Tag: Kapal Tenggelam

  • Santunan Tak Dibayar BPJS Ketenagakerjaan Bandarlampung, Ahli Waris Ngadu Ke Ombudsman

    Santunan Tak Dibayar BPJS Ketenagakerjaan Bandarlampung, Ahli Waris Ngadu Ke Ombudsman

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Lantaran Santunan Jaminan Kematian tak kunjung dibayarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan Bandarlampung, Ahli waris Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor EMJ Tujuh (KM EMJ 7) mendatangi Ombudsman Perwakilan Lampung, Kamis (29/2) kemarin.

    Kuasa Hukum Ahli Waris, Kusaeri Suwandi, SH. MH, mengatakan sejak musibah menimpa ABK KM EMJ 7 pada Agustus 2021 lalu, hingga saat ini pembayaran santunan jaminan kematian tak juga dibayarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung.

    “Kemarin kita melaporkan BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung ke Ombudsman perihal dugaan penundaan berlarut dengan tidak segera melakukan pembayaran santunan jaminan kematian.” Ujar Kusaeri, Jum’at (1/3/2024) melalui sambungan telpon.

    Kusaeri menambahkan, bahwa sengketa terkait santunan jaminan kematian sebagaimana dimaksud dalam PP No. 44 / 2015, sebenarnya sudah pernah masuk ranah Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Tanjung Karang.

    Dengan Register perkara nomor : 16/Pdt.Sus.PHI/2023/PN.Tjk, nomor : 17/Pdt.Sus.PHI/2023/PN.Tjk, nomor : 18/Pdt.Sus.PHI/2023/PN.Tjk, nomor : 20/Pdt.Sus.PHI/2023/PN.Tjk, dan nomor : 21/Pdt.Sus/2023/PN.Tjk, antara Para Ahli Waris ABK KM. EMJ Tujuh selaku Penggugat antara PT. Sutioso Bersaudara selaku Tergugat I dan BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung selaku Tergugat II.

    “Dalam amar putusan Pengadilan memerintahkan, baik Tergugat I dan Tergugat II membayar santunan jaminan kematian secara tanggung renteng, namun ternyata BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung belum melakukan pembayarannya.” Imbuh Kusaeri.

    Kusaeri berharap dengan upaya mengadu ke Ombudsman RI Perwakilan Lampung tersebut, mudah-mudahan BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung mau membayarkan.

    “Tidak ada lagi alasan untuk melakukan penundaan pembayaran santunan jaminan kematian yang ada bagi seluruh Ahli Waris ABK KM. EMJ Tujuh.” Kata Kusaeri yang juga Ketua DPD HNSI Lampung.

    Sementara Pihak Ombudsman RI Perwakilan Lampung, diketahui menerima pengaduan tersebut dan akan menindaklanjuti dengan memverifikasi dan mempelajari berkas – berkas yang dilampirkan Pengadu dalam pengaduannya.

    Jika memang memenuhi unsur terkait aduan yang ada, yakni penundaan berlarut sebagaimana menjadi salah satu tindakan maladministrasi yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung.

    Sebatas informasi KM EMJ Tujuh dinyatakan hilang secara permanen atau lostcontact permanen (POB) atau Personal On Broad terhitung setelah dilakukan pencarian dan penyelamatan oleh Basarnas secara resmi tanggal 24 Agustus 2021

    Sementara versi BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung, KM EMJ 7 hilang di Samudera Hindia (Bagian Barat Perairan Lampung) pada tanggal 12 Agustus 2021

    Berdasarkan Amar Putusan Pengadilan, diketahui BPJS Ketenagakerjaan Bandarlampung selaku Tergugat II, diperintahkan untuk membayar Santunan Jaminan Kematian sebesar Rp. 115 Juta perorang untuk lima orang yang mengajukan secara hukum, dari total 12 almarhum ABK KM EMJ 7 yang berdomisili di Lampung. (Red)

  • KMP Yunice Milik PT Surya Timur Lines Berisi Sekitar 67 Orang Tenggelam di Perairan Gili Manuk

    KMP Yunice Milik PT Surya Timur Lines Berisi Sekitar 67 Orang Tenggelam di Perairan Gili Manuk

    Surabaya (SL)-Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunice milik PT. Surya Timur Lines (STL) tenggelam di perairan dekat Suar Merah Gilimanuk, tepatnya di belakang PLN Kabel Had Gilimanuk, Jembrana, Bali, Selasa 29 Juni 2021.

