Tag: Kalianda

  • Nanang Ermanto Tinjau Ruang Isolasi RSUD Bob Bazar

    Nanang Ermanto Tinjau Ruang Isolasi RSUD Bob Bazar

    Kalianda (SL) – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar, Kalianda, pada Jumat (31/1/2020) sore. Kedatangan Nanang yang didampingi sejumlah pejabat utama dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan itu, untuk meninjau kesiapan RSUD Bob Bazar terkait penanganan jika ada warga yang terjangkit Virus Corona.

    Tiba di rumah sakit milik Pemkab Lampung Selatan itu, Nanang Ermanto disambut Direktur RSUD Bob Bazar, dr. Media Aprialiana dan langsung menuju ruang isolasi khusus untuk penanganan pasien yang terjangkit Virus Corona.

    Disela kunjungannya, Nanang mengatakan, Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah yang perlu perhatian khusus terkait Virus Corona. Pasalnya, sebagai pintu gerbang Sumatera, Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah perlintasan yang dilalui orang maupun barang dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa atau sebaliknya.

    “Sebagai kabupaten yang merupakan pintu gerbang Pulau Sumatera, kita harus mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi terhadap Virus Corona. Tentunya kita juga berharap, virus yang mematikan ini tidak menyebar ke masyarakat Lampung Selatan,” harap Nanang.

    Sementara itu, Direktur RSUD Bob Bazar dr. Midea Aprialiana mengatakan, pihaknya telah menyediakan satu ruangan isolasi khusus dua ranjang untuk pasien yang terjangkit Virus Corona.

    Wanita berhijab yang akrab disapa Nana ini menyebut, pihaknya juga telah menyediakan dua orang dokter spesialis paru-paru untuk menangani pasien yang terjangkit Virus Corona. “Sejauh ini belum ada warga atau pasien yang terindikasi Virus Corona. Mudah-mudahan kita semua berharap tidak ada warga yang terjangkit Virus Corona,” katanya. (Kmf)

  • Diterjang Angin Kencang, Atap Rumah Warga Perum Kalianda Residence Kalianda Terbang

    Diterjang Angin Kencang, Atap Rumah Warga Perum Kalianda Residence Kalianda Terbang

    Kalianda (SL)-Hujan deras disertai angin kencang, yang terjadi pada Kamis siang (12/12/2019) menyebabkan atap rumah salah seorang warga di Perumahan Kalianda Residence, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, terbang.

    Peristiwa rusaknya atap rumah milik Hendy warga Perumahan Kalianda Residence Blok B9 Nomor 12 yang merupakan karyawan FIF itu bertepatan dengan kondisi cuaca hujan deras dan an kejadianya gin kencang.

    “Iya, kejadiannya sekitar pukul 12.30 WIB. Kerugian di perkirakan sekitar Rp. 25 juta. Alamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujar Firmansyah Ketua RT 06 RW 02 Perumahan Kalianda Residence.

    Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan M. Darmawan membenarkan jika terdapat rumah warga yang rusak saat terjadinya hujan dan angin kencang tersebut.

    “Betul, kami sudah mendapatkan laporan itu. Dan sekarang petugas kita sedang di lokasi untuk melakukan pendataan,” tuturnya.

    Pihaknya pun belum dapat memperkirakan apakah ada bangunan lain yang rusak akibat peristiwa angin kencang dan hujan deras tersebut. Karena, tim BPBD masih melakukan penelusuran dan mencari informasi.

    “Laporan resmi yang kita terima hingga siang ini baru rumah warga Perumahan Kalianda Residence. Jika ada laporan lain, nanti akan kita informasikan lagi,” katanya.(az)

  • Petugas Upacara Hari Ibu di Kalianda Semua Perempuan, Bupati Nanang Cuma Nonton 

    Petugas Upacara Hari Ibu di Kalianda Semua Perempuan, Bupati Nanang Cuma Nonton 

    Kalianda (SL)-Ada yang biasa pada peringatan Hari Ibu 2019 yang digelar Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Senin (9/12) lalu. Seluruh petugas upacaranya perempuan. Pak Bupati Nanang Ermanto yang biasanya rajin menjadi pembina upacara minggir dulu, digantikan Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan Hj. Winarni.

    Di tengah lapangan upacara berdiri Ibu Siti Fatimah Fredy. Ketua Dharma Wanita Persatuan Lamsel ini didaulat menjadi perwira upacara.

