Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjenguk Ustad M. Arifin Ilham yang terbaring saat sedang dirawat karena kanker getah bening stadium 4A di RSUP Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Senin (7/1). Saat kunjungan Jenderal Tito, Alvin Faiz, putra Ustad M. Arifin Ilham mengabadikannya berikut para istri ustad kondang itu tampak pula mengelilingi pimpinan Pondok Pesantren Adz Dzikra itu.
Alvin juga mengungah foto kebersamaanya dengan sang ayah ketika sedang dijenguk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Wajah Ustad Arifin ilham masih terlihat pucat. Dokter telah menyatakan sang ustad tinggal pemulihan.
Selang infus juga masih tertancap di tangan dai asal Banjarmasin Kalimantan Selatan tersebut. Alvin meminta doa para nitizen kesembuhan untuk ayahnya yang kini berusia 49 tahun.
“Mohon doanya semoga abi @kh_m_arifin_ilham disembuhkan dan kembali sehat walafiat sehingga bisa kembali aktif membersihkan hati umat ini dengan asbab zikir dan nasehat2 abi, Aamiin,” tulis Alvin, Senin (7/1).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga telah menjenguk Ustad M. Arifin Ilham. Dia mengatakan sang ustad baik-baik saja. Cuitan Twitter @fadlizon, Selasa (8/1), sekaligus membantah hoaks Ustad Arifin Ilham meninggal dunia. (rml/nt))
Bandarlampung (SL) – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian, kembali melakukan penyegaran pada beberapa pejabat di lingkup Polda yang ada di Indonesia salah satunya di Polda Lampung.
Berdasarkan TR yang didapat Kupas Tuntas, penyegaran para pejabat yang dilakukan Kapolri ini berdasarkan Telegram Rahasia (TR) Mutasi bagi Pati/Pamen Polri se-Indonesia atau TR Kapolri Nomor :ST/3185/XII/KEP/2018 tertanggal 21 Desember 2018 yang ditandatangani AS SDM Irjen Pol Eko Indra Heri.
Setidaknya terdapat 145 Pati/Pamen yang berpindah dan juga memasuki dalam rangka pensiun dalam TR tersebut. Tiga diantaranya dirotasi di Polda Lampung. Yakni Direktur Polairud Polda Lampung Kombes Rudi Hermanto diangkat menjadi Direktur Binmas Polda Kepulauan Babel. Posisi yang ditinggalkan Rudi akan diisi oleh Kombes Usman Heri Purworo dari Direktur Pamobvit Polda Metro Jaya.
Kemudian Kabid Propam Polda Lampung, Kombes Hendra Supriyatna, dimutasikan sebagai Analis kebijakan bidang Wabprof Divpropram Polri. Posisi Hendra segera dijabat oleh AKBP Joas Veriko Panjaitan dari Kabid Propam Polda Kepulauan Babel.
Selanjutnya Kabid Keu Polda Lampung, Kombes Zulfikar Asmiragani diangkat menjadi Kabid Dal Puskeu Polri. Posisi Zulfikar akam diisi oleh Kombes Widada dari Kabid Keu Polda Aceh. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Sulistyaningaih membenarkan. “Ya benar,” singkatnya, Jumat (21/12).
Sementara itu, Kabid Propam Polda Lampung, Kombes Hendra Supriyatna, mengatakan, siap ditempatkan dimana saja karena dirinya merupakan bagian dari Polri. “Itu (TR) hal yang biasa. Saya kan bagian dari Polri. Saya siap ditugaskan dimana saja,” kata Hendra di Mapolda Lampung, Jumat (21/12). (KPT)
Jawa Timur (SL) – Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D., tiba di VIP Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur. Kedatangan Kapolri hari ini ke Jawa Timur dalam rangka Silaturahmi dengan ulama serta kegiatan peresmian Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Selasa (18/12/2018) Pukul 12.00 WIB.
Pondok Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas, terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Pondok Pesantren Tebuireng dalam perjalanan sejarahnya, hingga kini Pesantren Tebuireng telah mengalami 7 kali periode kepemimpinan. Secara singkat, periodisasi kepemimpinan Tebuireng hingga masa K.H. Solahudin Wahid (Gus Solah).
