Tag: jembatan gantung

  • Bupati Winarti Resmikan Jembatan Gantung di Kampung Sungaiburung

    Bupati Winarti Resmikan Jembatan Gantung di Kampung Sungaiburung

    Tulang Bawang (SL) – Bupati Tulang Bawang, Winarti meresmikan jembatan gantung di Kampung Sungaiburung, Kecamatan Denteteladas, Rabu, 27 Oktober 2021.

    Jembatan tersebut menghubungkan dusun 1 dan dusun 2. Dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Tulang Bawang.

    Kepala Kampung Sungaiburung, Asnur Alamsyah dalam sambutannya mengatakan, ucapan terima kasih kepada pemerintah yang telah membangun jembatan yang diberi nama: Merah Putih.

    “25 program memang sakti dan sudah kami rasakan yang mana jembatan Merah Putih ini sangat bermanfaat sekali untuk kami,” kata dia.

    Sementara, di tempat yang sama, Kepala Dinas PUPR Tulang Bawang, Puncak Setiawan mengatakan renovasi Jembatan Merah Putih 66 meter dengan nilai proyek Rp1, 2 milyar DAK Afirmasi.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada ibu bupati yang telah merealisasikan pembangunan jembatan Merah Putih,” ujar dia.

    Bupati Tulang Bawang, Winarti mengatakan jembatan itu sebelumnya berlantai papan. Kini, dibangun menjadi lebih baik. “Meski di tengah pandemi covid-19, pembangunan jembatan ini tetap di prioritaskan,” katanya.

    Sebab, kata dia, jembatan ini sebagai jalan utama transportasi anak sekolah menuju ke sekolahan. Otomatis jembatan ini istimewa, mungkin di luar sana biasa-biasa saja.

    “Inilah realisasi antara pemerintah pusat dan daerah. Mari rawat dan jaga. Ini juga sudah kita berikan lampu penerangan untuk memperindah jembatan Merah Putih, serta malam hari anak-anak berangkat ngaji sudah tidak perlu khawatir lagi,” terang dia.

    Dia juga mengapresiasi juga terkait antusiasme masyarakat dengan vaksinasi covid-19 yang sudah mencapai 42 persen. Dengan target 1800 jiwa yang harus divaksinasi.

    “Tetap jaga prokes walaupun sudah divaksin. Agar semuanya bisa terhindar dari virus covid-19,” kata dia.

    Dalam kegiatan itu, Winarti juga membagikan sembako dan bantuan pribadi kepada 10 anak yatim yang ada di Kampung Sungaiburung.

    Turut hadir dalam kegiatan itu, sejumlah pejabat eselon I dan II, serta Ketua DPRD Tulang Bawang. (Mardi)

  • Relawan Lampung dan PT KAI Dan Warga Umbul Kihung Sukuran Serah Terima Jembatan Gantung

    Relawan Lampung dan PT KAI Dan Warga Umbul Kihung Sukuran Serah Terima Jembatan Gantung

    Bandar Lampung (SL)-Ratusan warga kampung Kihung, Kelurahan Sukarame II dan warga desa Batu Putuk, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung. Antusias berdatangan ke lokasi jembatan gantung yang terbentang melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan, minggu 10 Januari 2021.

    Tidak hanya orang dewasa, pemuda pemudi, anak anak serta para ibu ibu pun ikut turut hadir ke lokasi untuk bisa berfoto foto dijembatan gantung sepanjang 70 meter, yang baru dibangun dikampung mwereka oleh Gabungan Relawan Lampung menggunakan dana Coorporate Social Responsibility tahun 2020 (CSR) dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional IV Tanjung Karang.

    Kedatangan ratusan warga kampung ke jembatan gantung disungai Kihung dan Way Betung yang melintasi kampung mereka ini, selain untuk berfoto foto juga untuk ikut meramaikan acara tumpengan serta doa bersama peresmian dan serah terima jembatan gantung yang selesai di bangun 31 Desember 2020 lalu.

    Jembatan ini sudah sebenarnya sudah selesai sejak akhir tahun 31 Desember 2020 kemarin, sudah bisa digunakan untuk melintas namun jarang dipakai warga karena belum diresmikan dan baru hari minggu ini 10 Januari 2021, diresmikan secara simbolis.

    Suparno ketua RT 08 kampung Kihung mengatakan, warga diundang hadir ikut acara doa Bersama Bersama tasyakuran kemudian potong tumpeng dan makan makan di sungai oleh Gabungan Relawan Lampung Bersama perwakilan PT. KAI  yang menyerahkan secara simbolis jembatan gantung kihung ini ke warga, makanya banyak warga yang hadir dan antusias sekalian foto foto dijembatan gantung kan Masih baru .

    Tidak hanya warga pihak kelurahan, Banbinsa, Bhahinkamtibmas dan tokoh serta sesepuh kedua kampung ikut hadir dalam acara serah terima jembatan yang dibangun secara gotong royong ini.

    Semua berharap jembatan gantung rintisan yang dibangun oleh gabungan relawan Lampung dan pihak PT KAI ini bisa bermanfaat bagi warga. Selain dapat digunakan melintas dalam beraktifitas sehari hari, namun warga juga diminta untuk menjaga dan ikut merawat jembatan yang ada sekarang ini, bahkan tidak menutup kemudian hari kedepannya melalui jembatan gantung rintisan yang membentang  melintasi sungai Way Betung dan sungai Way Kuripan.

