Tag: Jawa Timur

  • Dua Pria Mengaku Wartawan Peras Perangkat Desa Ditangkap Polisi

    Dua Pria Mengaku Wartawan Peras Perangkat Desa Ditangkap Polisi

    Jombang, sinarlampung.co–Aparat Polres Jombang menangkap dua orang pria yang mengaku sebagai wartawan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur Keduanya ditangkap lantaran dilaporkan memeras seorang perangkat desa senilai jutaan rupiah, dengan dalih akan menulis berita negatif terkait proyek yang ada di desa tersebut. Dari pelaku diamankan Id Card Wartawan dan uang Rp2,5 juta.

    Keduanya adalah AU (51), warga Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, dan SP (42), warga Desa Japanan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Dari tangan keduanya, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa 2 unit sepeda motor, 2 id card, dan satu buah amplop yang berisi uang tunai sebesar Rp2,5 juta.

    Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Sukaca menjelaskan, penangkapan kedua tersangka ini bermula dari laporan masyarakat yang mengaku resah dengan ulah kedua pria ini. Setelah diselidiki, petugas mendapati keduanya sedang memeras Hanif, Sekretaris Desa (Sekdes) Mejoyolosari, pada Rabu (15/11/2023) siang.

    “Modus kedua tersangka ini mendatangi korban sambil membawa beberapa dokumen. Kemudian berupaya menakut-nakuti korban soal adanya temuan proyek yang bermasalah,” ungkap Sukaca, Jumat 17 November 2023 siang.

    Dia mengungkapkan, dalam penangkapan ini pihaknya mengamankan tiga orang pria. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, dua orang ditetapkan sebagai tersangka. “Satu orang lainnya masih berstatus sebagai saksi dan kami dalami perannya,” paparnya.

    Polisi masih melakukan pengembangan terkait kasus ini. Pasalnya, diduga sebelumnya kedua tersangka ini melakukan aksi yang sama di sejumlah tempat di Kabupaten Jombang. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 368 KUHP, dengan ancaman pidana penjara selama 9 tahun. (red)

  • FESyar 2022 di Surabaya Sebagai Resonansi Memperkuat Pemulihan Ekonomi

    FESyar 2022 di Surabaya Sebagai Resonansi Memperkuat Pemulihan Ekonomi

    Surabaya (SL)-Bank Indonesia menggelar Festival Ekonomi Syariah Jawa (FESyar) dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi Jawa yang Inklusif”.

    FEsyar berlangsung selama 3 hari, yakni mulai tanggal 08-10 September 2022 yang dilakukan secara online dan offline. Acara dibuka di Tunjungan Plaza Surabaya, Jawa Timur. Sabtu, 08 September 2022. Festival bertujuan dalam rangka menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022.

    Berdasarkan pantauan wartawan pada pembukaan, festival diawali dengan penampilan seni tari yang mengisahkan kehebatan Wali Songo berjudul “Gema Pusaka Wali Songo” oleh Kharisma Dancer. Seni tari tersebut merupakan refleksi dari perjalanan sejarah Wali Songo telah dicatat dalam sejarah Islam di Indonesia dengan kisah menakjubkan ketika menyebarkan Islam.

    Rangkaian acara dilanjutkan pembacaan ayat suci al Qur’an surah an Nisa ayat 29-31 oleh Qoriah Nasional, Diah Maghfiroh. Ayat ini memiliki bagian menginformasikan tentang perniagaan. Kemudian pembacaan do’a oleh K.H. Ahsanul Haq Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bidang ukhuwah.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan, provinsi se-Jawa tetap bangun sinergitas sekuat dan semaksimal mungkin. “Selektif pada proses yang diadakan masyarakat ekonomi syariah dan penggiat ekonomi karena pertumbuhan ekonomi syariah harus dilakukan secara inklusif,” katanya.

    Dia menceritakan, perjalanan Rasulullah selama 28 tahun sebagai pedagang, dimulai dari usia 12-40 tahun. Pada usia 40-63 tahun atau selama 13 tahun sebagai rosul. “Ini adalah referensi yang sangat penting bagi semua pelaku ekonomi dan keuangan syariah,” katanya.