    KMP Yunice yang mengangkut 26 kru termasuk kantin, dan 41 penumpang termasuk balita  berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali  di Dermaga MP 1 menuju Gilimanuk sekira pukul  17.30 waktu setempat, dan tenggelam sekitar pukul 18.00 WITA.

    Sejauh ini belum diketahui ada tidaknya korban dalam musibah itu. Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi yang dilakukan oleh Tim Sar dan Pos AL Gilimanuk masih berlangsung. Namun, data awal sekitar 16 ABK dan kru kapal belum ditemukan.

    “Kita masih fokus proses evakuasi. Informasi lebih lanjut menyusul,” kata Suharto, General Manager ASDP Gilimanuk.

    Petugas gabungan dibantu sejumlah kapal dan warga saat ini fokus mengevakuasi para penumpang yang terjebak di kapal. Sedangkan puluhan kendaraan sudah tenggelam bersama kapal. (Red)

  • Tug Boat Fortunsius Tenggelam, Dua ABK Hilang

    Tug Boat Fortunsius Tenggelam, Dua ABK Hilang

    Tarakan (SL) – Kapal Tagboat (TB Fortunsius) milik perusahaan PT. Garda di kabarkan terbalik dan tenggelam saat melakukan lego jangkar di perairan Bunyu Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

    Kepala kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara, Gusti Anwar melalui Kepala Seksi Operasi dan Siaga Octavianto mengungkapkan, pada hari Senin (12/11) tepat pada pukul 07:00 wita, TB Fortunsius di laporkan tenggelam dari Bahtiar Polairud Polres Tarakan.

    “Sekitar Pukul 07:00 wita, Tim dari Polairud Polres Tarakan melaporkan telah terjadi laka air di perairan bunyu sekitar 34 NM (Nautical Mile) Mil Laut, Tug Boat Fortunsius karam saar melakukan lego jangkar”. Ungkap Octa sapaan akrab Octavianto.

    Mendapatkan laporan tersebut, personil Pos SAR Tarakan langsung melakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan Polairud dan PT. Garda dan dipastikan kebenaran laporan tersebut.

    Saat ini, Tim Pos SAR Tarakan bersama dengan Pihak PT. Garda, Polsek Bunyu, Pos Angkatan Laut Bunyu, KPLP dan masyarakat sekitar langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pertolongan terhadap korban. Dari data yang di himpun, saat kejadian terdapat 6 orang ABK dan 2 orang di nyatakan hilang dan masih dalam pencarian.(metrokaltara)

  • 30 M Uang Gaji 13 Ikut Hanyut Dalam Musibah KM Lestari Maju

    30 M Uang Gaji 13 Ikut Hanyut Dalam Musibah KM Lestari Maju

    Makasar (SL) – Kapal Motor (KM) Lestari Maju yang tenggelam di Perairan Selayar, ikut menenggelamkan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) uang sebesar Rp. 30 miliar ikut Hanyut dalam musibah KM Lestari Maju.

    Uang tersebut dikirim dari Bank Sulselbar ke Kantor Kas Bank Sulselbar di Selayar memakai kapal naas tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Divisi Treasury Bank Sulselbar, Irmayanti Sulthan, saat menggelar jumpa pers dikantornya, Selasa (03/07/2018) mengungkapkan, uang sebesar Rp. 30 miliar tersebut, peruntukannya untuk gaji ke-13 dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pemerintah di Selayar.

    “Uang itu berupa Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), gaji ASN, gaji ke-13 ASN,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa uang tersebut tenggelam bersama mobil kas yang mengangkut uang telah diasuransikan.

    “Bank Sulselbar telah menghubungi pihak asuransi yang menjamin pengiriman uang tersebut karena ini force majeure, bukan kesalahan kita, ini musibah, jadi ditanggung asuransi,” tambahnya. (BKN)

  • Kasus Kapal Tenggelam di Danau Toba, Nakhoda Jadi Tersangka, Tim Ad Hoc Dibentuk

    Kasus Kapal Tenggelam di Danau Toba, Nakhoda Jadi Tersangka, Tim Ad Hoc Dibentuk

    Medan (SL) – Pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara tetap berlanjut. Penyelidikan dan pembenahan jalur penyeberangan Danau Toba juga dilanjutkan.