    Lokasi kampung Kihung dan batu putuk  ini bisa dijadikan Objek lokasi alternatif semisal wisata sungai, apalagi  dilokasi ini masih bersih,asri dan tidak jauh dari pusat kota Bandarlampung.  Ujar Jaka Jakarsih Kepala Humas PT. KAI Devisi Regional IV Tanjung Karang yang hadir dalam acara penyerahan simbolis jembatan.

    Sebelumnya  Jembatan gantung dengan panjang 70 meter dan lebar 1,20 meter  yang dibangun mulai 22 Desember 2020 lalu , dilaksakan dengan cara gotong royong oleh warga kedua kampung kihung dan batu putuk serta Gabungan Relawan Lampung, setelah mendapat bantuan dana Coorporate Social Responsibility CSR dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjung Karang sebesar Rp. 103.820.000, untuk pembangunan Jembatan Gantung. (Red)

  • Gabungan  Relawan Lampung Bangun Jembatan Gantung di Kota Bandar Lampung

    Gabungan Relawan Lampung Bangun Jembatan Gantung di Kota Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL) – Arus sungai yang besar di kala musim hujan menimbulkan rasa khawatir bagi warga kampung Kihung Kelurahan Sukarame II dan warga Desa Batu Putuk, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandarlampung yang melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan.

    Pasalnya, bebatuan yang licin bisa saja membuat para warga yang menyebrang terpeleset, tidak jarang untuk melintas, warga harus melepas alas kaki yang mereka kenakan, termasuk anak-anak yang akan pergi ke sekolah bahkan tidak jarang harus melepas pakaian dan sepatu agar tidak basah jika harus terjebur saat melintas sungai.

     

    Cerita ini merupakan peristiwa nyata warga Desa Kampung Kihung yang mayoritas warganya harus sekolah di kampung Batu Putu, sejak belasan tahun lalu.

    Namun, cerita kekhawatiran akan terpeleset dan basah warga di kampung Kihung dan warga Batu Putuk akibat menyebrang dua pertemuan sungai yang melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan, mulai hilang lantaran pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan dua wilayah yang terbelah dua sungai.

    Dibangunnya jembatan gantung ini membuat mobilitas warga di kampung kihung dan kampung batu putuk ini setidaknya membuat gerak warga lebih cepat,  terutama untuk anak anak yang akan akan pergi kesekolah atau warga yang ingin pergi bekerja, tidak lagi seperti dulu.

    Jembatan gantung dengan panjang 70 meter dan lebar 1,20 meter  yang dibangun mulai 22 desember lalu dengan cara gotong royong oleh warga kedua kampung serta gabungan relawan Lampung, saat ini tegah  dikerjakan setelah mendapat bantuan dana Coorporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang sebesar Rp. 103.820.000, untuk pembangunan Jembatan Gantung.

    Warga sangat berterima kasih sekali adanya bantuan dana CSR PT (KAI) Divre IV Tanjungkarang sebesar untuk pembangunan Jembatan Gantung di kampung, serta usaha yang dilakukan oleh teman teman gabungan relawan Lampung, pasalnya sudah berkali kali warga bergotong royong buat jembatan dengan kayu dan bambu seadanya dan  tidak lama selalu rusak akibat diterjang arus banjir  kencang, jika musim penghujan, Ungkap Suparno Ketua RT 08 kampung Kihung.

    Selain warga, ada sejumlah elemen relawan yang ikut terjun dalam pembangunan jembatan gantung untuk melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan, dari Lampung Outdoor, Vertical Rescue Lampung,  Forum Rescue Lampung, Pendaki Indonesia Lampung Sai, serta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung. Untuk kegiatan sosial seperti ini kita tidak bisa lakukan sendiri, berkolaborasi dan bersinergi satu elemen dengan lainnya sangat penting, kegiatannya pun jadi lebih ringan karena saling berkolabroasi dan support, semuanya ada peran masing masing,  ungkap Yulius Widaryanto, Koordinator Pembangunan Jembatan gantung .

    Abah Yus mengungkapkan, tanpa kerjasama, kolaborasi dan sinergi satu dengan lainnya kegiatan ini sulit terlaksana, sebenarnya kami harus berterimakasih kepada warga kampung kihung dan warga batu putuk yang sudah rela ikut pembangunan jembatan ini, tanpa merekapun mustahil terwujud kegiatan ini.

    Menurutnya jika tidak ada halangan sebelum tahun baru 1 Januari 2021 jembatan gantung ini sudah jadi dan bisa digunakan warga masyarakat, tapi sebelum digunakan akan diresmikan dulu, kita berencana akan buat acara doa bersama  warga dan relawan dan pihak terkait.

    “Kami berencana undang pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung dan pemerintah Provinsi Lampung dalam peresmian nanti. Kami berharap kedepannya kolaborasi dan kegiatan seperti ini bisa dilakukan ditempat lain atau daerah lain, yang layak dibantu ya kita bantu gotong royong Bersama sama.” jelasnya.