Tag: Kapolri

  • Kapolri Lantik Kapolda Lampung Irjen Hendro Sugiatno Bersama Kabareskrim dan Enam Perwira Tinggi Polri

    Kapolri Lantik Kapolda Lampung Irjen Hendro Sugiatno Bersama Kabareskrim dan Enam Perwira Tinggi Polri

    Jakarta (SL)-Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo melantik tujuh perwira tinggi lingkungan mabes Polri. Selain Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Agus Andrianto, Kapolri melantik Irjen Hendro Sugiatno sebagai Kapolda Lampung, Rabu 24 Februari 2021.

    Mereka yang dilantik enam perwira tinggi dimutasi dalam jabatan baru, yaitu Komjen Arief Sulistyanto sebagai Kabaharkam Polri, Komjen Rycko Amelza Dahniel sebagai Kalemdiklat Polri, dan Irjen Paulus Waterpau sebagai Kabaintelkam Polri. Kemudian, Irjen Wahyu Hadiningrat sebagai Asrena Kapolri , Irjen Fiandar sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tk I Sespim Lemdiklat Polri, Brigjen Suryanbodo Asmoro sebagai Kadivkum Polri,

    Pelantikan dan serah terima jabatan itu berdasarkan mutasi 25 perwira tinggi dalam jabatan baru yang ditetapkan Kapolri melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/318/II/KEP/2021 pada 18 Februari 2021.  Kapolri kemudian mengambil sumpah jabatan para perwira yang dilantik dalam jabatan baru.  Berikut sumpah yang diucapkan saat pelantikan:

    “Bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, serta akan menjalankan segala peraturan peraturan-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara.

    Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja sebaik mungkin -baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya sebagai prajurit bhayangkara akan menjunjung Tribrata dan Catur Prasetya dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.” (Red)

  • Hadiri Dies Natalis HMI Ke-74, Kapolri: Kita Harus Bersatu Melawan Covid-19

    Hadiri Dies Natalis HMI Ke-74, Kapolri: Kita Harus Bersatu Melawan Covid-19

    Jakarta (SL)-Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri puncak acara Dies Natalis HMI ke-74 yang digelar di Aula Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis malam 18 Februari 2021

    Acara yang digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan itu, turut dihadiri oleh senior-senior HMI seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kepala BPKM Bahlil Lahadalia serta diikuti oleh tokoh HMI Akbar Tanjung melalui virtual.

    Dalam sambutanya, Jenderal Listyo Sigit mengingatkan bahwa saat ini dunia khususnya bangsa Indonesia tengah mengalami masa-masa sulit yakni menghadapi pandemi Covid-19. “Ini bukan masalah biasa, ini masalah yang luar biasa,” kata Kapolri.

    Situasi pandemi Covid-19, sambung Sigit, tidak hanya berdampak kepada kesehatan melainkan juga perekonomian dan aspek lain. Untuk itu, ia mengingatkan bahwa saat ini, dibutuhkan persatuan dari seluruh elemen mahasiswa tak terkecuali pemuda dan mahasiswa.

    Mantan Kapolda Banten ini sadar, bahwa polarisasi saat ini masih terasa dan terus timbul di tengah masyarakat dampak dari pemilihan kepemimpinan negara. Namun, Listyo menekankan, perbedaan akan selalu ada disetiap perjalanan pergantian kepemimpinan.

    “Kapan kita harus berbeda pendapat dan kapan kita harus bersatu. Itu yang terpenting. Bukan untuk siapapun tapi untuk menjaga NKRI dan membawa negara kita keluar dari masa krisis global ini,” tekan Sigit.

    Orang nomor satu di Korps Kepolisian ini lantas mengingatkan kalau elemen bangsa tidak bersatu maka dikhawatirkan pihak luar akan memanfaatkan kelengahan dan mengambil sumber daya alam yang kita miliki.

    “Polarisasi ini belum selsai, kita lagi butuh persatuan karena masalah yang kita hadapi ini serius,” tandas mantan Kabareskrim Polri ini.

    Disisi lain, Kapolri juga mengajak elemen pemuda dan mahasiswa khususnya HMI turut bersama-sama memberikan edukasi dan soslialisasi akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan bahasa-bahasa mahasiswa agar lebih efektif dan mudah diterima oleh masyarakat.

    “Ini penting, dan perlu peran dari rekan-rekan untuk mengajak masyarakat dengan bahasa rekan-rekan sendiri. Kalau dengan bahasa mahasiswa ini seperti apa. Intinya adalah keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” pungkasnya.