    Pencarian korban KM Sinar Bangun yang hilang sudah memasuki hari keenam, Sabtu (23/6/2018). Pencarian dilakukan di permukaan air, pencarian di dalam air hingga menyisir wilayah bibir Danau Toba.

    “Pencarian di permukaan air diperluas sampai radius 30 km. Tim kita bergerak 100 orang dengan 18 perahu karet,” ujar Kepala Kantor SAR Medan, yang juga SAR Mission Coordinator tenggelamnya KM Sinar Bangun, Budiawan.

    Tak ada jumlah pasti penumpang KM Sinar Bangun yang hilang. Tapi nama korban hilang yang tercatat di posko Tigaras, Simalungun mencapai 184 orang. Sedangkan 18 orang selamat, dan 3 orang lainnya ditemukan meninggal dunia.

    Sedangkan terkait penanganan pelayanan penyeberangan di Danau Toba, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membentuk tim ad hoc. Tim ad hoc akan bertugas selama 2 minggu sampai satu bulan. Tim ini akan melakukan fungsi pengawasan yang tidak dijalankan pihak terkait di provinsi.

    Selain itu, tim ad hoc bersama KNKT akan menyelidiki kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba. Akan dilakukan pengecekan terhadap prosedur operasional yang harus dipatuhi.

    “Tim ad hoc itu akan melakukan perbaikan layanan di sana. Kita lakukan di seluruh Danau Toba, terutama berkaitan dengan mengukur dan menghitung jumlah penumpang, dan manifes serta keharusan untuk mengenakan life jacket,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di kantornya.

    Dari sisi penyidikan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun, polisi menetapkan nakhoda berinisial SS sebagai tersangka. Polisi menyelidiki adanya kelalaian terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun. Dugaan kelalaian yang terjadi di antaranya memaksakan kapal diisi penumpang lebih dari muatan kapasitas. KM Sinar Bangun, yang tenggelam pada Senin (18/6) ‘sebelumnya disebut Kemenhub’ hanya punya kapasitas angkut 43 orang.

    Dugaan kelalaian lain adalah tidak adanya manifes penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, ke Tigaras. Selain itu, KM Sinar Bangun tidak memenuhi standar keselamatan dengan ketersediaan life jacket. (Detik/DAS/Sammy)

  • KM Berkat Jambi-Batam Tenggelam di Perairan Mentuda

    KM Berkat Jambi-Batam Tenggelam di Perairan Mentuda

    Batam (SL) – Kapal Motor (KM) Berkat Anugrah yang berlayar dari Nipah Panjang, Jambi, menuju Kota Batam, Kepulauan Riau, tenggelam di perairan Mentuda, Kabupaten Lingga.

    “Saat ini para penumpang dan awak kapal yang selamat dibawa ke Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga,” kata seorang warga Tanjungkelit Abu kepada Antara, Minggu (24/6/2018).

    Kapal naas itu saat ditemukan dalam posisi terbalik dan terapung, dan sejumlah penumpang dan awak kapal dilaporkan berhasil diselamatkan awak kapal MV Oceana rute Dabo Singkep-Batam yang kebetulan tengah melintasi perairan tersebut.

    Saat diselamatkan, penumpang dan awak kapal sudah terapung-apung selama beberapa jam di sana. Berdasarkan data yang bisa dikumpulkan, kapal tersebut ditumpangi tiga belas orang, termasuk awak kapal.

    Awalnya kapal MV Oceanna berhasil menyelamatkan 11 orang awak dan penumpang kapal. Satu orang dinyatakan meninggal dunia dan seorang lagi sempat hilang.

    Setelah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor (Satpolair Polres) Lingga, seorang yang dinyatakan ditemukan dalam keadaan selamat.

    Kapal naas itu rencananya berlayar menuju Batam, dan mengangkut pula hasil pertanian, seperti pisang dan sayuran.

    Kapal berangkat dari Nipah Panjang pada Sabtu (23/6) sekira pukul 21.00 WIB, dan karena cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat kapal sempat karam, kemudian tenggelam karena pompa tidak mampu menahan air yang masuk.

    Seorang meninggal perempuan atas nama Eri (45) yang merupakan warga Bengkong Nusantara kota Batam.