    Pada History of The Great Walisongo, Khofifah juga memberikan referensi, Sunan Drajat sebagai pionir perluasan sektor agro sehingga sampai sekarang Jawa Timur memiliki lahan pertanian paling luas.

    “Wilayah Lamongan tempat Sunan Drajat membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan produksi padi tertinggi. Sunan Drajat juga merupakan referensi penting terutama go agriculture,” imbuh dia.

    Khofifah juga mengungkapkan bahwa terdapat tiga nasehat pada makam Sunan Drajat, yakni Pertama, berikan tongkat pada orang buta (buta aksara, buta digital, buta akses dan lainnya). “Berilah payung pada orang yang kehujanan, ini perlindungan sosial. Artinya, memberikan payung agar tidak tenggelam pada kedalaman dan keparahan kemiskinan, ini nasehat kedua,” ujarnya.

    Ketiga, memberi makan pada yang lapar dan memberikan sandang, ini proses prosperity yang diajarkan Sunan Drajat. “FESyar tidak hanya profit tapi berbagi,” tambah dia.

    Khofifah juga mengutip hadits, yaitu saat ayah seorang sahabat meninggal mengucapkan tiga hal. Pertama, yang lama yang lama, semasa hidupnya menuntun orang yang buta menyebrang jalan.

    “Artinya, proses mengantarkan orang yang tidak bisa melihat. Banyak orang yang perlu di tuntun, didampingi, dan dikawal. Insklusifitas yang harus di bangun oleh pelaku ekonomi syariah,” kata Khofifah.

    Selanjutnya, kedua yang banyak yang banyak, memberi hanya satu roti. Artinya, pelaku ekonomi syariah membuka lapangan kerja baru, memberikan kehidupan serta harapan baru.

    Kemudian, yang baru-yang baru, nasehat yang ketiga. Sahabat tersebut memberikan baju dingin yang sudah dipakai. Maksudnya, amalan yang diterima Allah diiringi dengan ikhtiar yang produktif.

    Khofifah berharap dengan adanya festival tersebut dapat terbangun sinergi. “Semoga FESyar bisa membangun sinergi ekonomi keuangan syariah untuk penguatan pemulihan ekonomi yang inklusif se-Jawa,” harapnya.

    Menurutnya, hal itu memberikan resonansi se-lndonesia karena 80 persen logistik Jawa Timur didistribusikan ke 16 provinsi di lndonesia Timur. “Ini berarti Bank lndonesia ekspansi ke 16 provinsi di luar Sulawesi Selatan,” tutup Khofifah. (Heny HDL)

  • Khofifah Bagikan APD kepada 64 Rumah Sakit se Jawa Timur

    Khofifah Bagikan APD kepada 64 Rumah Sakit se Jawa Timur

    Surabaya (SL)-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Forkopinda Jatim membagikan tak kurang dari 7.100 alat pelindung diri (APD) yang diserahkan kepada 64 rumah sakit rujukan penanganan pasien covid-19 se- Jawa Timut. Penyerahan secara simbolis itu diserahkan Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin 23 Maret 2020 malam.

    Turut dalam penyerahan tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim Sahat Tua Simanjutak serta Ketua Gugus Tugas Prov. Jatim Heru Tjahjono.

    Selain menyerahkan 7.100 APD yang berasal dari Gugus Tugas Pusat, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sebanyak 64.000 masker buffer stock Gugus Tugas Provinsi.

    Usai menyerahkan APD kepada 64 rumah sakit rujukan di seluruh Jatim, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pembagian tersebut dihitung sesuai dengan proporsi bed dan layanan ruang isolasinya. “Ini tadi yang dibagi tujuh ribu seratus, jadi dihitung sesuai dengan proporsi bed dan layanan yang sudah punya ruang isolasi, baik itu yang ada negatif pressure, ventilator maupun non ventilator,” kata Khofifah.

