Tag: Kapolri Jenderal Tito Karnavian

  • Kapolri Intruksikan Humas Polri Kerja Sama dengan Media Online

    Kapolri Intruksikan Humas Polri Kerja Sama dengan Media Online

    Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian perintahkan jajaran humas di seluruh kepolisian mulai dari Polda, Polres, hingga Polsek untuk menjalin kerja sama dengan seluruh media online yang ada di Indonesia.

    Kerja sama itu dilakukan untuk mempercepat akses informasi kegiatan di Kepolisian serta memperkuat solidaritas kemitraan dengan media online sebagai sebagai bentuk profesionalisme dan revolusi mental Polri dalam mengawal kebijakan pemerintah.

    Hal itu dijelaskan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, mewakili Kapolri, yang dilansir IndonesiaSatu.co dalam silaturahmi dan kerja sama Kadiv Humas Polri dengan media online, di Gedung Divisi Humas Mabes Polri Jakarta baru – baru ini.

    Menurut Boy, bahwa keberadaan media online di Indonesia yang jumlahnya sekitar 3000-an sejak era reformasi ini sangat dibutuhkan sebagai pilar keempat negara. Media harus berperan aktif dalam mencegah konflik dan menciptakan tujuan negara sesuai UUD, serta menjadi pendamping pemerintah dalam hal membangun negeri kita tercinta ini.

    “Media harus berperan aktif untuk melakukan pencegahan konflik di negeri tercinta ini,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar didampingi Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Pol Drs Martinus Sitompul, MSi dan mantan Kabagpenum Div Humas Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto serta para perwira menengah Polri lainnya yang hadir dalam pertemuan silaturahmi tersebut.

    Boy mengatakan, kerja sama dengan media online tersebut dalam rangka membangun kepercayaan publik dan mencegah konflik melalui pemberitaan, mulai dari Polsek sampai jajaran tertinggi kepolisian.

    Kerja sama ini harus sejalan dan sesuai dengan aturan UU Pers No.40 tahun 1999 dan kode etik jurnalistik. “Kami berharap kerja sama dan kemitraan antara Polri dan media online ini terus ditingkatkan karena media online saat ini sangat berperan penting lebih cepat dan mudah akses publik,” katanya seperti dikutip Hallojakarta.com. (KRO)

  • Kapolri Perintahkan Polair Tegakkan Peraturan Dalam Fungsi Pengawasan Angkutan Air

    Kapolri Perintahkan Polair Tegakkan Peraturan Dalam Fungsi Pengawasan Angkutan Air

    Jakarta (SL) – Maraknya kecelakaan perairan, Kapolri Jenderal Polisi. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph. D., memerintahkan jajarannya khususnya Polair membantu menegakkan peraturan dalam fungsi pengawasan angkutan air. Dua peristiwa terakhir yang tak berselang lama adalah kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba dan KM Lestari Maju di Perairan Selayar.

    Menurut Kapolri, saat ini tugas Polri di peraiaran sifatnya hanya membantu, terutama dalam hal penegakan hukum. Jenderal Bintang Empat tersebut rencananya akan membawa wacana ini saat rapat dengan pihak terkait. Rapat lintas sektoral sudah dilakukan dengan desk khusus dipandu oleh Kemenkopolhukam untuk membahas persoalan kecelakaan kapal.

    “Menko Polhukam akan membentuk desk khusus. Ini kan perlu banyak kerja sama dari Kementerian Perhubungan, Polri dan Pemda setempat ya. Ini semua harus dikumpulkan termasuk agen-agen pemilik kapal. Harus dikumpulkan di tingkat pusat dan daerah masing-masing,” jelas Kapolri di PTIK, Jakarta selatan, Rabu (4/7/2018).

    “Ini kan sudah ada yang tewas, ini mulai masuk domain penyelidikan dan penyidikan. Polri akan lakukan penyelidikan dan penyidikan supaya hukum tegak sehingga menjadi pembelajaran bagi yang lain,” ucap Kapolri.

    Kapolri juga mengingatkan para operator kapal untuk tak bertindak sembarangan, khususnya mengenai prosedur keselamatan penumpang ketika berlayar.