    Saat ini penumpang kapal yang meninggal dan yang selamat dievakuasi ke Desa Tanjungkelit. Kebanyakan penumpang adalah warga Nipah Panjang Jambi dan Batam yang terdiri dari 11 orang laki-laki, 2 orang perempuan dan satu anak laki-laki masih berusia lima tahun. (IR/Os)

  • Musibah Danau Toba: Baru 18 Korban Dievakuasi, 1 Meninggal, 37 Lainnya Hilang

    Musibah Danau Toba: Baru 18 Korban Dievakuasi, 1 Meninggal, 37 Lainnya Hilang

    Jakarta (SL) – Koordinasi Denma Lantamal I Belawan, 5 personel Rumkit TNI AL, dan Join News Network (JNN) dari Jakarta dengan Kepala Pelaksana BPBD Kab. Samosir Mahrel Tamba (081376775311,Red), diperoleh informasi sementara, dari data penumpang tenggelamnya KM. Sinar Bangun diperairan Kab. Simalungun Prov. Sumut Sebagai berikut  :

    KORBAN SELAMAT:

    Di RSUD DR. HADRIANUS SINAGA SEBAGAI BERIKUT :

    1. Hernando Lingga ,laki-laki (24) alamat Dusun Pardamean, Kec Tanjung Morawa, Kab Deli Serdang.
    2. Rahman Sahputra ,wanita ( 22) alamat Dusun IV, Desa Sukaraja, Kec. Air Putih, Kab Batubara.

    3. Santika , wanita ( 20) dalam kondisi hamil (status trauma Karena suami belum ditemukan).

    4. Dedi Setiawan, Laki2 ( 22 ) alamat Lubuk Pakam.

    DI PUSKESMAS SIMARMATA:

    1. Riko Sijabat , laki2 (26 ) alamat Kota Pinang.

    2. Tiambun Situmorang , wanita (16) alamat belum jelas.

    3. Hermanto Turnip , laki2 (27) alamat Tigaras.

    4. Suhendra, Laki2 (22) alamat Pematangsiantar.

    5. Sandri Sianturi, Laki2 ( 23) alamat Lubuk Pakam.

    6. Hafni, wanita (20 ) alamat Pematangsiantar.

    7. Toni, Laki2 (29) alamat Kota Pinang.

    8. Redni Siadari (17) alamat tak jelas.

    9. Rudi Rubowo ,Laki,2 (22) alamat Jln. Binjai .

    10. Josua Sinaga, Laki2 (18) alamat belum jelas.

    DI PUSKESMAS SIPINTUANGIN:

    1. Jamuda Parmonangan Sinaga, laki2 (17 ) alamat Kel Dopar, Kab Simalungun.

    2. Heri Nainggolan (23) alamat Tongah, Kab Simalungun.

    3. M. Fikri ( 20 ) alamat Indrapura, Desa Sukaraja, Kab Batubara.

    4. Juita. (Alamat belum diketahui) .

    KORBAN MENINGGAL DUNIA:

    1. Orang jenis kelamin perempuan, belum diketahui identitasnya (di RS. Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar.

    KORBAN HILANG (SEMENTARA):