    Menurut Gubernur, logistik yang dibagikan adalah bagian dari upaya promotif preventif yang dilakukan Pemprov Jatim dalam menanggulangi covid-19 di wilayahnya. Sebagaimana diketahui bahwa Gugus Tugas percepatan penangan covid-19 dibagi empat rumpun gugus tugas yaitu gugus tugas promotif – preventif, kuratif, tracing dan dampak sosial ekonomi.

    Keempat rumpun tersebut harus berjalan berseiring dalam penanggulangan pandemik global covid – 19 yang saat ini mewabah di Indonesia. “Format yang kami lakukan adalah bagaimana kita menyeiringkan antara tim promotif – preventif, tracing, kuratif serta dampak sosial ekonomi covid – 19. Empat tim ini bekerja paralel tidak bisa saling menunggu,“ jelasnya.

    Oleh karena itu, menurut Gubernur Khofifah, kebersamaan dalam setiap aspek rumpun gugus kerja maupun setiap pemangku kepentingan dinilai sangat diperlukan. Hal itu dibutuhkan untuk saling melengkapi dan saling memaksimalkan setiap ikhtiar yang dilakukan di masing-masing rumpun kerja dan stakeholder.

    Sehingga, langkah tersebut diharapkan dapat meminimalisir dampak covid-19 dan bahkan mampu menghentikan penyebaran virusnya. Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim ini pun memaparkan bahwa salah satu yang terpenting untuk mencegah bertambah banyaknya yang terpapar positif covid-19 adalah dengan langkah promotif dan preventif.

    Karena menurutnya, seberapapun tenaga medis dan paramedis disiapkan tidak akan kuat menampung banyaknya pasien yang masuk jika tidak ada langkah pencegahan secara lebih ketat. Disiplin warga untuk tidak keluar rumah kecuali hal penting, menjaga batas jarak sosial serta menjaga pola hidup bersih dan sehat.

    “Seberapa pun banyaknya bed kita siapkan, seberapa pun dokter yang disiapkan, tetapi kalau tidak ada upaya preventif dari masing-masing pribadi , hal itu juga tidak akan mampu mengatasi banyaknya pasien yang datang, mengingat besarnya penduduk Jawa Timur yang sudah lebih empat puluh juta,” paparnya.

    Oleh karenanya, ia kembali menegaskan, bahwa menjaga jarak antara satu dengan yang lain, menghindari kerumunan dan keramaian serta tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak massa menjadi hal utama dan sangat penting.

    Karena langkah itu menjadi langkah efektif dalam mencegah semakin merebaknya covid-19 di Jatim. “Social distancing, tidak membuat keramaian dan tidak menjadi bagian yang ikut di sebuah keramaian atau tinggal di rumah itu menjadi bagian yang sangat penting yang menjadi tugas kita semua,” pungkasnya.

    Adapun 64 rumah sakit rujukan yang mendapat APD yakni RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Dr Saiful Anwar Malang, RSUD Dr. Soedono Madiun, RSUD Kab. Kediri, RSUD Gambiran Kediri, RS. Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, RS Daerah Dr. Soebandi Jember, RS. Baladhika Husada Jember, RS. Bina Sehat Jember, dan RS. Citra Husada Jember.

    Lalu RS Paru Jember, RS Jember Klinik, RSUD Dr. R Koesma Tuban, RSUD Blambangan Banyuwangi, RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, RSUD Dr. Iskak Tulungagung, RSUD Kab. Sidoarjo, RSI Siti Hajar Sidoarjo, RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya, dan RS Siti Khadijah Sepanjang Sidoarjo.

    Selain itu, RSU. Anwar Medika Balongbendo Sidoarjo, RSUD Syarifah Ambami Bangkalan, RSU H. Koesnadi Bondowoso, RSUD Ibnu Sina Gresik, RSUD Kab. Jombang, RS Daerah Mardi Waluyo Kota Blitar, RS dr Soepraoen Malang, RS Panti Waluya Sawahan Malang, RS Lavalette Malang, dan RS Katholik Saint Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya.

