Tag: Kalimantan Barat

  • Wadan Lantamal XII Hadiri Penutupan Pesparawi Nasional XII Tahun 2018

    Wadan Lantamal XII Hadiri Penutupan Pesparawi Nasional XII Tahun 2018

    Pontianak (SL) – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal)  XII Laksamana Pertama TNI Greg. Agung W.D.,  M.Tr (Han) yang diwakili Wadan Lantamal XII Kolonel Laut (P) Joko Sumitro S.E., menghadiri penutupan Pesta  Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XII Tahun 2018, oleh Dirjen Bimas Kristen,Bpk Prof. Dr.  Thomas Pentury, M.Si., di stadion Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak Kalimantan Barat, pada Sabtu (4/8/2018).

    Pada penutupan Pesparawi Nasional XII tahun 2018 oleh Menteri Agama yang di wakili Dirjen Bimas Kristen, Bpk Prof. Dr. Thomas Pentury, M. Si., menyampaikan bahwa esensi yang sesungguhnya dari Pesparawi bukan semata dari semangat berlombanya, melainkan bagaimana kita dapat hidup dengan sesama dalam aktualisasi iman kepada Tuhan Yesus Krestus.

    Nilai dari hakikat Pesparawi tidak terletak semata pada kemenangan lomba, melainkan pada nilai kebersamaan dan peningkatan nilai – nilai keimanan kepada Tuhan.

    Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Kristen menyampaikan hasil musyawarah nasional bahwa Pesparawi  selanjutnya akan di laksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Papua Barat berhasil meraih 3 Champion sekaligus memboyong Piala bergilir Presiden Republik Indonesia dalam Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XII 2018.

    Pada akhir acara di meriahkan  panggung hiburan dengan di ramaikan para artis ibukota untuk peserta kontingen dan masyarakat kota Pontianak.

    Hadir pada acara penutupan Pesparawi Nasional XII tahun 2018, Pjb.Gubernur Kalbar, pejabat Forkopimda dan para pejabat TNI/Polri Kalbar, perwakilan kontingen 34 Provinsi serta peserta Pesparawi dan masyarakat kota Pontianak. (hen)

  • Oknum Jaksa di Kalbar Diduga Cabuli Anak Kandung Sendiri?

    Oknum Jaksa di Kalbar Diduga Cabuli Anak Kandung Sendiri?

    Pontianak (SL) – Oknum Jaksa Bidang Pengawaan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat berinisial AJ, dilaporkan mantan istrinya, MA, ke Polda Kalbar. Laporan yang dibuat pada Selasa 31 Juli 2018 itu atas dugaan perbuatan cabul yang dilakukan AJ terhadap anak mereka. Kini MA hanya berharap penuh, ada keadilan hukum atas diri dan anaknya.

    “Kasus ini sudah saya laporkan. Saya hanya berharap dan ingin keadilan untuk anak saya. Saya ingin melindungi anak saya. Saya tidak mau berbelit-belit. Semoga apa yang kami laporkan dapat diproses, ditanggapi dengan cepat dan baik,” harap MA sambil menangis saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan di salah satu cafe di Jalan Karya Baru, Pontianak Selatan, Sabtu (4/8/2018).

    Perempuan berusia 35 tahun ini membeberkan semua yang dialaminya. Awalnya, MA dan AJ membangun mahligai rumah tangga pada 2008. Dari hubungan itu, mereka dikaruniai anak lelaki. Anak semata wayang itu berinisial AF. Anaknya saat ini memasuki usia lima tahun. Karena ada suatu hal, MA dan AJ memutuskan untuk bercerai. Pada 2017, mereka resmi bercerai dan pisah rumah.

    Dalam putusan cerai, hak asuh anak jatuh ke tangan AJ. Namun, MA diberi kesempatan bisa bertemu dengan AF. Jika AJ ke luar kota, AF pun diasuh dan dijaga MA.

    “Kami bergantian mengasuh anak. Karena anak saya masih sekolah. Terakhir saya bertemu dengan anak, pada 27 Juni 2018,” ungkapnya.