Setibanya di Pondok Pesantren Jombang, Kapolri melaksanakan silaturahmi dan pertemuan tertutup dengan Ulama serta Pimpinan Pondok Pesantren Gus solah dan para Pengurus Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Selesai pertemuan, Kapolri beserta para Ulama melaksanakan ziarah ke makam pendiri Pondok Pesantren yaitu Makam Alm K.H. Hasyim Asy’ari dan Makam Alm K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Selesai melaksanakan Ziarah, Rombongan langsung menuju lokasi Peresmian Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari. Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari berdiri di atas lahan seluas 4,9 hektare tersebut terletak di kawasan makam Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pada Museum yang dibangun sejak tahun 2011, memiliki alur cerita masuknya Islam ke Indonesia yang digambarkan melalui panel, gambar dan kalimat-kalimat, serta buku-buku di perpustakaan museum.
Pada lantai I Museum ini untuk menyimpan barang bersejarah bagi umat Islam di Nusantara. Mulai dari awal masuk dan bekembangnya agama islam di Nusantara hingga peninggalan zaman perjuangan dan era reformasi agama islam. Selain itu museum ini juga akan menyuguhkan barang-barang peninggalan KH.Hasyim Asy’ Ari. yang berada di Lantai II.
Dalam sambutanya Gus Solah menyampaikan bahwa Museum ini berisi bagaimana Islam masuk ke Nusantara ini dengan penuh kebaikan dan keramahan, Bukan dengan cara Peperangan dan juga bukan dengan cara politik. Selain itu Gus Solah menekankan bahwa para pendahulu sudah memperjuangkan Islam dan menyepakati Pancasila sebagai ideologi negara kita dimana didalamnya terdapat nilai nilai Islam. Dua organisasi Islam terbesar Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah juga sepakat bahwa Pancasila merupakan Ideologi kita.
Selain itu, Gus Solah menyampaikan bahwa Khilafah ditegakkan di negara kita saat ini salah, karena tidak benar negara melarang hukum syariah, Salah satunya contohnya adalah perbankan Syariah. Kapolri bersilaturahmi dengan Gus Solah yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng juga sekaligus Tokoh NU. Dalam silaturahmi ini Kapolri didampingi oleh Kadiv Propam Polri Irjen Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dan Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H. Kegiatan diakhiri dengan Foto Bersama Gus Solah beserta keluarga. (kabarpolri)
Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan jajarannya soal pentingnya media. Media harus secara rutin diajak berkomunikasi agar punya pandangan yang sejalan khususnya terkait keamanan negara.
“Lakukan kerja sama baik formal maupun informal di media konvensional,” kata Tito kepada seluruh peserta rapat di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).
Hal itu disampaikan Tito saat membuka Rapat Konsolidasi dan Anev Tim Multimedia Humas Polri Tahun 2018 yang diikuti oleh Kabid Humas serta perwira multimedia dari Polda se-Indonesia. Dia mengimbau jajarannya untuk bisa akrab dengan media.
“Ngobrol, diskusi, makan sama-sama atau kegiatan outdoor dengan teman-teman media dilakukan, sehingga terbangun satu kesamaan pandangan jika berbicara kepentingan bangsa dan negara dan stabilitas keamanan. Ini hanya bisa diwujudkan melalui komunikasi,” jelasnya.
Dalam acara ini, Tito mengingatkan jajarannya untuk tetap memperhatikan informasi yang disampaikan ke publik lewat media. Dia berharap pemberitaan di media tidak menimbulkan keresahan.
“Semua media mengejar exclusive pnews karena dengan exclusive news mendatangkan audience dan rating, Perlu dilihat juga kalau berita yang dimunculkan oleh teman-teman media atas nama eksklusif, profit dan rating tapi berakibat pada keresahan publik atau provokatif,” tutur Tito.
Tito juga berharap para humas di Polri merangkul komunitas citizen journalism yang aktif di media sosial. Dia mengatakan jika media konvensional memiliki struktur kepemimpinan, maka media sosial lebih dinamis karena tak memiliki struktur tersebut.
“Kalau media sosial, setiap orang bisa jadi reporter, koordinator liputan, redaktur, pemred sekaligus pemilik media. Tiap orang yang memiliki akses sosial media, dia menjadi citizen jurnalism,” pungkas dia. (dtk)
Serang (SL) – Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D. memimpin upacara pengukuhan peningkatan Polda Banten dari Tipe B menjadi Tipe A, di halaman Mapolda Banten, Kamis (06/12/2018).