    Sementara pemimpin upacara diserahkan kepada yang lebih ahli, seorang polwan, Ipda Yan, Kanit PPPA Satreskim Polres Lampung Selatan.

    Tiga perempuan dipercaya menjadi pasukan pengibar bendera merah putih. Mereka adalah Kurnia Puspita Sari, Mariska Furi dan Desti Anggraini berasal dari Sat Pol PP dan Damkar. Ketiga sukses membawa, hingga menaikkan bendera, dengan hati berdebar-debar, tentunya.

    Selanjutnya, pembaca Naskah UUD 1945 oleh Ketua Ikatan Keluarga Anggota Dewan Kabupaten Lampung Selatan, Sulia Hendry Rosyadi, pembaca sejarah singkat Hari Ibu oleh Sekretaris GOW Kabupaten Lampung Selatan Sri Hartati, dan pembawa acara yaitu Neng Nurmayanti dari Bagian Protokol.

    Ada juga paduan suara dari sekelompok ibu-ibu bersuara merdu. Paduan suara ini sukses menyanyikan tiga lagu, yakni Hymne Hari Ibu, Pancasila Rumah Kita, dan Mars Hari Ibu. Setelah ditelisik, ibu-ibu ini berasal dari kantor yang berbeda. Ada yang dari BKD Lampung Selatan, Bhayangkari, dan Persit 0421 Lampung. Meski beda kantor, dan mungkin jarang latihan, tapi lantunan paduan suara ini cukup menghibur.

    Peserta upacara sendiri terdiri dari para pejabat, Kepala OPD, serta seluruh staf PNS dan THLS lingkup Pemkab Lampung Selatan. Hadir juga Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan H. Nanang. Ermanto dan anggota Forkopimda Lampung Selatan.

    Perempuan sebagai Agen Perubahan

    Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Winarni mengatakan, perempuan Indonesia masa kini sudah punya akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya.

    “Inilah yang menjadi kebanggaan kaum perempuan. Kita lihat tadi semua petugasnya kaum perempuan. Jadi tidak sia-sia apa yang sudah diperjuangkan para pahlawan perempuan terdahulu,” kata Winarni usai upacara tersebut.

    Dia juga berharap, peringatan Hari Ibu ke-91 bisa menjadi momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak dan sekaligus sebagai agen perubahan.

    “Sesuai tema peringatan Hari Ibu ke-91 tahun 2019 ini adalah Perempuan Berdaya, Indonesia Maju, maka harapan saya, momentum ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan,” ujarnya.

    Sementara itu, usai upacara bendera, peringatan Hari Ibu ke-91 di Kabupaten Lampung Selatan dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng dan ziarah serta tabur bunga di Makam Pahlawan Kesuma Bangsa Kalianda. (az)

  • Jamaah Umrah Lamsel Khusuk Manasik

    Jamaah Umrah Lamsel Khusuk Manasik

    Kalianda (SL)-Sebanyak 30 calon jamaah umroh yang dibiayai Pemkab Lampung Selatan mengikuti manasik di Aula Rajabasa Kantor Bupati setempat, Senin (2/12).

    Calon jamaah umroh yang beruntung ini merupakan para pemenang lomba MTQ, guru mengaji, tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur dari Kodim 0421 serta Polres Lampung Selatan.

    Kepala Bagian Bina Mental Spiritual dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Lampung Selatan, Drs. A. Kholil menjelaskan, para jamaah tersebut akan melaksanakan ibadah umroh selama 9 hari dan mulai diberangkatkan pada tanggal 5 Desember 2019 mendatang.

    “Nanti jemaah umrah ini akan berada di Madinah selama 3 hari dan Mekkah 4 hari, dan 2 hari sisanya di perjalanan. Rencananya para jemaah umrah akan dilepas pemberangkatannya di Masjid Agung Kalianda tanggal 5 besok dan sudah kembali ke tanah air tanggal 13 Desember 2019,” tutur Kholil dalam laporannya.

    Menurut dirinya para jemaah umrah nantinya akan mendapatkan koper, tas, kain ihram sebagai fasilitas pendukung untuk pelaksanaan ibadah umrah tersebut.

    Kholil pun berharap, sesampainya di Tanah Suci para jemaah umrah bisa menjaga kekompakan dan nama baik Kabupaten Lampung Selatan.