    “Bagi operator yang punya kapal enggak bisa sembarangan. Selain UU pelayaran ada juga KUHP, barang siapa yang karena lalainya mengakibatkan orang lain meninggal dunia itu akan dihukum. Ini pasti akan saya tegakkan dan proses sambil kita membantu evakuasi,” tegas Kapolri Jenderal Pol. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph. D. (CN)

  • HUT Ke-72 Bhayangkara, Jenderal Tito Berpesan Kepada Polisi dan Bhayangkari

    HUT Ke-72 Bhayangkara, Jenderal Tito Berpesan Kepada Polisi dan Bhayangkari

    Jakarta Selatan (SL) – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hari ini genap berusia 72 tahun. Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi.

    Masalah operasional kepolisian bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Tetapi, pada 1 Juli 1946 keluarlah Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D.

    Menjadi Bhayangkara bagi negara Indonesia, demi tegaknya NKRI yang sejahtera, mandiri, dan berkadilan.

    Dia mengatakan, “pada kesempatan yang baik ini pula, secara tulis saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh ibu-ibu bhayangkari yang telah dengan setia penuh cinta dan pengorbanan.

    Memberi dukungan dan semangat kepada para insan Bhayangkara untuk terus berkarya secara ikhlas dan totalitas meraih kepercayaan publik.” pesannya.

    Sejarah Polri: Lahir Dari Zaman Majapahit. Lambang dan motto Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berbunyi Rastra Sewakottama yang merupakan dari bahasa Sansekerta yang berarti “Pelayan utama Bangsa”.

    Dalam bahasa Sansekerta, Rastra berarti “bangsa” atau “rakyat”, dan sevakottama berarti “pelayan terbaik”.

    Maka disimpulkan bahwa Rastra Sewakottama berarti “pelayan terbaik bangsa/rakyat”, dan dipahami sebagai “Polri sebagai pelayan dan abdi utama negara dan bangsa”.

    Sebutan itu adalah Brata pertama dari Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954.

    Pada zaman Kerajaan Majapahit patih Gajah Mada membentuk pasukan pengamanan yang disebut dengan Bhayangkara yang bertugas melindungi raja dan kerajaan.

    Pada masa kolonial Belanda, pembentukan pasukan keamanan diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan jaga yang diambil dari orang-orang pribumi untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu.

    Pada tahun 1867 sejumlah warga Eropadi Semarang, merekrut 78 orang pribumi untuk menjaga keamanan mereka.

    Wewenang operasional kepolisian ada pada residen yang dibantu asisten residen. Rechts politie dipertanggungjawabkan pada procureur general (jaksa agung). Pada masa Hindia Belanda terdapat bermacam-macam bentuk kepolisian, seperti veld politie (polisi lapangan) , stads politie (polisi kota), cultur politie (polisi pertanian), bestuurs politie (polisi pamong praja), dan lain-lain.

    Sejalan dengan administrasi negara waktu itu, pada kepolisian juga diterapkan pembedaan jabatan bagi bangsa Belanda dan pribumi.

    Pada dasarnya pribumi tidak diperkenankan menjabat hoofd agent (bintara), inspecteur van politie, dan commisaris van politie.

    Untuk pribumi selama menjadi agen polisi diciptakan jabatan seperti mantri polisi, asisten wedana, dan wedana polisi.

    Kepolisian modern Hindia Belanda yang dibentuk antara tahun 1897-1920 adalah merupakan cikal bakal dari terbentuknya Kepolisian Negara Republik Indonesia saat ini.

    Pada akhir tahun 1920-an atau permulaan tahun 1930 pendidikan dan jabatan hoofd agent, inspecteur, dan commisaris van politie dibuka untuk putra-putra pejabat Hindia Belandadari kalangan pribumi. (Nia/BNI)

  • Kapolri dan Panglima TNI Beri Pengarahan Prajurit TNI dan Polri di Papua

    Kapolri dan Panglima TNI Beri Pengarahan Prajurit TNI dan Polri di Papua

    Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Pol Prof. H. M. Tito Karnavian., Ph.D bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan rombongan tiba di Makodam XVII/ Cendarawasih. Kehadiran Panglima TNI dan Kapolri ke Papua ini dalam rangka memberikan arahan dan motivasi kepada Prajurit TNI dan anggota Polri wilayah Jayapura dan sekitarnya, Minggu,1 Juli 2018 pukul 08.30 WIT,

    Dalam kunjunganya ke Makodam Cenderawasih dan Mapolda Papua, Kapolri dan Panglima TNI didampingi oleh Masing – Masing Pejabat Utama Mabes Polri dan Pejabat Utama Mabes TNI.