Pengukuhan tersebut di dasari setelah terbitnya Surat Keputusan (SK) Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bernomor: Kep/1795/XI/2018 tertanggal 17 November 2018. Tentang perubahan tipe Polda Banten, dari Polda Tipe B menjadi Polda tipe A. Pengukuhan tersebut didasari, tim KemenPAN RB dan Mabes Polri melakukan studi kelayakan di Polda Banten, dan dinyatakan memenuhi syarat untuk naik status tersebut.
“Perkembangan Banten luar biasa, perjalanan sulit Polda Banten sejak masih bernama Polwil (Polisi Wilayah) Banten dengan berpusat ke Polda ]abar di Bandung. Seiring waktu, Polda Banten kemudian berkembang naik menjadi Polda Tipe C dan kemudian dalam perjalannya naik tipe lagi menjadi Tipe B, Jumlah penduduk yang besar, industri, pariwisata, pelabuhan dan lain-lain. Ini semua meningkatkan tantangan Kamtibmas di Banten. Dari pertimbangan itu Menpan RB dan Mabes Polri menaikan tipe Polda banten,” uiar Kapolri Kapolri Jenderal Polisi M. Tito Karnavian
Dalam penyataannya, Kapolri Jenderal Polisi M. Tito Karnavian, PhD memberikan apresiasi kepada seluruh Jajaran Polda Banten, beserta Pemerintah Daerah dan para stakeholder atas kinerja dan kerjasamanya dalam menjaga stabilitas kamtibmas di Provinsi Banten. “Selamat kepada jajaran Polda Banten. Capaian ini bukanlah tujuan akhir, tapi awal untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan masyarkat kepada institusi Polri”, tambahnya.
Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsi Tohir, yang menerima langsung bendera pataka dari Kapolri Jenderal Polisi M. Tito Karnavian, PhD mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak Kapolri dan Menteri Pendayaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi. yang telah menyetujui kenaikan tipe Polda Banten menjadi tipe A.
Usai memberikan bendera pataka, Kapolri Jenderal Polisi M. Tito Karnavian, PhD langsung melakukan foto bersama dengan para Forkopimda Provinsi Banten dan para ulama yang hadir. Serta dilanjutkan peninjauan stand pelayanan dan peralatan yang dipamerkan para jajaran Polda Banten.
Seiring naiknya status Polda Banten menjadi tipe A, maka pelayanan di Polda Banten dan Polres jajaran harus semakin baik sesuai tagline Kapolri, yaitu layanan yang mengedepankan profesional modern dan terpecaya. “Semoga dengan kenaikan Type Polda Banten menjadi A, Polda Banten dapat terus bersinergi dengan stakeholder terkait, baik gubernur, Forkopimda, DPRD, jajaran TNI dan tokoh masyarakat, pelayanan kepada masyarakat di Polda Banten harus lebih maksimal, keamanan harus ditingkatkan supaya masyarakat lebih aman dan tertib,” ungkapnya.
Diketahui, saat ini Polda Banten sudah mewujudkan pelayanan berbasis online. Dimana aplikasi ini memungkinan semua layanan kepolisian yang diutuhkan masyarakat dapat diakses dengan baik dan cepat. (rls)
Banten (SL) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian melantik Brigjen Pol Tomsi Tohir menjadi Kapolda Banten. Pelantikan digelar di ruang Rupatama, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin, 26 November 2018.
Brigjen Tomsi mengisi jabatan Kapolda Banten untuk menggantikan posisi Brigjen Teddy Minahasa Putra yang menjadi Wakapolda Lampung. Upacara pergantian ini sesuai dengan surat telegram Kapolri dengan nomor ST/2949/XI/KEP/2018 yang ditandatangani langsung oleh Asisten SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri.
Setelah dibacakan surat telegram rahasia, Tito langsung memandu sumpah pergantian jabatan untuk kedua perwira tinggi di Polri tersebut. “Demi Allah saya bersumpah bahwa saya selaku pejabat kepolisian negara akan setia dan saat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Saya akan menaati segala peraturan perundang-undangan yang ada. Lalu, melaksanakan tugas kedinasan yang telah dipercayakan,” ungkap Tito di lokasi acara.