    Selanjutnya, RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya, RS Primastya Husada Citra (PHC) Surabaya, RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, RSI Jemursari, RS Siloam Surabaya, RSU Haji Surabaya, RS Premier Surabaya, RS. Husada Utama Surabaya, RS Bhayangkara Samsori Mertojoso, serta RS Manyar Medical Centre Surabaya.

    Kemudian RS Univ. Airlangga Surabaya, RS National Hospital Surabaya, RS Royal Surabaya, RS Brawijaya Surabaya, Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, RSJ Menur Surabaya, RSUD Dr. Soegiri Lamongan, RS Muhammadiyah Lamongan, RSUD Dr Haryoto Lumajang, dan RS. Djatiroto Lumajang.

    Selanjutnya, RSUD Kanjuruhan Kab. Malang, RS Wava Husada Malang, RS Prima Husada Malang, RSUD Prof. Soekandar Kab. Mojokerto, RSUD Nganjuk, RSUD Dr. Soeroto Kab. Ngawi, RSUD Dr. H. Slamet Martodirjo Pamekasan, RSUD Bangil Pasuruan, RSUD Dr. Harjono Ponorogo, Juga RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo, RSUD Mohammad Saleh kota Probolinggo, RSUD Dr. Soedomo Trenggalek, RSU Karsa Husada Batu, serta RSUD Magetan. (rls/Hms/red)

  • Bangun Jaringan Dengan Perusahaan Pertanian Multinasional di Jawa Timur Arinal Kunjungi Indusrtri Jagung dan Kakao

    Bangun Jaringan Dengan Perusahaan Pertanian Multinasional di Jawa Timur Arinal Kunjungi Indusrtri Jagung dan Kakao

    Jawa Timur (SL)-Demi mewujudkan komitmennya terhadap kesejahteraan petani di Lampung, Gubernur Arinal Djunaidi membangun jaringan ke perusahaan multinasional pertanian PT. BISI International Tbk dan pengolahan industri kakao di Provinsi Jawa Timur, Kamis (5/3/2020).

    Di PT. BISI International Tbk, Gubernur membidik pengembangan jagung dengan biaya ringan namun kualitas dan produktivitasnya cukup tinggi. Jenis jagung yang akan dikembangkan ini sebagai upaya Gubernur Arinal untuk mensejahterakan para petani di Provinsi Lampung melalui Program Kartu Petani Berjaya. Selain itu, kunjungan Gubernur ini sebagai upaya bersinergi dengan semua pihak dalam komitmennya membangun Lampung di Sektor Pertanian.

    Kepala Bidang Produksi Perkebunan pada Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Ir. Jabuk, MTA saat mendampingi Gubernur mengatakan kunjungan ke dua lokasi tersebut untuk bersinergi apa yang bisa dikerjasamakan dan bisa diterapkan di Provinsi Lampung.

    Seperti di PT. BISI Internasional, kata Jabuk, Gubernur Arinal akan mengembangkan jenis jagung yang dengan luas lahan sekitar 4 ha dengan pemupukan yang hanya 500 kg/ha mampu menghasilkan pemasukan kurang lebih Rp 100 juta. “Jadi nanti akan diuji cobakan juga di Lampung dan Pak Gubernur mengharapkan akan membuat lokasi semacam itu juga di Lampung,” ujarnya.

    Jabuk mengatakan setelah berhasil dilakukan, barulah menerapkannya kepada para seluruh petani di Lampung. “Gubernur meminta agar ini segera ditindaklanjuti di Lampung,” katanya.

    Sedangkan dalam kunjungan di Industri Pengolahan Kakao, Jabuk mengatakan bahwa lokasi tersebut merupakan Desa Wisata Kakao yang juga mengolah kakao dari hulu sampai hilir. “Dari biji kakao para kelompok-kelompok tani dikumpulkan lalu dibeli, kemudian diolah menjadi produk dengan harga relatif lebih bagus berupa kakao yang dikonsumsi seperti berbentuk permen,” ujarnya.