    Pada Jumat 20 Juli, MA berkesempatan menjemput anaknya pulang sekolah di salah satu Taman Kanak-Kanak (TK). Setiba di rumah di kawasan Kecamatan Pontianak Barat, AF kemudian bilang ke MA ingin buang air kecil. Saat itulah MA mengetahui semuanya.

    “Awalnya anak saya bilang mau pipis. Saya lihat dia pegang-pegang kemaluannya. Saya bilang, jangan dipegang terus, nanti sakit. Selesai pipis pun masih dipegangnya sambil dipijit-pijit,” kata MA.

    AF pun kemudian mengakui perbuatan cabul ayahnya kepada MA. Mendengar pengakuan itu, MA langsung syok. Karena MA benar-benar mempercayai mantan suami untuk mengasuh AF. Namun, kepercayan itu kandas akibat dugaan ulah tak senonoh tersebut.

    Untuk memastikan kejadian itu, MA terus bertanya kepada AF. Apalagi mereka selama tiga pekan terakhir mereka tak bertemu.

    “Saya tanya terus ke dia. Dan dia jawab ‘Iya ma’. Bahkan anak saya saat kejadian sempat menolak sambil bilang ‘jangan Pa, jangan’. Terus dia menangis dan lari. Itu cerita dari anak saya sendiri,” jelasnya.

    Hati MA kala itu semakin kacau. Kemudian dia mencari teman untuk sharing, “Saya dikuatkan teman dan disarankan untuk lapor ke Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar. Beberapa hari kemudian, baru saya laporkan,” ujar MA dengan matanya yang berlinang.

    Setelah laporan diterima di KPPAD, AF dibawa dan dimintai keterangan oleh petugas KPPAD dan psikolog. “Jawaban anak saya sama seperti apa yang disampaikan ke saya. Anak seusia itu tidak mungkin berbohong,” tuturnya.

    MA mengaku tak menduga hal ini bisa terjadi. Karena ia mengetahui AJ begitu sayang dengan anaknya. Bahkan selama hubungan perkawinan itu masih terjalin, AJ tak pernah menunjukkan perubahan perilaku atau keanehan.

    “Saya sangat syok dan kecewa. Saya kira dia orang yang dipercayai bisa mendidik anak menjadi lebih baik, tapi justru bisa berbuat setega itu kepada anak sendiri,” kesalnya.

    Saat ini, AF masih dalam perlindungan KPPAD Kalbar. Kondisinya masih syok. Sesekali, kata MA, AF muntah ketika disuapi makan. “Anak saya mungkin masih terngiang. Bahkan, dia mengalami perubahan perilaku. Dia sering memperlihatkan kemaluannya, walau tidak dibuka celananya,” kenang MA.

    Penasehat hukum korban, Dewi Ari Purnamawati menegaskan akan terus mengawal dugaan kasus ini sampai tuntas. Meski dia tahu, yang dilawannya adalah seorang jaksa.

    “Kami siang ini ingin memberikan pernyataan, supaya kawan-kawan (media) berkenan mengawal proses hukum terkait dugaan perbuatan cabul oleh salah satu oknum yang berdinas di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat,” ujar Dewi.

    Ia menambahkan, laporan secara sudah sudah dibuat di Polda Kalbar pada Selasa 31 Juli. Keesokan harinya, ibu korban sudah di-BAP. “Senin kami ke Polda lagi untuk menanyakan perkembangan aduan kami,” ucapnya.

    Sementara itu, pihak Humas Kejati Kalbar belum tersambung ketika dihubungi. Salah satu Intel Kejati Kalbar mengaku tidak mengetahui adanya oknum jaksa yang berinisial Aj tersebut. “Silakan konfirmasi ke Jampidum,” ucapnya.