    “Nanti disana jaga kesehatan, jangan lupa doakan Kabupaten Lampung Selatan dan juga Pak Plt Bupati H. Nanang Ermanto supaya selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk memimpin kabupaten kita tercinta ini,” imbuh Kholil.

    Sementara, Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Ekonomi Pembangunan Burhanuddin, SH, MH yang membuka secara resmi kegiatan manasik itu meminta agar para peserta umrah benar-benar memahami dan mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh kesungguhan hati.

    Sehingga pada saatnya nanti, para peserta umrah dapat menjalankan ibadah di Tanah Suci Mekah sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. “Untuk itu, melalui pelaksanaan bimbingan manasik umrah ini, saya berharap kepada saudara-saudara jemaah peserta umrah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019, akan mendapatkan pengetahuan tata cara beribadah umrah yang sesuai dengan ajaran Islam,” ujar Burhanuddin yang menyampaikan sambutan Plt Bupati. Dalam kesempatan itu, dia juga mengimbau kepada para jamaah peserta umrah, agar selama berada di Tanah Suci Mekah nanti selalu memelihara dan menjaga kesehatan fisik, serta mental dengan sebaik-baiknya.

    “Jangan pernah menganggap remeh untuk memelihara kebugaran jasmani dan mental. Sesampainya disana jangan takabur, hindari pertengkaran dan kemarahan yang hanya akan merusak ibadah yang saudara laksanakan. Jaga kebersamaan dan sikap tolong menolong,” tandasnya. (az)

  • Dua Pengunjung Alau-Alau Resort Kalianda Ditemukan Tewas Tersapu Gelombang Tsunami

    Dua Pengunjung Alau-Alau Resort Kalianda Ditemukan Tewas Tersapu Gelombang Tsunami

    Kalianda (SL) – Dua dari tujuh orang pengunjung Alau-Alau Resort di Kelurahan Way Urang Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, Minggu (23/12/2018). Yusuf seorang karyawan Alau-Alau Resort mengatakan ada lima dari lima belas mobil milik pengunjung tenggelam di Danau Alau-Alau Resort.

    Dua dari tujuh pengunjung yang tersapu gelombang tsunami sudah ditemukan meninggal dunia.”Korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia ada dua, sedangkan lima orang lagi masih dalam pencarian tim Basarnas. Kalau mobil dan motor tamu sudah tersapu hingga keluar danau,” ujarnya.

    Sementara Cardam pengelola Alau-Alau Resort merinci, ada 7 cottage dan satu aula tersapu bersih oleh gelombang tsunami. Bahkan tamu yang menginap di alau-alau Resort, menempati cottage yang letaknya hanya 20 meter dari bibir pantai.”Semua pengunjung yang menjadi korban tsunami menginap di cottage yang di pantai, kalau tamu yang berada di villa tidak ada yang menjadi korban, artinya hanya di radius 50 meter yang tersapu bersih gelombang tsunami,” bebernya.

    Cardam juga merinci dari 7 cottage dan satu aula yang terbuat dari kayu tersebut, pihaknya rugi hingga Rp500 juta lebih. Mengingat, seluruh bangunan terbuat dari kayu.”Harga kayu kan mahal, jadi kemungkinan kerugian mencapai Rp.500 juta lebih,” tambahnya.

    Berikut data korban pengunjung Alau-Alau Resort yang menjadi korban tsunami:

    1. Putri (perempuan umur 8 tahun, ditemukan meninggal dunia)
    2. M. Rayen (laki-laki umur 6 bulan, ditemukan meninggal dunia)

    Yang belum ditemukan:

    1. Mutia (perempuan umur 2 tahun)
    2. Pradika  (laki-laki umur 2 tahun)
    3. M. Ibrahim (laki-laki umur 7 tahun)
    4. Nanda (laki-laki umur 20 tahun)
    5. Rifai (laki-laki umur 18 tahun)

    (RLS)

  • Polisi Periksa Tiga Saksi Pelapor Dugaan Penyerobotan Tanah oleh Oknum Kades Mandah

    Polisi Periksa Tiga Saksi Pelapor Dugaan Penyerobotan Tanah oleh Oknum Kades Mandah

    Kalianda (SL) – Satu Unit reserse kriminal Polres Lampung Selatan telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait dugaan penyerobotan tanah milik warga Dusun Sumber Sari Desa Mandah kecamatan Natar Lampung Selatan dengan terduga Kepala Desa setempat,yakni Sutrisno, pasalnya tanah milik warganya sendiri seluas kurang lebih 600 M2 di akuinya sebagai kas Desa dan saat ini telah berdiri bangunan yang notabene menggunakan anggaran dana Desa pada program Pemerintah BUMDES.