    Menurut Jabuk, Lampung memiliki potensinya besar dan untuk kakao sendiri memiliki produksi cukup tinggi. “Apalagi yang mengolah produk kakao itu sudah ada ditempat kita, kenapa kita tidak bisa seperti ini?” katanya.

    Jabuk juga menyebutkan bahwa di Provinsi Lampung sendiri tinggal memadukan kakao dengan Sektor Pariwisata. (rls/red)

  • Edan, Guru “Super Radikal” Suruh Siswa Onani

    Edan, Guru “Super Radikal” Suruh Siswa Onani

    Malang (SL)-Seorang guru “super radikal” di Malang, Jawa Timur ditangkap polisi, gegara kerap menyuruh siswanya onani. Setelah ditangkap guru PPKN yang juga BK (Bimbingan Konseling) berinisial CH (28) dengan mudahnya berdalih semua itu untuk disertasi penelitian kuliah S-3 (Strata-3). Edan!

    Dalam pemeriksaan polisi, pelaku mengaku membujuk korban dengan alasan membutuhkan cairan sperma, rambut kemaluan, rambut ketiak dan kaki untuk bahan penelitian disertasinya.

    Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, dalam aksinya pelaku menggunakan tipu muslihat dan berkata bohong kepada para murid. Bahkan pelaku mengancam kekerasan dengan memaksa korban agar bersedia menjadi responden.

    Aksi pelaku dilakukan dengan meminta muridnya telanjang bulat dan mengukur alat vitalnya sebelum kemudian meminta beronani di kursi tamu ruang BK sekolah saat jam pulang sekolah. Pelaku memanggil korban terlebih dahulu, lalu janjian untuk bertemu usai jam sekolah. Saat kejadian tidak satupun orang yang curiga, karena ruangan dalam kondisi tertutup rapat.

    Pelaku membujuk korban membutuhkan sperma, bulu kemaluan, bulu ketiak, bulu kaki, termasuk juga ukuran panjang kemaluan korban. Korban percaya, karena yang meminta adalah guru mereka. Polisi pun memperoleh keterangan bahwa pelakumenyukai lain jenis dan sesama jenis (biseksual), walaupun sudah berkeluarga dan memiliki satu istri. Pelaku mengaku mengalami kelainan hasrat seksual sejak berusia 20 tahun.

    Pelaku dijerat pasal 82 juncto Pasal 76 huruf E Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pelaku diancam hukuman 5 sampai 15 tahun. Selain itu juga dijerat pasal 294 KUHP tentang perbuatan cabul dan pasal 263 tentang Pemalsuan Ijazah. [*/iwa]

  • 12 Kepala Daerah Jawa Timur Ditangkap KPK

    12 Kepala Daerah Jawa Timur Ditangkap KPK

    Jawa Timur (SL) – Sebanyak 12 Kepala Daerah di Jawa Timur ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Para Kepala Daerah tersebut di antaranya berasal dari Malang Raya yakni Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang.

    Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa memiliki langkah yang bisa ditempuh guna meminimalisir terjadinya tindak pidana korupsi. Langkah itu dalam bentuk monitoring dan pengawasan yang dilakukan sejak tahap perencanaan RAPBD tingkat II maupun I dengan melibatkan KPK.

    “Hari ini KPK membuka ruang untuk dikonsultasikan dari perencanaannya, bahkan kosultasi perencanaan bisa dilakukan secara online. Hal-hal seperti ini mudah-mudahan sudah terkomunikasikan, sehingga menjaga dan mengawal seluruh akuntabilitas dan responsibilitas kita,” kata Khofifah Indar Parawansa usai hadir di Festival Pesona Lokal Malang, Minggu (15/10).

    “Semua anggaran baik APBD tingkat II maupun I hari ini, tidak cukup hanya mengandalkan pada saat monitoring dan pengawasan paska pelaksanaan. Sekarang monitoring dan pengawasan saat perencanaan. Itu lebih clear dan memastikan bahwa yang kita rencanakan semua sudah dengan penuh kehati-hatian dengan penuh akuntabilitas dan sudah dengan proses monitoring dari KPK,” sambungkan.