    Bahkan, diakuinya, bahwa saat ini nomor telepon pihak Kejati banyak yang tidak aktif. Karena memang dalam suasana akhir pekan. (news.okezone)

  • Kalbar Jadi Tuan Rumah Pesparawi ke XII untuk Pertama Kalinya

    Kalbar Jadi Tuan Rumah Pesparawi ke XII untuk Pertama Kalinya

    Pontianak (SL) – Ketua Umum Pesparawi, Dr.Karolin Margret Natasa, gelar konferensi pers dengan awak Media Di Hotel Harris Jln. Gajah Mada, Jumat (27/7/18).

    Dalam sambutannya ia menjelaskan, Pesparawi merupakan singkatan dari Pesta Paduan Suara Gerejawi yang merupakan kegiatan yang di agendakan kementrian agama dan dilaksanakan setiap 3 tahun sekali, dan pada kali pertama Kalbar ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Pesparawi yang ke XII.

    “Direncanakan pada kegiatan pembukaan Pesparawi akan dihadiri oleh Bpk. Ir. Joko Widodo selaku Presiden RI, sehingga persiapan lebih kami matangkan dan saat ini sudah mencapai 90% semoga pada saat H-1 persiapan sudah selesai”, ucap ketua umum Pesparawi.

    Melihat Kapasitas stadion Sultan Syarif Abdurrahman hanya mampu menampung sekitar 3000 orang sedangakan jumlah peserta Pesparawi mencapai 8000 orang maka dari itu kegiatan ini akan menerapkan sistem undangan.

    Pada acara pembukaan Pesparawi yang direncanakan akan di buka langsung oleh Presiden RI dan berlangsung terbatas ini, namun setelah acara pembukaan selesai dan Presiden meninggalkan tempat maka acara akan dibuka untuk umum.

    Dalam hal ini juga disampaikan oleh ketua harian Pesparawi Ir. Jakius Sinyor, “Saya selaku ketua harian kegiatan Pesparawi Nasional XII yang akan dilaksanakan di Kalbar mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada seluruh awak media yang hadir dalam kompresi pers hari ini, Pesparawi adalah Singkatan dari Pesta Paduan Suara Gerejawi merupakan agenda Nasional Kementrian Agama yang diadakan setiap tiga tahun sekali yang lalu dilaksanakan di Ambon Provinsi Maluku”, ujarnya.

    Tema yang diambil pada Pesparawi XII tahun ini yaitu ‘Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab ia mengeluarkan kakiku dari jaring (Mazmur 25:15)’ dengan sub tema ‘Melalui Pesparawi, Gereja membaharui mental dan komitmen untuk membebaskan masyarakat dari jaring kemiskinan dan kerusakan lingkungan, demi Indonesia Baru’

    Dalam konferensi pers kali ini, direktur urusan Agama Kristen Bapak Andar Gultom juga memberikan sambutannya, “Pada hari ini para kontingen dari berbagai wilayah se-Indonesia sudah mulai berdatangan, harapan saya kepada seluruh awak media pers yang ada di Kalbar untuk turut mendukung terselenggaranya kegiatan Pesparawi yang ke XII di Prov. Kalbar”, ucapnya.

    Ditambahkan, “Pesparawi ini kita laksanakan bertujuan untuk memupuk tali persaudaraan, rasa kebersamaan dan ungkapan kesatuan kepada Tuhan YME serta cerminan kebersamaan dan kesatuan Umat Kristen di Indonesia”, tutupnya. (red)

  • Mondar-mandir dalam Mapolda, Polwan Gadungan Diamankan Propam

    Mondar-mandir dalam Mapolda, Polwan Gadungan Diamankan Propam

    Kalimantan Barat (SL) – Polisi Wanita (Polwan) Gadungan berpangkat Brigadir Satu diamankan Anggota Propam Polda Kalbar, Sabtu (7/7) pukul 05.30 WIB.  Polwan Gadungan berhijab ini ditangkap saat mondar mandir sekitar pintu masuk Mapolda Kalbar.

    Berkat kejelian dari anggota Penjagaan melihat adanya kejanggalan di atribut yang di pakai polisi gadungan tersebut.