  • Ini 12 Polres Peraih Penghargaan Predikat Pelayanana Prima Tahun 2020 Dari Kemenpan-RB

    Ini 12 Polres Peraih Penghargaan Predikat Pelayanana Prima Tahun 2020 Dari Kemenpan-RB

    Jakarta (SL)-Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) memberikan penghargaan predikat pelayanan prima kepada 12 Polres di Indonesia. Reward itu diberikan lantaran terciptanya pelayanan publik yang baik.

    Dalam hal ini, Kemenpan-RB melakukan evaluasi tiap tahunnya. Pada 2020, kementerian itu menilai setidaknya 209 unit layanan yang ada di Polres, Polresta, Polrestabes dan Polres Metro.

    “Visi-misi Pak Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah reformasi birokrasi. Yang diinginkan pak Presiden kecepatan aparatur pemerintah layani masyarakat, mulai Presiden, Kepala Desa, Lurah, Kapolri sampai Kapolsek, Bhabinkamtibmas, Panglima TNI dengan tiga matra sampai Koramil, Babinsa,” kata Menpan-RB Tjahjo Kumolo dalam acara virtual ‘Penyampaian Hasil Evaluasi dan Pengharhaan Pelayanan Publik Lingkup Polri Tahun 2020’, Jakarta, Selasa 16 Februari 2021.

    Aspek yang menjadi penilaian predikat pelayanan prima itu adalah, kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana dan prasarana, sistem informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan, dan inovasi pelayanan publik.

    Adapun 12 Polres, Polresta dan Polrestabes yang meraih predikat pelayanan prima antara lain;

    1. Polresta Pekanbaru
    2. Polrestabes Palembang
    3. Polrestabes Bandung
    4. Polresta Cirebon
    5. Polres Malang
    6. Polrestabes Surabaya
    7. Polresta Sidoarjo
    8. Polres Gresik
    9. Polres Malang Kota
    10. Polres Banyuwangi
    11. Polres Kulonprogo
    12. Polres Sleman

    Sementara itu, 40 Polres, Polresta dan Polrestabes yang mendapat kategori sangat baik, yakni;

    1. Polrestabes Semarang
    2. Polresta Banda Aceh
    3. Polresta Bandung
    4. Polresta Banjarmasin
    5. Polresta Barelang
    6. Polresta Padang
    7. Polresta Pontianak kota
    8. Polresta Yogyakarta
    9. Polres Banjar
    10. Polres Banjarbaru
    11. Polres Banjarnegara
    12. Polres Cilacap
    13. Polres Gowa
    14. Polres Gunung Kidul
    15. Polres Hulu Sungai Selatan
    16. Polres Jepara
    17. Polres Karawang
    18. Polres Kendal
    19. Polres Kendari
    20. Polres Ketapang
    21. Polres Kota Baru
    22. Polres Lamongan
    23. Polres Madiun
    24. Polres Magelang
    25. Polres Magelang Kota
    26. Polres Mojokerto Kota
    27. Polres Musi Banyuasin
    28. Polres Ogan Komering Ulu
    29. Polres Pasuruan
    30. Polres Pasuruan Kota
    31. Polres Payakumbuh
    32. Polres Sambas
    33. Polres Singkawang
    34. Polres Solok Kota
    35. Polres Subang
    36. Polres Sukabumi Kota
    37. Polres Tanah Laut
    38. Polres Tapin
    39. Polres Tuban
    40. Polres Tulungagung

    Terkait penghargaan itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kemenpan-RB yang telah melakukan pemantauan dan evaluasi atas kinerja pelayanan publik khususnya di internal Kepolisian.

    “Kami berusahan terus tingkatkan pelayanan publik prima dengan memanfaatkan teknologi infor.asi dan kemajuan digital, sehingga pelayanan publik betul-betul pelayanan apa yang diharapkan masyarakat khususnya memangkas birokrasi,” ujar Sigit dikesempatan yang sama.

    Oleh sebab itu, Polri, kata Sigit sudah membuat Road Map terkait dengan implementasi reformasi birokrasi dalam rentang waktu 2020-2024.

    “Inovasi bertujuan pelayanan Polri yang lebih baik di masyarakat, pelayanan publik online disajikan Samsat online, SIM online, SKCK online,” ujar Sigit.

    Sigit pun berharap dengan diberikannya predikat pelayanan prima ini ke-12 Polres, Polresta dan Polrestabes, mampu menciptakan iklim persaingan sehat di internal untuk berlomba-lomba menciptakan inovasi yang jauh lebih baik lagi kedepannya.