    Kata Khofifah, akhir Agustus lalu sudah dilakukan telaah APBD provinsi dan RAPBD Kab/Kota untuk APBD 2019 oleh KPK. Upaya itu diharapkan memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja dan pencegahan tindak pidana korupsi.

    “Sehingga semua sudah merasa bekerja dalam suasana clear and clean, yang menurut saya menjadikan kenyamanan kita bekerja, dedikasi kita dan produktifitas terhadap pekerjaan kita,” katanya.

    Ditegaskan Khofifah, pengawasan biasanya oleh BPKP atau BPK di akhir program, tetapi sekarang ini sudah harus dikomunikasikan dengan KPK sejak perencanaan. Langkah itu pernah dilakukan saat Khofifah menjabat sebagai Menteri Sosial.

    Awal perencanaan seluruh tim dikumpulkan guna mendengarkan dari Tim Pencegahan KPK. Setelah itu dilakukan koordinasi sampai dipastikan bahwa rencana atau program sudah disusun dengan penuh kehatian-hatian, akuntabilitas, responsilitas dan terpantau KPK.

    “Itu menurut saya bisa kita lakukan, masing-masing kita mengawalnya mulai dari perencanaan,” pungkasnya. (ds/net)

  • Banjir Bandang di Musim Kemarau Terjang Banyuwangi, 325 Rumah Rusak

    Banjir Bandang di Musim Kemarau Terjang Banyuwangi, 325 Rumah Rusak

    Jawa Timur (SL) – Hujan deras turun di lereng Gunung Raung di wilayah Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur sejak Kamis (21/6/2018) pukul 21.00 WIB hingga Jumat pagi. Hujan menyebabkan longsor lereng disertai tumbangnya pohon-pohon di hutan di lereng Gunung Raung. Material longsor dan kayu gelondongan menyumbat sungai dan aliran permukaan. Saat hujan terus berlangsung, akhirnya terjadi banjir bandang di sepanjang Sungai Badeng, Sungai Binau, dan Sungai Kumbo.

    Banjir bandang menerjang tiga dusun yaitu Dusun Garit, Karang Asem, dan Bangunrejo di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur pada Jumat (22/6/2018) pukul 08.40 WIB. Banjir juga menerjang permukiman di Kecamatan Sanggon.

    Data sementara, sebanyak 328 unit rumah rusak dengan rincian 23 unit rumah rusak berat, 80 unit rumah rusak sedang dan 225 unit rumah rusak ringan. Diperkirakan jumlah kerusakan bertambah mengingat banjir bandang meninggalkan lumpur setinggi 1 meter menerjang permukiman.

    Penanganan darurat masih dilakukan aparat dari dari TNI, Polri, BPBD, Dinsos dan relawan tiba di lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, seperti perahu karet, pelampung, dan lainnya. Sementara itu, 3 alat berat segera tiba di lokasi terdampak satu jam setelah kaji cepat lapangan. Eskavator tadi digunakan untuk mengangkat material balok kayu yang menyumbat aliran Sungai Badeng di sekitar jembatan.

    BPBD setempat melaporkan banjir surut sekitar pukul 11.00 WIB. Posko tanggap darurat, dapur umum dan pos kesehatan sudah didirikan. Masyarakat yang dibantu berbagai pihak bergotong royong melakukan pembersihan lingkungan.

    Pascabanjir, BPBD masih melakukan penilaian kerusakan. Menurut BPBD, banjir bandang akibat luapan Sungai Badeng telah terjadi 2 kali sepanjang tahun ini yang pertama pada 15/5/2018 dan kedua pada hari ini. Di samping itu, bencana banjir bandang tersebut disebabkan adanya longsor di kawasan lereng Gunung Raung di Kecamatan Songgon, sehingga pada saat terjadi hujan lebat material berupa balok kayu terseret/terbawa arus hingga ke hilir sungai dan menyumbat aliran sungai mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga.