    Adapun saksi saksi yang dimintai keterangan adalah Sriyanto (menantu pelapor) kemudian dua orang lainnya yakni, Harjito, dan Kardiono,mereka tak lain merupakan warga Desa setempat .

    Beberapa orang saksi tersebut dimintai keterangan seputar kepemilikan sah tanah milik mbah Wakidi hingga terjadinya dapat diakui oleh Kepala Desa merupakan milik dan menjadi aset Desa Mandah saat ini sehingga lelaki tua renta ini nyaris kehilangan haknya.

    Pemeriksaan terhadap saksi saksi ini dilakukan oleh unit Harda, Satreskrim Polres Lampung Selatan,Kamis 19 /7/2018 sekitar pukul 11.00 hingga pukul 14.30, WIB.

    Dituturkan salah satu saksi , Kardiono, bersedia memberikan keterangan kepada penyidik Polres Lamsel karena mengetahui sejarah dan asal usul tanah yang dibeli mbah Wakidi dari Muasik (alm) pada tahun tujuh puluhan silam. “Waktu itu tanah dari Muasik luasnya sekitar 1.600 meteran, dan saya tahu karena saat itu saya sudah bujang tanggung” jelas Kardiono, usai memberikan keterangan kepada penyidik.

    Salah satu nggota Tim kuasa hukum Wakidi yakni, Muhamad Gribaldi pada awak media mengatakan, kasus itu terpaksa harus dilaporkan ke Polres karena dalam musyawarah kekeluargaan atau langkah mediasi tidak menemukan solusi,Bahkan sempat terjadi perselisihan yang berujung pada penyandraan sepeda motor milik menantu kliennya(Sriyanto) Namun beberapa hari kemudian motor itu dikembalikan dan bisa di gunakannya kembali.

    Sebelum kuasa hukum telah melayangkan somasi kepada terlapor, namun Sutrisno manyatakan tidak bersedia menghadiri pertemuan untuk mediasi tersebut sesuai undangan yakni bertempat di kantor LMH Pakar di bilangan Kemiling, Bandar Lampung dengan alasan tanah yang menjadi objek permasalahan berada di Desa Mandah.

    Berdasarkan surat tanda terima penerimaan laporan nomor: STTPL/590/VI/2018/SPKT tertanggal 29 Juni 2018, lokasi objek sengketa berada di Dusun Sumbersari II, Desa Mandah, RT017 RW004 Kecamatan Natar, Lamsel, lalu
    dari keterangan yang dihimpun oleh swak media, tanah milik Wakidi yang kini menjadi sengketakan itu pernah dipinjam dan digunakan Desa untuk Puskesmas pada tahun delapan puluhan silam karena Wakidi saat itu belum menggunakan tanah pekarangan tersebut sehingga dibiarkan untuk kepentingan umum. namun waktu berjalan, belakangan lahan itu dikuasai Kades dengan dalih untuk Bumdes setempat.

    “Dari mana dasarnya bisa dikuasai, sementara kliennya mbah Wakidi sudah membeli tanah itu sejak lama, yakni tshun 1974 silam. “pungkasnya” (rel)

  • Ratusan Warga Lampung Selatan Keracunan Makanan Hidangan Hajatan

    Ratusan Warga Lampung Selatan Keracunan Makanan Hidangan Hajatan

    Lampung Selatan (SL) – Total jumlah warga keracunan hidangan hajatan pernikahan di Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro Lampung Selatan mencapai 424 orang. Catatan Dinas Kesehatan dan Uspika Kecamatan Candipuro, korban yang mengalami diare karena keracunan berjumlah 331 orang. Sementara pada Kamis (5/7/2018) datang pasien baru sebanyak 93 orang.

    Salah satu korban Fadilah Umar menyebut, setelah mengkonsumsi hidangan pada Selasa (3/7/2018) Dia belum merasakan mual dan diare. Namun pada Kamis (5/7/2018) baru merasakan mual dan pusing sehingga melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Candipuro. “Saya mendapat infus dan untungnya tidak sampai diare sehingga tidak harus menjalani rawat inap karena diberi obat oleh dokter,” terang Fadilah Umar usai mendapakan perawatan di Puskesmas Candipuro, Jumat (6/7/2018).

