tersebut, pada Kamis pagi, (11/10), tampak lubang besar menganga di sepanjang jalan dan mengakibatkan jalan tersebut jadi bergelombang. Ironisnya, jalan tersebut berada tepat di depan Kantor Kecamatan Bungamayang dan menjadi akses jalan utama bagi masyarakat untuk beraktifitas.

    Dikatakan Jumairi (35), warga Desa Negara Tulangbawang, kecamatan setempat, mengeluhkan kondisi jalan berlubang yang hampir membelah jalan.

    “Kondisi jalan berlubang ini sudah cukup lama, mas. Yang dikhawatirkan masyarakat, apabila turun musim penghujan tentu lubang-lubang di jalan itu bisa jadi ancaman serius bagi warga pengguna jalan. Saat ini saja banyak sekali peristiwa kecelakaan karena pengguna jalan yang kurang berhati-hati,” keluh Jumairi, saat ditemui awak media ini.

    Diakuinya, lubang menganga di sepanjang jalur utama menuju Kec. Bungamayang merupakan akses masyarakat dalam berbagai aktifitas. “Sebagai warga, saya berharap kepada pemerintah agar dapat segera merealisasikan perbaikan jalan tersebut,” harap Jumairi.

    Sementara itu, Kasi Pembangunan Kecamatan Bungamayang, Deni Ratu Hero, menjelaskan, jalan dimaksud merupakan aset Provinsi Lampung.

    “Memang benar jalan itu sudah rusak parah, Pak. Namun, jalan itu merupakan aset provinsi. Sehingga, rentang kendali jalan itu membutuhkan proses yang tidak sederhana,” jelas Deni Ratu Hero, saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya.

    Diakui Deni, sebelumnya pihak Kec. Bungamayang sudah mengajukan permohonan perbaikan jalan tersebut pada Dinas PUPR Provinsi Lampung. “Untuk permohonan perbaikannya sudah diajukan. Namun, hingga saat ini belum terealisasi,” ungkap Deni. (jir/ardi)

  • Kondisi Jalinbar Lampung-Bengkulu di Pesisir Barat Yang Putus Tak Juga Diperbaiki

    Kondisi Jalinbar Lampung-Bengkulu di Pesisir Barat Yang Putus Tak Juga Diperbaiki

    Pesisir Barat (SL) – Kondisi terkini jalan lintas barat (Jalinbar) penghubung Lampung-Bengkulu cukup mengecewakan. Meski sudah mulai dilalui kendaraan, jalan penghubung sementara di Pekon Mandirisejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) itu tidak kunjung diperbaiki.

    Pantauan wartawab, Selasa (26/6), meskipun sudah bisa dilalui, namun sering kali kendaraan terjebak dalam kubangan pasir di jalan tersebut. Kendaraan pribadi maupun bermuatan seperti truk mulai dapat melalui jalan itu harus ektra hati hati melintas. Sementara untuk kendaraan roda dua melalui jembatan Bailey yang kembali difungsikan. “Kemarin sore belum bisa lewat, baru pagi ini mobil bisa lewat. Ya mudah-mudah cuaca mendukung dan tidak hujan lagi,” ujar warga di lokasi.

    Sebelumnya, Senin (25/6) jalan darurat tersebut tergenang banjir yang mengakibatkan arus lalu lintas di wilayah itu lumpuh total. Banjir tersebut diakibatkan meluapnya Way Mahnay lantara curah hujan yang tinggi. Namun sayang, hingga berita ini diturunkan tidak ada aparat baik dari kepolisian maupun dinas perhubungan kabupaten setempat yang berjaga untuk menertibkan kendaraan yang ingin melintas. (Asn)

  • Suwandi : “Jalan Provinsi Rusak, Berdebu dan Berlubang Makanan Kami Sehari-hari”

    Suwandi : “Jalan Provinsi Rusak, Berdebu dan Berlubang Makanan Kami Sehari-hari”

    Lampung Tengah (SL) – Warga hanya bisa pasrah melihat banyak jalan milik Pemerintah Provinsi Lampung yang rusak dan belum diperbaiki sampai saat ini. Bagi warga Wates, Bekri, atau Kalirejo, saat ini bisa bernostalgia setiap hari begitu hendak bepergian.