    Hingga kini terdapat 30 KK atau 150 jiwa untuk sementara diungsikan di pos penampungan yang berada di Balai desa Alasmalang Kec. Singojuruh.

    Sutopo Purwo Nugroho
    Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (TD/Red)

  • Pembuat Kartun Yang Menghina Habib Rizieq, Tewas Tenggelam di Karimun

    Pembuat Kartun Yang Menghina Habib Rizieq, Tewas Tenggelam di Karimun

    Jawa Tengah (SL) – Beberapa hari lalu, muncul sebuah berita yang menyebutkan seorang wisatawan asal Jakarta tewas tenggelam di Karimunjawa. Sebelum ditemukan tewas, wisatawan tersebut sempat menghilang selama satu minggu saat snorkeling.

    Penyebab wisatawan asal Jakarta yang ditemukan tewas di perairan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah tersebut diduga karena tenggelam dan terseret arus saat snorkeling di perairan Kemujan. Penyebab meninggalnya wisatawan asal Jakarta itu diungkapkan oleh Kapolsek Karimunjawa, Iptu Suranto. Suranto mengatakan bahwa korban ditemukan nelayan yang sedang mencari ikan di Takak Moncong, Desa Kemujan dan saat ditemukan kondisi jenazah dalam keadaan yang mengenaskan.

    “Hasil pemeriksaan menyebutkan jenazah atas nama Jhon Tarumanegara Putra, wisatawan asal Jakarta,” ujar Suranto di Karimunjawa, Rabu (6/6).

    Saat ditemukan oleh para nelayan didapatkan ciri-ciri jenazah yaitu celana pendek hitam, jam karet hitam pada tangan kiri, dan tato di lengan kanan serta kiri.

    Suranto juga menyatakan bahwa tak ada tanda-tanda penganiayaan. Oleh karena itu, Jhon diduga meninggal karena tenggelam, dan kehabisan oksigen atau mengalami Hipoksia. Sebab kondisi jenazah yang tak utuh, korban di makamkan di Pemakaman Umum Karimunjawa.

    Tewas tenggelamnya Jhon juga dibenarkan oleh banyak netizen melalui sosial media. Jhon Tarumanegara Putra, korban tewas tenggelam di Karimunjawa tersebut memiliki akun Facebook dengan nama Jonv Vniverse. (LintasMedia/Bachtiar)

  • Pengakuan Debt Collector Yang Kerap Tiduri Istri Konsumen Kredit Bermasalah

    Pengakuan Debt Collector Yang Kerap Tiduri Istri Konsumen Kredit Bermasalah

    Jawa Timur (SL) – Kasus penagih utang (Debt Collector) yang berbuat meminta hubungan suami istri ke konsumennya karna tidak bisa bayar tunggakan kredit motor, mobil, rumah atau alat alat keperluan rumah tangga sebenarnya sudah sering terjadi. Minggu 11 Februari 2018.

    Dan sudah bukan rahasia lagi di kalangan Dept Collector kejadian ini terselubung atau intern di ketahui oleh Debt Collector dan pihak leasing, fakta ini jarang dilaporkan oleh pihak konsumen, aksi bejat atau perbuatan hubungan intim terselubung tersebut.

    Dari hasil penelusuran berbulan-bulan di beberapa Kabupaten di Jawa Timur Team Spesial Investigasi Rajawali Siber menunjukkan fakta fakta kasus ini sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa di kalangan Debt Collector bahkan mereka bisa bergiliran untuk melakukan aksi aksi tersebut.

    Salah satu pihak Sworoom sepeda motor di Kabupaten Ngawi membenarkan kejadian kejadian ini, ”iya betul Pak Debt Collector meniduri istri konsumen yang tidak bisa bayar tunggakan kreditnya sudah biasa terjadi pak bahkan tidak di daerah Ngawi saja, di Madiun, Magetan, Caruban, Blitar bahkan di Jawa Timur ini sudah menjadi hal yang lumrah dan jelas perbuatan ini merugikan pihak kami,” tegasnya.