    Kasubag TU UPT Puskesmas Candipuro Sholatan membenarkan adanya penambahan jumlah pasien diare terindikasi keracunan. Pada awalnya di Rabu (4/7/2018) jumlah pasien yang datang 139 orang. Dan hingga Jumat (6/7/2018) jumlahnya mencapai 424 orang. Sebagian pasien disebutnya harus menjalani rawat inap sebagian rawat jalan.

    Sholatan menyebut, penanganan kasus keracuan tersebut digratiskan sesuai instruksi Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan. Diharapkan jumlah pasien tidak akan bertambah karena lagi.  Terkait sampel sisa makanan di lokasi hajatan, Sholatan menyebut uji laboratorium tengah dilakukan di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Bandarlampung.

    “Kondisi setiap pasien berbeda sehingga perlu penanganan lanjutan harus dirawat di Puskesmas Candipuro, dirujuk ke Puskesmas Sidomulyo dan rumah sakit Kalianda namun sebagian membaik boleh pulang,” terang Sholatan.

    Hasil laboratorium masih dalam proses dan belum bisa disimbulkan penyebab berasal dari makanan atau hal lain. Fokus penanganan pasien keracunan disebutnya telah diprioritaskan berkoordinasi dengan aparat desa, kecamatan dan instansi terkait. (net)

  • Balaidesa Kedaton Kalianda Dibobol Maling, Peralatan Elektronik Jadi Sasaran

    Balaidesa Kedaton Kalianda Dibobol Maling, Peralatan Elektronik Jadi Sasaran

    Kalianda (SL) – Warga Kalianda Lamsel dan sekitarnya agar berhati hati dan waspada bila meninggalkan rumah dalam keadaan tak berpenghuni, ini bisa saja jadi incaran pencuri yang menggunakan kesempatan itu. Itu terbukti dengan dibobolnya kantor Kepala Desa Kedaton, Senin (25/06) yang berada didepan Pos Polisi Polres Lamsel.

    Diperkirakan maling tersebut berjumlah lebih dari satu orang yang masuk melalui jendela belakang setelah mendongkelnya.

    “Mereka ini masuk lewat jendela belakang, dan langsung membobol pintu yang di tengah kantor” ujar Kepala Desa Kedaton, M. Syukur S. Sos.

    Kehilangan tersebut diperkirakan terjadi pada malam dini hari, dan diketahui setelah pagi harinya saat para perangkat desa datang untuk bekerja.

    “Kami tahunya setelah paginya, pas buka pintu kaget, lihat pintu ditengah itu sudah rusak, dan didalamnya sudah hilang semua barang elektronik untuk kepentingan desa” ujar salah satu perangkat desa.

    Berdasarkan data yang berhasil dihimpun maling yang membobol Kantor Balai Desa Kedaton tersebut berhasil menggasak 1 Unit komputer Hp merk terbaru, 1 Unit TV LCD, dan 1 Unit UPS Data, yang diperkirakan kerugian mencapai belasan juta rupiah. Diketahui saat ini pihak dari perangkat Desa Kedaton sudah melaporkan kejadian tersebut di Mapolres Lamsel. (etalaseinfo.com)

  • Mayat Wanita Jadi Tengkorak di Pantai

    Mayat Wanita Jadi Tengkorak di Pantai

    Lampung Selatan (SL)-Warga Kalianda digemparkan dengan penemuan mayat perempuan yang tinggal tulang benulang di Pantai Ketang, Kalianda Lampung Selatan pada Jumat (17/11/2017). Mayat kemudian dievakuasi ke RSUD Bob Bazar Kalianda.

    Mayat yang belum diketahui identitasnya tersebut tergeletak dalam posisi tertelungkup di semak-semak kawasan pantai Ketang. Kapolsek Kalianda Iptu Refri saat dimintai keterangannya belum mau memberikan penjelasan terkait penemuan tersebut. “Nanti saja tanya langsung ke Kapolres. Kita masih akan mengevakuasi mayat untuk dibawa ke rumah sakit,” terang Kapolsek di lokasi penemuan.

    Polisi masih terus mendalami kasus penemuan sesosok mayat yang tinggal menyisakan tulang belulang di kawasan Pantai Ketang, Kalianda, Jumat (18/11) sore. “Permasalahannya masih kita selidiki. Tapi untuk jenis kelaminnya perempuan,” ujar Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian Saputra, Sabtu (18/11/2017). (nt/jun)