    Kegiatan diawali dengan Briefing Oleh Panglima TNI dan Kapolri kepada seluruh Komandan Satuan TNI dan Polri di wilayah Prov Papua.

    Selesai pelaksanaan briefing, para pimpinan TNI dan Polri tsb melaksanakan tatap muka dengan anggota di Lapangan Makodam XVII / Cenderawasih. Acara diawali dengan Tarian Khas Papua yang ditampilkan Oleh Wan TNI dan Polwan.

    Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. M. Tito Karnavian Ph.D dalam arahannya menyampaikan bahwa masalah ras bukanlah masalah yang ada di Papua. Contohnya seperti di Hongkong. Hongkong dengan Tiongkok Daratan memiliki ras yang sama. Namun mereka tidak mau bergabung dan memiliki konflik, karena Hong Kong lebih maju dibandingkan Tiongkok Daratan.

    Jadi itu bukan masalah ras, tetapi adalah masalah Ekonomi. Sama seperti di Singapore, dan juga New Zealand antara suku asli New Zealand yaitu Suku Maori dengan Inggris. Mereka terus berkonflik hingga akhirnya membuat perjanjian Waitangi. Hingga akhirnya kini New Zealand menjadi negara yang maju perekonomian dan negara paling aman. Jadi Masalah ras bukanlah masalah yang ada di papua. Masalah utama yang ada di papua adalah ekonomi. Oleh karena itu pemerintah saat ini terus menggenjot pembangunan dan perekonomian di Papua.

    Acara selanjutnya yaitu arahan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, S.I.P., dalam arahannya menyampaikan ucapan Selamat Ulang Tahun kepada Polri yang ke 72, yang jatuh pada hari ini 1 Juli 2018. Semoga polri semakin Profesional, Modern dan Terpercaya.

    Adapun pejabat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut Pangdam XVII/ Cendrawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit. beserta Pejabat Utama Kodam XVII/ Cendrawasih, Danrem dan Dandim jajaran, Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, M.H., beserta Pejabat Utama Polda Papua dan Kapolres jajaran, Panglima Koarmada III, Laksamana Muda TNI I Nyoman Gede Ariawan, beserta Pejabat Utama, Danlantamal dan Danlanal jajaran, Pangkoops AU III, Marsma TNI Tamsil Gustari Malik, beserta Pejabat Utama Koops AU III dan Danlanud jajaran, Pangkosekhanudnas IV/ Biak, Marsma TNI Jorry S. Koloay, beserta Pejabat Utama dan jajaran dan Para Prajurit TNI dan anggota Polri, PNS yang hadir sejumlah 2000 orang.

    Kegiatan selesai dilanjutkan dengan Foto bersama. Selanjutnya rombongan meninggalkan Makodam Cenderawasih menuju Polda Papua untuk melaksanakan peninjauan. Kegiatan berjalan dengan lancar dan aman. (D.Manurung/M-B)

  • Surat Terbuka Untuk Kapolri

    Surat Terbuka Untuk Kapolri

    Kepada Yang Terhormat
    Kepala Kepolisian Republik Indonesia
    Bapak Jenderal Tito Karnavian
    Di –
    Jakarta

    Salam hormat teriring doa, semoga kita semua dalam lndungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.

    Selama ini, para jurnalis, khususnya anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu tidak pernah bermasalah dengan pihak polisi. Polisi dan jurnalis selalu menjadi mitra yang baik selama ini.