    Mereka harus melewati jalan rusak, penuh kubangan, dan jeglongan di musim hujan. Hal tersebut dirasakan warga seperti kembali ke suasana tahun 1970-an dan 1980-an, saat jalan itu masih untuk perkebunan.

    Menurut Suwandi warga Bekri, hal tersebut sudah biasa dan ini seperti kembali ke zaman dulu. Dimana jalan banyak yang rusak.

    “Kembali ke zaman dulu, dikeluhkan juga tidak ada gunanya. Pemerintah tidak mendengar dan kalaupun ngomong, paling berdalih faktor alam,” ujar Suwandi, Selasa 24 April.

    Suwandi juga mengatakan, jika pemerintah mengamati sejak dulu, satu-satunya penyebab jalan rusak di Jalan Wates – Bekri, karena tidak adanya saluran air di kiri kanan jalan atau talud untuk pengamanan badan jalan.

    “Mungkin pemerintah lupa, daerah ini perlintasan air dari Tanggamus dan Pringsewu, menuju Metro, Lampung Timur, dan laut lepas,” katanya.

    Truck melintas di jalan milik Pemprov Lampung yang rusak

    Sedangkan menurut Guntur, sopir truk yang melintas, jalan ini poros ekonomi Lampung Tengah dan Pringsewu. Hasil pertanian atau barang kebutuhan sehari-hari warga melewati jalur ini setiap hari.

    “Sudah malas ngomentari jalan jelek mas. Yang penting mohon dengan hormat kesadaran pemerintah (Pemprov Lampung) memperbaikinya,” harapnya.

    Hal senada disampaikan sopir truk lainnya Heri. Hampir setiap hari tampak pemandangan truk rusak atau pecah ban di sana. “Sudah perjalanan ditempuh lebih lambat tiga kali dari biasanya, kendaraan sering rusak,” katanya.(srl/Bam)

  • Pemkab Lamsel Diminta Perhatikan Jalan Rusak

    Pemkab Lamsel Diminta Perhatikan Jalan Rusak

    Ruas Jalan Rusak di di Jalan RA Basid Lampung Selatan, Minggu (1/4/18) (Foto/Dok/Jun)

    Lampung Selatan (SL) – Sejumlah warga di Kabupaten Lampung Selatan khususnya yang sering melintas di Jalan RA Basid meminta Pemkab segera memperbaiki jalan yang kini rusak parah. Jalan tersebut dinilai bisa membahayakan bagi pengguna kendaraan.

    “Kerusakan jalan sudah cukup parah, saat kemarau berdebu dan ketika hujan becek serta banyak kubangan karena banyak lubang tergenang air. Pengguna kendaraan harus berhati-hati melewati jalan ini,” kata Agung S, warga Jatiagung, Lampung Selatan, Ahad (1/4).

    Menurut dia, jalan tersebut sempat diperbaiki pada era Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza menjelang akhir jabatannya. Namun hingga kini setelah berganti bupati belum ada sentuhan perbaikan apa pun.

    Karena itu, ia pun meminta pemkab setempat melalui Bupati Zainudin Hasan untuk turun langsung melihat dan sekaligus memerintahkan pihak terkait segera memperbaikinya. Jalan tersebut merupakan akses utama warga dari Lampung Selatan ke Kota Bandarlampung melalui Jalan RA Basid ke Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Untung Suropati (Bandarlampung).

    Warga lainnya, Supardi mengatakan, seluruh warga di daerah tersebut yang ingin ke luar seperti menuju Kota Bandarlampung atau lainnya harus melewati jalan itu. “Itu jalan akses utama kami. Kondisi jalan rusak ini sangat mengganggu. Kami memang bekerja di Kota Bandarlampung, tetapi tinggal di Lampung Selatan karena berbatasan dengan Bandarlampung. Kami pun membayar PBB dan lainnya ya ke Lampung Selatan,” kata dia pula.