    1. Resmi Sinaga ( Perempuan, 60 Tahun, Kec. Dolok, Kab. Simalungun).
    2. Kuayrani Handayani (Perempuan, Jln. SM Raja Medan).
    3. Ikshan Zulkarnaen (Laki, Deli Tua).
    4. Bayu ( Laki, Deli Tua).
    5. Nony Zoya (Perempuan, Titi Kuning, Medan).
    6. Ferry Sembiring ( Laki, Berastagi)
    7. Novia Barus (Perempuan, Marendal, Medan ).
    8. Pandi ( Laki, Deli Tua).
    9. Jaudur Simarmata ( Laki, 41 Tahun, Desa Sihusapi, Kec. Sinanindo).
    10. Tiar Silaban (Perempuan, 32 Tahun, Desa Sihusapi, Kec. Sinanindo).
    11. Ami Elisabet Sitindaon (Perempuan, 32 Tahun, Desa Sihusapi, Kec. Sinanindo)
    12. Gresia Simarmata (Perempuan, 11 Tahun, Desa Sihusapi, Kec. Sinanindo).
    13. Berliana Sipayung (Perempuan, 50 Tahun, Simpang Bage Saribu Dolok Simalungun).
    14. Demersis Purba Tambak ( Laki, 43 Tahun, Simpang Bage Saribu Dolok Simalungun).
    15. Hotman Manik ( Laki, 43, Sidamanik Parmahanan).
    16. Hotman Nainggolan (Laki, Sionggang Pematangsiantar).
    17. Dorman nainggolan (Laki, Sionggang Pematangsiantar).
    18. Ledik Nainggolan (Laki, Sionggang Pematangsiantar).
    19. Basaria BR Nainggolan ( Perempuan, Sionggang Pematangsiantar).
    20. Bungaran Nainggolan ( Laki Sionggang Pematangsiantar).
    21. Jaya Sidauruk ( Laki, 23 Tahun)
    22. Riani BR Nainggolan (Perempuan).
    23. Jonveldi Nainggolan (Laki).
    24. Nicolas Nainggolan (Laki).
    25. Astrid BR Nainggolan ( Perempuan).
    26. Lilis Lubis (Perempuan).
    27. Melinton Nainggolan ( Laki).
    28. Hasiholan Sidabutar (Laki).
    29. Jornelin A Purba (Laki).
    30. Nova Sulastri S (Perempuan).
    31. Hotbin Sitanggang (Laki).
    32. Varel Sitanggang (Laki).
    33. Pardamean Purba (Laki).
    34. Gonggong Simarmata ( Laki).
    35. J Silalahi ( Laki).
    36. A Nainggolan ( Laki).
    37. Loacor Nainggolan (Laki) .

    Hingga laporan ini dipublikasikan menurut Kepala Pelaksana BPBD Kab. Samosir Mahrel Tamba , pencarian korban lainnya di hentikan sementara pada pukul 02.45 Wib, karena cuaca tidak mendukung dan rencana akan baru dilanjutkan, Rabu (20/6) apalagi tim diperkuat dari balah bantuan dari Marinir TNI AL. (InfoIndo/NAS) .

  • Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba, 19 Selamat dan 1 Orang Tewas

    Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba, 19 Selamat dan 1 Orang Tewas

    Medan (SL) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara masih mencari korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Parapat, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Dari 80 jumlah penumpang, baru ditermukan 19 orang dalam kondisi hidup.

    Sementara ada 1 orang ditemukan sudah tewas. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riadil Lubis mengatakan pencarian korban masih dilakukan sejak malam hingga pagi ini.

    Dikutip dari Suara.com, “Korban selamat usianya berkisar antara 20 hingga 25 tahun,” kata Riadil, Selasa (19/6/2018).

    BPBD telah melakukan pencarian korban sejak pukul 06.00 WIB. Pencarian korban dibantu oleh TNI Angkatan Laut (AL), Basarnas, dan masyarakat sekitar. Kapal itu mengangkut 80 orang.

    “Sejak pagi tim sudah bekerja. Kita dibantu oleh TNI AL, Basarnas, dan masyarakat sekitar. Pencarian dilakukan baik di darat maupun di danau,” kata Riadil.

    Riadil mengatakan Kapal Motor Sinar Bangun yang berangkat dari Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean,Kabupaten Simalungun tenggelam akibat cuaca buruk. Kapal tenggelam sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Kejadian pukul 17.30 WIB dengan kondisi cuaca buruk. Menghantam lambung kapal sebelah kiri. Kapal oleng hilang kemudi,” tutur Riadil.

    Riadil belum bisa memastikan berapa jumlah penumpang di dalam Kapal Motor Sinar Bangun. Hingga saat ini pihaknya beserta tim masih fokus dalam pencarian korban.

    “Kita masih fokus evakuasi korban, pencarian korban jiwa maupun korban selamat. Untuk jumlah penumpang ketika tenggelamnya kapal tersebut masih belum bisa dipastikan karena masih dalam proses pencarian,” tandas Riadil. (Otoritasnews)

  • 37 Penumpang Sudah Dievakuasi, Petugas Masih Lakukan Pencarian

    37 Penumpang Sudah Dievakuasi, Petugas Masih Lakukan Pencarian

    Makassar (SL) – Delapan korban meninggal dunia yang sebelumnya dievakuasi di RS TNI AL Makassar Jala Ammari di Jalan Satando Makassar malam ini diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke rumah duka masing-masing, Rabu 13 Juni 2018.