    Liputan-liputan tandem mengejar teroris Poso juga kerap dilakukan bersama. Bahkan, kantor AJI Palu di Jalan Rajawali Nomor 28 Palu, selalu menjadi tempat nongkrong bersama dengan polisi. Tempat bermain gaple bersama, kadang ngopi bersama, namun dalam batas-batas profesionalisme yang jelas.

    Tapi hari ini para jurnalis di Palu dibuat kecewa oleh tindakan tidak profesionalnya anggota Bapak di Polres Palu. Kami kecewa, karena polisi yang selama ini disebut-sebut harus dekat dengan masyarakat. Harus melindungi dan mengayomi masyarakat. Tapi hari ini, Ketua AJI Palu diperlakukan sewenang-wenang oleh anggota Bapak saat razia.

    Ketua AJI Palu, saudara Muhammad Iqbal, dicengkeram di leher, diintimidasi, hampir dianiaya bahkan diteriaki wartawan kemarin sore oleh anggota Bapak yang diduga dari Polsek Palu Timur.

    Padahal Ketua AJI Palu yang juga Pemred Radar TV Palu sudah tidak melawan saat dirazia, karena lupa memambawa surat-surat kendaraannya. Bahkan dia juga sengaja tidak mengaku sebagai wartawan, karena memang merasa dia salah dan menyerahkan kendaraannya untuk dibawa ke kantor polisi. Tapi tetap saja mendapat intimidasi.

    Bahkan intimidasi itu berlanjut makin brutal saat mereka tahu iqbal adalah wartawan.
    Atas perlakuan kasar itu malam ini para jurnalis melapor di Propam Polda Sulteng.

    Oleh karena itu, Bapak Kapolri tidak boleh tinggal diam, karena di saat Bapak sedang berusaha berbaik-baik dengan rakyat, tapi anggota Bapak di lapangan justru berlaku sewenang-wenang dan tidak profesional. Maka anggota Bapak itu harus ditindak tegas.

    Salam
    Para Jurnalis di Palu

  • Kapolri : Ada Begal Musim Mudik, Kapolresnya Saya Begal!

    Kapolri : Ada Begal Musim Mudik, Kapolresnya Saya Begal!

    Lampung Selatan (SL) – Kepala kepolisian negara republik Indonesia (Kapolri) Jendral Tito Karnavian ancam copot Kapolres apabila tidak bisa meringkus komplotan begal yang melakukan aksinya dengan memanfaatkan waktu arus mudik dan arus balik lebaran 2018 .

    Untuk itu mantan Kapolda Metro Jaya itu meminta Kapolres Lampung Selatan, membentuk tim khusus untuk memberantas komplotan begal yang memanfaatkan momen arus Mudik dan balik lebaran 2018 diLampung selatan

    “Lebaran tidak ada lagi begal berkeliaran, kalau masih ada begal, Kapolresnya yang saya begal, Ngerti kan maksudnya.” Ucap Kapolri Tito Karnavian saat pemaparan di pos terpadu Seaport interdiction pelabuhan penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan , Senin (11/6/18)

    Kelompok-kelompok begal pada umumnya sebenarnya sudah teridentifikasi oleh anggota kepolisian. Untuk itu jajaran diminta Pro Aktif untuk meringkus para komplotan begal-begal yang berkeliaran disepanjang arus mudik dan balik lebaran 2018 ini .

    “Sekali lagi saya minta , Kapolda dan Kapolres bentuk tim khusus untuk meringkus komplotan begal-begal yang saat ini berkeliaran , dan saya rasa pelakunya hanyalah itu-itu saja.” Kata Tito Karnavian.

    Untuk sepanjang jalur yang dianggap rawan Jalinsum  dan Jalinpatim turunkan pasukan bersenjata dengan perbanyak patroli serta meminta anggota Brimob dan TNI ikut diterjunkan untuk bergerak dan mencari di setiap daerah untuk identifikasi kelompok begal. “Saya meminta , pak Danrem untuk membantu membasmi kelompok begal demi kenyamanan masyarakat Lampung,” Ujarnya.