    Diketahui identitas Polwan beratribut Lalu Lintas dan memiliki brevet penerbang ‎ini yakni seorang ibu rumah tangga bernama Yuliana (49) warga Jalan Parit Haji Husin II Komplek Griya Caraka B-15 Pontianak Tenggara.

    Informasi yang diperoleh kejanggalan yang terdapat di Polwan gadungan tersebut, selain berpakaian dinas Polri dengan Bet Polda Kalbar, namun terpasangan kepangkatan Brigadir Satu terbalik.

    Selain itu terpasang Bet Polisi Lalu lintas, kejanggalan di Polwan tersebut terasang Tanda jabatan bukan pada tempat semestinya dan tapi di seragam dinas Polri juga terpasanga dua sekaligus Brevet Penerbang.

    Hingga berita ini di terjunkan belum diketahui motif dari Polwan gadungan ini Nekad memasuki Mapolda Kalbar, tapi saat ini ia telah diamankan oleh Anggota Propam Polda Kalbar.‎ (net)

  • Drs Comelis MH: Lembaga Survei Mencoreng Nama Akademik dan Mengambil Hak Warga Kalbar

    Drs Comelis MH: Lembaga Survei Mencoreng Nama Akademik dan Mengambil Hak Warga Kalbar

    Pontianak (SL) – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (DPD PDIP) Provinsi Kalimantan Barat Drs Comelis MH marespon hasil Survei LSI Denny JA dan Poltracking tentang hasil Pilkada Kalbar, Sabtu (29/6/2018) dalam kompresi pressnya.

    Sekretariat DPD PDIP Provinsi Kalimantan Barat, jalan Sultan Abdurahman, yang akhirnya diklaim sebagai kemenangan hasil akademik, ingin memberitahukan bahwa metode riset Survei adalah metode riset yang paling lemah dalam konteks akademik.

    Metode survei baru bisa dikatakan bernilai akademik bila data survei itu diintegrasikan dengan data observasi, dalam konteks Pilkada Kalbar, data observasi itu harus meliputi wilayah keseluruhan Kalbar.

    Ada empat komponen alasan yang menyebabkan metode survei seringkali tidak bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.

    Pertama coverage error, ini merujuk pada luasnya respondent yang harus dicakup dalam survei, misalnya Pilkada Gubenur Kalbar ada sekitar 11.500 TPS. Tetapi survei untuk QC hanya mensurvei 350 TPS. Ini berarti kurang dari 5% populasi respondent maka jelas ini tidak bisa diterima secara akademik yang datanya solid.

    Kedua, disamping error. Ini merujuk pada sistim sample random yang seharusnya  merata, bukan berpusat pada tempat tertentu yang akhirnya tidak mewakili respondent yang luas, apakah sistim random sample yang dlbuat oleh kedua lembaga survei di atas benar-benar disebar? Atau hanya ambil sample pada tempat-tempat tertentu saja? Kalau tidak mewakili semua wilayah dalam sistim randomnya maka data yang dihasilkan itu manipulatif dan tidak bisa diterima secara akademik.

    Ketiga, non response error. Ini merujuk pada data tidak dikumpulkan mewakili semua respondent yang sedang menjadi objek penelitian. Dari jumlah TPS yang jadi sampling, responden sebanyak sekitar 350 an TPS, maka jelas error itu terjadi dan tidak bisa diterima secara akademik.

    Keempat, measurement error. Ini merujuk pada motivasi peneliti dalam menafsirkan atau menggiring hasil survei, terserah si peneliti. Dalam konteks PiIkada Gubernur Kalbar, jelas sekali bahwa kedua lembaga survei itu adalah konsultan politik lawan tandingnya maka pengukuran hasil survei, pasti bisa demi kepentingan diri mereka scndiri. Ucapnya dalam keterangan kompresi press, lanjutnya sehingga ini jelas Merupakan kejahatan akademik, jangankan bernilai akademik, ini survei kejahatan akademik.