    “Saya ucapkan terima kasih ke-12 Polres upayakan inovasi dan dapatkan predikat prima semoga jadi pemicu rekan lain untuk lakukan hal yang sama,” harap Sigit

  • Kapolri Lepas 40.366 Bhabinkamtimas Sebagai Tracer Penyebaran Covid-19

    Kapolri Lepas 40.366 Bhabinkamtimas Sebagai Tracer Penyebaran Covid-19

    Jakarta (SL)-Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyebar lebih dari 40 ribu personel Bhabinkamtibmas di seluruh wilayah Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

    “Setidaknya daa 40.366 personel Bhabinkamtimbas yang sudah disiapkan untuk bertindak sebagai tracer sebagai 7 langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19,” jelas Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam amanatnya yang disampaikan saat apel serentak kesiapan Bhabinkamtibmas dan tenaga kesehatan sebagai tracer dan vaksinator Covid-19, Kamis 11 Februari 2021.

    Menurut Kapolri, hal itu seiring dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), bahwa selain disiplin protokol kesehatan, penerapan penguatan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) juga menjadi kunci dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 ini.

    Kapolri menyebutkan, saat ini saat ini Polri telah menyiagakan 13.500 personel tenaga kesehatan. Sebanyak 900 orang diantaranya telah dilatih untuk menjadi vaksinator oleh Bapelkes/BBBK Kementerian Kesehatan, dan 12.600 personel lainnya dalam waktu dekat akan diberikan pelatihan serupa.

    “Vaksinator dan tracer Polri ini disiagakan dalam rangka membantu tugas tenaga kesehatan, khususnya pemberian vaksinasi terhadap anggota Polri maupun kepada masyarakat umum, serta berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dalam upaya tracing sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19,” papar jenderal bintang empat tersebut.

    Listyo Sigit juga berharap kepada seluruh tenaga vaksinator dan tracer Covid-19 yang telah diberikan pelatihan, akan menjadi tenaga Polri yang cakap dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.

    Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di masyarakat, Kapolri juga menekankan adanya sikap senantiasa bersinergi dengan seluruh Babinsa TNI dan juga petugas dinas kesehatan di wilayah masing-masing.

    Kapolri juga menyebut, di luar tantangan dan kesulitan yang datang bersama pandemi Covid19, pihaknya juga harus senantiasa optimis bahwa selalu ada peluang untuk membuat lompatan kemajuan.

    Tidak hanya keluar dari situasi krisis pandemi Covid-19, tapi bahkan peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi sejajar dengan negaranegara maju di dunia.

    “Bapak Presiden RI telah menekankan bahwa untuk mengatasi pandemi Covid- 19 dengan segala dampaknya, seluruh komponen Bangsa harus bahu membahu menerapkan disiplin ketat menjalankan protokol kesehatan di manapun dan kapanpun. Optimisme masyarakat harus terus dijaga dengan keseriusan dan upaya pemerintah melakukan percepatan penanganan pandemi Covid-19,” pesan Kapolri.

    Adapun apel kesiapan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dengan menggelar tenaga kesehatan sebagai vaksinator dan Bhabinkamtibmas sebagai tracer ini merupakan wujud keseriusan Polri dalam membantu pemerintah menanggulangi Covid-19 dan mendukung program vaksinasi nasional.

  • Tingkatkan Sinergi, Kapolri Kunjungi KPK RI

    Tingkatkan Sinergi, Kapolri Kunjungi KPK RI

    Jakarta (SL)–Sinergi antar lembaga penegakan hukum sangat dibutuhkan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Tak hanya dalam upaya penindakan, program pendidikan dan pencegahan juga harus menjadi bagian dari komitmen dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi.

    Hal ini terungkap dalam forum diskusi saat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menerima kedatangan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Gedung Merah Putih KPK, Selasa 9 Februari 2021.

    Dalam kunjungannya sekaligus perkenalannya sebagai Kapolri yang baru saja dilantik, Sigit menyampaikan beberapa hal terkait kerjasama pemberantasan korupsi yang telah terjalin bersama KPK.

    Sekurangnya ada tiga hal yang menjadi fokus diskusi. Pertama, kerja sama di bidang sumber daya manusia, Polri berkomitmen untuk terus mendukung kinerja pemberantasan korupsi dalam peningkatan kapasitas dan kebutuhan SDM di KPK.

