Bandar Lampung (SL) – Meski diguyur hujan, Karnaval Mask Land K-Fest Lampung 2023 tetap berlangsung seru dan meriah. Bahkan warga yang penasaran rela hujan-hujanan melihat iring-iringan pesta budaya topeng tersebut.
Karnaval Mask Land atau budaya topeng atau Tupping menjadi salah satu rangkaian Festival Krakatau (K-Fest) Lampung 2023. Diketahui juga, K-Fest merupakan kegiatan budaya dan pariwisata terbesar di Provinsi Lampung.
Acara ini melibatkan ribuan peserta dari 15 Kabupaten//Kota se-Provinsi Lampung yang dibuka langsung Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim, Sabtu pagi, 8 Juli 2023.
Karnaval bertajuk Mask Kultur Karnival Budaya Mask Land tersebut juga diramaikan peserta dari komunitas/masyarakat budaya, instansi pendidikan, OPD, dunia usaha, dan peserta komunitas luar adat Lampung.
Ribuan peserta dan masyarakat tersebut tampak antusias dengan turut mengenakan penutup wajah/topeng.
Adapun Tema Festival Krakatau tahun ini yaitu “Nemui Nyimah”, yang memiliki arti ramah tamah dalam menyambut tamu. Merupakan salah satu pokok ajaran dari filsafah hidup masyarakat Lampung atau lebih dikenal dengan “Pi’il Pesenggiri” yang bermakna perilaku atau pandangan hidup bermoral tinggi atau berjiwa besar.
Sebelumnya dalam pembukaan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan K-Fest menjadi salah satu kalender event budaya dan pariwisata yang bertujuan sebagai salah satu bentuk atraksi wisata dan berperan penting dalam sektor pariwisata.
“Berbagai Pesona alam dan keanekaragaman budaya Lampung yang elok merupakan modal bagi pengembangan kepariwisataan,” ujar Gubernur.
Pada tahun ini, ikon budaya yang diangkat adalah budaya atau tradisi Penutup Wajah atau yang lebih dikenal dengan istilah Topeng (Mask).
Provinsi Lampung memiliki tradisi topeng sejak lama. Ada dua istilah berbeda dengan lokasi penggunaan yang juga berbeda. Sekura lebih dikenal di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat, sedangkan Tupping Masyhur di Kabupaten Lampung Selatan.
“Diperkirakan sekitar abad ke-8, seiring berkembangnya ajaran Islam di Lampung Barat. Sekura digunakan di medan peperangan untuk menutupi atau menyembunyikan wajah. Kini, sekura dilaksanakan sebagai agenda tahunan yang khusus ditampilkan di hari raya Idul Fitri,” ujar Gubernur Arinal.
Tupping adalah tradisi khas di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Selatan. Tupping lebih dikenal sebagai simbol perlawanan Raden Intan, pahlawan Lampung, terhadap penjajah Belanda.
“Ada 12 (dua belas) jenis Tupping dengan julukan, tugas, dan karakteristik yang berbeda-beda,” jelasnya.
Gubernur Arinal menjelaskan bahwa pengembangan sektor kepariwisataan Lampung dilakukan dengan menggali potensi yang dimiliki dan memanfaatkan peluang yang ada.
“Bisa optimal dilakukan dengan mengedepankan sinergi dan berkolaborasi, terus berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi serta tren pariwisata global, juga kontinuitas meningkatkan kreatifitas dalam berkarya,” jelas Arinal.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang diwakili Ketua Tim Kerja Sumatera 1 Joko Suharbowo mengapresiasi semua pihak yang telah berkolaborasi berpartisipasi untuk terus mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ia menyampaikan K-Fest merupakan event utama yang mendorong promosi potensi pariwisata Lampung. Sehingga Lampung dapat menjadi destinasi yang berdaya saing, berkelanjutan dan inklusif.
“Untuk itu, ke depannya menjadi relevan dan penting dengan strategi yang mengedepankan narasi dan konten kreatif, serta optimalisasi media digital yang didukung dengan inovasi adaptasi kolaborasi dengan semangat 3G (Gercep, Geber, dan Gaspol),” ujar Joko.
Joko menyampaikan Kemenparekraf sangat mendukung penyelenggaraan Krakatau Festival 2023 sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional dalam rangka pencapaian target pergerakan 1,2 sampai 1,4 miliar wisatawan nusantara dan 6 sampai 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2023.
“Semoga even ini berjalan lancar dan sukses dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka peluang usaha, serta menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya,” ujarnya.
Adapun rangkaian Kegiatan Krakatau Festival 2023 diantaranya Karnaval budaya topeng Lampung, Pemecahan rekor muri 1.000 Engkak Ketan, Festival Ekraf Lampung (kuliner dan craft).
Kemudian, lomba mewarnai dan pentas seni anak, serta hiburan rakyat bertemakan Sparkling Night dengan mengundang beberapa musisi salah satunya Kangen Band. (*/Red)