Tomsi sebelumnya merupakan pejabat Karowassidik Bareskrim Polri. Sedangkan Teddy menjadi Wakapolda Lampung untuk menggantikan Brigjen Angesta Romana yang kini menjadi sebagai Karo Kebijakan Strategis pada Deputi Perencanaan Anggaran Mabes Polri.
Selain Tito Karnavian yang menghadiri acara pelantikan, ada juga pejabat Polri lainnya, yakni Wakapolri Komjen Ari Dono, Irwasum Polri Putut Eko Bayuseno, Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto, Kakorlantas Irjen Refdi Andri, Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen M Iqbal, dan Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (ahmad suryadi/jun)
Bandung (SL) – Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D., menghadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2018 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/11/2018).
Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan tersebut. Upacara ini digelar rutin tiap tahunnya untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjasa untuk Republik Indonesia.
Acara ini turut dihadiri oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Pejabat Utama TNI-Polri, Kapolda Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat.
Usai melaksanakan upacara, Presiden RI bersama rombongan kemudian melaksanakan acara tabur bunga guna mendoakan dan menghormati arwah pahlawan yang telah berjuang demi nusa dan bangsa. (Kabarpolri)
Jakarta (SL) – Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir, dosen yang juga tokoh organisasi islam Nahdlatul Ulama (NU), turut memberikan tanggapan soal 500 hari kasus penyerangan Novel Baswedan yang telah berlalu. Ya, kasus penyerangan yang dialami Novel Baswedan memang telah 500 hari berlalu, bahkan hari ini, Jumat (2/11/2018) kasus tersebut telah lewat selama 501 hari.
Hari ke-500 Novel Baswedan itu pun diperingati oleh KPK dengan cara membuat poster wajah sang penyidik KPK tersebut. Tak hanya poster, melalui laman Twitternya, KPK juga menuliskan cuitan berupa perkembangan nihil soal kasus Novel Baswedan tersebut.
” #500HariNovelDiserang Pelaku masih belum terungkap,” tulis akun KPK.
Hingga hari ini, kasus penyerangan yang menimpa Novel Baswedan memang belum terungkap.
Diberitakan sebelumnya, Selasa (11/4/2017) subuh, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.
Akibat serangan yang dialaminya, Novel Baswedan harus menjalani serangkaian operasi untuk penyembuhan matanya. Proses penyembuhan juga dilakukan di rumah sakit yang berada di Singapura.
Menurut diagnosa dokter yang merawatnya saat itu, mata kiri Novel mengalami kerusakan 100 persen. Sementara, mata kanan Novel mengalami kerusakan 50 persen. Menanggapi lamban serta tak ada perkembangan berarti soal sosok pelaku penyerangan Novel Baswedan, Gus Nadir pun memberikan komentarnya.
Menurut Gus Nadir, kasus tersebut berimbas pada citra dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian. Karenanya, Gus Nadir pun menyebut belum terungkapnya kasus Novel Baswedan adalah menjadi catatan buruk dari Jenderal Tito Karnavian.
Padahal diakui Gus Nadir, Jenderal Tito Karnavian memiliki prestasi yang hebat. Seolah terus mengawal perkembangan kasus tersebut, Gus Nadir pun meminta kepada Jenderal Tito Karnavian untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan. “Ini menjadi catatan buruk dari Jenderal Tito, yg sebenarnya sarat dg berbagai prestasi hebat. Ayolah, Jenderal!” tulis Gus Nadir dari laman Twitternya @na_dirs.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian membentuk tim khusus untuk menangani kasus itu. Penugasan dari Jenderal Tito Karnavian itu ia sampaikan tepat pada hari penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi, Selasa (11/4/2017).
Tim tersebut merupakan gabungan dari tim Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri. Ia memastikan bahwa tim tersebut akan bekerja secara maksimal. Tito Karnavian juga memerintahkan bawahannya untuk menjaga keamanan di kediaman Novel dan di rumah sakit tempat Novel dirawat.