    Kedua, Polri juga siap untuk dilibatkan dan menindaklanjuti program-program pencegahan dan edukasi yaitu dengan terus menggencarkan pendidikan dan sosialisasi antikorupsi. Ketiga, Sigit juga menyampaikan komitmen kerja sama khususnya dalam bidang penindakan.

    “Polri selalu membuka ruang untuk kerja sama yang lebih erat dengan KPK dan meningkatkan koordinasi dan supervisi dalam penanganan perkara,” ujar Sigit.

    Tidak lupa, Sigit juga mengingatkan agar komitmen tersebut dapat dituangkan dalam MoU atau nota kesepahaman yang sebelumnya sudah dilakukan bersama dengan KPK dan perlu diperbarui karena telah berakhir.

    Ketua KPK Firli Bahuri sepakat menyambut komitmen kerja sama Polri untuk bersama-sama mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara dalam hal pemberantasan korupsi.

    “Saya mengapresiasi kedatangan Polri dan berharap sinergitas KPK dengan kepolisian akan terus berlangsung dan terjalin dengan baik, juga dengan aparat penegak hukum lainnya khususnya dalam membantu pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19,” ungkap Firli.

  • Kunjungi KSAU, Kapolri Harap Sinergitas Dari Atas Hingga Bawah Tegakan Displin Prokes Masyarakat

    Kunjungi KSAU, Kapolri Harap Sinergitas Dari Atas Hingga Bawah Tegakan Displin Prokes Masyarakat

    Jakarta (SL)-Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo sebagai rangkaian kunjungan silaturahmi usai resmi dilantik sebagai Kapolri yang baru.

    Dalam kunjungannya itu, Listyo Sigit menekankan bahwa sebagai syarat utama untuk menjaga stabilitas Kamtibmas dan keamanan negara ialah sinergitas serta soliditas antara TNI dan Polri.

    “Itu harus bisa dilaksanakan mulai dari level atas sampai level paling bawah,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo di markas TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin 1 Februari 2021

    Untuk itu, kata Sigit, sebagai wujud nyata sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri akan bekerjasama yang sifatnya pendidikan dan pelatihan bersama antara Polri dengan TNI Angkatan Udara.

    “Kami diskusikan beberapa program kerjasama, baik yang bersifat pendidikan, pelatihan bersama dan juga kegiatan-kegiatan operasional yang tentunya bisa disinergikan antara TNI-Polri dalam hal ini AU,” ujar Sigit.

    Adapun kegiatan-kegiatan operasional bersama antara lain, sama-sama turun ke lapangan dalam rangka melakukan edukasi kepada masyarakat terkait penegakan protokol kesehatan (Prokes) di tempat-tempat yang menjadi mobilitas tinggi masyarakat, seperti pasar maupun terminal. Mulai dari kegiatan yang bersifat sosialisasi, bagi-bagi masker, mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga 5M.

    “Sehingga kedepan, angka Covid yang sampai dengan hari ini angkanya terus meningkat bisa kita tekan dan oleh karena itu, tadi kita sepakat bahwa kita akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lebih kuat di lapangan sehingga angka Covid dalam waktu satu minggu dua minggu ini kita bisa turunkan,” pungkas Listyo Sigit Prabowo.

  • Pantau Prokes, Panglima TNI dan Kapolri Bagikan Masker di Pasar Tanah Abang

    Pantau Prokes, Panglima TNI dan Kapolri Bagikan Masker di Pasar Tanah Abang

    Jakarta (SL)-Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan pemantauan terkait penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) penanganan Covid-19 atau virus corona di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Kedua Jenderal TNI-Polri tersebut kompak menyosialisasikan pentingnya protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah Indonesia guna memutus mata rantai Covid-19. Mereka juga membagikan masker kepada seluruh pengunjung.

    “Hari ini saya bersama bapak Kapolri mengecek di lapangan khususnya di Pasar Tanah Abang terkait dengan protokol kesehatan utamanya menggunakan masker,” kata Hadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 31 Januari 2021.

    Hadi mengungkapkan, penggunaan masker masih menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia.

    “Penggunaan masker ini terus bisa dilaksanakan dan jangan sampai kendor karena satu-satunya terhindar dan terpapar Covid-19 diantaranya salah satunya adalah selalu menggunakan masker ketika beraktivitas diluar termasuk menjaga jarak dan selalu mencuci tangan,” ujar Hadi.

    Disisi lain, Hadi menekankan, dalam waktu satu minggi kedepan penerapan protokol kesehatan akan semakin digalakan. Nantinya, TNI-Polri akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya selalu melakukan protokol kesehatan.