    Ditegaskannya, petugas kepolisian jangan sungkan untuk menembak para kelompok begal yang saat ini sedang beraksi disepanjang jalan untuk mencari korban dari pemudik . “Tembak saja begal yang sudah terbukti, Saya bertanggung jawab,” tegas Kapolri. (Jun/nt)

  • Kapolri Intruksikan Tembak Mati Pelaku Begal Pemudik

    Kapolri Intruksikan Tembak Mati Pelaku Begal Pemudik

    Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan agar pelaku begal ditembak mati jika beroperasi selama arus mudik 2018. Kebijakan itu diterapkan untuk memberikan rasa nyaman bagi pemudik, terutama sepeda motor.

    “Nanti kalau (pelaku begal) ketangkap tembak-tembakin saja, sudah saya perintahkan itu,” katanya di Posko Terpadu Angkutan Lebaran (Angleb) 2018, di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon, Banten, Senin (11/6).

    Perintah itu diberikan Tito secara khusus kepada Kapolda Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel). Menurut Tito, titik rawan begal berada di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, yang merupakan daerah perbatasan dengan Provinsi Sumsel.

    “Ini sudah ada yang tertangkap, tertembak mati. Saya perintahkan Kapolda Lampung dan Kapolda Sumsel lakukan operasi khusus begal,” terangnya.

    Waspada Ancaman Terorisme

    Selain itu, Tito meminta agar aparat keamanan menjaga arus mudik dan balik di Merak terhadap ancaman terorisme. “Yang paling penting mewaspadai terorisme, karena di Banten jaringannya ada,” kata Tito saat meninjau arus mudik di Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2018 di Terminal Terpadu Merak (TTM).

    Tito juga menyoroti pengamanan dari TNI yang selama arus mudik dan balik turut membantu Polri. Kata Tito anggota yang tidak bersenjata harus dilindungi oleh anggota yang bersenjata. “Seperti Polwan yang didampingi anggota TNI,” kata Tito.

    Lebih lanjut mantan Kapolda Metro Jaya ini menyatakan bakal menindak tegas anggotanya yang ketahuan memasukkan kendaraan pemudik kemudian menerima imbalan. “Mungkin ada anggota menyelipkan antrean panjang supaya cepat, sehingga ini ribut,” ujar dia.

    Puncak Mudik

    Puncak arus mudik di Pelabuhan Merak diprediksi terjadi dalam tiga hari ke depan, tepatnya 12-14 Juni. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani yang juga turut meninjau Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2018 di TTM.

    Puan mengatakan arus mudik untuk jalur darat di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sudah sampai puncaknya 9-10 Juni kemarin. “Ada perbedaan puncak mudik dibandingkan dengan di laut. Saya minta petugas di Merak dan Bakauheni menyiapkan diri. Jajaran Polri harus bersiap-siap mengatur lalu lintasnya. Sekarang normal, tapi kita enggak tahu besok,” terangnya.

    Puan juga meminta kebersihan toilet dijaga, terutama bagi pemudik roda dua. Karena, para pemotor yang ingin ke toilet pasti akan memarkirkan kendaraannya dekat toilet. Jika hal ini dibiarkan, maka akan terjadi penumpukan sepeda motor di sekitar toilet dan menyebabkan kekacauan arus lalu lintas.

    Puan juga meminta petugas yang sedang mengatur pemudik di sekitar Pelabuhan Merak tetap menjaga kesehatan. Meski lelah, tetap harus mengatur antrean penumpang dan lalu lintas dengan baik. “Kita semua harus menjaga kesehatan, bagaimana kita (petugas mudik) memberikan pelayanan, kalau kita sakit?” ujar Puan. (CNN/yan)

     

  • Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2018 Siap Antisipasi 4 Potensi Kerawanan

    Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2018 Siap Antisipasi 4 Potensi Kerawanan

    Bandarlampung (SL) – Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno menjadi Inspektur Upacara pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Krakatau 2018, pada Rabu Pagi (6/6/2018), di Lapangan Korpri Kantor Gubenur Lampung. Didik membacakan sambutan tertulis Kapolri Prof. H. Muhammad Tito Karnavian. Ph.d dengan didampingi Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana dan Danrem 043/Gatam Kolonel Kav Erwin Djatmiko.