Namun hingga kini, polisi belum juga merilis kemajuan penyelidikan kasus penyerangan Novel. Meski demikian Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz menyebut polisi memberi perhatian lebih terhadap penanganan kasus ini. Ia bahkan mengatakan, hingga saat ini belum ada kasus yang ditangani Polda Metro Jaya yang melibatkan tim pengelola laporan masyarakat melalui hotline seperti kasus Novel.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menambahkan, penyidik rutin melaporkan perkembangan penyidikan kepada Kapolda Metro Jaya. “Mereka pun sudah beberapa kali mempresentasikan hasil penyidikan kepada KPK. Jadi bisa saya sampaikan penyidikan kasus ini transparan,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (10/4/2018) malam.
Hingga hari ini, Kamis (1/11/2018), hari ke-500 pasca-penyerangan, pelakunya belum terungkap, demikian pula dalangnya. Menurut Novel Baswedan, penyerangan terhadapnya sengaja tak diungkap.
Novel Baswedan (Tribunnews.com)
“Saya ingin menyampaikan bahwa penyerangan kepada saya adalah penyerangan yang sengaja tidak diungkap. Saya katakan, sengaja tidak diungkap,” ujar Novel pada diskusi di Gedung Penunjang KPK, Jalan Kuningan Persada, Kamis.
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang belum dibentuk hingga saat ini juga menguatkan pendapat Novel Baswedan. Dalam beberapa kesempatan, Polri menyatakan masih melanjutkan proses penyelidikan kasus ini. Akan tetapi, Novel Baswedan tak yakin kasus ini akan diusut tuntas.
Menurut dia, proses penyelidikan hanya formalitas. “Jadi kalau seumpama dikatakan ada proses yang berlangsung, saya katakan proses itu formalitas. Saya duga kuat proses itu formalitas,” ujar Novel Baswedan. (tribunnewsbogor)
Jakarta (SL) – Foto surat panggilan KPK ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian beredar. KPK memastikan surat itu palsu alias hoax. “Surat itu tidak benar,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Jumat (26/10/2018).
Febri menegaskan KPK tidak pernah mengeluarkan surat tersebut. Dia mengatakan penomoran hingga stempel yang digunakan dalam surat palsu itu salah. “Penomorannya keliru, tanda tangan dan stempel juga salah dan KPK tidak pernah mengeluarkan surat tersebut,” ujarnya.
Dalam surat palsu itu terlihat logo KPK pada bagian kiri atas. Surat panggilan palsu itu menyebut Tito dipanggil pada Jumat, 2 November 2018, untuk diperiksa sebagai tersangka.
Di bagian bawah kanan surat terdapat hari dan tanggal dikeluarkannya surat, yakni 29 Oktober 2018. Ada stempel berwarna biru dan tanda tangan di bawah tanggal surat.
Ketua KPK Agus Rahardjo juga memastikan surat itu hoax. “Ini surat palsu (hoax),” kata Agus. (dtk)
Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menanggapi wacana untuk tidak memproses hukum koruptor jika telah mengembalikan hasil kejahatanya.
Menurutnya jika satu kasus dugaan korupsi belum masuk proses hukum atau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baru mengumumkan temuan adanya indikasi kerugian negara (korupsi), maka proses penyelidikan kasus bisa meminta pihak yang diduga melakukan korupsi dihimbau mengembalikan kerugian negara tersebut.
“Tidak perlu dilakukan dengan proses hukum,” kata Kapolri saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/3).
Lain cerita, kata Tito ketika kasus dugaan korupsi itu telah dilaporkan kepada Polisi, meskipun kerugian negara telah dikembalikan tetapi dalam kasus itu ditemukan adanya indikasi kuat melakukan korupsi maka proses penyelidikan tetap berjalan.
“Kalau tidak enak sekali nanti,” ujarnya.
Kecuali, sambung Tito angkanya kecil sementara biaya penyidikan besar. Ia mencontohkan saat menjadi Kapolda Papua, dimana terjadi kasus korupsi di Kabupaten Boven Digul, Papua yang harus menempuh waktu lama agar bisa sampai ke Jayapura untuk keperluan penyelidikan.
“Berapa biayanya untuk mengangkut saksi, mengangkut barang bukti, penyitaan, dan lain-lain bisa ratusan juta. Sementara kerugian mencapai lima puluh juta. Dari pada begitu, lebih baik diselesaikan saja dengan cara dia mengembalikan,” demikian Tito. (RMOL)