    Sementara itu, Kapolri Jenderal Sigit menambahkan bahwa, TNI-Polri dan seluruh stakeholder lainnya harus sama-sama bekerjasama untuk memberikan pemahaman berupa edukasi terhadap masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

    “Menambahkan apa yang disampaikan Panglima saya mohon rekan-rekan Security terkait masker yang dibagikan agar dibagikan kepada seluruh pengunjung yang tidak menggunakan masker,” kata Sigit.

    Selain itu, Sigit juga memastikan personel TNI-Polri nantinya juga akan melakukan penegakan protokol kesehatan di pasar, stasiun dan lokasi lainnya yang memiliki mobilitas dan interaksi tinggi.

    “Maka edukasi pemberian masker sekaligus kegiatan lain akan terus kami lanjutkan,” tutur Sigit.

  • Jadi Calon Kapolri Termuda, Listyo Bawa Angin Segar Untuk Polri

    Jadi Calon Kapolri Termuda, Listyo Bawa Angin Segar Untuk Polri

    Jakarta (SL)-Penunjukan Komisaris Jenderal (Komjen Pol) Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri membawa angin segar di tubuh Polri. Karena mampu melanjutkan reformasi Polri. Tentu harus siap dengan berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya.

    Komjen. Listyo merupakan Akpol Angkatan 1991, dari lima nama Jenderal yang diajukan Kompolnas ke Presiden Joko Widodo, dia merupakan Jenderal termuda.

    Dipilihnya Listyo juga menuai sorotan, karena akan melangkahi dua angkatan setelah kapolri saat ini Jenderal Idham Azis, yang merupakan Akpol Angkatan 1988.

    Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas, Gardi Gazarin mengatakan, tantangan yang harus bisa dilalui oleh Komjen Listyo ialah bukan hanya mencegah kejahatan konvensional melainkan mampu menjaga soliditas.

    “Pertama, tantangan masalah aksi teror atau kelompok radikal lainnya. Tapi yang penting kalau saya cermati masalah soliditas internal Polri dengan soliditas tinggi maka apapun tantangannya, ke depan akan lancar,” katanya dalam diskusi virtual yang diadakan Beranda Ruang Diskusi dan dipandu Yophiandi dari Kompas TV, Jumat (22 Januari 2021.

    Apalagi selama ini pergantian Kapolri dalam kurun waktu setahun hingga dua tahun belakangan tidak pernah lepas dari soliditas. Hal itu juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.

    “Kan apalagi era pandemi dicari soliditas internal, menyusul dengan institusi terkait. Seperti TNI kemudian dari Satgas Covid-19 termasuk dengan stake holder lain,” jelasnya.

    “Dari Kapolri sekarang yang dibutuhkan kekompakan. Karena dengan Kapolri ini kompak di internal maupun di luar saya yakin semua beres,” tambahnya.

    Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad, Prof. Muradi menyatakan, ketika Presiden sudah menunjuk satu nama menjadi Kapolri, maka di tubuh Pori semuanya akan ikut nurut.

    “Ketika Presiden sudah menunjuk satu nama. Maka di internal biasanya manut jarang sekali ada dinamika yang akan membuat terbelah dan sebagainya,” imbuh Prof. Muradi.

    Mengenai penunjukan Kapolri yang statusnya lebih muda dari angkatan Polri lainnya sudah pernah terjadi sebelum masa reformasi. Dia memandang hal tersebut tidak masalah.

    “Penunjukan Kapolri yang lebih mudah, saya kira bukan pengalaman pertama. Kalau di era reformasi dua kali. Sebelumnya ada zaman pak Harto jauh lebih muda. Saya kira normal-normal saja,” ujarnya.

    Menurutnya pembawaan calon Kapolri tunggal itu cukup supel. Apalagi ketika DPR menyetujuinya menjadi Kapolri, Listyo langsung melakukan kunjungan ke petinggi partai politik.

    “Pak Sigit punya pendekatan yang mirip dengan Pak Tito. Ini memang agak lebih lentur mugkin lebih banyak bergaul juga dengan berbagai pihak. Salah satunya politisi,” tuturnya.

    Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Beka Ulung Hapsara menyebut salah satu tantangan ke depan Kapolri adalah menurunkan angka aduan kepolisian. Karena hampir setiap tahun angkanya peringkat pertama, sebagai institusi yang paling banyak diadukan.

    “Pekerjaan rumah bersama kita. Bukan hanya tanggung jawab kepolisian, tapi jadi tanggung jawab Komnas HAM. Bukan soal bicara kasus saja, tapi ada peningkatakan kapasitas,” kata Beka.

    Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono meyakini, bahwa calon Kapolri Komjen Listyo dapat membawa instutusi Polri menjadi semakin baik. Serta lebih dicintai oleh masyarakat

    “Ke depan komitmen dari Komjen Listyo ketika menjadi Kapolri nanti bagaimana membawa institusi ini lebih baik. Dipercaya dan dicintai oleh masyarakat,” jelas Rusdi.

    Sementara itu Ahli Pers Dewan Pers yang juga Dosen Hukum Media Universitas Atma Jaya Christiana Chelsia Chan berharap kepada Kapolri baru agar MoU antara Dewan Pers dengan Kepolisian Republik Indonesia dapat disosialisasikan hingga ke seluruh jajaran kepolisian resort agar masalah terkait pemberitaan diselesaikan di Dewan Pers sesuai dengan UU 40/1999 tentang Pers.

    “Nota Kesepahaman antara Dewan Pers dengan Polri Nomor 2/DP/MoU/II/2017 pasal 4 ayat 1 menyebutkan para pihak berkoordinasi terkait perlindungan kemerdekaan pers dalam pelaksanaan tugas di bidang pers sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” jelas Chelsia.

    Chelsia menyatakan agar tidak ada lagi kekerasan terhadap wartawan dalam melaksanakan tugasnya, dan juga agar Polri tidak melakukan kriminalisasi wartawan melalui UU ITE, seperti yang terjadi di sejumlah daerah.
    “Pasal 8 UU Pers memberikan wartawan dalam melaksanakan tugas profesi nya mendapat perlindungan hukum” pungkas nya.

  • DPR Tetapkan Komjen Listyo Sigit Prabowo Sebagai Kapolri, Ini Rekam Jejaknya

    DPR Tetapkan Komjen Listyo Sigit Prabowo Sebagai Kapolri, Ini Rekam Jejaknya

    Jakarta (SL)-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi menetapkan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri terpilih menggantikan Jenderal Idham Azis. Penetapan Komjen Listyo Sigit dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPR Puan Maharani dengan didamping oleh Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar.

    Paripurna pengesahan diawali laporan Komisi III terkait hasil fit and proper test Listyo Sigit. Dimana dibacakan Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni. Sahroni pun memabacakan pemberhentian dengan hormat Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri dan persetujuan pengangkatan Komjen Listyo sebagai Kapolri.

    Ketua DPR Puan Maharani pun menanyakan kepada anggota dewan yang hadir apakah Listyo Sigit dapat disetujui hasil fit and propernya. Kemudian ditetapkan sebagai pengganti Idham Azis. “Sidang dewan yang kami hormati sekarang perkenankan kami menanyakan kepada sidang dewan yang terhormat apakah laporan Komisi III DPR RI atas hasil uji kelayakan terhadap calon Kapolri tersebut dapat disetujui?” kata Puan, Kamis 21 Januari 2021.

    “Setuju,” jawab anggota DPR.

    Dengan begitu, pengesahan Listyo sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Idham Azis sudah disetujui oleh DPR. Saat ini hanya tinggal menunggu dilantik oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

    Sebelumnya Komisi III DPR RI menerima usulan Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri menggantikan Jendeal Polisi Idham Azis. Kesimpulan disampaikan Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery, usai melakukan proses Uji Kelayakan Dan Kepatutan. Selanjutnya penetapan akan dilakukan dalam paripurna DPR RI.

    Komjen Listyo Sigit, disetujui oleh Fraksi PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PPP Dan NasDem. “Berdasarkan Pandangan Dan Catatan Fraksi, Pimpinan Dan Anggota Komisi III Secara Mufakat Menyetujui Pemberhentian Dengan Hormat Dari Jabatan Kapolri Atas Nama Jenderal Idham Azis Dan Menyetujui Pengangkatan Komjen Listyo Sigit Prabowo Sebagai Kapolri,” Kata Ketua Komisi III Herman Hery membacakan keputusan rapat.

    Selanjutnya ditetapkan dalam Rapat Paripurna terdekat dan akan diproses sesuai Peraturan Perundang-Undangan, ”Selanjutnya proses Ini akan berkelanjutan dengan mengirimkan surat ke Pimpinan DPR untuk kemudian diteruskan dalam proses rapat paripurna,” katanya.

    Profil Komjen Pol LIstyo Sigit

    Komjen. Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969. Di umur 51 tahun Komjen Listyo Sigit adalah calon Kapolri termuda di Indonesia, bahkan lebih muda dari Jenderal Tito Karnavian. Komjen Listyo Sigit Prabowo kini menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri sejak tanggal 6 Desember 2019.