    Dalam sambutan tersebut terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama. Potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), maupun Satgas Pangan Polri.

    Pada tahun ini, potensi permasalahan masih berkisar pada distribusi pangan, penimbunan oleh kelompok kartel mafia pangan dan perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan langkah proaktif dari stakeholders guna mengatasi masalah ini.

    Kerawanan kedua adalah kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Hasil survey jalan yang dilaksanakan bersama Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, maupun Dinas Jasa Marga, dan Pertamina, mendapati sekurangnya terdapat enam lokasi rawan macet pada jalur utama mudik Lebaran.

    Melalui sambutan tertulisnya sehubungan dengan hal tersebut, Kapolri meminta kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan, agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat.

    Berbagai strategi bertindak telah ditetapkan agar diikuti dengan baik yaitu dengan mengoptimalkan pelayanan pada 3.097 pos pengamanan, 1.112 pos pelayanan, 7 pos terpadu, dan 12 pos check point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi.

    Potensi kerawanan ketiga yang harus diantisipasi adalah potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti curat, curas, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis. Terkait ini, para Kasatwil diharapkan mengambil langkah pre-emtif maupun preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada. “Saya juga berharap, agar seluruh kasatwil dapat terus menerus berkoordinasi dengan pihak basarnas, BMKG, dan pihak terkait lainnya, dalam upaya mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana alam,” ujar Kapolri.

    Potensi kerawanan keempat adalah, ancaman tindak pidana terorisme. “Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, saya menekankan kepada seluruh Kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas (preemtif strike), melalui optimalisasi peran satgas anti teror di seluruh jajaran Polda,” tegas Kapolri.

    Personil juga diminta untuk lebih fokus pada pengamanan tempat Ibadah, pusat keramaian, Mako Polri, serta aspek keselamatan personel pengamanan harus menjadi perhatian. Perkuat pengamanan pada objek-objek tersebut dan laksanakan pendampingan personel pengamanan oleh Personel Bersenjata (buddy system). “Khususnya dalam mewujudkan keamanan secara umum, saya perintahkan kepada seluruh jajaran untuk terus menerus meningkatkan kerjasama dengan rekan-rekan TNI serta stakeholders terkait lainnya,” ujarnya.

    Apel gelar pasukan operasi ketupat tahun 2018 sebagai salah satu operasi kepolisian terpusat. Dalam rangka menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat operasi ketupat tahun 2018 diselenggarakan secara serentak di seluruh polda jajaran selama 18 hari mulai tanggal 7-24 juni 2018. Operasi ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.

    Rencana operasi 2018 disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan operasi ramadniya pada tahun 2017 disertai analisa potensi gangguan Kamtibmas di tahun 2018. Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana menyampaikan bahwa Sebanyak 4.792 personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan hari Raya Idul Fitri 2018. Personel tersebut tediri dari 156 personel Polda Lampung, 2.248 personel Polres jajaran dan instansi terkait sebanyak 2338 personel. Seluruh personel itu akan diturunkan diseluruh Pos Pam, Pos Yan yang telah disiapkan Polda Lampung dan instansi terkait.

    Suntana juga menjelaskan bahwa beberapa ruas jalan Tol telah dapat di fungsikan pada lebaran tahun ini. “Kepada para pemudik dari Bakauheni sampai km 8 yang sudah pasti aman digunakan selanjutnya dapat kembali ke lintas timur atau lintas tengah. Sementara untuk menghindari Pasar Bandar jaya yang sering macet, kita alihkan masuk Tol di Km 125-131. Setelah itu dari 131-149 Terbanggi Besar bisa tapi hanya bisa dipakai pada siang hari saja karena penerangannya belum ada. Untuk yang alih arus dari wilayah Tulang Bawang kita masukan Tol Terbanggi Besar. Kepada masyarakat polda memastikan jalur mudik 2018 aman,” ujarnya. (Humas Prov)

     

  • Kapolri dan Panglima TNI Pimpin Apel Gelar Operasi Ketupat 2018

    Kapolri dan Panglima TNI Pimpin Apel Gelar Operasi Ketupat 2018

    Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI bersinergi memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2018. Gelar pasukan dilakukan untuk melihat kesiapan pasukan pengamanan pada arus mudik hingga aksi terorisme.