    “Menurut Master, Akademik adalah proses dimana kita mengetahui sebuah kebenaran, tapi yang dilakukan survei kedua lembaga LSI dan Poltracking adalah proses membenarkan hipotesis diri sendiri atau membuat benar diri sendiri, dalam hal ini kebenaran pasangan kami menang dan akhirnya klaim menyebutkan bahwa pasangan Sutarmiji-Norsan Sudah menang secara akademik adalah klaim yang membajak hak warga Kalbar yang tidak bisa dibenarkan, warga Kalbar yang di bajak haknya diangap bodoh dan dianggap tidak mengerti prinsip-prinsip akademik,” ujarnya. (Hendri)

  • Pangdam XII Mayjen TNI Achmad Supriyadi Gelar Doa Bersama Jelang Pilkada Serendak

    Pangdam XII Mayjen TNI Achmad Supriyadi Gelar Doa Bersama Jelang Pilkada Serendak

    Kalimantan Barat (SL) – Pangdam XII/tpr, Mayjen TNI Achmad Supriyadi, gelar Do’a bersama jelang pilkada serentak Kalimantan Barat 27 Juni 2018, di aula Mahkodam XII/tpr. Dalam kegiatan tersebut dihadiri toko masyarakat, toko agama dari berbagai etnis dan juga di hadiri tiga dari pasangan calon kandidat Gubernur Kalimantan Barat, Caroline, H. Sutarmiji dan Boyman, Minggu Malam (24/6/18)

    Dalam kegiatan ini Pangdam XII/tpr Mayjen TNI Acmad Supriyadi, mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Barat, agar menjaga Pilkada serentak dengan aman dan damai.

    “Hari ini malam ini terjadi selama ini adalah sebagai ucapan syukur bahwa seluruh rangkaian kegiatan, sebelum pencoblosan itu sudah berjalan dengan lancar jika kita bersyukur dan berharap kemudian memohon agar kegiatan kedepan ini tanggal 27 bisa berjalan dengan aman, dan mengajak, semua komponen yang ada di Kalimantan Barat ini, penyelenggaraan dan bisa melaksanakan tugas dengan baik, sampai saat ini kondisi keamanan aman dan kondusif.

    Senada juga di sampaikan Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Didi Haryono, S.H., M. H, Mengatakan. “Yang kita inginkan adalah suatu situasi yang aman damai kondusif lancar dan sukses dalam semua rangkaian ada 10 tahapan latihan, Pilkada ini ya nanti puncaknya di 27  Juni 2018, dalam pemungutan suaranya kemudian yang kedua pertemuan ataupun kegiatan ini tentunya bisa memberikan satu informasi-informasi segar ke seluruh jajaran ke seluruh warga Kalimantan Barat bahwa di tingkat provinsi sudah sedemikian damainya sudah sedemikian akrabnya sudah sedemikian sejuknya masing-masing tahapan masing-masing kegiatan ini benar-benar dapat dilaksanakan secara harmonis terjalin satu soliditas baik antara kami TNI-Polri maupun penyelenggaranya, memperlambat penyelenggara Pilkada maupun tim suksesnya para tokoh tokoh agama tokoh adat, pemuda, wanita kemudian semua terkait dengan stick folder dari Pemdanya dan seterusnya semuanya sudah menyatu, sudah harus bersinergi pilkada baik di pilkada provinsi pilkada kota maupun pilkada empat kabupaten tentunya semuanya dapat berjalan dengan lancar dan sukses kelak kemudian kita lihat perkembangan sampai dengan hari ini, sampai dengan malam ini, lihat betapa kondusifnya situasi Kalimantan Barat, tadi pagi kita semua menyaksikan bagaimana harmonisnya kurang lebih Rp10.000 peserta yang hadir dalam kegiatan ini, melaksanakan dengan gembira dengan curah hujan yang begitu deras tetap gembira Inilah satu indikasi bahwa Kalimantan Barat benar-benar dapat memelihara dapat menjaga kondusifitas wilayahnya, yang masih aman,” (Hen)