    Listyo adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Ia lulusan S-2 di Universitas Indonesia. Listyo membuat tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo.

    Karir

    Listyo pernah beberapa kali menduduki jabatan di daerah Jawa Tengah. Tercatat, Listyo pernah menjadi Kapolres Pati. Setelah itu, dia menduduki posisi Wakapoltabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolres Solo. Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.

    Sejak bulan Mei 2013, dirinya bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara. Listyo tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Dia adalah Ajudan Presiden RI Joko Widodo, kemudian menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan terakhir sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

    Riwayat Jabatan

    – Kepala Unit II Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang (1993)

    – Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit (1999)

    – Kepala Kepolisian Sektor Tambora (2003)

    – Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat (2005)

    – Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya

    – Kepala Kepolisian Resor Pati (2009)

    – Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo (2010)

    — Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang

    – Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta (2011)

    – Kepala Sub Direktorat II Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri (2012)

    – Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara (2013)

    – Ajudan Presiden RI (2014)

    – Kepala Kepolisian Daerah Banten (2016)

    – Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2018)

    – Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2019)

    Ungkap kasus besar

    Dari siaran pers Divisi Humas Polri, Rabu 13 Januari 2021, berikut rekam jejak Listyo Sigit Prabowo dalam mengungkap kasus-kasus besar selama berada di Bareskrim:

    1. Diawali ketika 12 hari diangkat menjadi Kabareskrim, Listyo Sigit langsung tancap gas mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

    Pada 27 Desember 2019, mantan Kapolres Solo pada 2011 itu mengumumkan secara langsung penangkapan dua terduga pelaku kasus tersebut. Mereka adalah, RM dan RB, keduanya merupakan oknum anggota kepolisian.

    2. Bareskrim Polri juga melimpahkan tahap II kasus tersangka dan barang bukti kasus dugaan korupsi Kondensat PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), ke Kejaksaan Agung (Kejagung) setelah dinyatakan lengkap atau P21.

    Diketahui, kasus ini sudah bergulir sejak 2015 lalu dan mangkrak lama lantaran adanya kendala non-teknis. Dalam pengadilan, Honggo divonis 16 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsidair 6 bulan kurungan. Sementara dua tersangka lainnya Raden Priyono dan Djoko Harsono divonis 4 tahun penjara ditambah denda Rp200 juta subsider 2 bulan.

    3. Bareskrim juga melakukan penangkapan buronan terpidana kasus hak tagih (cassie) Bank Bali, Djoko Tjandra pada 30 Juli 2020. Dalam kasus ini, Komjen Listyo memimpin langsung tim ke Malaysia guna menangkap Djoko Tjandra atas perintah Kapolri Jenderal Idham Azis.

    “Terhadap peritiwa tersebut pak Presiden perintahkan untuk cari keberadaan Djoko Tjandra dimanapun berada dan segera ditangkap untuk dituntaskan sehingga semua menjadi jelas, atas perintah tersebut kepada Kapolri maka Kapolri bentuk tim khusus yang kemudian, secara intensif mencari keberadaan Djoko Tjandra,” kata Sigit di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis 30 Juli 2020 malam.

    Penangkapan itu disebut Sigit sebagai komitmen Polri dalam melakukan penegakkan hukum, sekaligus untuk menjawab keraguan publik. Apalagi, dalam pengusutan perkara ini diketahui adanya keterlibatan dua oknum jenderal yakni, Brigjen Prasetijo Utomo dan Irjen Napoleon Bonaparte.

    4. Sebelum menangkap Djoko Tjandra, jajaran Bareskrim Polri bersama Kemenkumham juga menangkap Maria Pauline Lumowa yang telah menjadi buronan selama 17 tahun dalam kasus pembobolan bank senilai Rp1,7 triliun.

    5. Teranyar, Bareskrim Polri sedang menangani kasus dugaan penyerangan Laskar FPI kepada aparat kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek. Penyidikan dilakukan dengan merangkul seluruh pihak seperti Komnas HAM dan lembaga independen lainnya.

    6. Bareskrim juga mengusut kasus dugaan pelanggaran kekarantinaan kesehatan yang menyeret Rizieq Shihab. Mulai dari Petamburan, Jakarta Pusat, kerumunan di Megamendung, dan RS Ummi Bogor diambilalih oleh Bareskrim.