    Jenazah diserahkan ke pihak keluarga sekitar pukul 19.30 Wita.

    Sementara tim pencarian, terdiri dari Basarnas, Polda Sulawesi Selatan, Polair hingga TNI AU melakukan pencarian korban Kapal tenggelam di Perairan Makassar yang mengakibatkan 13 penumpang meninggal dunia. Pencarian dilakukan khususnya di sekitar lokasi kapal nelayan yang dijadikan kapal penumpang tenggelam.

    Dalam Konferensi pers sekitar pukul 19.20 Wita di RS TNI AL Makassar Jala Ammari di Jalan Satando Makassar, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan jika pencarian sementara dihentikan karena masalah cuaca berupa ombak tinggi dan angin kencang. Rencananya pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis 14 Juni 2018.

    Karena tidak ada manifest maka tidak diketahui total jumlah penumpang. Namun dipastikan data sementara ada 37 penumpang yang sudah dievakuasi terdiri dari 13 meninggal dan 24 selamat.

    Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky kemudian mempersilahkan kepada warga untuk melapor ke petugas pencarian jika merasa ada anggota keluarga yang hilang.

    Meski disebutkan jika tidak ada laporan dari warga mengenai anggota keluarga yang hilang pencarian akan tetap dilakukan mengingat tidak adanya data pasti jumlah penumpang.

    “Dihentikan sementara, cuaca ombak tinggi, angin kencang besok mungkin dilanjutkan manifest tidak ada. Tidak tau persis jumlah penumpang,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani.

    Sebelumnya, sekitar pukul 12.45 wita siang tadi, sebuah kapal nelayan yang dijadikan kapal penumpang yakni KM Arista karam dan tenggelam antara Pulau Khayangan dengan tanggul reklamasi. Diduga kapal karam dan mengakibatkan 13 penumpang meninggal dunia karena ombak tinggi dan angin kencang.

    Kapal berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju ke Pulau Barrang Lompo. Sebagian penumpang membeli persiapan lebaran kemudian kembali ke Pulau Barrang Lompo hingga mengalami insiden. (OneSUlsel/Idris)

  • Kapal Penumpang Ini Tenggelam Akibat Kelebihan Muatan

    Kapal Penumpang Ini Tenggelam Akibat Kelebihan Muatan

    Makassar (SL) – Kapal Layar Motor (KLM) yang bergerak dari Pelabuhan Poetere Makassar menuju Pulau Barang Lompo tiba-tiba terbalik akibat muatan kapal yang diduga melebihi kapasitas muatan.

    Hal ini dikeluhkan oleh salah seorang penumpang yang selamat bernama Ahmad (36) saat ditemui di ruang IGD Rumah Sakit TNI AL JaLa Ammari, Jalan Satando No. 27 Makassar, Rabu,13 Juni 2018.

    “Awalnya kami ingin ke pulau barang Lompo dengan menaiki Kapal penumpang yang berangkat dari pelabuhan Poetere tadi jam 13.00 Wita,” ungkap Ahmad.

    Pria asal Pulau Baranglompo ini mengaku muatan penumpang kapal penuh sehingga dirinya duduk didepan berpisah dengan kedua anaknya dan istrinya yang duduk di bagian belakang.

    “Di tengah jalan. Kapal langsung terbalik tanpa ada tanda-tanda ombak kencang sehingga dirinya harus terpisah dengan keluarganya. Istri dan satu anakku selamat. Tapi anakku yang sampai sekarang belum ditemukan,” dengan raut wajah yang masih pucat akibat tragedi itu.

    Ahmad juga menyampaikan penumpang kapal itu memuat dua kendaraan sepeda motor. “Satu sepeda motor Yamaha tipe N Max, dan yang satu lagi saya tidak tahu,” paparnya.

    Sementara itu, Sumarni istri Ahmad mengatakan awalnya tidak ingin menaikan kapal karena muatannya sudah penuh.

    “Saya tidak enak dengan suamiku karena kapalnya keluarganya. Yang punya kapal namanya Dg. Kila,” tuturnya.

    Sementara itu data korban yang meninggal dunia berdasarkan hasil pendataan tim evakuasi kapal karam tersebut dilaporkan sebanyak 13 orang.

    Sedangkan total penumpang yang terdata sementara di kapal layar motor itu tercatat sebanyak 37 orang. (KabarIndonesia.id)