    Menurut dia, selain kualitas pengerjaan jalan itu dinilai kurang baik, juga sering kendaraan bermuatan berat melintas di sana. Kondisi itu mempercepat dan memperparah tingkat kerusakannya. “Pemkab Lampung Selatan harus segera memperbaiki jalan ini. Setelah itu dipasang portal agar kendaraan berat tidak melintas di sana,” kata dia lagi.

    Kondisi di jalan itu, sejak memasuki wilayah Lampung Selatan usai dari Kota Bandarlampung (di perbatasan) kondisi jalan beraspal terlihat berlubang pada beberapa titik. Beberapa meter ke depan, tepatnya di areal persawahan kondisi kerusakan kian parah. Banyak lubang bahkan seperti kubangan. Pengendara baik pengguna sepeda motor maupun mobil harus berhati-hati memilih jalan agar tidak terperosok di dalam kubangan maupun ke selokan. (rep/nt)

  • Warga Purwodadi Tanan Pohon Pisang di Tengah Jalan

    Warga Purwodadi Tanan Pohon Pisang di Tengah Jalan

    Jalan Rusak Di Tanam Pohon Pisang Oleh Warga (Foto/Dok/Jun)

    Lampung Tengah (SL) – Bertahun tahun jalan rusak tak diperbaiki, warga Jalan Raya Metro-Wates, tanan pohon pisang di tengah jalan. Minggu (25/3). Kerusakan terparah di wilayah Purwodadi. Ironis ada yang di riggit beton pun kini sudah mulai rusak.

    Penyusuran sinarlampung.com, jalan Provinsi itu membentang di jalur mulai dari Bedeng 20, Desa Purwodadi, Purwo Adi, bedeng 19, Bumi Rahayu, Untoro 18, Bedeng 17 Polos (sudah ada yang rigit betob,red) hingga Wates, Lampung Tengah

    M Nur, warga Puwodadi, mengatakan warga sudah kerap protes dan melalui Desa minta jalan Provinsi yang melintas di kampung mereka diperbaiki. “Kondisinya sudah mirip kubangan kerbau, apalagi turun hujan. Banyak lubang lubang, dan membahayakan pengguna jalan,” katanya.

    Menurut M Nur, baru di bedeng 19 Untoro, ada yang di beton, Jalan Raya Metro Wates, kilometer 5, Kampung Purwodadi Kec, trimurjo Lampung Tengah ini adalah jalan Provinsi, “Keadaan memprihatinkan,” ucapnya. (Jun)

  • Sejumlah Jalan Penghubung di Tubaba Lumpuh Total Akibat Hujan

    Sejumlah Jalan Penghubung di Tubaba Lumpuh Total Akibat Hujan

    Ilustrasi Jalan Rusak (Foto/Dok/Net)

    Tulangbawang Barat (SL) – Intensitas hujan deras sejak sepekan terakhir, berakibat terputusnya akses antar Kampung akibat luapan sungai dan anak sungai di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).

    Sejumlah akses jalan  penghubung antara Tiyuh (Kampung) Panaragan dan Bandar Dewa, serta Menggala Mas lumpuh total, dan tak bisa dilalui semua jenis kendaraan.

    Pemerintah Kabupaten Tubaba menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang berada di zona aliran Sungai Way Kiri agar selalu waspada, mengingat kondisi cuaca yang semakin buruk, dan dalam hitungan jam air terus naik dengan ketinggian 1 meter.

    Masyarakat yang menggunakan kendaraan harua betbalik arah, karena badan jalan tergenang air.

    Kepalo Tiyuh (kepala Desa) Menggala Mas, Horman mengatakan bahwa intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan meluapnya air sungai Way Kiri, hingga memutuskan akses jalan utama menuju Tiyuh Menggala Mas dan Bandar Dewa.