    “Operasi ini kira targetkan pada empat hal,” kata Tito di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (6/6/2018).

    Tito mengatakan pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur yang baik. Tinggal petugas mengamankan jalannya arus mudik agar warga bisa sampai ke kampung halaman dengan lancar.

    ”Pertama pengamanan arus mudik dan arus balik. Selama ini sudah cukup perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya infrastruktur dan berdasarkan hasil pengecekan relatif lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar Tito.

    Adapun operasi pengamanan bertujuan untuk menstabilkan harga pangan. Hal itu agar tidak memberatkan masyarakat menjelang Lebaran 2018. “Kemudian kedua, menstabilkan harga pangan agar tak terjadi inflasi dan tidak memberatkan masyarakat,” ujar dia.

    Tito menegaskan operasi itu bertujuan untuk mencegah kejahatan konvensional selama Lebaran 2018. Pengamanan ditingkatkan di terminal, bandara, hingga stasiun.

    “Operasi ini juga bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang akan kembali dari gangguan baik gangguan premanisne, kejahatan konvesional lain seperti copet, jambret,” ujarnya.

    Dalam paparannya Tito meminta para personel yang disiapkan untuk pengamanan agar bertugas dengan dedikasi yang tinggi, untuk mencegah dan menindak aksi terorisme.

    “Mengamankan masyarakat dari potensi kejahatan terorisme, operasi terus dilanjutkan,” ujar Tito. (red)

  • Besok Panglima TNI dan Kapolri ke Lampung, Ini Waktu Tibanya

    Besok Panglima TNI dan Kapolri ke Lampung, Ini Waktu Tibanya

    Bandarlampung (SL) – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal (TNI) Hadi Tjahjanto, S.I.P dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Drs.H.M.Tito Karnavian, M.A.P.Hd, rencananya bakal melakukan kunjungan ke Lampung, Senin (4/6)besok.

    Komandan Resor Militer (Danrem) 043/Garuda Hitam Lampung, Kolonel Kav Erwin Djatniko membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi awak media, Minggu (3/6) malam.

    Ia mengatakan kepada wartawan bahwa kunjungan kedua Jenderal tersebut merupakan kunjungan biasa, yakni dalam rangka Safari Ramadan 1439 Hijriyah. “Acara Safari Ramadan, beliau (Panglima TNI dan Kapolri, red) acara biasa, bahkan ke tiap-tiap wilayah ada. Ini (Provinsi Lampung, red) merupakan daerah strategis, terkait dengan pengamanan, kenyamanan, Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah, red). Kita mengharapkan Lampung ini benar-benar menjadi Provinsi percontohan,” terang Danrem Erwin dari ujung gawainya.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan terkait waktu kedatangan Panglima TNI dan Kapolri di Lampung, Danrem Erwin menjelaskan waktu yang terbilang tentatif. “Kita Insha Allah kalau rencana saya itu, harapannya bapak Panglima TNI dan Kapolri take off jam 3 sore dari Jakarta. Hanya saja kita menunggu, mengingat dinamika kegiatan beliau-beliau juga cukup padat. Jadi waktunya tentatif,” katanya.

    Untuk persiapan penyambutannya acara yang bakal diselenggarakan di Markas Korem 043 / Garuda Hitam Lampung itu, masih menurut Danrem Erwin, sudah terealisasi 90 persen. “Alhamdulillah sampai malam ini sudah 90 persen, besok tinggal finishing touch saja, tinggal persiapan tempat acaranya saja. Insha Allah mudah-mudahan besok acaranya berjalan lancar,” harapnya.

    Selain penyampaian sambutan oleh Panglima TNI dan Kapolri, lanjut Danrem 043 Gatam, acara Safari Ramadan juga akan diisi dengan Tausiah. “Disamping penyampaian kata sambutan dari Panglima TNI dan Kapolri, acara Safari Ramadan besok itu juga akan diisi dengan Tausiah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Lampung,” tutup Danrem 043 Garuda Hitam Lampung. (Asmuni)