Tag: Jombang

  • Dua Pria Mengaku Wartawan Peras Perangkat Desa Ditangkap Polisi

    Dua Pria Mengaku Wartawan Peras Perangkat Desa Ditangkap Polisi

    Jombang, sinarlampung.co–Aparat Polres Jombang menangkap dua orang pria yang mengaku sebagai wartawan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur Keduanya ditangkap lantaran dilaporkan memeras seorang perangkat desa senilai jutaan rupiah, dengan dalih akan menulis berita negatif terkait proyek yang ada di desa tersebut. Dari pelaku diamankan Id Card Wartawan dan uang Rp2,5 juta.

    Keduanya adalah AU (51), warga Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, dan SP (42), warga Desa Japanan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Dari tangan keduanya, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa 2 unit sepeda motor, 2 id card, dan satu buah amplop yang berisi uang tunai sebesar Rp2,5 juta.

    Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Sukaca menjelaskan, penangkapan kedua tersangka ini bermula dari laporan masyarakat yang mengaku resah dengan ulah kedua pria ini. Setelah diselidiki, petugas mendapati keduanya sedang memeras Hanif, Sekretaris Desa (Sekdes) Mejoyolosari, pada Rabu (15/11/2023) siang.

    “Modus kedua tersangka ini mendatangi korban sambil membawa beberapa dokumen. Kemudian berupaya menakut-nakuti korban soal adanya temuan proyek yang bermasalah,” ungkap Sukaca, Jumat 17 November 2023 siang.

    Dia mengungkapkan, dalam penangkapan ini pihaknya mengamankan tiga orang pria. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, dua orang ditetapkan sebagai tersangka. “Satu orang lainnya masih berstatus sebagai saksi dan kami dalami perannya,” paparnya.

    Polisi masih melakukan pengembangan terkait kasus ini. Pasalnya, diduga sebelumnya kedua tersangka ini melakukan aksi yang sama di sejumlah tempat di Kabupaten Jombang. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 368 KUHP, dengan ancaman pidana penjara selama 9 tahun. (red)

  • Wakil Ketua DPC PPP Jombang Diduga Tewas Akibat Serangan Jantung

    Wakil Ketua DPC PPP Jombang Diduga Tewas Akibat Serangan Jantung

    Ilustrasi Terkena Serangan Jantung (Foto/Dok/Net)

    Mojokerto (SL) – Wakil Ketua DPC PPP Jombang Muhammad Syafii Has (58) tewas karena serangan jantung saat berkencan dengan seorang waria. Waria berinisial F alias V itu mengaku belum sempat menerima bayaran dari korban.

    Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan 5 saksi terkait tewasnya Syafii. Antara lain warga Desa Mlirip, yang pertama kali menemukan mayat korban, pemilik warung kopi tempat mangkal waria, teman kencan korban waria berinisial V, serta A alias AG dan S alias R rekan sesama waria V.

    Berdasarkan keterangan V, lanjut Puji, kedatangan Syafii ke tempat prostitusi waria di Dusun Kenongo, Desa Mlirip, Jetis, Kamis (15/3) sekitar pukul 23.00 WIB yang pertama kalinya. Sementara waria R dan AG juga menyebut korban baru pertama kali berkunjung ke tempat tersebut.

    “Keterangan dari V, mereka sempat berhubungan oral seks. Korban baru pertama kali ke situ dan bertemu V itu,” kata Puji saat dihubungi detikcom, Senin (19/3/2018).

    Saat berhubungan dengan waria tersebut, nyawa Syafii melayang. Menurut Puji, politisi PPP Jombang ini tiba-tiba kejang-kejang setelah ejakulasi. Melihat tamunya tak sadarkan diri, V pun memilih kabur.

    “Usia V ini baru 18-19 tahun, dia mengaku ketakutan dan bingung karena baru pertama kali melihat kejadian seperti itu. Dia ngasih tahu kawan waria yang lain dan pemilik warung, pemilik warung lapor ke Polsek Jetis,” ungkapnya.

    Rasa takut tersebut membuat V tak lagi memikirkan bayaran atas layanan yang dia berikan ke korban. “V mengaku belum dibayar,” terang Puji.

    Mantan Kapolres Situbondo ini menambahkan, hingga saat ini V masih berstatus saksi. Waria asal Jombang ini belum terbukti melakukan tindak pidana terkait tewasnya Syafii. Selain tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, barang-barang berharga milik korban juga tak ada yang hilang.

    “Penyidik akan menggelar kasusnya setelah hasil autopsi keluar. Apakah dia (V) membiarkan korban tanpa memberikan pertolongan, apakah dia melakukan kekerasan,” tandasnya.

    Syafii ditemukan tewas dengan posisi terlentang dan telanjang di kebun tebu tanggul Sungai Brantas, Desa Mlirip, Jetis, Jumat (16/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Hanya celana dalam hitam yang melekat di tubuh korban.

    Celana dalam ini pun dalam kondisi tak menutupi kemaluan politisi asal Desa Jombok, Kesamben, Jombang tersebut.

    Pakaian milik korban tertindih tubuhnya. Dompet dan ponsel korban masih ada di celana. Sepeda motor korban Honda Vario nopol S 5869 OD ditemukan di seberang jalan dari lokasi penemuan mayat.

    Berdasarkan keterangan saksi dan hasil reka ulang, korban tewas saat berkencan dengan waria berinisial F alias V.

  • Sebelum Tewas Wakil Ketua PPP Jombang Bersama Waria?

    Sebelum Tewas Wakil Ketua PPP Jombang Bersama Waria?

    Jombang (SL) – Wakil Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Muhammad Syafii Has (58) yang ditemukan tewas tanpa busana di ladang tebu, Desa Miirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, masih menjadi teka-teki.  Hingga Sabtu (17/3/2018), penyebab kematian korban masih misterius. Petunjuk awal polisi menyebutkan, sebelum tewas, korban sempat bersama seorang waria di sekitar lokasi kejadian, Kamis malam (15/3/2018) lalu.

    Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang waria berinisial V, yang diduga kuat terkait dengan kematian korban. “Dia (Waria) adalah orang yang terakhir terlihat bersama korban. Paling tidak, yang bersangkutan tahu apa yang terjadi terhadap korban di malam itu,” kata Kapolres, dilangsir Tribunnews Network.

    Menurut Puji, berdasarkan keterangan warga setempat melihat korban berbincang bersama waria V di sebuah warung tidak jauh dari lokasi kejadian. Dari informasi itulah anggota Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Mojokerto berhasil menangkap waria berinisial V di kediamannya di Jombang. “Saat ini terduga masih dilakukan pemeriksaan intensif oleh tim penyidik,” ujarnya.

    Apakah ada indikasi kejahatan pembunuhan terhadap korban?, Pastinya, kata Puji, penyidikan kasus ini bakal mengarah ke tindakan kriminal pembunuhan. Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan korban dibunuh atau tidak. Karena itulah, Tim INAFIS bersama petugas medis melakukan identifikasi jenazah untuk mengetahui penyebab Has meninggal. “Jenazah korban dilakukan otopsi dan menunggu hasilnya. Kami telah menghubungi keluarga korban,” jelasnya. Perlu diketahui, warga digegerkan sesosok mayat pria misterius di lahan tebu, Jumat (16/3/2018).

    Ketika ditemukan korban dalam kondisi tanpa busana. Polisi menemukan harta benda korban berupa ponsel dan dompet beserta satu unit sepeda motor milik korban. Jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. (trb/nt/*)