    7. Bareskrim juga melakukan pengusutan dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan di acara Haul Syekh Abdul Qadir Jailani yang digelar di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah, Kampung Cilongok, Kabupaten Tangerang, pada 29 November lalu. Kini perkaranya masih dalam proses penyelidikan.

    8. Kasus besar lainnya yang ditangani Sigit dan jajarannya adalah kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung). Penyidik Bareskrim telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka.

    Diminta Jokowi

    Puan Maharani mengatakan, DPR telah menerima Surat Presiden (Surpres) terkait nama calon Kapolri yang akan menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis pensiun pada 1 Februari 2021. Surpres itu dikirim oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada DPR pada Rabu siang ini. “Surpres telah kami terima dari Bapak Presiden,” kata Puan Maharani.

    Puan Maharani mengatakan, DPR terhitung 20 hari DPR akan memproses nama calon Kapolri dalam bentuk persetujuan atas calon tunggal Kapolri tersebut. (Red)

  • Kapolri: Polisi Terlibat Narkoba Harusnya Dihukum Mati Karena Tahu Hukumnya?

    Kapolri: Polisi Terlibat Narkoba Harusnya Dihukum Mati Karena Tahu Hukumnya?

     Jakarta (SL)-Kapolri Jenderal Idham Azis mengancam anggota Polri yang kedapatan menggunakan dan terlibat jaringan bisnis narkoba dengan penerapan pidana mati. Hal itu sebagai bentuk komitmen dan tidak akan main-main dalam upaya penanganan bebas narkoba di Indonesia.

    “Saya harus menyampaikan juga kepada semua Dirnarkoba, itu saya paling rewel, bener nggak itu pengamanan barang buktinya, ya kan. Cek itu anggota, sekali-kali tes urine, bener nggak. Karena banyak kejadian yang begitu,” kata Idham Azis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis 2 Juli 2020.

    Idham meminta para komandan, khususnya yang memimpin penanganan pemberantasan narkoba, dapat menjalankan tanggung jawab moral untuk membina dan membimbing anggotanya. Hal buruk yang sudah terjadi di masa lalu wajib menjadi pembelajaran bagi instansi Polri.

    “Kalau polisinya sendiri yang kena narkoba, hukumannya harus hukuman mati sebenarnya. Karena dia sudah tahu undang-undang, dia tahu hukum, seperti itu,” kata Idham,

    Penegasan itu disampaikan Idham saat memimpin pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 1 ton di Polda Metro Jaya, Jakarta. Barang bukti tersebut merupakan hasil sitaan tiga tangkapan yang dua di antaranya merupakan jaringan internasional.

    “Kasus narkoba ini memang sudah sangat memprihatinkan, salah satu kasus extraordinary yang harus kita tangani bersama-sama. Kita bentuk Satgas Merah Putih, Satgas ini dulu yang bentuk Pak Kapolri Tito Karnavian tanggal 26 Juli 2016. Kebetulan waktu itu saya dipercayakan untuk menjadi Dansatgas,” tutur Idham.

    Menurut Idham, itulah alasan pemusnahan barang bukti narkotika harus segera dilakukan. Sebab, bahayanya bisa datang dari dua sisi. “Dari orang luar, dari dalam bisa polisinya sendiri. Kalau tidak cepat dimusnahkan, iman goyah, pegang segenggam bisa melihara. Saya kalau ngomong ini banyak tidak suka, karena saya terlalu berterus terang. Tapi begitu, Presiden kemarin sudah perintah kita harus reformasi total,” tegasnya.

    Tiga tangkapan tersebut adalah jaringan Timur Tengah yakni Iran-Pakistan yang menyelundupkan sabu melalui jalur perairan internasional. Kemudian jaringan Tiongkok dengan barang bukti sabu dan pil ekstasi dengan modus pengiriman paket ke luar negeri. Dari tangkapan tersebut, total ada 25 tersangka dengan enam Warga Negara Asing (WNA) dan 19 WNI yang dua di antaranya diberikan tindakan tegas hingga menyebabkan meninggal dunia.

    Sementara pengungkapan terakhir dengan barang bukti ganja jaringan Aceh-Jakarta. Total hasil sitaan yang akan dimusnahkan adalah 1,2 ton sabu, 35 ribu butir pil ekstasi, dan 410 kilogram ganja. “Saya kira ke depan saya sudah bilang sama Pak Kabareskrim sama Satgas harus bersama-sama teman-teman BNN, Bakamla, bahkan rekan-rekan dari Bea Cukai harus bersama-sama. Tujuannya adalah agar Indonesia bebas dari narkoba,” jelas Idham. (Red)