    “Jika luapan air semakin tinggi demi kenyamanan jika situasi tidak mendukung maka masyarakat Bandar Dewa dan Menggala Mas akan terisolir jika air terus meluap, hari ini ketinggian mencapai 10 cm dan badan jalan akan terendam air, sehingga akses jalan kedua kampung kami akan di alihkan lewat perkebunan karet PT HIM,” kata Horman, pada wartawan, Rabu (7/3/2018)

    Menurut Horman,  masyarakat Tiyuh Menggala Mas dan Tiyuh Bandar Dewa hingga saat ini hanya memiliki dua pilihan akses jalan utama, yaitu lintas jalan melalui Tiyuh Panaragan dan jalan melalui perkebunan PT HIM atau Umbul Kupang,

    “Jadi tidak ada lagi pilihan bagi pengguna kenderaan roda dua dan empat jika putar arah jalan satu-satu nya yang bisa digunakan adalah jalan arternatif. Itulah untuk kondisi terkini setahu saya belum ada korban. Tapi sudah banyak rumah warga yang tergenang, terutama yang berada di zona pinggiran sungai diruas  jalan Panaragan menuju Bandar Dewa dan Menggala Mas,” katanya., (nts/*)

  • Warga Lamsel Geram Jalan Rusak Tak Kunjung Di Perbaiki

    Jalan Rusak di Lampung Selatan, Kamis (8/3/2018)

    Lampung Selatan (SL) – Warga Palas Jaya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, mengeluhkan kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki dinas terkait.

    Hipni, warga Palas Jaya  mengatakan, jalan rusak tersebut sudah lima tahun belum pernah diperbaiki. “Saat ini kondisinya makin parah serta membahayakan pengguna jalan,” ucap Hipni kepada suarapedia.com, Kamis (8/3/2018)

    Dia menjelaskan, jalan tersebut kewenangan propinsi. Warga berencana akan bergotong-royong sebagai  wujud peduli kepada pengguna jalan juga sebagai “somasi” warga ke pemerintah yang dianggap kurang  peduli dengan apa yang dikeluhkan masyarakat Kecamatan.

    “Yang mengalami kerusakan parah adalah jalan Palas Sukaraja, Palas Jaya, Sukamulya dengan kondisi rusak jalan banyak berlubang dan bergelombang. Kami meminta agar pihak terkait seperti Dinas PUPR Provinsi Lampung untuk lebih peka dengan apa yang menjadi keluhan dan harapan masyarakat,” pungkasnya. (suarapedia)

  • Arinal Soroti Insfrastruktur Jalan Provinsi Yang Rusak di Lamteng

    Arinal Soroti Insfrastruktur Jalan Provinsi Yang Rusak di Lamteng

    Ilustrasi Jalan Rusak (Foto/Dok/Net)

    Lampung Tengah (SL) – Akses utama dari Bandarlampung menuju Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah yang melintasi Kecamatan Bekri, tepatnya di area perkebunan PTPN 7, melalui jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah.

    Terlebih di musim penghujan, jalan itu berlumpur, berlubang seperti kubangan di sawah. Para pengendara yang melintas memperlambat laju kendaraannya. Kondisi itu disinyalir terjadi bertahun-tahun, pun mematik keprihatinan semua pihak.

    Ketua Tim Pemenangan Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik) di Lampung Tengah Musa Ahmad mengatakan, Kabupaten Lampung Tengah bagian dari Provinsi Lampung, yang masih butuh uluran tangan pemprov.

    “Jalan utama di Tanjungjaya seperti laut, itu tanggnug jawab gubernur (jalan provinsi). Kita gantungkan pada Pak Arinal dan Mba Nunik untuk memperbaiki, itu setiap tahun kita alami,” kata Musa saat kampanye dialogis di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah, Sabtu (03/03/2018) pagi.

    Menurutnya Lampung kedepan akan lebih baik jika dipimpin Arinal-Nunik. “Kami mewakili partai koalisi, Inyaallah dengan dukungan, kita (Arinal-Nunik) bisa memimpin Lampung lebih baik,” ucapnya.

    Ia berujar, hampir 80 persen warga Lampung Tengah adalah petani, soal pendistribusian pupuk itu tergantung rekomendasi gubernur. “Hampir semua daerah di Lampung Tengah susah akan pupuk. Pak Arinal sebagai orang pertanian, yang ahli pertanian, kita gantungkan harapannya pada beliau. Mohon doa restu dan perjuangan untuk memenangkan Arinal-Nunik.