    Contoh sebut Aja debt collector mendatangi rumah konsumen, awalnya tersangka berniat menagih tunggakan pembayaran kreditan sepeda motor ke konsumen karna sudah tiga bulan terakhir korban tidak membayarkan angsuran kreditannya.

    Apabila konsumen tidak bisa membayar tunggakannya, Debt Collector akan mengambil paksa sepeda motor tersebut. Namun, Debt Collector biasanya akan langsung memanfaatkan kesempatan untuk menawarkan opsi lain agar sepeda motor korban tidak jadi diambil.

    Pengakuan sang Debt Collector yang tidak mau di sebut namanya ini menyampaikan sebuah pengakuan yang sangat memprihatinkan, ”saya bilang ke dia, kalau tidak mau sepeda motornya ditarik, dia harus mau berhubungan badan dengan saya,” tegasnya ,

    ”Tapi ya tidak langsung pak kita giring pelan pelan tapi rata rata istri konsumen itu mau pak, memang sih tidak semuanya begitu, tapi kebanyakan iya sih Pak,” ujar Debt Collectot kepada Team Spesial Investigasi Rajawali Siber.

    Adakalanya ajakan Debt Collector langsung ditolak mentah-mentah oleh Konsumen. Bahkan juga yang berusaha mengusir Debt Collector dari rumahnya karena sudah ketakutan dengan niat sang Debt Colector. Namun, Debt Collector sepertinya tidak patah arang, dan pantang mundur sampai sang konsumen menyerah.

    Team Spesial Investigasi Rajawali Siber banyak menemukan fakta ini terjadi di mana mana dan pengakuan dari berbagai pihak untuk menjadi keprihatinan berbagai pihak khususnya bagi suami yang mempunyai kredit yang bermasalah agar jangan pernah menyerahkan urusan tunggakan kredit kepada pihak istri atau keluarga perempuan. (Mediarajawali/Jefri)

  • 4 Hari Jelang Lebaran, Cawagub Jajuli Sowan Ke Tebu Ireng dan Ziarah Ke Pendiri NU

    4 Hari Jelang Lebaran, Cawagub Jajuli Sowan Ke Tebu Ireng dan Ziarah Ke Pendiri NU

    Jawa Timur (SL) – 4 hari jelang Idul Fitri Cawagub nomor 4, Senin (11/6), Ahmad Jajuli sowan ke Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur.

    Di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Ahmad Jajuli langsung ditemui oleh KH. Sholahuddin Wahid atau yang akrab dikenal dengan Gus Sholah.

    Dalam pertemuan dengan Gus Sholah, Ahmad Jajuli mohon di doakan kebaikan dunia dan akhirat.

    “A’uudzu billaahiminasy syaitoonirrojiim, Bismillaahirrohmaanirrohiim, Alhamdulillaahirabbil aalamiin, hamdayyuwaafii ni amahu wa yukaafii maziidah. Yaa robbanaa lakalhamdu kamaa yambaghiilijalaali wajhikal kariimi wa azhiimi sulthaanik,” ucap Adik KH. Abdurrahman Wahid mengimami doa.

    Selain sowan ke Ponpes Tebu Ireng, Ahmad Jajuli juga Ziarah Maqbarah pendiri Nadlatul Ulama Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan Gusdur.

    Menurut Ahmad Jajuli, kehadirannya di Ponpes Tebu Ireng dalam rangka sowan ke Gus Sholah di Tebu Ireng.

    “Perjalanan ini adalah perjalanan spritual yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata, meminta doa dari para Kyai sekaligus mendoakan para aulia dan para pendiri bangsa yang telah mendahului, juga untuk mengingat jasa dan pengorbanan para ulama dalam upaya menyebarkan Islam sekaligus menguatkan kebangsaan,” kata Jajuli.

    “Karena ulama adalah penguat kebangsaan, dan penjaga NKRI” pungkasnya. (rls)