    Kami akan ingatkan beliau untuk membangun Lampung Tengah. Ayo kita bareng-bareng berjuang agar harapan dan impian yang ada di Lampung Tengah terwujud dan untuk keberkahan di Lampung,” ucapnya.

    Cagub Lampung nomor urut 3, Arinal Djunaidi mengaku, menuju lokasi kampanye diarahkan lewat Wates, Kecamatan Bekri yang melewati jalan rusak, jalan milik provinsi. “Saya janji segera diperbaiki jika terpilih jadi gubernur. Saya janji tidak ada jalan rusak yang baru diperbaiki 3 bulan sudah rusak. Jalan menuju Bangunrejo skala perioritas, rakyat akan kita prioritaskann. Saya mohon doanya,” kata Arinal. (Rls)

  • Proyek Jalan Rp2 Miliar Lebih Asal Jadi Baru Tiga Bulan Sudah Hancur

    Proyek Jalan Rp2 Miliar Lebih Asal Jadi Baru Tiga Bulan Sudah Hancur

    Kondisi jalan yang dibangun November 2017 lalu kini rusak berat

    Lampung Selatan (SL) – Proyek pembangunan peningkatan ruang Jalan Purwodadi – Banjarsari, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan, senilai Rp2 Milliar, masa kontrak kerja 50 hari kalender, November 2017 lalu, diduga dikerjakan “asal jadi”. Kondisi jalan iti kini dalam kondisi rusak berat dan sulit dilalui kendaraan.

    Menanggapi informasi terkait, Pihak DPRD akan segera menggelar hearing dengan Dinas PU setempat. Berdasarkan data informasi yang di himpun wartawan dilangsir lampungsai.com, Sabtu 24 Februari 2018, menyebutkan bahwa proyek Dinas PU Kabupaten Lampung Selatan tersebut, kondisinya rusak parah, aspal retak-retak dan mengelupas, menggumpal layaknya lumpur di jalan becek, sehingga badan jalan sulit untuk dilintasi.

    Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan, Akbar Gemilang dari fraksi Golkar, meminta Dinas PU dan rekanan bertanggung jawab. Pihaknya, menyayangkan adanya kondisi jalan yang baru selesai dikerjaan 3 bulan lalu sudah rusak parah. Meskipun kegiatan itu, masih fase atau tahap pemeliharaan, akan tetapi apakah mungkin dana pemeliharaan cukup memperbaiki kondisi jalan yang layaknya di bangun baru (pembenahan total).

    “Kondisi jalan itu sudah seperti bubur aspal, padahal baru 3 bulan selesai di kerjakan. Sangat di sayangkan, kegiatan proyek ini menelan anggaran Rp2 Milliar, hanya bertahan 3 bulan,” kata Akbar, saat di hubungi melalui via telephone.

    Akbar melanyatakan pihak Dinas terkait harus bisa lebih selektif, dalam memilih rekanan kerja, agar proyek yang menghabiskan dana Milliaran tidak sia-sia. Masalah ini, pihaknya akan melakukan hearing dengan Dinas Pekerjaan Umum.

    “Mengenai masalah ini, jangan sampai terjadi lagi di tahun 2018. Kita akan segera lakukan hearing dengan Dinas PU. Untuk penindakan, kita serahkan kepada Inspektorat dan BPK, yang memiliki kapastias auditorial,” katanya.

    Perlu di ketahui bahwa, kata Akbar, bahwa setiap pekerjaan pembangunan, Insfrastruktur khususnya, sudah melalui tahapan atau proses yang cukup matang, dari perencanaan hingga penentuan nilai kegiatan proyek sesuai penghitungan pihak konsultan perencana dan tim teknis Dinas PU.

    Dan, dalam pelaksaan ada konsultan pengawas yang mengawasi pelaksanaan kegiatan. Jika pelaksanaan tidak sesuai ketentuan atau tidak sesuai RAB nya, tidak akan hasil finishing kegiatan itu di terima atau dikatakan layak atau disebut FHO, bahkan tidak akan terjadi serah terima kegiatan yang umumnya di sebut PHO. (lpr/nt/jun)